Anda di halaman 1dari 11

RESUME DISKUSI E-LEARNING PEDODONTIA

SPACE MAINTAINER

Disusun oleh:
DYAH SISWA PRADIPTA SARI
40618086

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA KEDIRI
2020
I. DEFINISI DAN FUNGSI SPACE MAINTAINER

Space maintainer merupakan alat yang digunakan untuk menjaga ruang akibat
kehilangan dini (premature loss) gigi sulung.

Fungsi dari space maintainer untuk menjaga panjang lengkung gigi akibat premature
loss dari gigi sulung. Space maintainer memungkin gigi permanen untuk erupsi tanpa
terhalang ke lengkung dan oklusi yang seharusnya. Sebuah space maintainer
direkomendasikan setelah ekstraksi molar sulung.

II. KLASIFIKASI SPACE MAINTAINER


a. Space maintainer lepasan (removable), cekat (fixed) dan semi cekat (semi-fixed)
b. Space maintainer dengan band dan tanpa band
c. Space maintainer fungsional dan non fungsional
d. Space maintainer aktif dan pasif
e. Space maintainer kombinasi

Klasifikasi space maintainer lepasan :

1. Kelas 3 : Bilateral maksila posterior


2. Kelas 4 : Bilateral mandibula posterior
3. Kelas 5 : Bilateral maksila anterior posterior
4. Kelas 6 : Bilateral mandibula anterior posterior
5. Kelas 7 : Telah kehilangan satu atau lebih geligi anterior sulung
6. Kelas 8 : Semua gigi sulung hilang

Klasifikasi space maintainer cekat :

1. Kelas 1
- Nonfungsional : i. tipe bar ii. tipe loop
- Fungsional : i. tipe pontik ii. tipe lingual arch
2. Kelas 2
- Tipe cantilever (distal shoe, band and loop
III. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI SPACE MAINTAINER

Indikasi space maintainer :

1. Apabila terjdi kehilangan gigi sulung dan gigi penggantinya belum siap erupsi
menggantikan posisi gigi sulung tersebut dan analisa ruang menyatakan masih
terdapat ruang yang memungkinkan untuk gigi permanennya
2. Jika terdapat kebiasaan yang buruk dari anak, misalnya menempatkan lidah di tempat
yang kosong atau menghisap bibir maka pemasangan space maintainer ini dapat
diinstruksikan sehingga memberi efek menghilangkan kebiasaan buruk.
3. Premature loss pada gigi molar pertama sulung atau molar kedua
4. Adanya tanda-tanda penyempitan ruang
5. Kebersihan mulut (OH) baik
Kontraindikasi space maintainer :
1. Tidak terdapat tulang alveolar yang menutup mahkota gigi tetap yang akan erupsi
2. Kekurangan ruang untuk erupsi gigi permanen (kehilangan ruang telah terjadi)
3. Ruangan yang berlebihan untuk gigi tetapnya erupsi
4. Kekurangan ruang yang sangat banyak (keadaan gigi crowding berat) sehingga
memerlukan tindakan pencabutan dan perawatan orthodonti
5. Gigi permanen penggantinya tidak ada
6. Kebersihan mulut (OH) buruk

IV. SYARAT SPACE MAINTAINER


1. Dapat menjaga ruang dimensi proksimal
2. Tidak mengganggu erupsi gigi antagonisnya dan erupsi gigi permanen
3. Tidak mempengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan pergerakan mandibula
4. Mencegah ekstrusi gigi lawan
5. Tidak memberikan tekanan abnormal pada gigi penyangga
6. Tidak mengganggu jaringan lunak
7. Desain sederhana, ekonomis, dan mudah dibersihkan
V. TIPE-TIPE SPACE MAINTAINER

Space maintainer cekat maupun lepasan dapat digunakan untuk menjaga ruang, mencegah
kehilangan panjang lengkung. Jika terdapat gigi sandaran yang dapat direstorasi, maka space
maintainer cekat merupakan pilihan. space maintainer cekat mengurangi insidensi patah atau
hilangnya space maintainer tersebut. Penggunaan space maintainer cekat tidak bergantung
pada kerja sama pasien.

