Anda di halaman 1dari 14

UNTUK ISIAN DI SIMRS

MALOKLUSI

 8 Juli 2022 (Asistensi Indikasi)

 15 Juli 2022 (Indikasi pasien)


Subyektif :
Pasien datang dengan keluhan gigi depan rahang atas berjarak/bercelah sehingga saat
menggigit makanan, makanan tersebut menyangkut diantara celah gigi.

Riwayat penyakit:
Keluhan tersebut sudah dirasakan sejak 2 tahun yang lalu setelah tidak menggunakan
retainer pasca perawatan ortho cekat selama 4 tahun, dimulai dari tahun 2016 dan
dilepas pada pertengahan 2020. Pasien memiliki kebiasaan buruk menggigit jari atau
pensil/pulpen yang sering dilakukan saat pasien sedang berfikir. Pasien terakhir
berkunjung ke dokter gigi 1 minggu yang lalu untuk dilakukan pembersihan karang
gigi. Pasien menyikat gigi 2 kali sehari pada pagi hari saat mandi dan malam hari
sebelum tidur

Obyektif:
Ekstraoral:
 Indeks kepala = 90 mm
 Indeks muka = 94,5 mm
 Profil muka = Cembung
 Garis Simon :
Maksila Kanan = 1/3 distal C (Normal)
Maksila Kiri = 1/3 distal C (Normal)
Mandibula Kanan = Interdental C dan P1 (Normal)
Mandibula Kiri = 1/3 Mesial P1 (Prognasi)
 Free way space = 1,1 mm

Intraoral :
Terdapat malposisi individual
 14 : Distopalatotorsiversi
 11 : Distolabiotorsiversi
 22 : Mesiopalatotorsiversi
 23 : Mesiopalatotorsiversi
 33 : Mesiolinguotorsiversi
 34 : Distobukotorsiversi
 35 : Mesiolinguotorsiversi
 43 : Mesiolinguotorsiversi
 44 : Distobukotorsiversi
Diastema pada gigi 11-21 dan gigi 33-34
Overjet = 3,4 mm
Overbite = 2,1 mm
Memiliki kebiasaan buruk berupa menggigit jari/pulpen

Relasi Molar Pertama Kanan : Klasifikasi Angle Klas I


Relasi Molar Pertama Kiri : Klasifikasi Angle Klas I
Relasi Kaninus Kanan : Klas I
Relasi Kaninus Kiri : Klas I
Garis tengah rahang bawah terhadap rahang atas : tidak segaris, bergeser ke kanan
sekitar 1,2 mm
Garis interinsisivi sentral terhadap garis tengah wajah : segaris

Asesmen
Diagnosis : Malposisi

Plan
1. KIE
2. Cetak study model dan work model

 21 Juli 2022 (Asistensi insersi alat ortodonsi)


Subyektif
Pasien datang untuk melakukan pemasangan alat ortho lepasan yang sebelumnya
sudah dilakukan pencetakan study model dan work model pada tanggal 08/07/2022.
Saat ini pasien tidak memiliki keluhan apapun.

Obyektif
Overjet: 2,45 mm
Overbite: 1,45 mm

Asesmen
Diagnosis: Maloklusi angle klas I modifikasi dewey tipe 1 tipe dental dengan
malposisi gigi individual

RA
15 : Distobukotorsiversi
14 : Distobukotorsiversi
12 : Distolabiotorsiversi
11 : Distolabiotorsiversi
21 : Distolabiotorsiversi
22 : Distolabiotorsiversi
24 : Distobukotorsiversi

RB
34 : Distobukotorsiversi
31 : Mesiolinguotorsiversi
41 : Mesiolinguotorsiversi
43 : Distolinguotorsiversi
Plan:
1. KIE
2. Insersi alat ortho lepasan
3. Kontrol

 6 Agustus 2022 (insersi alat ortodonsi)


Subyektif
Pasien datang untuk melakukan pemasanga alat ortho lepasan yang telah dilakukan
pencetakan study model dan work model pada tanggal 15 Juli 2022. Saat ini pasien
tidak memiliki keluhan apapun.

Obyektif:
Ekstraoral:
 Indeks kepala = 90 mm
 Indeks muka = 94,5 mm
 Profil muka = Cembung
 Garis Simon :
Maksila Kanan = 1/3 distal C (Normal)
Maksila Kiri = 1/3 distal C (Normal)
Mandibula Kanan = Interdental C dan P1 (Normal)
Mandibula Kiri = 1/3 Mesial P1 (Prognasi)
 Free way space = 1,1 mm

Intraoral :
Terdapat malposisi individual
 14 : Distopalatotorsiversi
 11 : Distolabiotorsiversi
 22 : Mesiopalatotorsiversi
 23 : Mesiopalatotorsiversi
 33 : Mesiolinguotorsiversi
 34 : Distobukotorsiversi
 35 : Mesiolinguotorsiversi
 43 : Mesiolinguotorsiversi
 44 : Distobukotorsiversi
Diastema pada gigi 11-21 dan gigi 33-34
Overjet = 3,4 mm
Overbite = 2,1 mm
Memiliki kebiasaan buruk berupa menggigit jari/pulpen

