Anda di halaman 1dari 31

Skenario 3

Drg. Tri Nurrahman


Nama Kelompok
Ratih Yusnita
Luthfie Haq
Larasitae G Banjang
Disi Raudatul Janah
Rabiatul Adawiyah
Fitria Ihsanti
Rina Fitrina
Fitriani
Muhammad Ridho Pratama
Zaldy Aria Fikri
Jeanyvia Anggreyni S
Kenapa Gusiku Membersar?
Ny. Lita 32 tahun datang ingin berobat.
Ny. Lita sedang hamil 7 bulan dan
datang dengan benjolan gusi bertungkai
sebesar kacang tanah, di facial antara
gigi 22 dan 23. benjolan mudah
berdarah jika tersentuh. Tidak ada rasa
sakit, hanya benjolan mengganggu
aktifitas bibir. Gigi 22 goyang 2. Gusi
secara klinis tanpak sehat dengan OH
yang baik. Radiogram Ny. Lita tidak ada
kerusakan yang berarti di daerah 22 dan
23.
Analisis Masalah
1. Apa diagnosis pada kasus diskenario ?
2. Apa etiologi diagnosa pada kasus diskenario ?
3. Apakah ada hubungan kehamilan dengan keluhan
pasien ?
4. Bagaimana gambaran klinis lain selain
diskenario ?
5. Apa saja pemeriksaan yang dapat dilakukan pada
kasus diskenario ?
6. Bagaiman penatalaksanaan pada kasus
diskenario ?
7. Bagaimana prognosis pada kasus diskenario ?
8. Apa diagnosis banding pada kasus diskenario ?
Klarifikasi Masalah
1. Diagnosa pada kasus diskenario yaitu epulis, epulis yang
berhubungan dengan kehamilan biasanya disebut epulis
gravidarum.
2. Etiologi dari epulis gravidarum yaitu perubahan hormonal
yang tejadi saat wanita sedang hamil, pada wanita hamil
terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dan
dapat diperberat jika wanita saat hamil tidak menjaga oral
hygiene.
3. Keluhan yang dialami pasien diskenario berhubungan
dengan kehamilan karena pengaruh dari hormon.
4. Gambaran klinis dari epulis gravidarum yaitu tonjolan pada
gingiva berwarna merah muda, merah tua hingga berwarna
keunguan, sering dijumpai pada anterior rahang atas,
umumnya tidak mengeluhkan sakit, mudah berdarah saat
penguyahan atau sikat gigi.
5. Pemeriksaan biopsi jika epulis tetap
bertahan setelah bayi lahir.
6. Umunya akan mengecil dan menghilang
sendiri setelah ibu melahirkan bayinya
tetapi apabila setelah bayi lahir benjolan
belum mengecil dan menghilang maka
dapat dilakukan eksisi, atau menggunakan
laser meminimalkan perdarahan.
7. Prognosis baik apabila pasien menjaga
kebersihan rongga mulut.
8. SB
Sasaran Belajar
Klasifikasi epulis
Diagnosis banding epulis gravidarum
Obat-obatan yang dapat diberikan pada ibu
hamil
Problem Tree

Definisi
DD Epulis
Etiologi
Penatalaks Patogene
anaan Klasifikasi sis

Gambara
n Klinis
Definisi Epulis

Epulis adalah suatu tumor yang bersifat


jinak dan pertumbuhannya berada di gingiva
dan berasal dari periodontal dan jaringan
periostium. Epulis bersifat fibrous,
hiperplastik, atau granulatif. Dalam
pertumbuhannya epulis dapat tidak
bertangkai atau disebut sensile dan dapat
pula bertangkai (peduncullated).
Etiologi
Pada Umumnya disebabkan oleh :
Iritasi mekanik atau lokal seperti,Kalkulus,
karies servikal, dan sisa akar.
Sebab lainnya :
Iritasi infeksi bakteri yang kronis
Gangguan pertumbuhan
Gangguan keseimbangan hormonal yang
disertai oleh dukungan faktor lokal seperti
OH buruk
Gambaran Klinis
Massa yang berupa tonjolan pada gusi
Terlokalisasi dengan batas jelas
Konsistensi keras atau lunak
Dapat bertangkai atau tidak bertangkai
Dapat berulserasi
Kadang-kadang berlobus
Bewarna merah muda hingga merah
keunguan
Dapat berdarah spontan atau pada trauma
ringan
Ukuran bervariasi dari beberapa milimeter
hingga beberapa centimeter dan dapat
mencapau ukuran yang sangat besar.
Klasifikasi Epulis
dan Gejala
Klinis
1. Epulis kongenital
Epulis kongenital ini terdapat pada bayi yang baru
lahir. Etiologinya secara jelas belum diketahui, namun
diduga berasal dari sel epitel bakal benih gigi.

Gambaran Klinis:
Bayi yang baru lahir dijumpai massa tonjolan pada
mulutnya biasanya tulang RA anterior
Lesi multipel namun dapat juga lesi tunggal
Ukuran lesi bervariasi dari 0,5 cm hingga 2 cm
Lesi ini lunak, bertangkai dan kang berlobus-lobus
dari mukosa alveolar
Bila epulis ini terlalu besar dapat menggangu
saluran pernafasan dan menyulitkan bayi menyusui
Epulis Kongenital
2. Epulis Fibromatosa
Epulis fibromatosa merupakan suatu reaksi
hiperplasi dari jaringan ikat fibrous oleh karena
rangasangan iritasi kronis seperti karang gigi,
sisi tajam dari sisa akar mahkota gigi,tumpatan
yang jelek, ujung klamer gigi palsu yang
mengenai gusi.

Gambaran Klinis :
Sering terjadi pada pipi dan lidah
Lesi bertangkai dan dapat pula tidak
Warna merah muda agak pucat
Konsistensi kenyal dan padat,
Berbatas tegas ,padat
Epulis Fibromatosa
3.Epulis Granulomatosa
Epulis jenis ini terjadi dari suatu reaksi jaringan
granulomatik karena iritasi kronik akibat sisa akar,
tepi karies,tumpatan yang overhanging atau klamer
yang tajam

Gambaran Klinis :
Gambaran klinisnya merupakan suatu dungkul
bertangkai dengan warna kemerahan dan mudah
berdarah, dengan permukaan granuler, konsistensi
lunak, dan nyeri tekan dan kadang-kadang dapat
disertai ulserasi. Lokasi terbanyak di gingiva tetapi
dapat juga terjadi di seluruh rongga mulut, misalnya
bibir bawah, lidah dan palatum.
Epulis Granulomatosa
4. Epulis Fissuratum
Pertumbuhan jaringan ikat fibrosa yang berlebihan
didaerah mukosa yang berkontak dengan tepi gigi tiruan
yang bisaanya terlalu cekat dan menekan mukosa. Epulis
fissuratum juga sering disebut inflammatory fibrous
hyperplasia, atau denture epulis.
Gambaran Klinis :
Lesi yang tersusun dari jaringan yang berlebihan ini
umumnya berupa lipatan hiperplastik berwarna merah
muda, keras dan fibrous. Bagian dalam dan luar lesi
terpisah oleh cekungan (groove) dalam yang
menandakan tempat di mana gigi tiruan menekan
mukosa.
Epulis ini sering dijumpai di bagian depan RA (anterior)
Ukuran lesi bervariasi
Terkadang iritasi dapat cukup parah sehingga
menyebabkan tampak kemerahan dan ulserasi
Epulis Fissuratum
5. Epulis Giant Cell
Epulis jenis ini juga sering disebut sebagai peripheral
cell granuloma, giant cell reparative
granuloma,osteoclastoma and myeloid epulis.
Penyebab pastinya tidak diketahui, namun
diperkirakan giant cell terjadi sebagai respon terhadap
cedara. Epulis ini terjadi akibat trauma pada jaringan
lunak gingiva yang diakibatkan oleh ekstraksi gigi,
iritasi denture, maupun infeksi kronik.
Gambaran Klinis :
Epulis ini dapat mengenai jaringan periodontal atau
pada daerah edentuolus ridge dgn ukuran bervariasi
diameter 0.5-1.5 cm bahkan lebih besar.
Terdapat ulserasi.
Dungkul ini bertangkai lebar dengan warna merah tua
hinga ungu.
Konsistensi lunak ,mudah berdarah kadang disertai
rasa sakit.
Epulis Giant cell
Epulis Gravidarum
Epulis gravidarum adalah granuloma
pyogenik yang berkembang pada gusi selama
kehamilan.