Terdapat 4 tipe dasar dari space maintainer :

1. Band and loop

Band (crown) and loop space maintainer


Digunakan untuk menjaga ruang dari kehilangan satu gigi molar pertama atau kedua
sulung

Keuntungan :

a. Ekonomis, membutuhkan waktu kerja yang lebih sedikit pada dental chair,
memungkinkan pertumbuhan rahang transversal

Kerugian :

a) Band and loop merupakan space maintainer nonfungsional, oleh karena itu tidak
mengembalikan funsi mastikasi
b) Tidak mencegah supraerupsidari gigi permanen lawannya
c) Memungkinkan mesial tipping jika loop berada di bawah area kontak. Oleh karena itu
pembuatan loop dan adaptasinya harus tepat

2. Nance holding arch

Menjaga panjang lengkung maksila setelah premature loss lebih dari satu gigi molar sulung pada
kuadran yang sama atau setelah premature loss bilateral gigi molar sulung. Pemberian keping akrilik
pada rudgae untuk menghilangkan kebiasaan buruk tongue trushting/kebiasaan menghisap jempol.
Nance holding arch

Keuntungan :

a) Lebih ekonomis bila dibandingkan 2 konstruksi band and loop


b) Memungkinkan area inter-canine tumbuh secara transversal
c) Jika gigi molar kedua sulung digunakan sebagai gigi sandaran, memungkinkan area
intermolar (permanen) tumbuh secara transversal

Kerugian :

a) Membutuhkan keahlian dan ketangkasan dari klinisi


b) Pin palatal dapat menyebabkan akumulasi makanan, sehingga dapat menyebabkan respon
inflamasi jaringan lunak pada palatal
c) Jika gigi molar permanen digunakan sebagai gigi sandaran, tidak memungkinkan area
intermolar untuk tumbuh transversal

3. Fixed lingual arch

Fixed lingual arch

Menjaga panjang lengkung mandibula dan mencegah mesial tipping dan/atau rotasi gigi
molar permanen. Fixed lingual arch juga mencegah lingual tipping dari gigi insisiv perrmanen

Keuntungan :

a) Ekonomis bila dibandingkan 2 konstruksi band and loop dipasang bersamaan


b) Kurang mengiritasi lidah, jika dibuat dengan baik
4. Distal shoe

Intra-alveolar space maintainer (distal shoe)

Digunakan untuk mencegah migrasi ke mesial dari gigi molar pertama permanen yang
belum erupsi setelah premature loss gigi molar kedua gigi sulung.

Keuntungan :

a) Space maintainer yg efektif


b) Mencegah elongasi dari pertumbuhan gigi lawannya
c) Dapat dikonstruksi secara direct atau indirect
d) Harga tidak mahal

Kerugian :

a) Pasien harus dalam pengawasan ketika alat ini ditempatkan


b) Pengukuran yang akurat dalam pembuatan merupakan syarat mutlak

VI. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA SPACE MAINTAINER

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan space maintainer adalah :

a) Untuk rahang atas, landasan akrilik harus menutupi seluruh bagian palatum hingga
daerah getar
b) Bila terdapat perluasan landasan kea rah labial, maka perluasan tersebut relative harus
pendek dan warnanya sesuai sengan jaringan sekitar
c) Jika memakai cangkolan pada gigi kaninus, maka penempatan cangkolan harus
disesuaikan dengan umur anak
d) Untuk rahang bawah, pada pemakaian jangka waktu lama sebaiknya dibuat “lingual
bar” dari logam. Letak lingual bar ini pada landasan rahang bawah harus 2mm lebih
ke lingual dari jaringan lunak. Hal ini perlu untuk memberi tempat bagi erupsi gigi
penggantinya
e) Jenis cangkolan yang umum digunakan : cangkolan adam, circumferensial, dan ball
clasp

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan space maintainer pada pasien :

a) Pada pemasangan space maintainer lepasan, anak dan orang tua harus diberitahu cara
memasang, melepaskan, dan memeliharanya
b) Pemasangan dilakuakan di depan kaca, sehingga pasien dapat melihatnya
c) Alat harus dilepas pada waktu tidur dan direndam air serta alat ini harus dibersihkan
setiap hari
d) Pembersihan alat dapat menggunakan sabun cair sunlight kemudian di bersihkan
dengan sikat gigi yang lembut

VII. ANALISIS MODEL PADA SPACE MAINTAINER

Analisis model studi adalah penilaian tiga dimensi terhadap gigi geligi pada rahang atas
maupun rahang bawah, serta penilaian terhadap hubungan oklusalnya. Kedudukan gigi pada
rahang maupun hubungannya dengan geligi pada rahang lawan dinilai dalam arah sagital,
transversal, dan vertikal.

Diskrepansi model adalah perbedaan antara tempat yang tersedia (available space) dengan
tempat yang dibutuhkan (required space). Tempat yang tersedia/available space adalah
tempat di sebelah mesial molar pertama permanen kiri sampai mesial molar pertama
permanen kanan yang akan ditempati gigi-gigi permanen (premolar kedua kiri sampai
premolar kedua kanan) dalam kedudukan/letak yang benar. Tempat yang dibutuhkan adalah
jumlah lebar mesiodistal gigi-gigi permanen di sebelah mesial molar pertama permanen kiri
sampai molar pertama permanen kanan (premolar kedua kiri sampai premolar kedua kanan).

