Anda di halaman 1dari 12

1.

Berdasarkan penelitian analisis cost effectiveness pada pasien DM tipe 2 dengan


pemberian program prolanis dan tanpa pemberian program prolanis. Jenis outcome yang
ditetapkan berdasarkan tabel diatas adalah.
a. Humanistic outcome = kualitas hidup karena di CEA, kalo di CUA kualitas
hidup dan kuantitas hidup.
b. Clinical outcome
c. Economic outcome

2. Demam tifoid merupakan penyakit endemic yang angka kejadiannya masih tinggi di
Indonesia. Pengobatan demam tifoid dapat dilakukan dengan cara pemberian terapi
antibiotic yaitu ampisilin dan sefotaksim. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
sefotaksim memiliki sensitivitas yang lebih baik dibandingkan dengan ampisilin.
Sefotaksim juga memiliki tingkat kejadian resistensi yang lebih kecil dibandingkan
ampisilin. Selain itu, lama rawat inap pada penggunaan sefotaksim juga lebih singkat
dibandingkan dengan penggunaan ampisilin. Disisi lain, biaya penggunaan sefotaksim
diketahui lebih mahal disbanding penggunaan ampisilin. Analisis farmakoekonomi
apakah yang tepat untuk kasust ersebut?
a. Cost Effectiveness Analysis (hasil outcome non moneter)
b. Cost Benefit Analysis (hasil outcome diukur dengan moneter (rupiah)
c. Cost Minimization analysis (membandingkan dua opsi pengobatan, pengobatan
rendah)
d. Cost of iliness (biaya kesakitan)

3. Golongan proton-pump inhibitor adalah golongan obat yang paling efektif untuk pasien
gastritis karena memiliki efek lebih kuat dibandingkan dengan antasida dan antagonis H2.
Omeprazole dan pantoprazole merupakan obat terbanyak yang digunakan di rumah sakit.
Rumah sakit ingin mengetahui biaya obat yang lebih efisien dan ekonomis dari kedua
obat tersebut bagi masyarakat. Analisis farmakoekonomi apakah yang tepat untuk tujuan
tersebut?
a. Cost Minimization Analysis
b. Cost Effectiviness Analysis
c. Cost Benefit Analysis
d. Cost of Utility Analysis
e. Cost of Illness
4. Berdasarkan tabel yang tersedia, hitunglah nilai icer skrining via dan skrining via +
vakssinasi HPV
Intervensi Biaya QALYs
Tanpaperlakuan 2,486,717 2,722,839
Skrining VIA 3,393,034 2,723,129
Skrining VIA + Vaksinasi HPV 5,588,654 2,724,504

Icer = biaya terapi / QALYS (EFEKTIFITAS) = (5,588,654 - 3,393,034) /


(2,724,504-2,723,129)

a. 1597 = BIAYA (2195620) / QALY (1375)


b. 1665
c. 3126
d. 1863
e. 1375

5. Tabel yang tersedia merupakan data analisis utilitas biaya pada terapi anemia. Hitunglah
nilai ICUR dari terapi CERA dan RCBT
Intervensi Biaya rata-rata (S) Rata-rata QALYs
RBCT 2.176,37 0,491
CERA 4.107,01 0,591
EpoB 4.365,69 0,591
ICUR = biaya terapi / QALYS (2.176,37) / (0,591-0,491) = 1930,64 / 0,1 =
= (4.107,01-
19.306,40
ICER = biaya terapi / QALY
= (4.107,01 – 2.176,37) / (0,591 – 0,491)
= 1.930,64 – 0,1
= 19.306,4
a. 69.555,00
b. 19.306,40
c. 21.893,20
d. 44.235,20

6. Kematian tertinggi di US disebabkan oleh merokok, sehingga merokok menjadi focus


dalam permasalahan kesehatan public dan ekonomi di US. Pemerintah mengeluarkan $
100 juta untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat merokok. Seorang pekerja
memerlukan biaya $ 10.000 untuk pengobatan, kecelakaan, dan cuti/izin sakit akibat
penyakit disebabkan oleh merokok. Berdasarkan data tersebut pemerintah US melakukan
berbagai macaam program berhenti merokok untuk mengurangi angka kematian dan
biaya akibat merokok. Perspektif penelitian yang tepat untuk kasus diatas adalah
a. Masyarakat
b. Pasien
c. Payer
7. Keluarga berencana (BK) merupakan program merupakan pemerintahan untuk
mewujudkan keluarga yang berkualitas, dimana tiap anggota keluarga memiliki kualitas
hidup yang baik dan mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga baik material maupun
spiritual. Metode KB yang banyak digunakan IUD, Pil KB, dan suntik. Dari ketiga
metode ini memiliki biaya yang bervariasi, selain itu juga ditemukan adanya angka efek
samping dan angka kegagalan yang masih tinggi dari masing” metode yang di[erkirakan
dapat menurunkan kualitas hidup dari pengguna. Oleh karena itu suatu analisis
diperlukan untuk mengetahui metode KB yang memberikan biaya efisien dengan tingkat
kualitas hidup yang tinggi. Analisis farmakoekonomi apakah yang tepat untuk kasus
tersebut.
a. Cost effectiveness analysis
b. Cost minimization analysis
c. CBA
d. CUA

8. Kualitas hidup adalah….


a. Pandangan individu mengenai kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas
yang dipengaruhi oleh kesehatannya
b. Persepsi individu terhadap kemampuan dirinya untuk melakukan
fungsi fisik, psikologis, hubungan social dan lingkungan
c. Pandangan individu dimana pelayanan kesehatan yang diterima melebihi
harapannya
d. Persepsi individu terhadap pelayanan kesehatan yang diterimanya
e. Pandangan peneliti mengenai kemampuan seseorang untuk melakukan
aktivitas yang dipengaruhi oleh kesehatannya

9. Kuesioner generik adalah


Macam Kuesioner :
1. Kuesioner generic (berbagai macam penyakit )
2. Kuesioner spesifik ( penyakit tertentu)
3. Kuesioner utility (hoax)
a. Alat untuk mengukur kualitas hidup pasien pada berbagai macam penyakit
b. Alat untuk mengukur kepuasan pasien
c. Alat ukur untuk menilai kualitas hidup pasien yang menggunakan obat generic
d. Alat untuk mengukur kualitas hidup pada pasien dengan penyakit tertentu
e. Alat untuk mengukur kualitas hidup pada pasien lansia
10. Berdasarkan tabel hasil evaluasi program prolanis beberapa icer untuk hubungan sosial...

PROLANIS Biaya Per Pasien Efektivitas


Hubungan Sosial
Prolanis 2,405,536 51.8
Non PROLANIS 4,799,878 47.9
Lingkungan
PROLANIS 2.405,536 50.4
Non PROLANIS 4,799,878 47.9
Jawaban : -613,933

ICER =

=- 613,933

11. Berdasarkan tabel hasil evaluasi program prolanis beberapa nilai ACER untuk program
prolanis...

PROLANIS Biaya Per Pasien Efektivitas


Hubungan Sosial
Prolanis 2,405,536 51.8
Non PROLANIS 4,799,878 47.9
Lingkungan
PROLANIS 2.405,536 50.4
Non PROLANIS 4,799,878 47.9
a. 46.438,92 dan 47.728,89
b. 46.438,92 dan 100.206.22
c. 47.728,89 dan 100.206.22
d. 100.206.22 dan 50.219,96
e. 2.405.536 dan 4.799.878

ACER =

=47.728,89

ACER =

=
2.405.536 / 51.8

=46. 438,92
12. Skizofrenia adalah masalah kesehatan utama dalam psikiatri. Skizofrenia tidak hanya
mempengaruhi kesehatan tetapi juga aspek sosial dan ekonomi baik bagi pasien maupun
bagi keluarga, pengasuh, dan masyarakat luas. Sehingga penyakit ini secara signifikan
memiliki pengaruh terhadap angka kematian dan harapan hidup. Cariprazine dan
risperidone merupakan obat yang dapat digunakan untuk terapi skizofrenia. Terapi ini
diberikan untuk mengurangi perilaku negative dari pasien yang dapat diukur dengan
kuesioner. Berkurangnya perilaku negative ini diharapkan dapat menurunkan keparahan
penyakit dan angka kematian. Analisis farmakoekonomi apakah yang tepat untuk kasus
tersebut ?
a. Cost Utility analysis
b. Cost Benefit analysis

13. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang….
a. Semua benar
b. Pekerjaan dan penghasilan
c. Kesehatan fisik dan hubungan social
d. Usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan
e. Status pernikahan

14. Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) adalah penyakit kronis saluran naps yang bersifat
progresif lambat yang semaikin memburuk. Bronkodilator dan kortikosteroid merupakan
obat pilihan pertama yang digunakan pada pasien PPOK. Pemberian terapi yang tepat
diharapkan dapat menurunkan angka morbiditas maupun mortalitas, sedangkan terapi
obat yang tidak efektif dapat menurunkan outcome klinis dan meningkatkan biaya yang
dikeluarkan pasien. Anaisa farmakoekonomi apakah yang tepat untuk kasus diatas?
a. Cost Effectiveness Analysis
b. Cost Benefit Analysis
c. Cost Of Illness
d. Cost Minization Analysis

