Anda di halaman 1dari 25

Case Report Session

MALOKLUSI
Focus Case : Plat Ekspansi
Preceptor : drg. M. Sulchan, Sp. Orth
Operator : Ervita Tri Purnasari

http://smashtemplates.blogspot.com/
Identitas Pasien

• Nama Pasien : Riski H. Baswedan


• No. RM : 19824
• No. Study Model :19824P20/15072013
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 20 Tahun
• Alamat : Bantul, Yogyakarta
Keadaan Umum
Medical History

Tekanan Darah : 100/80 mmHg (Hipotensi)


Nadi : 68 X/menit
Pernapasan : 16X/menit
Suhu : Afebris
Berat Badan : 40 Kg
Tinggi Badan : 152 cm
Pemeriksaan Subjective:
• Keluhan Utama :
Pasien datang mengeluhkan gigi depan bawah dan atas mulai
tidak rapi kembali setelah dilakukan perawatan ortho 6 tahun
yang lalu, sehingga pasien ingin merapikan kembali giginya.
• Riwayat Perjalanan Penyakit :
Menurut pasien, ketika kelas 1 SMPpernah dilakukan
perawatan ortho selama 3 tahun.Kemudian dipasang retainer
ketika SMA.Namun, retainer tersebut setelah dipakai 1 tahun
patah sehingga pada rahang bawah tidak dipasang retainer
kembali.Setahun kemudian retainer pada rahang atas hilang
dan tidak dipasang retainer kembali sampai sekarang kira-
kira 3 tahun.
• Riwayat Kesehatan Oral :
Pasien terakhir melakukan perawatan orthodontik,ketika
SMP yaitu 5tahun yang lalu, dan dipasang retainer 3 tahun
yang lalu. Pasien biasa menggosok gigi 3x sehari ketika
mandi, setelah sarapan dan sebelum tidur.
Riwayat Gigi
• Gigi Decidui :
Pada saat gigi susu tidak mengalami rampan karies dan gigi geliginya
tumbuh secara rapi namun gigi gerahamnya berlubang. Pasien tidak
memiliki kebiasaan minum susu dengan botol ataupun menggigit-gigit jari
sewaktu masih kecil.
• Gigi Bercampur :
Terdapat persistensi pada gigi incisivus bawah.Pada saat kelas SD pasien
mulai merasakan giginya tidak rapi baik pada rahang atas maupun
bawah.Pasien pernah mencabutkan gigi susunya yang goyah ke dokter
gigi, dan ada juga beberapa gigi yang tanggal sendiri.
• Gigi Permanen :
Gigi pemanen yang belum erupsi 18.Sedangkan gigi 38 dan 48 masih
erupsi sebagian. Terdapat malposisi pada gigi 13, 23,28, 32, 33, 35, 42, 45.
• Kebiasaan Jelek Yang Berkaitan Dengan Keluhan Pasien : tidak ada
PEMERIKSAAN
Kepala = 137 (brakhisefali)
Muka = 87,90 (mesoprosop)
Profil muka : cembung
Garis Simon (Bidang Orbital) : posisi rahang terhadap bidang
orbital / garis simon
• Maksila : kanan : Interdental C – P2
kiri : Interdental C – P2 (protrusif)
• Mandibula : kanan : 1/3 mesial p2
kiri : 1/3 mesial p2 (protrusif)
• Sendi Temporomandibular (TMJ) : Terdapat Clicking,
Asimetris
• Tonus Otot Mastikasi : Normal
• Tonus Otot Bibir : Normal
• Bibir Posisi Istirahat : Normal
• Free Way Space : 61,7 mm – 59,0 mm = 2,7mm
• Torus palatinus : ada (kecil)
• Torus mandibularis : tidak ada
• Palatum : sedang
• Supernumerary teeth: tidak ada
• Diastema : tidak ada
• Gigi anomali : tidak ada
• Gigi Tiruan : tidak ada
• Oral Hygiene : Baik

Relasi Gigi-Gigi pada Oklusi Sentrik:


• ANTERIOR : Overjet : 2,9 mm Overbite : 3,5 mm (diukur dari
sisi mesial gigi 11 terhadap gigi 41)
• Palatal bite : Tidak ada
• Deep bite : Ada pada gigi 42,41,31
• Open bite : Tidak ada
• Edge to edge bite : Tidak ada
• Cross bite : Tidak ada
• POSTERIOR
• Cross bite : Tidak ada
• Open bite : Tidak ada
• Scissor bite : Tidak ada
• Cup to Cup bite : Tidak ada
• Relasi Molar Pertama Kanan : Klas I Angle
• Relasi Molar Pertama Kiri : Klas I Angle
• Relasi Kaninus Kanan : Klas IAngle
• Relasi Kaninus Kiri : Klas 1Angle
Analisis Foto Muka