1. Analisis Moyers

Pengukuran ruangan yang tersedia untuk gigi 3, 4, 5 dilakukan setelah keempat geligi
anterior menempati kedudukan yang benar pada lengkung rahang. Kelompok gigi prediktor >
4 gigi insisivus RB karena merupakan gigi permanen yang tumbuh paling awal, mudah
diukur dengan tepat baik intraoral atau model, ukurannya tidak banyak bervariasi dibanding
insisivus RA. Cara pengukuran analisis moyers :
a. Lebar mesiodistal keempat gigi insisivus permanen mandibula diukur dan
dijumlahkan. (X)
b. Jika terdapat gigi insisivus yang berjejal, tandai jarak antar insisivus dalam lengkung
gigi tiap kuadran dimulai dari titik kontak gigi insisivus sentralis mandibula.
mengukur available space dari mesial m1 permanen kanan ke kiri.
c. Jumlah lebar mesiodistal keempat gigi insisivus mandibula dibandingkan dengan nilai
pada tabel proporsional dengan tingkat kepercayaan 75% untuk memprediksi lebar
gigi kaninus dan premolar maksila dan mandibula yang akan erupsi pada satu
kuadran. (Y)
d. Required space= jumlah lebar M-D keempat I +( 2 x (nilai pada tabel prediksi)). X +
2 Y RA atau X + 2 Y RB.

2. Analisis Sitepu

Sitepu (1983) dalam tesisnya menemukan rumus untuk memprediksi lebar mesiodistal
kaninus pemanen, premolar pertama dan kedua pada satu sisi (Y) berdasar jumlah lebar
mesiodistal insisivus bawah (X). Subjek penelitian : Deutero-melayu. Cara pengukuran
analisis sitepu :

a. Lebar mesiodistal keempat gigi insisivus permanen mandibula diukur dan


dijumlahkan. (X)
b. Jika terdapat gigi insisivus yang berjejal, tandai jarak antar insisivus dalam
lengkung gigi tiap kuadran dimulai dari titik kontak gigi insisivus sentralis
mandibula.
c. Mengukur available space dari mesial m1 permanen kanan ke kiri.
d. Jumlah lebar mesiodistal keempat gigi insisivus mandibula dibandingkan dengan
nilai pada tabel proporsional untuk memprediksi lebar gigi kaninus dan premolar
maksila dan mandibula yang akan erupsi pada satu kuadran. (Y)
e. Required space = jumlah lebar M-D keempat I +( 2 x (nilai pada tabel prediksi)).
X + 2 Y RA atau X + 2 Y RB

3. Analisis Huckaba

Metode ini untuk mengetahui akurasi lebar mesiodistal gigi C, P1 ,P2 menggunakan
perbandingan foto rontgen dengan model studi.
4. Analisis Tanaka Johnson

Tanaka dan Johnson mengembangkan cara lain penggunaan keempat insisif rahang
bawah untuk memperkirakan ukuran kaninus dan premolar yang belum erupsi.
Penyerderhanaan dari Moyers.

Perkiraan ukuran kaninus dan premolar pada satu :

kuadran maksila = ½ x keempat insisif rahang bawah ditambah 11,0 mm

Perkiraan ukuran lebar kaninus dan premolar pada satu :

kuadran mandibula = ½ x keempat insisif rahang bawah ditambah 10,5 mm

VIII. PROSEDUR PERAWATAN SPACE MAINTAINER


1. Dilakukan perawatan pendahuluan, misalnya ekstraksi, restorasi, scalling dan
perawatan endodontik.
2. Dilakukan pencetakan model studi.
3. Dilakukan analisis ruang, untuk mengetahui tempat yang tersedia dan tempat yang
dibutuhkan.
4. Dilakukan cetak model kerja dan dikirim ke lab.
5. Dilakukan pasang coba alat space maintainer.
6. Insersi alat space maintainer.

IX. SPACE REGAINER

Space regainer adalah alat yang di design untuk menggerakan gigi permanen yang
mengalami displacement agar kembali ke posisi normal di dalam lengkung rahang, sehingga
ruang untuk erupsi yang awalnya tertutup akibat pergerakan gigi tersebut dapat terbuka dan
menyediakan ruang bagi benih gigi permanen yang akan tumbuh.

X. SPACE KONTROL

Space kontrol tidak menggunkan piranti karena waktu tumbuh gigi pengganti tidak lama.
Karena gigi permanen sudah menenmbus tulang alveolar, seingga gigi permanen sudah
mendekati erupsi.
XI. REMOVABLE PARTIAL DENTURE

Removable partial denture adalah sala satu alat yang digunakan untuk mempertahankan
ruangan akibat premature loss gigi sulung dan agenesi gigi.
Lampiran :

PJJ Online via zoom : Selasa, 12 Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai