• Penilaian penggunaan antibiotik di rumah sakit dengan satuan DDD/100 hari rawat
; dan di komunitas dengan satuan DDD/1000 penduduk.
PENILAIAN KUANTITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK (2)
• Untuk mempermudah perhitungan dapat dilakukan dengan
menggunakan piranti lunak ABC calc yang dikembangkan
oleh World Health Organization (WHO)
• Studi validasi adalah studi yang dilakukan secara prospektif
untuk mengetahui perbedaan antara jumlah antibiotik
yang benar-benar digunakan pasien dibandingkan dengan
yang tertulis di rekam medik.
• Parameter lain yang dapat digunakan untuk menggambarkan
penggunaan antibiotik di rumah sakit adalah persentase pasien
yang mendapat terapi antibiotik selama rawat inap di rumah sakit.
PENILAIAN KUANTITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK (3)
• DDD adalah unit baku pengukuran, bukan mencerminkan dosis harian
yang sebenarnya diberikan kepada pasien (prescribed daily doses
atau PDD). Dosis untuk masing-masing individu pasien tergantung
pada kondisi pasien tersebut (berat badan, dll.)
• Dalam sistem klasifikasi ATC obat dibagi dalam kelompok
menurut sistem organ tubuh, menurut sifat kimiawi,
dan menurut fungsinya dalam farmakoterapi.
Terdapat lima tingkat klasifikasi, yaitu :
- Tingkat pertama : kelompok anatomi
(misal untuk saluran pencernaan dan metabolisme)
- Tingkat kedua : kelompok terapi / farmakologi obat
- Tingkat ketiga : subkelompok farmakologi
- Tingkat keempat : subkelompok kimiawi obat
- Tingkat kelima : substansi kimiawi obat
PENILAIAN KUANTITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK (4)
• Contoh :
J anti-infeksi untuk penggunaan sistemik
(Tingkat pertama : kelompok anatomi)
J01 antibakteri untuk penggunaan sistemik
(Tingkat kedua : kelompok terapi / farmakologi)
J01C beta-lactam antibacterial, penicillins
(Tingkat ketiga : subkelompok farmakologi)
J01C A penisilin berspektrum luas
(Tingkat keempat : subkelompok kimiawi obat)
J01C A01 ampisilin
(Tingkat kelima : substansi kimiawi obat)
J01C A04 amoksisilin
(Tingkat kelima : substansi kimiawi obat)
RUMUS PERHITUNGAN KONSUMSI ANTIBIOTIK
DDD PER 100 HARI RAWAT
• DDD per 100 hari = (jumlah gram AB terjual dalam setahun) x 100
rawat inap Standar DDD WHO dalam gram (populasi x 365)
Cara perhitungan :
• Jumlah antibiotik terjual adalah jumlah antibiotik terjual dalam waktu 1 tahun
• DDD WHO sesuai dengan ATC/DDD, WHO 2006
• Angka 100 untuk 100 hari rawat
• Jumlah populasi : (jumlah tempat tidur x dengan Bed Occupation Rate (BOR)
rumah sakit dalam tahun yang sama)
• Angka 365 : lamanya hari dalam 1 tahun
RUMUS PERHITUNGAN KONSUMSI ANTIBIOTIK
DDD 100 PATIENTS-DAYS
• DDD 100 patient- = (jumlah gram AB yang digunakan oleh pasien) x 100
days Standar DDD WHO dalam gram (total LOS)
Cara perhitungan :
• Kumpulkan data semua pasien yang menerima terapi antibiotik
• Kumpulkan lamanya waktu perawatan pasien rawat inap
(total Length Of Stay, LOS semua pasien)
• Hitung jumlah dosis antibiotik (gram) selama dirawat
• Hitung DDD 100 patient-days.
CONTOH KASUS PENILAIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
SECARA KUANTITATIF
(DDD Amoksisilin : 1 g ; Seftriakson : 2 g ; Ampisillin : 2 g)
LASA
ESO/ADRs Antibiotik Yang Perlu Diwaspadai
(Aronson, 2005, Koda Kimble, 2009, Pedoman MESO Nasional, Lacy, 2010, WHO, 2004)
• Efek samping / ADRs akibat penggunaan antibiotik yang perlu diwaspadai seperti
syok anafilaksis, Steven Johnson’s Syndrome atau Toxic Epidermal Necrolysis (TEN)
oleh golongan sulfonamid (kotrimoksazol), penisilin / ampisilin, sefalosporin,
kuinolon, rifampisin, tetrasiklin dan eritromisin.
• Penggunaan kloramfenikol perlu diwaspadai terkait efek samping yang mungkin
terjadi pada sistem hematologi (serious and fatal blood dyscrasias seperti
anemia aplastik, anemia hipoplastik, trombositopenia, dan granulositopenia).
• Penggunaan antibiotik golongan aminoglikosida dapat menyebabkan efek samping
nefrotoksisitas dan ototoksisitas.
• Penggunaan Vankomisin perlu diwaspadai kemungkinan terjadi efek samping
Redman’s syndrome karena pemberian injeksi yang terlalu cepat,
sehingga harus diberikan secara drip minimal 60 menit.
CEK 7 (TUJUH) BENAR OBAT PASIEN
7 (TUJUH) BENAR
• Benar Obat
• Benar Dosis
• Benar Waktu
dan frekwensi pemberian
• Benar Rute pemberian
• Benar identitas Pasien
• Benar Informasi /
Tidak ada Interaksi obat
• Benar Dokumentasi /
Tidak ada Duplikasi terapi
Pola Aktivitas Antibiotik
Berdasarkan Parameter PK/PD
Pola Aktivitas Antibiotik Tujuan Terapi Parameter PK/PD
Tipe I Aminoglikosid Memaksimalkan kadar -Rasio AUC-24
Bakterisidal Fluorokuinolon jam/KHM
concentration- Ketolid - Rasio kadar
dependence puncak/KHM
dan Efek persisten
yang lama
Tipe II Karbapenem Memaksimalkan Waktu > KHM
Bakterisidal time- Sefalosporin durasi paparan
dependence Eritromisin
dan Efek persisten Linezolid
yang minimal Penisilin
Tipe III Azitromisin Memaksimalkan Rasio AUC-24
Bakterisidal time- Klindamisin jumlah obat yang jam/KHM
dependence Oksazolidinon masuk sirkulasi
dan Efek persisten Tetrasiklin sistemik
sedang sampai lama Vankomisin