Pendahuluan
Tujuan terapi endodontik pada zaman modern yaitu perawatan saluran akar tanpa rasa
sakit. Kejadian nyeri postoperasi tindakan dari intensitas ringan tidak jarang terjadi meskipun
sudah sesuai standar terapi endonya. Perkembangan nyeri antarkunjungan dari intensitas
sedang-berat ,diikuti dengan atau tidak pembengkakan merupakan emergency dan sering
memerlukan (requires) kunjungan tak terjadwal untuk perawatan. Sebuah asosiasi telah
membuktikan bahwa adanya kekhawatiran (apprehension) sebelum tindakan endodontik
dan setelah tindakam endo. Ulasan ini akan fokus pada mekanisme antar kunjungan, agen
penyebab, dan respon host terhadap kerusakan (injury) yang dapat
menyebabkan(precipitate) nyeri, diagnosis, dan manajemen nyeri antar kunjungan.
A. Penyebab mikroba
Nyeri antar kunjungan paling sering menunjukkan hasil ketidakseimbangan
hubungan bakteri inang yang disebabkan oleh prosedur intrakanal. Bukti (evidence)
terperinci (circumstantial) menduga spesies bakteri tertentu (certain) yg terkait
(associated) dengan lesi periradikular termasuk P. Endodontalis, P. Gingivalis,
prevotela species, treponema denticola, tannerella forsythia, filifactor alocis, dialister
pneumosintes, peptostreptococus micros, finegoldia magna. Sebuah studi
mengungkapkan (revealed) bahwa f.nucletum, provotela dan propyromonas paling
sering didapatkan (isolated) pada kasus flare up.