Tumor ini adalah lesi proliferatif jinak pada


jaringan lunak mulut dengan angka kejadian
berkisar dari 0.2 hingga 5 % dari ibu hamil.

Epulis tipe ini berkembang dengan cepat, dan


ada kemungkinan berulang pada kehamilan
berikutnya
Etiologi Epulis Gravidarum
Etilogi Primer :
Iritasi lokal seperi plak merupakan penyebab primer
epulis gravidarum sama halnya seperti ibu yang tidak
hamil, tetapi perubahan hormonal yang meyertai
kehamilan dapat memperberat reaksi keradangan pada
gusi oleh iritasi.Iritasi lokal tersebut adalah kalkulus/plak
yang telah mengalami pengapuran, sisa-sisa makanan,
tumpatan kurang baik.
Etilogi sekunder
Kehamilan merupakan keadaan fisiologis yang
menyebabkan perubahan hormon dan progesteron.
Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan
progesteron pada masa kehamilan mempunyai efek
bervariasi pada jaringan, diantaranya pelebaran
pembuluh darah yang mengakibatkan betrambahnya
aliran darah sehingga menjadi lebih merah, bengkak
dan mudah mengalami pendarahan.
Gambaran Klinis
Tumor kehamilan ini biasanya muncul pada
trimester pertama kehamilan.
Terdapat tonjolan pada gingiva dengan warna
bervariasi mulai dari merah muda, merah tua,
hingga keunguan.
Paling sering dijumpai pada ginggiva anterior
rahang atas.
Umumnya tidak sakit namun lesi ini mudah
berdarah saat pengunyahan dan penyikatan gigi.
Umumnya lesi ini berukuran diameter tidak lebih 2
cm
Beberapa kasus melaporkan ukuran lesi yang lebih
besar sehingga membuat bibir penderita sulit
dikatupkan.
Epulis Gravidarum
Penatalaksanaan Epulis Gravidarum
Umumnya lesi ini akan mengecil dan
menghilang dengan sendirinya segera setelah ibu
melahirkan bayinya, sehingga perawatan yang
berkaitan dengan lesi ini sebaiknya ditunda hingga
setelah kelahiran kecuali bila ada rasa sakit dan
perdarahan terus terjadi sehingga mengganggu
penyikatan gigi yang optimal dan rutinitas sehari-
hari.
Apabila kasus epulis tetap bertahan setelah
bayi lahir dapat dilakukan biopsi untuk pemeriksaan
lesi secara histopatologis. Bila massa tonjolan
berukuran besar, mengganggu pengunyahan, dan
bicara,dapat diangkat dengan bedah eksisi, dapat
pula diangkat dengan laser karena memberikan
keuntungan yaitu sedikit perdarahan.
Dosis radiasi pada ibu hamil < 5 rad
Obat-obatan yang aman di konsumsi ibu
hamil
- penicilin/sefalosporin
- chlorhexidine
- parasitamol
Obat-obatan yang dilarang pada ibu hamil
aspirin
- tetracycline
Diagnosis Banding
Periapikal giant cell carsinoma
Hemangioma
Kaposi sarcoma
Pyogenic Granuloma
Daftar Pustaka
James, William D, dkk.2006.
AndrewsDiseases of the skin: Clinical
Dermatology.Philadelphia:Saunders Elsevier
Laskaris, George.1986. Color Atlas of Oral
Diseases. Athens:Litsas Medical Publication
Carvalho Silva, et all, 2007. Congenital
granular cell tumor (congenital epulis) : A
lesion of multidisciplinary interst, Med. oral
patology.oral cir.bucal,v.12 n.6 Madrid oct.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai