Epulis ini terjadi pada rongga mulut terutama pada tepi gingiva dan juga sering terjadi
pada pipi dan lidah. Etiologinya berasal dari iritasi kronis yang menyebabkan reaksi hyperplasia
dari jaringan fibrous. Tanda klinis yang terlihat antara lain bertangkai, dapat pula tidak, warna
merah muda agak pucat, konsistensi kenyal dan padat, batas tegas, padat dan kokoh. Epulis ini
tidak mudah berdarah dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Klasifikasi Epulis
Berdasarkan gambaran histopatologis, epulis diklasifikasikan ke dalam kondisi-kondisi
yang menyerupai tumor seperti disebutkan dibawah ini :
Kondisi-kondisi yang menyerupai tumor
Veruka vulgaris
Hiperplasia papilar
Mukokel
Fibromatosis congenital
Santogranuloma
Granuloma piogenikum
Epulis gigantosellulare
Neuroma traumatic
Neurofibromatosis
Diagnosis, Prognosis
Untuk menegakkan diagnosa epulis harus dilakukan beberapa pemeriksaan, baik
pemeriksaan rutin maupun penunjang guna menentukan prognosis serta rencana perawatan yang
tepat.
Diagnosis Epulis
Kadang-kadang berlobus
Ukuran bervariasi dari beberapa millimeter hingga beberapa centimeter dan dapat mencapai
ukuran yang sangat besar.
. Epulis fibromatosa
Epulis jenis ini lebih sering dujumpai dibandingkan jenis lainnya dan sering mengalami rekuren (kambuh)
bila operasi pengangkatannya tidak sempurna. Umumnya dijumpai pada orang dewasa. Terutama pada
bagian gingiva, bibir dan mukosa bagian bukal
klinis : letak antara 2 gigi, bertangkai, warna agak pucat, konsistensi kenyal
pengobatan : eksisi
terjadi pada mukosa mulut terutama pada tepi ginggiva, pipi dan lidah
Epulis ini terjadi pada rongga mulut terutama pada tepi gingival dan juga sering terjadi pada pipi dan
lidah. Etiologinya berasal dari iritasi kronis. Tampak klinis yang terlihat antara lain bertangkai, dapat pula
tidak, warna agak pucat, konsistensi kenyal, batas tegas, padat dan kokoh. Epulis ini pula tidak mudah
berdarah dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Jika epulis fibroma menjadi terlalu besar, bisa mengganggu pengunyahan dan menjadi trauma serta
ulserasi. Histologis ditandai oleh proliferasi jaringan ikat collagenic dengan berbagai derajat dari sel
infiltrasi inflamasi.Permukaan lesi ditutupi oleh epitel skuamosa berlapis. Pengobatan ini dengan eksisi
biopsi bedah dan memiliki tujuan untuk menyingkirkan lesi/neoplasma lainnya.
Mikroskopis
Terlihat jaringan gusi dibatasi oleh epitel gepeng berlapis yang mengalami proliferasi dengan ditandai
oleh adanya rate peg tidak beraturan. Stroma terdiri dari jaringan ikat fibrosa padat dan kolagen yang
tersusun dalam berkas yang tidak beraturan. Juga ada sel radang kronis dalam stroma.
EPULIS
Posted by De Haantjes van Het Oosten in Apr 02, 2011, under Tak Berkategori
Epulis didefinisikan sebagai suatu dungkul atau benjolan yang tidak normal pada gingiva, biasanya melibatkan
papila interdental, berbatas jelas, bertangkai sempit sampai lebar. Pertumbuhannya mirip tumor tapi tidak
memenuhi syarat-syarat sebagai beberapa literatur menyebutnya sebagai pseudotumor. Secara histopatologi epulis
merupakan suatu hiperplasi jaringan ikat gingival yang tumbuh di daerah interdental tapi bukan merupakan suatu
neoplasia yang ganas
Epulis dapat muncul sebagai akibat dari beberapa sebab antara lain yang terbanyak adalah iritasi mekanik dan
trauma. Sebab lain yang juga merupakan etiologi terbentuknya epulis adalah iritasi infeksi bakteri yang kronis,
gangguan pertumbuhan dan gangguan keseimbangan hormonal yang disertai oleh dukungan faktor lokal seperti oral
hygiene yang jelek.
