Anda di halaman 1dari 23

PARFUM

KELOMPOK VII

 UMI ARIANTI
 ARANDITHA
 NUR DANI NASUTION
 FAMILY DAYLI
DEFINISI PARFUM
• Kata "parfum" berasal dari bahasa Latin yaitu perfume yang artinya
"melalui asap". Parfum atau biasa disebut minyak wangi,
didefinisikan sebagai campuran minyak esensial dan senyawa
aroma, fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau
wangi untuk tubuh manusia, obyek, atau ruangan. Jumlah dan tipe
pelarut yang bercampur dengan parfum tersebut akan menentukan
jenis suatu parfum berdasarkan konsentrasi pelarutnya.

• pada zaman dahulu, parfum digunakan untuk membalsemkan


mayat dengan wangi-wangian yang berasal dari campuran kayu dan
resin yang dicampur dalam air dan minyak. Negara pertama yang
menjadikan parfum sebagai salah satu budaya yaitu Mesir, diikuti
oleh Cina kuno, Hindu, Israel, Carthaginians, Arab, Yunani, dan
Romawi.
Menurut Takeo Mitsui (1997), parfum yang baik harus memiliki persyaratan
sebagai berikut :

• Harus sesuai dengan konsep produk.


• Memiliki aroma yang enak.
• Memiliki keaslian dan bebauan modern.
• Dapat berbaur dengan baik, bau tidak menyengat.
• Memiliki kualitas yang baik.
 Berdasarkan Volatilitas :

1. Top Note : Wangi pertama yang tercium dari suatu parfum dan
paling volatil. Biasanya memiliki durasi yang pendek, yaitu
maksimal 30 menit. Contohnya yaitu Citrus dan Fruity yang berasal
dari wangi buah-buahan.

2. Middle Note : Wangi yang tercium lebih dalam dari jenis top note,
durasinya sekitar 30 menit hingga 1 jam. Contohnya adalah Floral
yang berasal dari wangi bunga.

3. Base Note : Wangi yang tertinggal tahan lama dan masih dapat
tercium setelah pemakaian beberapa jam. Parfum jenis ini memiliki
volatilitas terkecil. Contohnya adalah Woody atau parfum yang
berasal dari wangi kayu-kayuan.
BERDASARKAN KONSENTRAT

 Persentase volume konsentrat dalam minyak parfum adalah sebagai


berikut:
1. Perfume Extract (Extrait)
Parfum jenis ini wanginya paling tahan lama, yaitu hingga 48 jam
karena mengandung 20-40% konsentrat tanpa dicampur dengan alkohol.

2. Eau de Perfume (EDP)


Wangi parfum ini dapat bertahan hingga 24 jam. Kadar konsentrat
yaitu berkisar antara 15-22% dengan sedikit dicampur dengan alkohol

3. Eau de Toilette (EDT)


Parfum ini dapat bertahan cukup lama dengan kadar konsentrat
sekitar 12 persen dan dicampurkan dengan alkohol.
4. Eau de Cologne (EDC)
Parfum jenis ini yang paling ringan karena hanya
mengandung konsentrat sebesar dengan 5% dan mengandung
alkohol paling banyak jika dibandingkan dengan ketiga jenis parfum
sebelumnya.

5) After Shave
Kadar konsentrat yang terkandung yaitu 3% atau kurang
dengan ditambahkan alkohol cukup tinggi. Jenis parfum ini dapat
bertahan kurang lebih 2 hingga 3 jam. Parfum ini mengandung balm
atau aloe/lidah buaya yang digunakan untuk menenangkan pori-pori
setelah bercukur. Kandungan alkohol didalamnya juga berfungsi
untuk menutup kembali pori-pori.
 KOMPOSISI :
1. Zat pewangi
• Komponen pewangi terdiri dari Komponen pewangi terdiri dari
persenyawaan kimia yg menghasilkan bau wangi yg diperoleh dari
minyak atsiri atau dihasilkan secara sintetis.
• Pada umumnya parfum mengandung zat pewangi 2% (weak parfum)
sampai 10% atau 22,5% (strong parfum) dan selebihnya adalah bahan
pengencer dan zat pengikat.

2. Zat pengikat
• Zat pengikat adalah suatu persenyawaan yg memiliki daya menguap
yg lebih rendah dari zat pewangi atau minyak atsiri serta dapat
menghambat atau mengurangi kecepatan penguapan zat pewangi.
• Penambahan zat pengikat bertujuan mempertahankan komponen yg
dpt menguap agar dapat dipertahankan utk jangka lbh lama
 Zat pengikat yg ideal :
1. Larut sempurna dlm etanol, minyak atsiri, dan persyaratan aromatik
berwujud cair.
2. Mudah digunakan dalam parfum beralkohol dan bahan berupa bubuk
atau padatan.
3. Mengurangi daya menyerap parfum dan menghasilkan campuran
wangi yg harmonis.
4. Berada dalam keadaan murni sehingga efektif jika digunakan dalam
jumlah kecil.
5. Pada umumnya zat pengikat berasal dari bhn nabati, hewani dan
sentetis.
3. Bahan pelarut atau pengencer

• Bahan pelarut yg baik digunakan: etil alkohol


• Fungsi bahan pengencer: menurunkan konsentrasi zat pewangi dlm
parfum sampai konsentrasi tertentu, sehingga dihasilkan intensitas
wangi yang dikehendaki
Sumber Parfum
 Parfum berasal dari tumbuhan

 Parfum yang berasal dari tumbuhan didapat dari minyak atsiri yang
diperoleh dari berbagai bagian tertentu pada tumbuhan, seperti :
• Bunga, contohnya bunga mawar, lavender, orange blossom
• Biji, contohnya biji caraway (jintan), almond (Prunus amygdalus)
• Daun, contohnya daun bay, thyme, patchoull(nilan)
• Kayu, contohnya pada kayu cendana, cedar, aloe
• Kulit kayu, contohnya kulit kayu dari tanaman cinnamon, cascarilla
• Buah, contohnya pada buah lemon (citrus), pala, jeruk, anggur, vanili
• Akar, contohnya akar jahe
• Lumut, contohnya lumut yang berasal dari pohon oak.
• Getah pohon
• Resin, gum, balsam bahan tidak menguap yang diperoleh dari tanaman
tetapi terkadang mengandung bahan menguap yang beraroma dan kental
= gum stryax, balsam peru, benzoin.
 Parfum Berasal dari Sekresi Binatang
• Ambergis
• Castoreum
• Musk
• Civet (Kesturi)

 Parfum dari bahan kimia / Isolat


• Euginol, bahan ini biasanya diperoleh dari minyak cengkeh
• Citral, berasal dari minyak lemongras
• Geraniol, merupakan bahan yang berasal dari minyak citronella

 Contoh bahan kimia yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan


parfum antara lain :
• Fenil Etil Alkohol, merupakan salah satu bahan dasar parfum rose.
• Cinnamyl Alkohol, merupakan suatu fixatif yang digunakan dalam lilac.
• Terpineol, biasanya terdapat dalam minyak pine, tapi dibuat dari
terpentin.
Aroma Parfum

Aroma parfum bisa menjadi “senjata” untuk menarik


perhatian orang lain karena kekhasan parfum yang kita pakai. Dengan
parfum, orang bisa menjadi lebih percaya diri bila bertemu orang lain.
Parfum tidak hanya berfungsi sebagai pengharum tubuh. Tetapi aroma
parfum memiliki efek samping yang positif, seperti menenangkan,
memberi rasa nyaman, atau mengurangi stres. Aroma parfum biasanya
ditonjolkan sesuai kepribadian dan jenis kelamin. Pada umumnya
aroma pepohonan dan musk lebih dominan pada parfum pria,
sedangkan floral dan fruit dominan pada parfum wanita.
Beberapa jenis aroma parfum :