15. Apa yang dimaksud dengan Quality Adjusted Life Years…


a. Pertambahan usia (dalam tahun) sebagai hasil intervensi disesuaikan nilainya
dengan kualitas hidup yang diperoleh.
b. Nilai skor kualitas hidup pasien setelah melakukan terapi pengobatan
c. Jumlah bulan dalam pertambahan usia dikalikan dengan nilai hasil kualitas hidup
yang dapat dinikmati
d. Intervensi kesehatan dengan pemberian terapi dan peruabahan perilaku yang secara
langsung dapat memepengaruhi kualitas hidup.
16. Stroke adalah penyakit gangguna otak yang dapat mengakibatkan kematian dan kecacata
dengan biaya perawatan besar. Pihak manajemen rumah sakit ingin mengukur beban
ekonomi suatu penyakit dan memperkirakan jumlah maksimum yang berpotensi dapat
disimpan atau dihemati jika penyakit itu bias dicegah. Hal ini dimaksudkan untuk melihat
gambaran total biaya penyakit stroke, mengetahu perbedaan biaya rill pasien stroke rawat
jalan dan rawat inap ditinjau dari factor usia, jenis kelamin, kelas perawatan, lama
perawatan, jumlah comorbid, cara bayar, dan tipe stroke. Berasarkan uraian diatas
perspektif yang digunakan dalam analisis tersebut adalah….
a. Provider (PIHAK RS)
b. Payer (Pemerintah)
c. Pasien
d. Masyarakat
e. Societal (masyarakat)

17. Table yang tersedia merupakan data analisis utilitas biaya pada terapi anemia. Hitunglah
rasio utilitas biaya pada terapi EpoB ..
Intervensi Biaya rata-rata (S) Rata-rata QALYs
RBCT 2.176,37 0,491
CERA 4.107,01 0,591
EpoB 4.365,69 0,591

a. 2.189,32
b. 7.386,95 (4365,69/ 0,591)
c. 6.955,50
d. 4.423,52

18. Analisis ekonomi secara menyeluruh yaitu dengan menggunakan suatu program
kesehatan dengan membandingkan input berupa biaya dan output berupa efektivitas
terapi dari program kesehatan yang dilakukan. Pernyataan ini merupakan pengertian dari
..
a. Cost Effectiviness Analysis
b. Cost of Illness
c. Cost of Utility Analysis
d. Cost Benefit Analysis
e. Cost Minimization Analysis
19. Pada sebuah penelitian Farmakoekonomi yang menganalisis biaya variable cost dan fixed
cost, biayao bat, biaya penunjang, dan biaya tindakan merupakan komponen variable cost
yang dilihat dalam penelitian, sedangkan fixed cost yang amati berupa biaya kamar dan
administrasi. Biaya yang dianalisis termasuk jenis biaya?
a. Opportunity cost
b. Intangible cost
c. Direct medical cost
d. Direct non medical cost
e. Indirect cost

20. Dibawah ini yang termasuk kuesioner spesifik, kecuali ..


a. WHOQOL (WHO Quality Of Life)
b. DQOL (Diabets Quality Of Life)
c. KDQOL (Kidney Desease Quality Of Life)
d. SGRQ (Saint George's Respiratory Questionnaire / PPOK)
e. EORTS (European Organization for Research and treatment of cancer)

21. 21.

a. Lama harirawat (LoS)


b. Rasio efektivitas biaya
c. Biaya Langsung, (tapi di soals atunya jawabannya efektivitas terapi kombinasi)
d. Hari bebas gejala
e. ACER
22. Berdasarkan penelitian analisis cost effectiveness pada pasien DM tipe 2 dengan
pemberian program prolanis dan tanpa pemberian program prolanis. Jenis outcome yang
ditetapkan berdasarkan table diatas adalah
PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis)
PROLANIS Biaya Per Pasien Efektivitas