Epulis Fibromatosa
Epulis ini sering disebut sebagai fibroid epulis. Secara statistik jenis epulis inilah yang paling sering dijumpai.
Adapun dasar terjadinya adalah suatu reaksi hiperplasi dari jaringan ikat fibrous oleh karena rangsangan atau
iritasi kronis seperti karang gigi. Sisi tajam dari sisa akar, Corona dentis (oleh karena proses karies), Tumpatan
yang jelek (overhanging fillings), ujung klamer denture mengenai gingival.
Secara klinis epulis fibromatosa menunjukkan suatu gambaran dungkul seperti gunung atau berbentuk
pedunculated (bertangkai) dan berbatas jelas. Dengan warna sedikit agak pucat dari jaringan sekitar atau
berwarna merah muda. Permukaan halus dengan konsistensi kenyal dan padat dengan ukuran yang bervariasi
(diameter antara 1,0 2,5 cm). Biasanya pasien tidak mengeluh sakit hanya terganggu oleh adanya dungkul
tersebut. Pada umumnya foto rotgen tidak dibutuhkan, pembuatan foto rotgen diperlukan bilamana dipandang
perlu untuk evaluasi ekstraksi gigi oleh karena lesi ini akan kambuh bila seluruh jaringan patologis tidak
terambil.
Gambaran histopatologi menunjukkan adanya suatu proliferasi jaringan ikat fibrous dibawah epitel bertatah yang
menebal, sedikit terdapat infiltrasi sel radang dan kemungkinan terdapat keratosis.
Terapinya yaitu eliminasi faktor penyebab dan excici dan biasanya memberikan prognosa yang baik.
Secara histologi, Adenoma Pleomorfik mempunyai gambaran yang ber- variasi. Dinamakan
pleomorfik karena terbentuk dari sel-sel epitel dan jaringan ikat. Secara klasik Adenoma
Pleomorfik adalah bifasik dan karakteristiknya merupakan satu campuran epitel poligonal
dan elemen myoepitel spindle-shaped membentuk unsur dengan latar belakang stroma
oleh mukoid, myxoid, kartilago atau hyalin (Fadi, 2008; Elsoin, 2009).
Gambaran CT Adenoma Pleomorfik (benign mixed tumor) adalah suatu penampang yang
tajam dan pada dasarnya mengelilingi lesi homogen yang mempunyai suatu kepadatan
yang lebih tinggi dibanding glandular tisssue. T1- weighted MRI menunjukkan Adenoma
Pleomorfik (benign mixed tumor) dengan area yang relatif mempunyai intensitas signal
rendah (area gelap/radiolusen) dibanding glandular tisssue (White, 2000).
Perawatan tumor Adenoma Pleomorfik adalah pembedahan dengan mengupayakan
seluruh jaringan tumor terangkat (Gambar 2.5). Jika pengambilan tumor tidak hati-hati dan
meninggalkan sel tumor di dalam jaringan mesenkim glandula, maka dapat terjadi
kekambuhan. Jika tumor ini tumbuh di dalam jaringan parotis kadangkala nervus fasialis
diikutsertakan diambil bersama jaringan tumor (Syafriadi, 2008).
Apabila Adenoma Pleomorfik kambuh dan malignant, radiasi dan kemoterapi digunakan
sebagai perawatan tambahan. Indikasi terapi radiasi sesudah operasi jika tingkat
malignansi tinggi. Kemoterapi digunakan sebagai perawatan paliatif bila tumor kambuh dan
bermetastase (Ansori, 2009).
Prognosis Adenoma Pleomorfik adalah sempurna, dengan angka kesembuhan mencapai
96 %. Prognosisnya baik, karena umumnya jika terjadi kekambuhan lokal tidak menunjukan
tanda-tanda keganasan (Asih, 2008; Syafriadi, 2008).
Kata gondongan mengacu kepada kondisi pipi yang biasanya kanan dan kiri membengkak.
Tepatnya yang dimaksud pipi disini adalah bagian pipi didepan kedua telinga yang dalam bahasa medis kita sebut
regio parotis. Pembengkakan ini memberi warna kemerahan dan dapat mengakibatkan tertariknya daun telinga
bagian atas kedepan dan kondisi ini sudah pasti dirasakan nyeri oleh penderita.
Parotis adalah salah satu kelompok kelenjar liur besar, yang gampang terjangkit peradangan oleh virus yang disebut
mumps virus. Peradangan ini disebut parotitis atau mumps oleh orang-orang dinegara Barat sana atau kita di
Indonesia sering menyebutnya dengan gondongan (bukan gondok, lho jangan salah).
Parotitis mudah diobati, namun bila bukan radang akan tetapi tumor parotis maka ceritanya lain lagi, lebih sulit
disembuhkan. Apa itu tumor parotis ?
Tumor parotis ada yang jinak dan ada yang ganas. Namun-jangan takut dulu- kebanyakan tumor parotis (90%)
bersifat jinak. Dan ini sudah tentu melegakan kita semua. Berbeda dengan gondongan, maka tumor parotis tidak
akan bisa disembuhkan hanya dengan mengoleskan serbuk blau yang berwarna biru yang menjadi obat tradisional
masyarakat kita. Blau hanya mempan untuk gondongan tapi tidak mempan untuk tumor parotis.
Satu-satu nya jalan untuk terbebas dari tumor parotis adalah dengan cara operasi. Operasi tumor kelenjar parotis
sedikit agak ribet, dikarenakan banyak percabangan saraf-saraf muka yang melewati daerah itu. Salah potong, bila
tidak berhati-hati melakukan operasi, dapat mengakibatkan muka mencong akibat sebagian otot wajah menjadi
lumpuh karena putusnya cabang persarafan.
Mimik muka bila terjadi putus saraf akan menyerupai kondisi Bells Palsy yaitu keadaan muka seseorang yang
tampak mencong, tidak simetris yang kata orang tua disebut sebagai kena teluh atau kena jampi-jampi orang
yang tidak menyukai kita.
Padahal itu bukan magic, tetapi logik yaitu akibat tidak normalnya saraf muka. Pada Bells Palsy disini akibat
terpapar suhu dingin dalam waktu cukup lama, bisa berupa angin malam yang menerpa sebagian muka, maka saraf
ditempat itu akan tidak bekerja secara normal alias lumpuh. Maka terjadilah muka mencong itu.
Tumor parotis jinak paling sering di kelenjar parotis adalah pleomorphic adenoma. Dinamakan begitu karena terdiri
dari berbagai macam jaringan ((pleomorphic), ada jaringan lemak, miksoid, mucin, kadangkala tulang rawan. Struktur
terbanyak yang terlihat dibawah mikroskop adalah bentuk kelenjar yang hiperplastis (adenoma). Jadi tumor jinak ini
dinamakan pleomorphic adenoma.
Tumor jinak ini biasanya tumbuh perlahan-lahan, dalam 2 tahun akan berukuran 2-4 centimeter, tidak nyeri dan tidak
ada keluhan lain, kecuali benjolan yang berada didepan telinga.
Pasien akan datang ke RS atau dokter terdekat, ketika mengetahui benjolan itu tidak menghilang dengan diolesi
serbuk blau. Dan kian lama semakin tumbuh membesar, meski pertumbuhannya pelan dan tidak mengganggu
aktivitas sehari-hari.
Kebanyakan tumor ini bersifat unilateral artinya, mengenai satu sisi saja, bisa parotis kiri ataupun parotis kanan.
Pada keadaan yang jarang dapat dijumpai penderita dengan tumor bilateral, parotis kanan dan kiri.
Penderita laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan perempuan. Dapat mengenai semua umur, paling sering usia
dewasa muda dan tua.
Meskipun tidak ganas, sebaiknya tumor jinak ini segera dioperasi, begitu diketahui. Karena semakin lambat dilakukan
terapi, akan semakin besar beayanya dan juga semakin memperburuk penampilan yang secara aestetika tampak
jelek.
Satu hal lagi yang menjadi kekhawatiran, ada yang disebut Carcinoma arising in Pleomorphic Adenoma artinya,
keganasan yang timbul pada tumor yang tadinya jinak menjadi berubah ganas.
Mengenai waktunya, kapan mulai ganas tidak pasti, karena bersifat individual, artinya pada setiap pasien akan
berbeda sesuai kondisi tubuh penderita. Karena itu segeralah bereskan sekecil apapun penyakit atau tumor yang
anda derita.
Hal ini dapat diterapkan pada semua keadaan yang mengganggu kesehatan anda. Semakin cepat diatasi, semakin
baik. Ada yang bilang : sakit kok dipelihara