Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 2

KASUS DI RUANG ANAK

SELVIANA ARDIYANTI
VERA RAHMAWATI
ANEMIA GRAVIS
Anemia Gravis sering dijumpai pada pasien
anak-anak. Anemia ini terjadi apabila konsentrasi
Hb < 7 g/dL selama 3 bulan berturut atau lebih.
Anemia gravis akan timbul akibat penghancuran
sel darah merah yang cepat dan hebat. Anemia
gravis bersifat akut & kronis. Anemia kronis
dapat disebabkan oleh anemia defisiensi Besi
(ADB), Sickle Cell Anemia (SCA), Talasmia,

Spherocytosis, Anemia Aplastik & Leukimia.


Leukimia
Leukimia merupakan penyakit keganasan
sel darah yang berasal dari sumsung tulang.
Biasanya ditandai oleh proliferase sel-sel darah
putih dengan manifestasi adanya abnormal
dalam darah tepi (sel blast) secara berlebihan
dan menyebabkan terdesaknya sel darah yang
normal. Normalnya, sel limfosid tumbuh dan
berkembang menjadi limfosid dan sel meiloid
tumbuh dan berkembang menjadi sel darah
merah, granulasit, monosit, dan trombosit
(Kyle, 2014)
Leukimia dibagi menjadi 2:
Akut : Leukimia Limfoblastik Akut (LLA)
atau Leukimia Meiloblastik Akut
(LMA)
Kronis : Leukimia Mielositik Kronik (LMK)
Epidimiologi Leukimia
secara epidemiologi , leukimia akut merupakan
30-40% dari keganasan pada anak, puncak kejadian
pada usia 2-5 tahun, angka kejadian pda anak bawah
usia 15 tahun rata-rata 4-4,5/100.000 anak pertahun.
Angka kematian leukimia di Rumah Sakit Kanker
“Dharmais” (RSKD) tahun 2006-2010 adalah
seberapa 20-30% dari seluruh jenis kanker pada
anak. Penderita lebih tinggi 1,15 kali dibandingkan
perempuan untuk LLA pada LMA leukimia laki-laki dan
perempuan hampir sama.
pada leukima, terjadi keganasan sel darah pada fase limphoid,
mieloid, ataupun pluripoten. Penyebab dari hal ini belum sepenuhnya
diketahui. Namun diduga beruhubungan demgam perubahan DNA.
Faktor eksternal juga dinilai mempengaruhi seperti bahan-bahan obat
bergugus alkali, radiasi, dan bahan-bahan kimia. Sedangkan faktor
Patofisiologi
internal, yaitu kromosom yang abnormal dan perubahan dari susunan
DNA.
perubahan susunan dari kromosom mungkin dapat
mempengaruhi struktur atau pengaturan dari sel-sel ongkogen.
Leukimia pada sel limfosit B terjadi translokasi dari kromosom pada
gen yang normal berproliferasi menjadi gen yang aktif untuk
berproliferasi. Hal ini menyebabkan limfoblas memenuhi tubuh dan
menyebabkan sumsum tulang gagal unyuk berproduksi dan akhirnya
menjadi pansitopenia.
Seiring sumsum tulang gagal, sel-sel yang abnormal bersirkulasi
dalam tubuh dan masuk ke organ-organ lain, seperti hati, limpa, dan
mata. Gangguan pada sistemil ini mneyebabkan perubahan pada
kadar hematologi tubuh, terjadi infeksi oportunistik,iatrogenik karena
komplikasi dari keoterapa (Wu, 2010)
Leukimia akut ada 2:

LLA (Leukimia limfositik akut)

penyakit ini ditandai dengan


proliferasi klonal ganas
AML (Acue Myeloid Leukimia)
prekursor sel darah putih (sel
blas) yang menepati dan Leukimia ini terjadi pada seri
menghambat fungsi sumsum myelod, meliputi (neutrofil,
tulang. Sel tersebut dapat eosinofil, monosit, basofil,
beredar dalam darah dan megakariosit dll). Tanda gejala
membentuk deposit leukimia yang sering timbul yaitu
dalam banyak jaringan. mudah terkena penyakit
infeksi, anemia dana
pendarahan.
ACUTE MYELOID LEUKIMIA
(leukimia mieloblastik akut)

patogenesis utama AML yaitu peningkatan


kematangan pada sel myeloid yang terhenti
dengan ditemukannya akumulasi sel-sel muda
(blas) di sumsung tulang. Penumpukan
didalam sumsung tulang enyebabkan
gangguan hematopoesis normal dan pada
gilirannya mengakibatkan sindrom kegagalan
sumsum tulang yang ditandai dengan adanya
sitopenia(Anemia, lekopenia dan
trombositopenia).
Gejala AML
Demam tanpa sebab
PENURUNAN BERAT yang jelas
BADAN

NYERI TULANG Lesu, lemas

PENDARAHAN

(Kemenkes, 2011))
KASUS Pasien datang ke UGD pada tanggal 13-02-2021

Nama : Revo Harianto


Tgl Lahir : 08-07-2010
Umur : 10 tahun 7 bulan 5hari
Jenis kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 24kg
Keluhan : Demam disertai batuk,
Demam sudah 2 minggu
TTV : suhu 38 derajat celsius
Diagnosa : anemia gravis
semsntara leokositoksis
susp leukimia akut
Obat yang : D5 ½ + meylon 20cc
Diberikan kecepatan 200cc/jam
inj ampicilin 3x800mg
inj ceftazidin 3x800mg
Tranfusi 300cc
Pada tanggal 14-02-2021 (rawat inap anak)
subjek Lemas,Pusing disertai batuk dan bab berdarah
Objek TD : 36 Diagnosa : Obat yag diberikan:
BB: 24 Hiperleukoaitosis  D5 ½ ns + meylon 20cc Infus
ALL (acute kecepatan 100cc/jam
Lymphoblastic  Allopurinol 3x500mg PO
Leukimia  Ampisilin 3x800mg IV
 Ceftazidin 3x800mg IV
 Trasamin 3x250mg IV
 Ambroxol 3x ½ tab PO
 Nstatin drop 4x1cc PO
Asesment Tidak ada masalah terkait obat
plan
Pada tanggal 15-02-2021 (rawat inap anak)
subjek Pucat, Demam disertai Batuk
Objek TD : 37 Diagnosa: Obat yang diberikan:
BB : 24 Hiperleukoaitosis  D5 ½ ns + meylon 200CC INFUS
ALL (acute kecepatan 100cc
Lymphoblastic  Allopurinol 3x100mg PO
Leukimia  Ampicilin 3x800mg IV
 Ceftazidin 3x250mg IV
 Terasmin 3x250mg IV
Assesment Tidak ada masalah terkait obat
Plan
Pada tanggal 16-02-2021 (rawat inap anak)
subjek Pucat,lemas, dan pendarahan
Objek TD : 36 Diagnosa: Obat yang diberikan:
BB : 24 ALL (acute  D5 ½ ns + meylon 200cc INFUS
Lymphoblastic kecepatan 100cc
Leukimia  Allopurinol 3x100mg PO
 Ampicilin 3x800mg IV
 Ceftazidin 3x800mg IV
 Terasmin 3x250mg IV
 Omeprazole 2x25mg IV
Cek lab
Assesment Dosis omeprazole
tidak sesuai
Sediaan Omeprazole
untuk usia 1bulan -12
tahun diberikan
1xsehari maksimal
20mg
Plan Saran untuk dokter
diturunkan dosis
omeprazol untuk tidak
melebihi 20mg
Pada tanggal 17-02-2021 (rawat inap anak)
subjek Demam ,lemas
Objek TD : 37 Diagnosa: Obat yang diberikan:
BB : 24 Hiperleukoaitosis  D5 ½ ns + meylon 200cc INFUS
ALL (acute kecepatan 100cc
Lymphoblastic Leukimia)  Allopurinol 3x100mg PO
 Ampicilin 3x800mg IV
 gentamisin 2x50mg IV
 Terasmin 3x250mg Stop
 Paracetamol 4x24cc INFUS
 Omeprazole 1x25mg IV
Assesment Tidak ada masalah terkait obat
Plan
Pada tanggal 18-02-2021 (rawat inap anak)
subjek Demam, pendarahan
Objek TD : 38 Diagnosa: Obat yang diberikan:
BB : 24 Hiperleukoaitosis  D5 ½ ns + meylon 200cc INFUS
ALL (acute kecepatan 100cc
Lymphoblastic  Allopurinol 3x100mg PO
Leukimia)  Ampicilin 3x800mg IV
 Gentamicin 2x50mg IV
 Terasmin 3x250mg IV
 Paracetamol 4x24cc INFUS
 Omeprazole 1x25mg IV
 Tranfusi wb 300cc
 Transfusi tc 6
Assesment
Plan
Hasil Laboratorium
Nilai
PEMERIKSAAN 13-02-21 15-02-21 16-02-21 18-02-21 rujukan

Lekosit 460,82 10 371,70 303,93 240,65 5-10

Hemaglobi
4,9 g/dL 4,0 g/dL 8,5 g/dL 7,5 g/dL 14-18
n

Trombosit 75 64 62 40 150-450
Gambaran darah tepi
Dari leukimia

Pemeriksaan gambaran darah tepi pada AML dapat


ditemukan meiloblas yang mengandung batang auer dan
penurunan jumlah granulosit absolut. Pada LLA, gambaran
yang ditemukan adalah peningkatan leukosit, limfosit, dan
penurunan pada jumlah trombosit, neutrofil dan eritrosit.

pemeriksaan gambaran darah tepi dan darah lengkap


merupakan salah satu penunjang laboratorium diagnostik
awal yang cukup penting untuk mengdiagnosa leukimia.
Karena memiliki gambaran yang khas untuk tiap jenis
leukimia.
Pada tgl 18-02-21 keluar hasil dari gambar darah tepi

Sel Blas 70%

AMC 4%

Kesimpulan Anemia nomositik normokronik disertai trombositopenia dan leukositosis


berat dengan blas 70%, susp keganasan hematologi akut (AML)
KESIMPULAN

Pasien telah ditegakkan diagnosa yaitu


menderita AML (acute mieloblastik
Leuikimia) atau disebut Leukimia
Mieloblastik Akut dilihat dari t=hasil tes
gambar darah tepi

Apabila kondisi pasien sudah tidak


memungkinkan pasien harus
mendapatkan terapi kemoterapi
leukimia AML pada anak
DAFTAR PUSTAKA

Cindy Anwar, made ayu Widyaningsih, 2017. Acute Myeloid Leukimia . Falkutas
Kedokteran Udayanan. Denpasar.
American Cancer Society. (2015). A Guide to Chemotherapy. American Cancer
Society.. (2016). Childhood Leukemia. American Cancer Society..
(2016). Leukemia: Acute Lymphocytic Overview. American Cancer
Society.

Wu, L.M., Chin, C.C., Haase, J.E., & Chen, C.H. (2009). Coping experiences
ofadolescents with cancer: A qualitative study. Journal of Advanced
Nursing, 65 (11), 2358 –2366.

Kementrian Kesehatan RI, 2011. Pedoman Penemuan Dini Kanker pada Anak. Direktorat
Jendral PP&PL Direktorat Pengendalian penyakit tidak menular. Jakarta.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai