PENDAHULUAN
umum terjadi pada individu dewasa. Penyakit ini menempati urutan kedua setelah
karies gigi sebagai penyebab kehilangan gigi pada orang dewasa di negara- negara
dan mengelilingi gigi.Salah satu fungsi dari gingiva adalah melindungi jaringan
yang dibalutnya. Gingiva yang sehat berwarna merah muda pucat terkadang
bervariasi menjadi warna lainnya dengan kepekatan pigmen yang terlihat. Kondisi
yang sering menyertai penyakit - penyakit gingiva yaitu perubahan ukuran yang
umum yang ada pada manusia yang sehat dan mamalia lainnya. Pembengkakan
(“tumor”) adalah salah satu dari lima gejala kardinal peradangan. Pembengkakan
gingiva hampir secara universal hasil akumulasi cairan dalam jaringan: edema.
atau kurang eritem, dan berdarah pada saat dilakukan probing. pembesaran gusi
yang edematous dapat benar-benar reversibel pada orang sehat, jika plak mikroba
penyebab lokal, secara teratur dan efektif dihapus oleh prosedur membersihkan
1
Pembesaran, pertumbuhan jaringan gingival yang berlebihan dapat
scurvy dan tidak sering terlihat pada subyek yang mengalami lonjakan hormon
antiepilepsi yang tersedia saat ini bertindak baik dengan menekan aktivitas
neuronal pada titik fokus asal, baik dengan menghalangi mekanisme propagasi.
Pembesaran gingiva adalah salah satu efek samping yang paling umum
yang terkait dengan pemberian fenitoin, yaitu obat anti-epilepsi paling sering
dijelaskan pada tahun 1939, dengan beberapa penulis berikutnya lain melaporkan
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
dan berfungsi sebagai jaringan penyangga gigi. Penyakit periodontal yang paing
sering terjadi adalah penyakit gingiva, karena gingiva merupakan bagian terluar
mempengaruhi faktor estetik. Salah satu penyakit gingiva yang secara klinis
mukosa rongga mulut yang mengelilingi gigi dan menutupi linggir (ridge)
alveolar. Gingiva sendiri tersusun oleh epitel berkeratin dan jaringan ikat yang
Gingiva yang sehat secara klinis tampak berwarna pink ‘salmon’, pada
orang kulit hitam (termasuk orang kaukasia) kadang menunjukkan adanya derajat
variasi pigmentasi warna coklat pada gingiva (Wolf dkk., 2005). Menurut Santoso
(2009), ciri gingiva sehat yaitu berwarna merah muda hingga bervariasi
epithelium dan vaskularisasi serta sifat fibrosa dari jaringan ikat dibawahnya,
tepinya seperti pisau dan scallop agar sesuai dengan kontur gigi-geligi. Secara
histologis kedalaman sulkus pada gingiva sehat maksimal 0,5 mm dan lebar 0,15
3
mm. Pada saat dilakukan probing, probe dapat berpenetrasi ke dalam epithel
dari normal. Keadaan ini merupakan gambaran yang sering menyertai penyakit
2006) :
gigi
merata
berdasarkan catatan Cheklis yang dipantau pada masing- masing pasien dengan
4
Grade 3 : Gingival enlargement menutupi lebih dari sepertiga
sistemik, faktor lokalnya adalah: kesehatan mulut yang buruk, malposisi gigi, cara
menyikat gigi yang salah, trauma oklusi, tambalan kurang baik, iritasi, cangkolan
dan sebab- sebab lain yang tidak diketahui (Usri dkk , 2006).
waktu yang lama oleh plak gigi. Faktor-faktor yang memudahkan penumpukan
plak dan retensi termasuk diantaranya kebersihan rongga mulut yang jelek seperti
iritasi yang disebabkan oleh abnormal anatomis dan penambalan yang tidak tepat
terbawa ke bagian dalam jaringan sewaktu adanya benda – benda asing yang
masuk (misalnya bulu sikat gigi, pecahan biji apel, bagian cangkang lobster atau
2006).
