PANUM KE 22
STIL 1
Di Susun Oleh :
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
KELOMPOK 3
Anggota :
SKENARIO STIL 1
Seorang pasien laki laki usia 15 tahun datang ke klinik gigi ingin merapatkan gigi
depan atas yang renggang renggang. Pasien merasa terganggu dan tidak percaya diri dengan
kondisi tersebut dan ingin dirawat dengan perawatan orthodontik lepasan. Dokter gigi
menjelaskan kepada mereka bahwa untuk menentukan rencana perawatan perlu dilakukan
terlebih dahulu pencetakan gigi, rontgen foto dana beberapa pemeriksaan. Dari tindakan
tersebut bisa dilakukan analisis kecukupan ruang dan perawatannya. Hasil pemeriksaan
obyektif : terdapat diastema anterior atas, overjet 3,8 mm, over bite 2 mm, relasi molar dan
kaninus baik kanan maupun kiri kelas 1. Dokter gigi menjelaskan bahwa kasus ini
memungkinkan dilakukan retraksi gigi anterior untuk menutup diastema dengan alat
orthodontik lepasan.
SOAP
S (subyektif)
CC : Pasien mengeluhkan gigi depan renggang dan ingin
dirawatdengan perwatan orthodontik lepasan
PI : Pasien merasa terganggu dan tidak percaya diri
PDH, FH, SH : Tidak diketahui dari skenario
O (Obyektif)
Intraoral :
1. Terdapat diastema pada gigi anterior atas 11 dan 21
2. Over jet : 3,8 mm (normal 2 – 4 mm)
3. Over bite : 2 mm (normal 2 – 4 mm)
4. Relasi molar dan kaninus kanan maupun kiri pada
klasifikasi kelas 1 angle
A (Assasment)
Dx : Diastema Anterior
Maloklusi angle kelas I tipe dental dengan malposisi gigi individual
11,12 Labioversi dan gigi 16 Distopalatotorsiversi dengan pergeseran
midline rahang bawah ke arah kiri disertai diastema anterior.
P (Planning)
1. KIE
2. Meghilangkan penyebab dengan Frenektomi
3. Penutupan Diastema Anterior dengan Menggunakan Plat Aktif Lepasan
4. Penggunaan Hawley Retainer
LO
1. Klasifikasi maloklusi
A. Anamnesis yang perlu ditanyakan untuk pasien ortho: (untuk melihat terkait
komitmen)
- Keluhan Utama
- Bad Habit
Misalkan : pasien memiliki bad habit gigit pensil/menyelipkan sedotan
diantara gigi. Harus ditanyakan ke pasien tentang Frekuensi, Durasi, Sejak
kapan berkaitan bad habit yang dilakukan)
- Riwayat pertumbuhan gigi decidui
- Riwayat pertumbuhan gigi permanent
- Riwayat masa mixdent
Misalkan : apakah ada yg persistensi atau tidak
- Riwayat keluarga (apakah pertumbuhan gigi ayah,ibu,saudara teratur atau tidak)
- Pemeriksaan (Kesehatan umum dan lokal)
- Motivasi pasien ingin dibuatkan tiruan
- Sebelumnya apakah pernah dilakukan perawatan ortho atau tidak (untuk melihat
kekooperatifan pasien)
D. Pemeriksaan Fisik
a. Extra oral
-Indeks Kepala = Lebar/Panjang*100
Lebar = antara supramastoidea-zygomatik kanan-kiri
Panjang = glabela-ocipitale
- Indeks Muka = T/L*100
Tinggi = nasion- gnation
Lebar = jarak zygomatik kanan-kiri
- Garis Simon
Maksila normal = 1/3 distal C
Mandibula normal = interdental C dan P1
- Sendi TMJ
- Otot Mastikasi
- Free way space
b. Intra Oral
- Lesi-lesi
- Variasi normal
- Odontogram (untuk melihat malposisi gigi individual)
- Rontgen
- Analisis studi model (utk menentukan determinasi lengkung, lebar mesio distal,
menentukan perhitungan2)
- Pengukuran mesio distal untuk melihat gigi mana saja yang bisa dilakukan
grinding atau tidak.
Macam-macam perhitungan
a. Pont
- Untuk melihat perkembangan lengkung gigi kearah lateral
- Untuk melihat kontraksi : pengukuran < perhitungan
- Untuk melihat distraksi : pengukuran > perhitungan
b. Korkhaus
- untuk melihat perkembangan gigi kearah anterior
- untuk melihat protaksi : > dari tabel korkhaus
- untuk melihat retraksi : < dari tabel korkhaus
c. Howes
- untuk melihat perkembangan lengkung gigi dan lengkung basal
- untuk melihat cukup tidaknya lengkung basal dalam menampung gigi
PERHITUNGAN UNTUK PERIODE BERCAMPUR (MIXDENT)
a. moyers
b. huckaba
c. nance
DETERMINASI LENGKUNG
- lengkung mula-mula
- lengkung ideal
- mengetahui overjet awal dan overjet akhir
- mengetahui diskrepansi (selisih lengkung mula-mula dan ideal) :
menurut Carey :
>1/2 Lebar P1 = cabut P1 pada sisi tsb
<1/4 Lebar P1 = penggrindingan ant tanpa karies
<1/4-1/2 LP1 = cabut p1 pada salah satu sisi jika terdapat pergeseran
midline, cabut 2 p2 jika simetris, ekspansi jika kontraksi.
KELOMPOK 4
Anggota :
SKENARIO STIL 1
Seorang pasien laki laki usia 15 tahun datang ke klinik gigi ingin merapatkan gigi
depan atas yang renggang renggang. Pasien merasa terganggu dan tidak percaya diri dengan
kondisi tersebut dan ingin dirawat dengan perawatan orthodontik lepasan. Dokter gigi
menjelaskan kepada mereka bahwa untuk menentukan rencana perawatan perlu dilakukan
terlebih dahulu pencetakan gigi, rontgen foto dana beberapa pemeriksaan. Dari tindakan
tersebut bisa dilakukan analisis kecukupan ruang dan perawatannya. Hasil pemeriksaan
obyektif : terdapat diastema anterior atas, overjet 3,8 mm, over bite 2 mm, relasi molar dan
kaninus baik kanan maupun kiri kelas 1. Dokter gigi menjelaskan bahwa kasus ini
memungkinkan dilakukan retraksi gigi anterior untuk menutup diastema dengan alat
orthodontik lepasan.
SOAP
S (subyektif)
CC : Pasien mengeluhkan gigi depan renggang dan ingin
dirawatdengan perwatan orthodontik lepasan
PI : Pasien merasa terganggu dan tidak percaya diri
PDH, FH, SH : Tidak diketahui dari skenario
O (Obyektif)
Intraoral :
1. Terdapat diastema pada gigi anterior atas 11 dan 21
2. Over jet : 3,8 mm (normal 2 – 4 mm)
3. Over bite : 2 mm (normal 2 – 4 mm)
4. Relasi molar dan kaninus kanan maupun kiri pada
klasifikasi kelas 1 angle
A (Assasment)
Dx : Maloklusi Angle klas I, tipe 2 dewey, tipe dental disertai malposisi gigi.
Malposisi gigi individual sebagai berikut :
16 : palatoversi
11 : labioversi
21: labioversi
33: Distovabiotorsiversi
42: Mesiolabiotorsiversi
P (Planning)
1. KIE
2. Pencarian ruang
3. Distribusi ruang
4. Koreksi malposisi gigi
5. Koreksi lengkung gigi
6. Penutupan sisa ruang
LO
0
No. RM
No.Model :
Drg/Operator :
DATA PASIEN
1. Tempat/tanggallahir :- Usia : 15 tahun
2. Jeniskelamin : Laki-laki
3. Pekerjaan :-
4. Agama : Islam
5. Suku : Jawa
6. Nama Ayah : Suku : Usia :
7. Nama Ibu : Suku : Usia :
8. Pekerjaan Orang Tua :
Alamat Orang Tua : Yogyakarta
TanggalPendaftaran : 14 oktober 2016
TanggalPencetakan : 14 oktober 2016
Keluhan Utama :
Pasien datang merasa gigi depan atas renggang – renggang
Riwayat PerjalananPenyakit :
Riwayat penyakit yang berhubungan dengan keluhan utama pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
Vital Sign :
Tekanan darah : Normalnya 120/80 mmHg
Nadi : Normalnya 50 – 70 kali permenit
Pernafasan : Normalnya 12 – 20 kali permenit
Suhu : Vebris/Avebris
Berat badan :
Tinggi Badan :
PemeriksaanEkstra Oral :
(kepala/muka, kulit, mata, hidung, bibir, telinga, muskulus skeletal, sistem pengunyahan,
kelenjar ludah dan limfe).
Kepala :
Indeks Kepala = Lebar Kepala x 100
Panjang Kepala
Bentuk Kepala :
Keterangan:
Panjang kepala = Jarak Blabella sampai dengan Ocipitale.
Lebar kepala = Jarak Horizontal terlebar antara puncak supramastoidea dan
zygomatik kanan dan kiri.