Tampak Depan Tampak Depan Tampak Samping


Bentuk muka : Tersenyum Profil Muka :
Mesoprosop Cembung
Oklusi Sentrik Tampak Kanan Oklusi Sentrik Tampak Kiri

Oklusi Sentrik Tampak Depan


GAMBARAN OKLUSAL

RAHANG ATAS RAHANG BAWAH


PERHITUNGAN
• Metode pont
a. Jarak P1-P1 Tidak ada gigi p1 atas dan bawah telah dicabut oleh karena
prosedur orthodontic
b. Pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi M1-M1 ke arah lateral
kurang (kontraksi) sedang sebesar 6,4 mm.
• Metode korkhous
gigi P1 tidak ada sehingga tidak dilakukan pengukuran
• Metode Howes
gigi P1 tidak ada sehingga tidak dilakukan pengukuran
DETERMINASI LENGKUNG
Jika gigi geligi disusun dalam lengkung ideal,
dengan lengkung anterior tetap dan lengkung
posterior dilakukan ekspansi ke lateral
sebanyak 2mm. Maka terdapat kekurangan /
kelebihan ruangan:
• Rahang Atas:
Kanan : lebih 1,3 mm
Kiri : lebih 1,1 mm
• Rahang Bawah :
Kanan : kelebihan 0,2 mm
Kiri : 0 mm

Overjet awal = Overjet akhir =2,9 mm


Overbite awal = 3,5 mm
Overbite akhir = 2,4 mm
(dihitung dari mesial gigi 11 terhadap 41)
Perawatan yang dilakukan
1. Pencarian Ruang
• Rahang Atas
Berdasarkan perhitungan determinasi lengkung, jika gigi-gigi disusun dalam
lengkung ideal, maka rahang atas sebelah kanan terdapat kekurangan ruang sebesar
-0,6 mm dan sebelah kiri terdapat kekurangan ruang sebesar -0,3 mm. Maka,
kekurangan ruang pada sebelah kanan dan kiri tersebut dapat diatasi dengan
penggerindingan secara selektif pada gigi:
• Kanan :
• Gigi 11 : 0,2 mm mesial dan 0,2 mm distal
• Gigi 12 : 0,2 mm mesial dan 0,2 mm distal
• Gigi 13 : 0,2 mm mesial dan 0,2 mm distal
• Kiri :
• Gigi 21 : 0,15 mm mesial dan 0,15 mm distal
• Rahang Bawah
• Berdasarkan perhitungan determinasi lengkung, jika gigi-gigi disusun dalam
lengkung ideal setelah dilakukan ekspansi lateral pada sisi kanan dan kiri, maka
rahang bawah sebelah kanan dan kiri terdapat kelebihan ruang sebesar 0,5mm.
Dilakukan observasi untuk erupsi gigi 38 dan 48 pada sisa ruang sebelah kanan dan
kiri tersebut.
2. Koreksi malposisi gigi individual
Rahang Atas
Tahap I :
• Plat ekspansif lateral yang dilengkapi dengan :
• Labial Arch dengan U loop pada gigi 33 dan 43 dengan stainless wire  0,7 mm
• Adam klamer diletakkan pada gigi 36 dan 46 dengan stainless wire  0,7 mm.
• Sekrup ekspansi lateral
• Plat Akrilik
Tahap II :
• Plat aktif yang dilengkapi dengan :
• Labial Arch dengan U loop pada gigi 13 dan 23 dengan stainless wire  0,7 mm.
• Simple spring pada gigi 12 dengan posisi lengan di sisi mesial gigi, 12 serta seluruh lengan menempel pada gigi 12
• Adam klamer diletakkan pada gigi 16 dan 26 dengan stainless wire  0,7 mm.
• Plat Akrilik
Rahang Bawah
Tahap I :
• Plat ekspansif lateral yang dilengkapi dengan :
• Labial Arch dengan U loop pada gigi 33 dan 43 dengan stainless wire  0,7 mm
• Adam klamer diletakkan pada gigi 36 dan 46 dengan stainless wire  0,7 mm.
• Sekrup ekspansi lateral
• Plat Akrilik
Tahap II :
• Plat aktif dilengkapi dengan :
– Labial Arch dengan U loop pada gigi 33 dan 43 dengan stainless wire  0,7 mm.
– Simple spring pada gigi 32 dengan posisi lengan menempel pada mesial gigi 32
– Adam klamer diletakkan pada gigi 16 dan 26 dengan stainless wire  0,7 mm.
– Plat Akrilik
Jalannya Perawatan
Rahang atas:
• Pada minggu pertama, alat dipakai dan belum diaktifkan dengan tujuan penyesuaian jaringan (adaptasi)
• Melakukan selektif grinding pada sisi distal dan mesial gigi yang telah ditentukan.
• Pengaktifan simple spring guna mendorong gigi 12 labial dengan cara melebarkan simple spring.
• Apabila gigi 12 sudah terkoreksi maka dilakukan pengaktifan labial arch untuk mengkoreksi gigi anterior
yang malposisi sesuai dengan lengkung ideal.
• Pemakaian retainer
Rahang Bawah :
• Pada minggu pertama, alat dipakai dan belum diaktifkan dengan tujuan penyesuaian jaringan (adaptasi)
• Sekrup ekspansi diaktifkan dengan memutar ½ putaran dalam 1 kali pengaktifan. Sampai mendapatkan
perubahan ± 2 mm, yang diukur jarak inter P1-P1 pada setiap kontrol. Plat diseparasi dari mesial gigi 31
dan 41
• Setelah diekspansi dan mendapatkan ruang, dilanjutkan dengan penggunaan plat aktif.
• Dilakukan pengaktifan simple spring guna mendorong gigi 32 ke labial dengan cara melebarkan simple
spring
• Apabila gigi 32 sudah terkoreksi maka dilakukan pengaktifan labial arch untuk mengkoreksi gigi
anterior yang malposisi sesuai dengan lengkung ideal.
• Pemakaian retainer
• Overjet awal = 2,9 mm sedangkan Overjet akhir = 3,5 mm
Hasil Perawatan
sesudah
Sebelum
Sebelum Sesudah