Abses gingiva merupakan lesi meluas secara tepat, terasa sakit dan terlokasi
5
yang biasanya merupakan serangan tiba-tiba. Enlargement inflamasi akut berasal
dari bakteri yang terbawa jauh kedalam jaringan ketika substansi asing seperti
bulu sikat gigi, sepotong serat apel, atau pecahan cangkang lobster tertekan ke
gingiva bebas. Stadium awal pembesaran ini adalah berupa pembesaran berbentuk
pelampung yang mengelilingi gigi yang terlibat. Pembesaran bisa bertambah besar
disertai nyeri sakit sampai terkomplikasi oleh infeksi akut atau trauma. Kadang-
kadang pembesaran inflamtoris sebagai massa diskret atau masa bertangkai yang
atau gingiva cekat. Lesi bertangkai ini lambat perkembangannya dan biasanya
tidak disertai nyeri sakit. Lesi ini mengecil secara spontan disertai eksaserbasi dan
yang hebat pada lipatan antara masa bertangkai dengan gingiva yang berdekatan
(Daliemunthe, 2008)
6
farmakologikal, demografik individu (Husin, 2009).
karena obat-obatan dapat terjadi pada mulut yang bebas iritasi dan dapat pula
tidak terjadi pada mulut dimana iritasi lokal menumpuk (Daliemunthe, 2008).
dan tidak mudah berdarah.Dalam kasus yang parah, ginigiva menutup mahkota
1. Phenytoin (antikonvulsan)
7
3. Calcium channel blocker (obat kardiovaskuler yang digunakan untuk
melibatkan gingiva, berupa pembesaran pada gingiva bebas saja, atau berupa
peradangan kronis dengan leukosit matang dan daerah jaringan ikat ditutupi massa
padat dengan leukosit berkembang biak dan belum dewasa, sifat spesifik
akut necrotizing dari fibrioseudo membran, sel epitel nekrotik, neutrofil polimorfo
nuklear (PMN) dan bakteri yang sering terlihat (Newman., Takei., Carranza,
2006).
a. Pubertas
8
kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan untuk
perempuan dan testosteron pada laki-laki disaat masa pubertas. Hal ini
Gehrig, 2008).
9
Gambar 1. Gingival enlargement karena pubertas (Mozartha, M.
2011) http://www.klikdokter.com/userfiles/periodental2/,
Diakses 5 mei 2016)
b. Kehamilan
10
Gambaran histopatologi dari gingival enlargement karena
massa pusat dari jaringan ikat, dengan berbagai difus diatur, yang baru
kubus dan stroma cukup berserat dengan berbagai tingkat edema dan
c. Defisiensi vitamin C
11
iritan lokal sehingga reaksi terhadap pertahanan yang normal
12
2. Enlargement yang tidak terkondisi
leukemia akut, bisa juga terjadi pada penderita leukemia sub akut. Lesi
2008).
13
Gambar 4. Gingival enlargement karena leukemia (Khan,S. 2013)
(http://asnuldentist.blogspot.com/2011/02/22/pembekakangusi
leukemia/ Diakses 5 mei 2016)
Carranza, 2006).
semua tumor yang tersebar, dan massa seperti tumor yang berada di gingiva
ini hanya untuk menentukan lokasinya bukan untuk menerangkan tumor itu
sendiri. Kebanyakan lesi yang dirujuk sebagai ‘epulis’ adalah lebih kepada
jaringan ikat gingiva atau dari ligamen periodontal. Tumbuhnya lambat, tumor
berbentuk bulat yang cendrung menjadi kenyal atau kuat, serta bernodul tapi
cendrung menjadi lunak dan mudah berdarah. Fibroma yang keras pada
14
e. False enlargement
tetapi bisa terjadi pada fibrous dysplasia, cherubism, central giant cell
dan lingual.
15
Gambaran klinis dari gingival enlargement kerena penyakit sistemik
adalah :
(mudah tercabik) dan pendarahan yang terjadi secara spontan atau dengan
iritasi ringan.
Joseph, 2005)
jauh melebihi pembesaran biasa yang diakibatkan oleh faktor lokal yang
setara.
