Anda di halaman 1dari 1

Apexogenesis dengan Full Coronal Pulpotomy Menggunakan MTA Pada Gigi

Dewasa Muda

drg,Martariwansyah, Sp.KG

Pemeriksaan Subjektif
Pasien Perempuan Umur 8,9 th datang ke praktek pribadi dengan keluhan gigi kiri atas paling
belakang berlubang besar dan pernah sakit spontan sekali sekitar satu bulan yang lalu dan sejak
itu tidak pernah terasa sakit lagi sampai sekarang. Tidak ada bengkak dan ingin giginya di tambal

Pemeriksaan Objektif
Pemeriksaan ekstra oral menunjukkan wajah simetris, bibir dan sendi temporo-mandibular tidak
ada kelainan, serta kelenjar limfe submandibularis kiri dan kanan tidak teraba dan tidak sakit.
Hasil pemeriksaan intra-oral menunjukkan oral hygene kurang baik. Terdapat kavitas di oklusal
pada gigi 26 dan pemeriksaan Vitalitas positif, perkusi negatif , tekan negatif, palpasi negatif dan
mobiliti negatif.

Pemeriksaan Radiologis
Terdapat gambaran radiolusen dari oklusal sampai tanduk kamar pulpa gigi 26. Terdapat
gambaran apex terbuka pada akar palatal. Membran periodontal dan puncak tulang alveolar dalam
batas normal

Diagnosis
Asymptomatic Irreversible Pulpitis disertai dengan apex terbuka di akar palatal

Prognosis
Baik, karena pasien kooperatif, gigi masih vital dan tidak ada lesi periapikal
Rencana Perawatan
Skeling Lokalis dan Apexogenesis dengan Restorasi Akhir Onlay Komposit

Tata Laksana
Pada kunjungan pertama dilakukan informed concent kemudian dilakukan Anastesi local
menggunakan Pehacain 1:80.000 dilanjutkan pemasangan rubber dam dan preparasi akses kavitas
gigi 26 dengan bur bundar steril. Bagian Koronal Pulpa di ambil mengunakan ekskavator besar,
tajam dan steril. Pengangkatan jarigan pula di lakukan secara perlahan dimulai pada jaringan
pulpa yang lunak. Perdarahan pada kamar pulpa di kendalikan dengan cara menekan cotton pellet
yang sudah di basahi dengan NaOCl 5,25 % selama 1-2 menit. Kemudian dibilas menggunakan
air salin dan dikeringkan dengan kapas lembab. Sediaan MTA yag sudah di aduk lalu dimasukkan
ke dalam kamar pula setebal 1-2 mm lalu ditekan dengan cotton pellet lembab dan di tutup dengan
tambalan sementara caviton. Satu bulan kemudian pasien datang. Tidak ada riwayat sakit
berdenyut dan pada pemeriksaan perkusi, tekan, vitalitas semua dalam batas normal. Lalu isolasi
rubber dam dipasang kembali dan tambalan sementara di bersihkan. Terlihat MTA dalam kamar
pulpa yang sudah mengeras selanjutnya di lakukan penambalan Glass Ionomer di atas MTA
sampai permukaan oklusal.Enam bulan kemudian pasien diminta datang kembali untuk
mengevaluasi penutupan apeks diakar palatal. Pada kunjungan ketiga pasien tidak mengeluhkan
apapun, semua pemeriksaan dalam batas normal. Selanjutnya gigi dipreparasi onlay, lalu dicetak
menggunakan bahan Elastomer dan kemudian dibuatkan model kerja untuk pembuatan onlay
komposit. Onlay Komposit dibentuk dengan Teknik successive cusp build up menggunakan
bahan komposit Grandio Voco. Seletah Onlay Komposit dipoles dan di try in pada gigi pasien lalu
dilakukan sementasi menggunakan semen dual cure Estecem Tokuyama. Terakhir, pada
kunjungan Ke empat yaitu kontrol satu minggu setelah sementasi, terlihat restorasi dalam keaadan
baik, tidak ada keluhan sakit berdenyut , tes vitalitas positif, perkusi, tekan dan mobility semua
negative. Selanjutnta pasien diinstrusikan untuk kontrol 6 bulan kemudian

Anda mungkin juga menyukai