Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN EPULIS

DISUSUN OLEH :
Fredi Pratama

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH

TANJUNGPINANG

2021
A. Definisi
Epulis adalah suatu tumor yang bersifat jinak dan pertumbuhannya berada di
atas gingival dan berasal dari periodontal dan jaringan periosteum. Epulis ini bersifat
fibrous, hiperplastik atau granulatif. Dalam pertumbuhannya epulis ini bisa tidak
bertangkai atau biasa disebut sensile dan dan bisa pula bertangkai (peduncullated).
Epulis ini dapat berasal dari iritasi kronis yang berlanjut menjadi epulis
fissuratum/denture hyperplasia akibat rangsangan tepi protesa tidak baik dan
berlangsung lama dalam rongga mulut. Selain itu epulis juga dapat terjadi pada pasien
dengan gangguan hormonal.
Epulis adalah istilah yang nonspesifik untuk tumor dan massa seperti tumor
pada gingiva (gusi). Ada beberapa jenis dari epulis, masing-masing memiliki
karakteristik yang unik dan khas.

B. Jenis-jenis Epulis
1) Epulis Fissuratum
Pertumbuhan jaringan ikat fibrosa yang berlebihan di daerah mukosa yang
berkontak dengan tepi gigi tiruan yang biasanya terlalu cekat dan menekan
mukosa. Epulis fissuratum juga sering disebut inflammatory fibrous hyperplasia,
atau denture epulis.
Pertumbuhan jaringan ikat tersebut disebabkan oleh iritasi kronik karena
pemakaian gigi tiruan, di mana tepi gigi tiruan menekan daerah gusi yang
berbatasan dengan pipi bagian dalam (alveolar vestibular mucosa). Penekanan
tersebut menyebabkan tulang daerah tersebut terus menerus berubah karena
kehilangan tulang, akibatnya dukungan tulang untuk basis gigi tiruan menjadi tidak
stabil. Hal ini lama kelamaan mengarah kepada terjadinya penonjolan yaitu epulis
fissuratum.

Kondisi ini paling sering terjadi pada orang usia lanjut karena pasien dalam
kelompok umur tersebut banyak yang menggunakan gigi tiruan. Namun masalah
ini cenderung berkurang dengan makin berkembangnya teknologi kedokteran gigi
dan meningkatnya kesadaran pasien untuk menjaga keutuhan dan kesehatan gigi
dan mulut sehingga kebutuhan akan gigi tiruan bisa jadi berkurang. Tampaknya
kondisi ini lebih sering dijumpai pada wanita daripada pria
2) Giant Cell Epulis

Epulis jenis ini juga sering disebut sebagai peripheral giant cell granuloma,
giant cell reparative granuloma, osteoclastoma and myeloid epulis. Penyebab
pastinya tidak diketahui, namun diperkirakan giant cell epulis terjadi sebagai
respon terhadap suatu cedera. Selain itu, banyak kasus yang pasiennya
mengekspresikan reseptor permukaan untuk hormon estrogen, sehingga timbul
spekulasi bahwa pengaruh hormonal dapat memainkan peranan terhadap
perkembangan lesi ini.

Giant cell epulis dapat terjadi pada semua umur namun kasus ini paling
banyak didiagnosa pada pasien dalam golongan umur 40-60 tahun, dan terutama
terjadi pada wanita.

3) Epulis Konginetal

Penyebab dari terjadinya epulis kongenital belum pasti namun para ilmuwan
meyakini bahwa epulis ini berasal dari sel-sel mesenkim primitif yang asalnya dari
neural crest.

Epulis tipe ini adalah kondisi kongenital yang sangat jarang ditemui, dan
terjadi pada bayi saat kelahiran. Dari penelitian didapati bahwa epulis kongenital
lebih banyak dijumpai pada bayi perempuan daripada laki-laki dengan rasio 8:1,
dan paling banyak terjadi pada maksila (rahang atas) dibandingkan mandibula
(rahang bawah).

- Terdapat pada bayi yang baru lahir


- Belum diketahui dengan jelas diduga berasal dari sel epitel
- Pengobatan : eksisi
- Dapat ditemukan pada mukosa mulut, terjadi gangguan pernapasan dan intake
makanan jika epulis ini membesar

4) Epulis Gravidarum (Tumor Kehamilan)

Epulis gravidarum adalah granuloma pyogenik yang berkembang pada gusi


selama kehamilan. Tumor ini adalah lesi proliferatif jinak pada jaringan lunak
mulut dengan angka kejadian berkisar dari 0.2 hingga 5 % dari ibu hamil. Epulis
tipe ini berkembang dengan cepat, dan ada kemungkinan berulang pada
kehamilan berikutnya.

Tumor kehamilan ini biasanya muncul pada trimester pertama kehamilan


namun ada pasien yang melaporkan kejadian ini pada trimester kedua
kehamilannya. Perkembangannya cepat seiring dengan peningkatan hormon
estrogen dan progestin pada saat kehamilan. Penyebab dari tumor kehamilan
hingga saat ini masih belum dipastikan, namun diduga kuat berhubungan erat
dengan perubahan hormonal yang terjadi pada saat wanita hamil. Faktor lain yang
memberatkan keadaan ini adalah kebersihan mulut ibu hamil yang buruk.

C. ETIOLOGI

Munculnya epulis dapat cepat sembuh jika pada awal gejalanya segera diobati
dan tidak perlu lagi mengatasinya dengan cara operasi khususnya pada epulis
akibat pemakaian gigi palsu/implan gigi.

1) Perubahan hormon

Perubahan hormon pada kebanyakan ibu hamil cenderung mempengaruhi


kualitas kesehatan rongga mulut yang meliputi gigi, Gusi dan lidah sehingga
memicu munculnya pelunakan pada pembuluh darah gusi yang mempermudah
terjadinya radang pada gusi termasuk adanya iritasi, Pembengkakan dan
pendarahan pada gusi dan diantara dua gigi.

2) Gangguan bakal benih gigi

Bayi yang telah mengalami kelainan pada mukosa mulut ketika baru
dilahirkan maka sudah bisa dipastikan bayi akan mengalami gangguan pada bakal
benih giginya dimana pertumbuhannya akan mengalami keterlambatan, Bentuk
gigi yang tidak sempurna dan struktur gusi yang buruk (gejala epulis).

3) Implan gigi

Pemakaian gigi palsu, Tiruan atau implan gigi yang kurang tepat dapat
menimbulkan luka dan iritasi kronis yang memicu kerusakan pada jaringan gusi,
Kondisi tersebut terjadi akibat respon hiperplastik jaringan lunak pada gusi yang
biasnya paling sering muncul disekitar lokasi pemakaian implan gigi.

Kasus munculnya epulis juga kerab datang pada pemakai gigi palsu yang
malas menjaga kebersihan gigi palsunya serta rongga mulut yang terjadi dalam
jangka panjang. 

4) Tusuk gigi

Berhati hatilah jika anda memiliki kebiasaan menggunakan tusuk gigi setelah
selesai makan. Pemakaian tusuk gigi yang tidak tepat dan sembarangan dapat
menyebabkan jarak interdental antara satu gigi dengan yang lainnya semakin
bertambah dan akan semakin mengalami pergeseran apalagi jika ukuran tusuk gigi
yang dipakai setiap hari berubah ubah, Maka resiko gigi menjadi jarang semakin
besar.
Penggunaan tusuk gigi terus menerus atau jangka panjang terbukti dapat memicu
munculnya luka dan menimbulkan benjolan pada gingival (gusi) yang awalnya
tanpa rasa nyeri. Kondisi ini memperbesar resiko terjadinya kasus epulis. 

5) Faktor keturunan

Munculnya kasus epulis jarang terjadi pada seseorang yang memiliki


keturunan penyakit kanker, Namun jika dilihat dari karakteristik dari kanker yang
bersifat mutasi gen maka salah satu atau kedua dari orangtua yang memiliki
riwayat penyakit kanker maka akan menurunkan sifat kankernya pada generasi
berikutnya sebanyak 50 % yaitu mempermudah munculnya epulis pada jaringan
lunak mukosa rongga mulut. Dimana terbentuknya sel abnormal mudah sekali
muncul akibat mutasi genetik . Hal itu disebabkan karena didalam tubuh telah
terbentuk secara alami sel sel yang cenderung berubah menjadi abnormal, Bisanya
akan muncul ketika seseorang ketergantungan pada makanan yang mengandung
zat karsinogenik, Kebiasaan merokok, Kebiasaan minum minuman beralkohol
atau aktivitas lain yang memungkinkan terbentuknya sel abnormal dalam DNA. 
PATHWAY EPULIS

Faktor host, meliput usia, jenis


kelamin, imunologi, imlan gigi,
tusuk gigi.

Iritasi berkepanjangan

Tumbuhnya sel pembuluh


darah baru dan jaringan baru
( benjolan )

EPULIS

Perubahan pada Benjolan jaringan yang Tidak familiar dengan


penampilan semakin membesar sumber informasi

Gangguan citra tubuh Nyeri saat makan Kuranganya pengetahuan

Makanan tidak habis


Nyeri akut Ansietas

Resiko ketidakseimbanagn
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
D. MANIFESTASI KLINIS

1) Muncul tonjolan pada area gusi yang bisa muncul satu atau lebih
2) Berulserasi dan dapat membentuk seperti lobus lobus serta pembengkakan
3) Awalnya tonjolan akan tumbuh sangat kecil tetapi akan semakin membesar
jika tidak segera diatasi secara medis
4) Gejala muncul dan menetap selama lebih dari seminggu, Jika itu terjadi segera
periksakan pada dokter yang terkait
5) Permukaan yang ditumbuhi tumor nampak kemerahan, Kebiruan bahkan ada
yang keunguan
6) Mudah terjadi pendarahan ketika epulis terkena gesekan atau cedera terbentur
(benturan ringan)
7) Epulsi dapat bertangkai ataupun tidak bertangkai. kondisi tersebut dipengaruhi
oleh kondisi jaringan lunak rongga mulut. 
8) Adanya rasa nyeri jika telah terjadi cedera kendati hanya berupa gesekan
dengan makanan yang sedang dikunyah
9) Ketika terjadi pembengkakan yang disertai pendarahan penderita yang semula
telah mengalami penurunan daya tahan tubuh misalnya karena terkena flu,
Maka akan mengalami peningkatan suhu tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

NANDA International. 2015.Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2015-2017.


Jakarta:.

Anda mungkin juga menyukai