Anda di halaman 1dari 36

PEMBUATAN SEDIAAN

AWETAN HISTOLOGI
(MIKROTEKNIK)

BAGIAN HISTOLOGI
PSPD FKIK UMY
2020
PENDAHULUAN
• Pembuatan sediaan jaringan tergantung jenis jaringan/organ yang akan dibuat
sediaan secara mikroskopis  bisa sangat mudah, bisa juga sangat sulit
• Sediaan yang baik  mampu menggambarkan kondisi sel atau jaringan
selayaknya sel atau jaringan tersebut berada di dalam tubuh.
• Sel atau jaringan apabila terlepas dari tubuh  mengalami kerusakan sampai
dengan kematian
MIKROTEKNIK

• Definisi: cara pembuatan sediaan


histologik yang dapat diamati di bawah
mikroskop
• Macam sediaan histologik: sediaan segar &
sediaan permanen
SEDIAAN SEGAR

• Sediaan ‘hidup’ yg langsung diamati di


bawah mikroskop
• Tujuan: mengamati keadaan alamiah
sediaan a.l.: warna, bentuk, jml
komponen jaringan, adanya gerakan.
• Kerugian: mudah rusak, kontras antara
bagian-bagian sediaan tidak nyata
SEDIAAN PERMANEN

• Macam: sediaan utuh, sediaan apus, sediaan irisan


• Tujuan pembuatan sediaan irisan: diperoleh irisan
yg tipis sekali & rata € dpt diamati di bawah
mikroskop; struktur jaringan mirip dg aslinya;
kontras antara bagian-bagiannya jelas
• Cara pembuatan sediaan irisan: cara parafin, cara
celloidin, & irisan beku (frozen section).
Gambar Alat-alat yang diperlukan untuk membuat Sediaan Awetan Histologi
TAHAPAN PEMBUATAN SEDIAAN
HISTOLOGIS ( CARA PARAFIN)

• Pengambilan contoh jaringan


• Fiksasi
• Dehidrasi
• Penjernihan
• Pemancangan (embedding)
• Pemotongan
• Penempelan
• Deparafinisasi
• Pewarnaan
1. PENGAMBILAN CONTOH JARINGAN

• Jaringan diambil sekecil mungkin, tetapi


mewakili struktur keseluruhan
• Tebal jaringan < 5 mm
MEMATIKAN HEWAN UJI (KILLING)
2. FIKSASI

• Tujuan: membuat unsur-unsur jaringan stabil,


tahan terhadap perlakuan berikutnya
• 2 macam fiksatif: sederhana (1 macam zat:
formalin, etanol) & campuran (> 1 zat: larutan
Helly, larutan Zenker).
• Volume cairan fiksatif: minimal 20x volume
jaringan.
• Waktu fiksasi tergantung pd tebal jaringan,
macam fiksatif, & konsistensi jaringan
3.
DEHIDRASI
• Tujuan: mengambil semua air dlm
jaringan, membersihkan sisa-sisa fiksatif
 supaya tidak terbentuk es pada jaringan
di tahap proses berikutnya
• Bahan: etanol bertingkat dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah (dr konsentrasi
70%-100%)
• Waktu: tergantung pd volume jaringan (6-
24 jam)
• Dehidrasi dengan Alkohol 70%, 80%, 90%,
Alkohol absolut 2x
TUJUAN DEHIDRASI DAN CLEARING
4.
PENJERNIHAN
• Tujuan: mengambil etanol sesudah dehidrasi
• Bahan: zat yg dpt bercampur dg bahan dehidrasi,
misal: xylol, toluol, kloroform, minyak cedar atau
metal salisilat
• Xylol  paling sering digunakan, memiliki
kecenderungan mengeraskan jaringan, shg pada
jaringan ikat, tulang rawan, otot perlu perhatian
khusus.
5. PEMANCANGAN (EMBEDDING)

• Tujuan: mengganti bahan penjernih dlm


jaringan dg parafin cair disertai
pengerasan shg jaringan mudah dipotong
mjd irisan tipis
• Tahap pemancangan: impregnasi
(peresapan) € parafin masuk ke sela-sela
jaringan; embedding € membentuk balok
parafin di sekeliling jaringan
6. PEMOTONGAN

• Jaringan dlm balok parafin dipotong


dengan mikrotom (alat pemotong
mekanis)
• Tebal irisan: 5-12 µm
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM PROSES PEMOTONGAN ATAU
PENYAYATAN

• 1.      Mikrotom harus seberat mungkin.


• 2.      Meja tempat mikrotom harus stabil.
• 3.      Pisau harus cocok dengan mikrotom.
• 4.      Posisi pisau harus stabil.
• 5.      Mata pisau harus tajam, bersih dan suhunya
harus sama dengan balok jaringan yang akan
disayat.
7. PENEMPELAN

• Irisan ditempelkan pd kaca objek yg


sudah diolesi albumin-gliserin
• Kmd dikeringkan pd suhu 2-5 C di bawah
titik lebur parafin ( sekitar 40 C)
8. DEPARAFINISASI

•  membersihkan sisa parafin


9.
PEWARNAAN
• Tujuan pewarnaan: spy unsur-unsur jaringan
tampak jelas & dapat dibedakan bagian-bagiannya
di bawah mikroskop
• Teknik pewarnaan yang sering digunakan:
hemaktosilin-eosin (HE)
• Setelah pewarnaan: dehidrasi, penjernihan,
penutupan sediaan dg balsem kanada & kaca
penutup, dikeringkan
MIKROSKOP CAHAYA

• Bagian mikroskop: bagian mekanik & bagian


optik
• Bagian optik: 3 sistem lensa, yaitu
➢ Lensa kondensor: menampung & mengarahkan
cahaya shg menerangi objek yg diamati
➢ Lensa objektif: memperbesar & meneruskan
bayangan objek ke arah lensa okuler
➢ Lensa okuler: memperbesar bayangan &
diarahkan ke retina
MIKROSKOP CAHAYA

• Resolusi: jarak terkecil antara 2 partikel shg kedua


partikel tampak sebagai 2 objek yg terpisah.
• Untuk mikroskop cahaya: objek < 0,1 mm tidak
dapat dibedakan bagian-bagiannya.
• Pengamatan dg mikroskop: mulai dg perbesaran
kecil utk mengamati objek secara keseluruhan,
kmd dg perbesaran lebih besar utk mengamati
struktur yg lebih detail.
SEDIAAN HISTOLOGI

• Tujuan pembuatan sediaan irisan: struktur


jaringan sedapat mungkin dipertahankan
sesuai keadaan aslinya, diperoleh irisan
tipis & rata, diperoleh kontras yg baik.
• Yg diamati: bentuk & ukuran sel,
sitoplasma, nukleus, membran sel, bagian
khusus misal silia, mikrovilli.
GINJA
L

Gambaran khas ginjal: tubulus € sel epitel


Perhatikan: bentuk sel, letak nukleus,
sitoplasma
TRAKHEA &
ESOFAGUS

Identifikasi sel goblet & silia. Gambaran khas permuka-


an apikal (berbatasan dg lumen)sel epitel trakhea: silia;
Sel goblet: oval, mengandung mukus
JEJENUM (USUS HALUS)

Plica circularis € villi € microvilli (striated border)


Bentuk sel : kolumnar
SEL OTOT POLOS: IRISAN
LONGITUDINAL

Perhatikan: bentuk sel dan posisi nukleus.

Anda mungkin juga menyukai