HubunganSosial

Prolanis 2,405,536 51.8

Non PROLANIS 4,799,878 47.9

Lingkungan

PROLANIS 2.405,536 50.4

Non PROLANIS 4,799,878 47.9

a. Humanistic outcome
b. Clinical outcome
c. Economic outcome

23. Evaluasi ekonomi pada pasien kanker ovarium telah banyak dilakukan, akan tetapi hasil
penelitian mengenai kelangsungan hidup, dan utilitas pasien masih terbatas. Oleh karena
itu diperlukan evaluasi untuk mendapatkan data kelangsungan hidup, dan utilitas pada
pasien kanker ovarium. Analisis farmakoekonomi apakah yang tepat untuk tujuan
tersebut?
a. Cost Effectiveness Analysis
b. Cost Minimization Analysis
c. Cost Benefit Analysis
d. Cost Utility Analysis
24. Airlangga Health Care Center Surabaya berencana memberikan pelayanan laboratorium
sederhana untuk mendukung penetapan diagnosa pasien. Pelayanan laboratorium ini bisa
dilakukan secara mandiri atau bekerjasama secara operasional dengan laboratorium luar.
Pihak Airlangga Health Care Center Surabaya perlu mengukur dan membandingkan
manfaat dan biaya dari masing-masing program tersebut. Metode yang dapat digunakan
untuk manfaat dan biaya tersebut adalah…
a. Cost Minimization Analysis
b. Cost Benefit Analysis
c. Cost Effectiveness Analysis
d. Cost Utility Analysis
25. Hasil perhitungan total biaya medis langsung pasien kanker payudara yang mendapatkan
terapi seftazidim Rp. 15.925.000 dengan lama rawat 7 hari. Berapa nilai Average Cost
Effectiveness Ratio dari terapi seftazidim?
a. Rp. 2.325.000/ hari
b. Rp. 2.275.000/hari
c. Rp. 2.725.000/hari
d. Rp. 2.275.000/pasien
Cara :
ACER 159.250.000 : 7 hari = 2.275.000
26. Nilai indeks kondisi kesehatan/ Utility pada pasien kemoterapi yang diukur menggunakan
kuesioner EQ-5D adalah 0,60 dengan pertambahan usia 5 tahun. Berapa skor Quality-
adjusted life year pasien tersebut?
Quality-adjusted life year QALY = (usia x kualitas)
a. 3 QALY = (usia x kualitas), (5 x 0,60)…. QALY
b. 3,5 QALY
c. 5 QALY
d. 6 QALY
27. Studi Cost Benefit Analysis pemberian vaksin influenza pada karyawan mendapatkan
total biaya langsung dan tidak langsung sebesar Rp. 145.000.000 dengan hari bebas
gejala/sakit flu 7 hari, yang jika diubah dalam bentuk moneter menjadi Rp. 645.000.000.
Berapa rasio manfaat yang diperoleh?
a. 4,45 = ( manfaat / biaya ), (645.000.000 / 145.000.000)
b. 0,22
c. Rp. 20.714,28/ hari
d. Rp. 92.142,85/hari
28. Terapi hipertensi dilakukan dalam jangka waktu yang panjang sehingga perlu biaya yang
besar. Jenis obat antihipertensi bervariasi, sehingga menjadi faktor penting yang perlu
pertimbangaan dalam penggunaan obat pasien. RSU Pancaran Kasih melakukan evaluasi
farmakoekonomi terkait penggunaan obat antihipertensi yang selama ini digunakan agar
dapat membantu dalam pengambilan keputusan pemilihan obat yang efektif dan efisien
secara biaya. Analisis farmakoekonomi apakah yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Cost Minimization Analysis = menentukan intervensi biaya yang lebih rendah,
clinical (outcome). Efektifitas yg setara (output). Membanding obat standar
dengan obat baru yg memiliki efek setara/ membandingkan obat generic
berlogo dan bermerek yg memiliki efek setara.
b. Cost Benefit Analysis =teknik untuk menghitung rasio biaya kesehatan dan
manfaat kesehatan, diubah dalam bentuk rupiah (moneter), ekonomi
(outcome). Efektifitas (output)
c. Cost Utility Analysis = kualitas hidup, humanistic (outcome)
d. Cost Effectiveness Analysis = menganalisis ekonomi secara menyeluruh. biaya
(input), clinical dan humanistic (outcome), membandingkan dua/lebih obat
dari kelas terapi yang sama tetapi memberikan hasil pengobatan yg berbeda.
29. Stroke adalah penyakit penyakit gangguan otak yang dapat mengakibatkan kematian dan
kecacatan dengan biaya perawatan yang besar. Pihak manajemen rumah sakit ingin
mengukur beban ekonomi suatu penyakit dan memperkirakan jumlah maksimum yang
berpotensi dapat disimpan atau dihemat jika penyakit itu bisa dicegah. Hal ini
dimaksudkan untuk melihat gambaran total biaya penyakit stroke, mengetahui perbedaan
biaya rill pasien stroke rawat jalan dan rawt inap ditinjau dari faktor usia, jenis kelamin,
kelas perawatan, lama perawatan, jumlah komorbid, cara bayar dan tipe stroke. Analisis
farmakoekonomi apakah yang tepat untuk tujuan tersebut?
a. Cost of illness
b. Cost minimization analysis
c. Cost effectiveness analysis
d. Cost utility analysis