Sesudah
Sebelum Sesudah

sebelum sesudah
Hasil Perawatan
Perawatan yang telah dilakukan mulai tanggal 15 Juli 2013 sampai tanggal 16 Mei
2014 dengan 16 kali kontrol diperoleh hasil sebagai berikut:

Pemeriksaan Sebelum Setelah koreksi yang keterangan


Objektif koreksi diinginkan
overjet 2,9 mm 2,5 mm Tidak dikoreksi Berkurang 0,4 mm

overbite 3,5 mm 2,9 mm 2,4 mm Tetap

Jarak inter P1-P1 37,1 mm 39,9 mm 2 mm Kelebihan 0,8 mm


RA
Jarak inter P1-P1 29,6 mm 31,8 mm 2 mm Kelebihan 0,2 mm
RB
Koreksi Malposisi

Keadaan Awal Keadaan Akhir

Rahang Atas :
13 = Distopalatotorsiversi Sudah Terkoreksi
23 = Distopalatotorsiversi Belum Terkoreksi

Rahang Bawah :
32 = Distolabiotorsiversi Sudah Terkoreksi
35 =mesiolinguotorsiversi Tidak dikoreksi
45 =mesiolinguotorsiversi Tidak dikoreksi
42 = mesiolabiotorsiversi Sudah Terkoreksi
Dilakukan ekspansi lateral ke kanan dan ke kiri
2mm pada RA dan RB
Pergantian Alat
• Labial Arch
• Adam Klamer
• Peninggi Gigitan palatal gigi
11,12,21,22
• Plat Akrilik
HASIL PERAWATAN
Rencana Perawatan Selanjutnya

1. Meneruskan penggunaan alat pada RA dan RB


2. Koreksi overbite sampai dengan 2,4 mm
3. PenyesuaianOklusi
4. Melakukan kontrol rutin lanjutan hingga terkoreksi gigi geligi yang malposisi
5. Pemakaian retainer

Evaluasi Kasus

1. Perlu dipertimbangkan kelebihan ruangan sebesar 0,5 mm pada gigi 23-24


2. Gigi 23 dan 24 terlihat lebih kebagian bukal bila pasien tersenyum.
Te r i ma
K a s i H

Anda mungkin juga menyukai