16
tuntas, sebelum faktor iritan lokal dihilangkan (Daliemunthe, 2008).
a. Lesi muncul seperti jamur, massa bulat pipih yang menonjol dari margin
b. Cenderung untuk memperluas lateral, dan tekanan dari lidah dan pipi
tercabik, dengan permukaan yang licin dan berkilat. Pendarahan gingiva bisa
terjadi secara spontan atau dengan iritasi ringan. Pada permukaan gingiva
2.3.1 Gingivektomi
17
1. Indikasi gingivektomi
cekatnya adekuat.
3. Prosedur gingivektomi
18
dengan permukaan gigi, lalu dengan sapuan kearah koronal jaringan
terapi inisial.
19
BAB III
LAPORAN KASUS
3.1 Kasus
kanan yang mengganggu penampilan dan tidak sakit. Pasien sebelumnya pernah
menggunakan alat orthodonti. Pasien merasa tidak nyaman dan ingin dilakukan
dengan keadaan jaringan periodontal normal, warna coral pink, dan tekstur
o Umur : 26 tahun
o Pekerjaan : Mahasiswa
A. Pemeriksaan subyektif
Keluhan utama
yang lalu.
Keluhan tambahan
o Pasien tidak percaya diri dengan keadaan gusi yang membesar pada
saat berbicara.
20
Riwayat Medis Gigi dan Mulut :
B. Pemeriksaan obyektif
Ekstra Oral
TMJ : Normal
Limpnode : Normal
Bibir : Normal
Intra Oral
o Gigi
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 3 8
Warna : Normal
21
o Pemeriksaan kebersihan mulut
Debris Calculus
V/O Kanan Ant. Kiri Total V/O Kanan Ant. Kiri Total
Atas 0/0 0/1 0/0 0/1 Atas 0/0 1/0 0/1 1/1
Bawah 0/0 0/1 1/1 1\2 Bawah 0/1 1/0 0/1 1/2
Total 0/0 0/2 1/1 2/2 Total 0/1 2/0 0/2 2\3
4
DI = x 100% = 0,66
6
5
DI = x 100% = 0,83
6
OHI = DI + CI
22
C. Pemeriksaan Rontgen Foto : (-)
D. Pemeriksaan Oklusi
Statis : Normal
Berfungsi : Normal
Protesa : (-)
Prognosis : Baik
1. Pasien kooperatif
Skor OHI
0–1,2 = Baik
1,3–3,0 = Sedang
3,1–6,0 = Buruk
23
BAB IV
RENCANA PERAWATAN
Calculus Index
GI = Skor Gingiva
Jumlah Indeks x Jumlah Permukaan
bawah
tindakan
24
4.2 Kunjungan II (Fase Kuratif) :
tengah bucal bagian vestibular oral rahang atas dan rahang bawah
Prosedur :
akan dibedah
25
9. Lakukan kuretase, dengan mata pisau mengarah ke gingiva,
pendarahan berhenti
24 jam.
26
rokok harus dihindari bila anda menggunakan larutan
27
Pasien di intruksikan untuk minum obat cataflam 3x sehari sesudah
makan, kumur-kumur dengan hexadol pagi dan malam hari, serta minum
bawah
28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
dan berfungsi sebagai jaringan penyangga gigi. Salah satu penyakit gingiva yang
gingiva yang secara klinis terlihat lebih besar dari normal. Secara histologis
pembesaran gingiva dapat dibedakan menjadi dua bagian besar yaitu hipertrofi
gingiva dan hiperplasia gingiva. Pada hipertrofi gingiva terjadi pembesaran yang
4.2 Saran
29
b. Case base discution ini diharapkan mahasiswa coas dapat memahami
30
DAFTAR PUSTAKA
Carranza FA, Hogan EL. Gingiva Enlargement. In: Newman MG, Takei HH,
Klokkevold PR, Carranza FA (eds), Clinical Periodontology, 10th edition,
St. Louis, Saunders-Elsevier, 2006, p: 373-90.
Haytac MC, et al. Severe alveolar bone loss and gingival hyperplasia as initial
manifestasion of burkitt cell type acute lymphoblastic leukimia.
Journal periodontal 2003; 74(4): 547-551
Lindhe J, et al. Clinical periodontology and implant dentistry. 5th ed. Oxford:
Blackwell Munksgaard, 2008: 395.
31