1. Floral
Aromanya berasal dari bunga-bungaan, seperti mawar,
anggrek, dan melati. Cocok untuk anda yang berkribadian feminim
dan romantis. Aroma ringan ini tentunya menjadi favorit sebagian
besar wanita, beberapa aroma dasar bunga disatukan menjadi
aroma yang memesona, lembut, sekaligus bold. Dan terkadang
seksi, sekaligus feminin.
2. Gourmand
Bila Anda pencinta vanila, aroma ini paling cocok untuk
Anda. Menghadirkan aroma rileks dan lembut di mana ada
sentuhan feminin di dalamnya yang membuat kita merasa bak
seorang putri dengan jubah mewah
3. Fruity
Merupakan perpaduan aroma tumbuhan dan buah-buahan
menyegarkan, seperti citrus, orange, limes, dan grapefruit. Tepat bagi mereka
yang berjiwa dinamis, aktif, dan suka beraktifitas di luar ruang. Aroma buah-
buahan ini lebih memberikan sentuhan refreshing, keceriaan yang
menyegarkan dan menyeimbangkan semua aroma yang berat.
4. Wood
Wanginya didominasi aroma kayu khas dari Kepulauan Pasifik
Selatan, ciri khasnya dalah aroma sandalwood dan cedar. Tepat untuk
menemani anda yang suka berpetualang, independen serta menyukai
tantangan Aroma sandalwood cenderung bernuansa mewah dan memberikan
kehangatan, terutama saat dipadu dengan cedar dan camphoraceous.
5. Ambers
Ambers merupakan campuran vanilla, bunga-bungaan, wood, dan
minyak camphorous. Perpaduannya mampu membawa pikiran maupun mood
anda ke suasana oriental yang eksotis, terutama bagi mereka yang berjiwa
romantis, namun tetap terkesan misterius dan maskulin.
 Poucher mengklasifikasikan kualitas bahan dasar parfum berdasarkan
daya menguap bahan (volatilitas), antara lain :

a. Tinggi (top notes), sangat mudah menguap, skala 1-14, misalnya lavender.

b. Menengah (middle notes), tidak terlalu mudah menguap, dan merupakan


campuran pembawa dan badan parfum, skala 15-60, misalnya geranium.

c. Rendah (basic notes), sukar menguap, skala 60-100, misalnya cinnamon


dan vanila.
 Berikut adalah beberapa contoh formula parfum :
1. Solid eau de cologne
• Minyak cologne ………………………… 3,0 %
• Na stearat ……………………………….. 9,0 %
• Dietil adipat …………………………….. 5,0 %
• Isopril miristat …………………….…… 5,0 %
• Heksilin glikol ………………………….. 3,0 %
• Etil alkohol ………………………………. 75,0 %
Evaluasi sediaan perfume
1. Uji Speraedibility
Kertas saring disiapkan lalu satu tetes parfum dituang ke
atas kertas saring teteskan diamati diameter, bau, dan warna yang
terbentuk.

2. Uji Spot
Kertas saring disiapkan lalu satu tetes parfum dituang.
Kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama 10 menit. Hasil
tetesan diamati (diameter, bau, warna.

3. Uji Kelekatan
Prosedur awal sama seperti uji spot, lalu hasil tetesan di
celupkan ke dalam aquades selama 5 menit dan di keringkan
kembali. Hasil di amati terhadap bau dan perubahan bau, warna dan
perubahan warna, serta di bandingkan hasilnya dengan uji spot.
4.Uji Daya TahanWangi
Prosedur awal sama seperti uji spreadibility, lalau di simpan dalam suhu
ruang. Hasil di amati dan catat perbahan warna dan bau setiap 1 jam
hingga bau dan wangi hilang.

5. Uji intensitas bau


Bau yang di hasilkan parfum diamati, kemudian di berikan skor terhadap
bau yang dirasakan (dengan skala yang telah di tentukan)
• Amat Sangat intensif
• Sangat intensif
• Intensif
• Sedikit
• Sangat sedikit
6. Uji Kesegaran
Rasa segar yang di hasilkan parfum diamati, kemudin di berikan skor
terhadap kesegaran yang (dengan skala yang telah di tentukan).

• Amat Sangat Segar


• Sangat Segar
• Segar
• Sedikit Segar
• Menyengat
• Sangat menyengat

Anda mungkin juga menyukai