30. Evaluasi ekonomi mengenai pemberian vaksin influenza pada pekerja dewasa
menunjukkan hasil bahwa pekerja yang diberikan vaksin influenza lebih sedikit hari tidak
masuk kerjanya dibandingkan dengan pekerja yang tidak diberikan vaksin. Dalam
evaluasi ini biaya langsung baik medis maupun non medis serta biaya tidak langsung
diukur. Hasil evaluasi ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pekerja untuk
melakukan vaksin dan juga bagi pemberi kerja atau asuransi untuk memberikan layanan
vaksin influenza terhadap pekerja dewasa. Perspektif apakah yang digunakan dalam
evaluasi ekonomi tersebut?
a. Pasien
b. Provider = PENYEDIA MISAL (RS, PKM, tujuan untuk dokter sendiri
c. Payer = pembayar tujuannya untuk evaluasi sipembayar missal JKN,BPJS
d. Masyarakat/Sosial
II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat, singkat, danjelas!
1. Apa metode farmakoekonomi yang digunakan pada jurnal terlampir? Jelaskan metode tersebut!
2. Sebutkan kekurangan dan kelebihan dari metode tersebut!
3. Sebutkan tujuan penelitian dari jurnal terlampir ! Apakah metode farmakoekonomiyang digunakan
sudah sesuai dengan tujuan penelitian? (Jelaskan berdasarkan latar belakang yang terdapat pada
jurnal)
4. Apa criteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini?
 Kriteria Inklusi (Karakteristik umum subjek penelitian dari populasi target yg terjangkau yang akan
diteliti)
 Kriteria Eksklusi (Menghilangkan/megeluarkan subjek yg memenuhi kriteria inklusi dari penelitian
karena sebab2 tertentu)
5. Sebutkan perspektif yang digunakan dalam penelitian! Jelaskan jawaban berdasarkan jurnal.
6. Sebutkan jenis input yang dianalisis dalam jurnal terlampir! (Jabarkan input tersebut)
7. Sebutkan output yang dianalisis dalam jurnal dan jelaskan bagaimana pengukuran output tersebut!
8. Berapa nilai Average Cost Effectiveness Ratio (ACER)? Jawab dengan menggunakan
perhitungan.
9. Berapa nilai Incremental Cost Effectiveness Ratio (ICER)? Jawab dengan menggunakan
perhitungan.
10. Berdasarkan jurnal terlampir terapi mana yang lebih Cost Effectiveness? Jelaskan
berdasarkan jurnal.
Tugas Tugas
1. Jelaskan batasan dan parameter yang digunakan untuk mengukur cost utility analyze ?
2. Uraikan perbedaan CUA dengan studi farmakoekonomi lainnya ?
3. Jelaskan bagaimana langkah –langkah dalam perhitungan QALY ?
4. Uraikan keterkaitan CUA dengan studi kualitas hidup ?
5. Jelaskan Definisi dan tujuan cost of illness?
6. Uraikan tahapan melakukan analisis biaya pada COI?
7. uraikan komponen biaya apa sajayang dihitung pada analisis COI disertai contoh penerapan
pada bidang farmasi?
8. Jelaskan definisi dan tujuan dari analisis efektivitas biaya ?
9. Parameter apa saja yang digunakan dalam mengukur CEA ? 4.Uraikan kelebihan dan
kekurangan dari CEA ?
10. Buatlah min 4 contoh penerapan CEA dalam bidang Kefarmasian ?
11. Jelaskan perbedaan analisis CEA dengan analisis studi farmakoekonomi lainnya?
12. Jelaskan definisi dan kapan dilakukan pengukuran kualitas hidup ?
13. Apa parameter yang digunakan dalam melakukan pengukuran kualitas hidup ?
14. Uraikan perbedaan kuesioner
a. SF-36
b. WHOQOL
c. EQ-5D
Note : dan Lampirkan contoh kuesionernya
15. Jelaskan Perbedaan instrument generic dan spesifik ?

Anda mungkin juga menyukai