Indeks kepala =
Indeks Bentuk Kepala
< 74.9 Doliksefali
75 – 79.9 Mesosefali
. >80 Tragisifali
Muka :
Indeks muka = Jarak N – Gn x 100
Lebar Bizygomatik
Bentu muka :
Keterangan:
Tinggi muka = jarak vertikal Nasion – Genation.
Lebar muka = jarak antaran zygomatik kanan dan kiri.
Indeks Muka =
Indeks Bentuk Muka
X – 79.9 Hiper Euriprosop
80 – 84.9 Euriprosop
85 – 89.9 Mesoprosop
90 – 94.9 Leptoprosop
95 – Y Hiperleptoprosop
Profil Muka :
Pasien duduk tegak, pandangan lurus ke depan sejajar lantai, amati profil
muka pasien dari samping tegak lurus bidang sagittal. Amati … Glabella - Bibir Atas,
Bibir Bawah - Pogonion.
Diagnosis membentuk =
Sudut lancip : profil muka cembung
Garis lurus : profil muka lurus
Sudut tumpul : profil muka cekung
Deformitas
Nyeri
Tumor
Gangguan Fungsi
PEMERIKSAAN FISIK
18: | 28:
17: | 27:
16: | 26:
15: | 25:
14: | 24:
13: | 23:
12: | 22:
11: | 21:
41: | 31:
42: | 32:
43: | 33:
44: | 34:
45: | 35:
46: | 36:
47: | 37:
48: | 38:
Torus palatinus : tidak ada
Torus mandibula : tidak ada
Palatum : rendah/sedang/tinggi
Supernumerary Teeth : tidak ada, elemen gigi ….
Diastema : ada, antara gigi 11 dan 21
Gigi anomali : tidak ada, elemen gigi ….
Gigi Tiruan : tidak ada, elemen gigi ….
Oral Hygiene : diukur dengan, skoring OHI ...... dengan kategori
rendah/sedang/tinggi
Relasi Gigi Gigi Pada Oklusi Sentrik : dihitung tepat pada elemen gigi .... RA terhadap
elemen gigi .... RB
ANTERIOR :
Overjet : 3,8 mm dihitung tepat pada elemen gigi .... RA terhadap elemen gigi
.... RB
Overbite : 2 mm dihitung tepat pada elemen gigi .... RA terhadap elemen gigi
.... RB
Palatal bite :
Deep bite :
Open bite :
Edge to edge bite :
Cusp to cusp :
POSTERIOR
Cross bite :
Open bite :
Scissor bite :
Cup to Cup bite :
Relasi Molar Pertama Kanan : Klas I angle Relasi kaninus kanan : Klas I angle
Relasi Molar Pertama Kiri : Klas I angle Relasi kaninus Kiri : Klas I angle
Garis Tengah Rahang Bawah Terhadap Rahang Atas : segaris
Garis Inter Insisivi Sentral Terhadap Garis Tengah Wajah : tidak tepat segaris
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
PERHITUNGAN – PERHITUNGAN
Metode Pont
Jumlah Lebar Mesiodistal 2 1 1 2 =
Jarak P1 - P1 pengukuran =
Jarak M1 - M1 pengukuran =
Jarak M1 - M1 perhitungan = I x 100
64
Diskrepansi :
Keterangan:
Metode Korkhaus:
Tabel Korkhaus :
Jarak I – (P1-P1) pengukuran :
Keterangan:
Metode Howes:
Jarak lebar mesiodistal M1-M1 :
Jarak P1 - P1 (tonjol) :
Indeks P : Jarak P1-P1 x 100%
md M1-M1
Keterangan:
= Lengkung ideal
= Lengkung ekpansi
2. Hasil Penapakan Lengkung gigi RA (Plat aktif) dan RB (Ekspnsi ke labil)
= Keterangan tulisan
Keterangan :
= Lengkung ideal
Menggunakan foto muka pasien untuk melihat profil muka, dan menggunakan study
model sebagai bagian dari pemeriksaan penunjang.
DIAGNOSIS
Maloklusi Angle klas I, tipe 2 dewey, tipe dental disertai malposisi gigi individual.
Malposisi gigi individual sebagai berikut :
16 : palatoversi
11 : labioversi
21: labioversi
33: Distovabiotorsiversi
42: Mesiolabiotorsiversi
1. Rahang Atas
2. Rahang Bawah
RENCANA PERAWATAN
1. KIE
2. Pencarian ruang
3. Distribusi ruang
4. Koreksi malposisi gigi
5. Koreksi lengkung gigi
6. Penutupan sisa ruang
7. Gambar alat
PROGNOSIS : baik jika bad habit sudah dihentikan jika etiologi kare bad habit,
(……………………..) (.......................)
KELOMPOK 5
Anggota :
SKENARIO STIL 1
Seorang pasien laki laki usia 15 tahun datang ke klinik gigi ingin
merapatkan gigi depan atas yang renggang renggang. Pasien merasa terganggu
dan tidak percaya diri dengan kondisi tersebut dan ingin dirawat dengan
perawatan orthodontik lepasan. Dokter gigi menjelaskan kepada mereka bahwa
untuk menentukan rencana perawatan perlu dilakukan terlebih dahulu pencetakan
gigi, rontgen foto dana beberapa pemeriksaan. Dari tindakan tersebut bisa
dilakukan analisis kecukupan ruang dan perawatannya. Hasil pemeriksaan
obyektif : terdapat diastema anterior atas, overjet 3,8 mm, over bite 2 mm, relasi
molar dan kaninus baik kanan maupun kiri kelas 1. Dokter gigi menjelaskan
bahwa kasus ini memungkinkan dilakukan retraksi gigi anterior untuk menutup
diastema dengan alat orthodontik lepasan.
SOAP
S (subyektif)
Laki-laki berusia 15 tahun ingin merapatkan gigi atasnya yang
renggang. Pasien merasa gigi tersebut mengganggu dan ia merasa tidak
percaya diri.
O (Obyektif)
Intraoral : 1. Diastema anterior atas
2. overjet 3.8mm,
3. overbite 2mm,
4. relasi M dan C kanan dan kiri klas I Angle
Ekstraoral : tidak diketahui pada skenario
A (Assasment)
Dx : maloklusi angle klas 1 tipe (dilihat garis simon) dengan
malposisi gigi – gigi individual
16 : palatoversi
11 : labioversi
21 : labioversi
22 : mesiolabbiotorsiversi
42 : mesiolabiotorsiversi
46 linguoversi
P (Planning)
1. KIE : informasi tentang penggunaan, perawatan aalat, lamanya
perawatan dan cara menyimpan alat
2. Initial Theraphy : Scalling, Frenektomy
3. melakukan pengukuran ruang
4. koreksi malposisi gigi individual
5. penutupan ruang
6. penyesuaian oklusi
7. retainer
LO
DISKUSI
Dalam mengisi rekam medis, tahap yang harus dilakuka yakni mengisi :
DATA PASIEN
1. Tempat/tanggal lahir
2. Jenis kelamin
3. Pekerjaan
4. Agama
5. Suku
6. Nama Ayah
7. Nama Ibu
8. Pekerjaan Orang Tua
9. Alamat Orang Tua
Tanggal Pendaftaran
Tanggal Pencetakan
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Pasien mengeluhkan gigi depan atas yang renggang,
dirasa mengganggu dan membuatya tidak percaya diri.
Riwayat Perjalanan Penyakit :
Riwayat Kesehatan Oral :
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi Geligi
a. Gigi Desidui :
b. Gigi Bercampur :
c. Gigi Permanen :
Kebiasaan jelek yang berkaitan dengan keluhan pasien :
Jenis Kebiasaan, DuraSI, FrekuensI, Intensitas
Riwayat Kesehatan Keluarga :
Riwayat Kesehatan Gigi Keluarga :
Riwayat Kehidupan Pribadi/Sosial :
PEMERIKSAAN FISIK
Meliputi :
Vital Sign :
a. Tekanan darah
b. Nadi
c. Pernafasan
d. Suhu
e. Berat badan
f. Tinggi Badan
Kepala :
Indeks Kepala = Lebar Kepala x 100
Panjang kepala
Muka
Indeks muka = Jarak N – Gn x 100
Lebar Bizygomatik
Profil Muka : dilihat dari foto profil pasien, ditarik garis dari Gl-ULC
dan LLC-pog dan membentuk sudut. Apabila
Sudut lancip : profil muka cembung
Sudut lurus : profil muka lurus
Sudut tumpul : profil muka cekung
Garis Simon (Bidang Orbital) : Posisi rahang terhadap bidang orbital / garis
Simon
Maksila : kanan: kiri:
Mandibula : kanan kiri:
ODONTOGRAM :
Malposisi gigi individual :
16 : palatoversi
11 : labioversi
21 : labioversi
22 : mesiolabbiotorsiversi
42 : mesiolabiotorsiversi
46 : linguoversI
PERHITUNGAN – PERHITUNGAN
Metode Pont : Untuk mengetahui pertumbuhan lengkung gigi kearah
lateral dengan lebar mesio-distal gigi 11,12,21,22 sebagai predictor, kemudian
akan diketahui apakah terjadi distraksi, kontraksi atau normal.