Relasi Molar Pertama Kanan : Klasifikasi Angle Klas I


Relasi Molar Pertama Kiri : Klasifikasi Angle Klas I
Relasi Kaninus Kanan : Klas I
Relasi Kaninus Kiri : Klas I
Garis tengah rahang bawah terhadap rahang atas : tidak segaris, bergeser ke kanan
sekitar 1,2 mm
Garis interinsisivi sentral terhadap garis tengah wajah : segaris

Asesmen :
Diagnosis : Maloklusi Angle kelas I tipe dental

Plan:
1. KIE
2. Insersi alat orthodonsi
3. Kontrol

 19 Agustus 2022 (kontrol kunjungan 1)


Subyektif:
Pasien datang untuk melakukan kontrol perawatan ortho lepasan berupa plat aktif
rahang atas dan rahang bawah. Saat ini pasien tidak memiliki keluhan terkait
pemakaian alat tersebut

Obyektif

Asesmen :
Diagnosis : Maloklusi Angle kelas I tipe dental

Plan
1. KIE
2. Pengaktifan plat aktif
3. Kontrol

 19 Agustus 2022 (asistensi kontrol kunjungan 1)


 26 Agustus 2022 (kontrol kunjungan 2)
Subyektif
Pasien datang untuk melakukan kontrol perawatan ortho lepasan berupa plat aktif
rahang atas dan rahang bawah. Saat ini pasien mengeluhkan rasa sakit dan tertekan
pada mukosa dibawah plat akrilik RB pada distal gigi 47 karena gigi 48 akan erupsi.

Obyektif

Asesmen
Diagnosis : Maloklusi Angle kelas I tipe dental

Plan
1. KIE
2. Pengaktifan plat aktif
3. Kontrol

 15 September 2022 (asistensi kontrol kunjungan 1)

PROSTHO

 1 Juli 2022 (indikasi gts)


Subyektif
Pasien mengeluhkan rasa tidak nyaman pada saat mengunyah akibat kehilangan gigi
kanan atas

Riwayat perjalanan
Pasien kehilangan gigi pada rahang atas sudah sejak 14 tahun yang lalu disebabkan
karena dulunya terdapat kista dan di operasi pengambilan kista beserta gigi yang
berada di sekitarnya, kemudian 2 tahun yang lalu gigi depan rahang atas dicabut
karena patah akibat terjatuh. Pasien juga pernah melakukan pencabutan pada gigi
sebelah kanan rahang bawah belakang karena berlubang besar. Daerah yang tidak
bergigi tidak disertai rasa sakit. Keluhan tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari
seperti makan dan berbicara menjadi kurang jelas. Keluhan tersebut belum pernah
diperiksakan ke dokter gigi sebelumnya. Pasien sebelumnya belum pernah
menggunakan gigi tiruan. Pasien pernah melakukan penambalan di puskemas pada
gigi kanan dan kiri geraham rahang atas, gigi kanan dan kiri geraham rahang bawah
karena berlubang besar dengan 1x kunjungan.. Pasien menggosok gigi 2x sehari pada
saat mandi pagi dan mandi sore dengan gerakan horizontal, durasi kurang dari 2
menit, jarang menggunakan obat kumur, belum pernah menggunakan benang gigi
(flossing). Pasien dicurigai memiliki riwayat penyakit tekanan darah rendah namun
tidak ada konsumsi obat rutin, tidak ada riwayat penyakit sistemik lainnya, ada alergi
obat namun pasien tidak tahu namanya. Obat tersebut diberikan oleh dokter
dipuskesmas saat pasien sakit gigi dan harus dihabiskan, namun baru 1-2x minum
muncul gatal dan benjolan pada bagian tangan dan pasien berhenti minum obat
tersebut. Pasien tidak ada alergi makanan, tidak ada riwayat rawat inap dalam 6
bulan terakhir. Ayah pasien memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi dan Ibu
pasien memiliki riwayat penyakit tekanan darah rendah. Saudara pasien tidak
memiliki riwayat penyakit sistemik. Pasien mengkonsumsi teh dan kopi setiap hari 2-
3 gelas/hari, jarang mengkonsumsi buah dan rutin mengkonsumsi sayur setiap hari,
jarang melakukan olahraga, minum air putih sebanyak 4-5 gelas sehari. Pasien dulu
seorang perokok namun sejak tahun 2014 sudah berhenti, kadang-kadang
mengkonsumsi makanan manis (coklat/es krim). Pasien tidak mengonsumsi alkohol

Obyektif
Edentulus gigi 11, 12, 13, 14, 16 dan 47
Asesmen
Rahang atas : terdapat area edentulous pada gigi 11, 12, 13, 14 dan 16
Diagnosis : partial edentulous
Kelas : Kennedy Kelas III Modifikasi 1

Plan :
1. KIE
2. Indikasi pembuatan gigi tiruan Sebagian lepasan
3. Cetak study model

 3 agustus 2022 (preparasi + cetak work model)


Subyektif
Pasien datang untuk melanjutkan perawatan gigi tiruan. Pada kunjungan ini akan
dilakukan preparasi sandaran oklusal pada gigi 11. Pasien sebelumnya belum pernah
memakai GTSL

Obyektif
Edentulus gigi 11, 12, 13, 14, 16 dan 47

Asesmen
Rahang atas : terdapat area edentulous pada gigi 11, 12, 13, 14 dan 16
Diagnosis : partial edentulous
Kelas : Kennedy Kelas III Modifikasi 1

Plan
- KIE
- Preparasi sandaran oklusal
- Follow up

 23 agustus 2022 (insersi)


Subyektif
Pasien datang untuk melanjutkan perawatan gigi tiruan Sebagian. Pada kunjungan ini
akan dilakukan insersi alat.

Obyektif
Edentulus gigi 11, 12, 13, 14, 16 dan 47

Asesmen
Rahang atas : terdapat area edentulous pada gigi 11, 12, 13, 14 dan 16
Diagnosis : partial edentulous
Kelas : Kennedy Kelas III Modifikasi 1

Plan
1. KIE
2. Insersi alat
3. Kontrol

 6 september (kontrol)
Subyektif
Pasien datang untuk melanjutkan perawatan gigi tiruan. Pada kunjungan ini akan
dilakukan kontrol terkait pemakaian gtsl. Pasien mengeluhkan bahwa saat berkumur
dan makan, gts mudah untuk lepas

Obyektif
Edentulus gigi 11, 12, 13, 14, 16 dan 47

Asesmen
Rahang atas : terdapat area edentulous pada gigi 11, 12, 13, 14 dan 16
Diagnosis : partial edentulous
Kelas : Kennedy Kelas III Modifikasi 1

Plan
1. KIE
2. Insersi alat
3. Kontrol

PSA
1. 27 Agustus 2022 (Menik tri sularsih)
Autoanamnesis : Pasien datang dengan keluhan gigi depannya berlubang besar dan
terasa ngilu sekali.
Riwayat penyakit : Keluhan tersebut sudah dirasakan sejak 4 tahun yang lalu. pasien
mulai merasakan ngilu sejak 3 tahun yang lalu namun masih bisa ditahan. Pasien
mulai merasakan sakit spontan yang berdenyut sejak 3 bulan yang lalu. Pasien
merasakan ngilu ketika makan panas, dingin, terkena angin dan terkadang tanpa
rangsang apapun merasakan sakit hingga ke kepala dan pasien sampai tidak bisa
tidur. Saat ini pasien merasakan rasa ngilu di skala 8 (1-10). Pasien belum pernah
memeriksakannya ke dokter gigi namun pasien minum obat asam mefenamat ketika
sudah tidak tahan dengan sakitnya.

Px obyektif : Terdapat kavitas pada mesial gigi 21 kedalaman dentin. Sondasi : +


perkusi : + palpasi : + CE : + (ngilu berdenyut lebih dari 6 detik)

Diagnosis : Pulpitis Ireversibel Simtomatik


2. 7 September 2022 (tito suryantoro)

Diagnosis : pulpitis irreversible asimtomatik


Terapi : pembukaan akses dan ekstirpasi pulpa
3. 17 September 2022 (ana Novita)

Autoanamnesis : pasien datang untuk melanjutkan perawatan saluran akar gigi


depan rahang atas kirinya berupa tes bakteri

Riwayat penyakit : pasien menceritakan setelah +-45 menit pasca perawatan berupa
preparasi saluran akar dan dressing menggunakan kalsium hidroksid dan gliserin
pasien merasakan nyeri spontan saat makan nasi degna skala sakit 2-3 lalu pasien
tidur untuk menghilangkan rasa sakitnya. saat terbangun pasien tidak merasakan
nyeri atau sakit sampai saat ini. fifi tersebut tidak mengalami bengkak dan tidak sakit
saat digunakan untuk mengunyah.

Objektif :
terlihat area palatal dengan tumpatan sementara berupa cavit pada gigi 21
perkusi : + beda skala 1
palpasi : -

gigi pembanding
11 :
perkusi : -
palpasi : -

22 :
perkusi : -
palpasi : -

asesmen : Diagnosis : Previously Initiated Therapy

plan : Telah dilakukan tes bakteri menggunakan larutan perhidrol dengan hasil
negatif dan ditumpat sementara menggunakan cavit

terapi : tes bakteri (pra obturasi)


keterangan terapi :
telah dilakukan tes bakteri menggunakan larutan perhidrol dengan hasil negatif dan
ditumpat sementara menggunakan cavit

rencana asuhan : Kontrol 7 hari lagi untuk obturasi saluran akar

4. 21 september 2022 (tito suryantoro)


DISKUSI
OPEN AKSES
EKSTIRPASI
PANJANG KERJA
PREPARASI AKAR STEP BACK
DRESSING
OBTURASI
KONTROL

PERTANYAAN YG HARUS DICARI


- Kenapa pakai CA(OH)2 MURNI DAN GLISERIN? INI GUNANYA UNTUK APA?
-

Anda mungkin juga menyukai