1. Tujuannya adalah untuk mengetahui dan mendokumentasikan segala hal yang
berkaitan dengan identitas pasien. Yang dituliskan antara lain Nama lnekap dan panggilan pasien, tanggal lahir dan umur, jenis kelamin, nomor rekam medis, pekerjaan dan sekolah, alamat, nomor telefon, nama orang tua atau wali, serta kebanggaan dan suku bangsa 2. Pasien diinstruksikan untuk berkumur, lalu melakukan gigi yang akan di tes beserta gigi sebelahnya dikeringkan, mengambil cotton pellet menggunakan pinset, menyemprotkan chlor etil pada cotton pellet dan ditunggu beberapa saat sampai timbul bunga es pada cotton pellet, cotton pellet di letakkan pada bagian gigi yang akan di lakukan tes beserta gigi sebelahnya dan bertanya pada pasien apa yang terasa pada masing-masing gigi. 3. Pasien diinstruksikan untuk melakukan oklusi sentris dan dilihat posisi molar permanen pertama rahang atas terhadap molar permanen pertama rahang bawah, bila cusp mesiobukal M1 rahang atas terletak pada bukal groove M1 Rahang bawah dikatakan relasi molar klas 1 angle 4. Melakukan perabaan pada kelenjar parotis,yaitu melakukan perabaan menggunakan 3 jari pada daerah belakang telinga kanan dan kiri. Pada kelenjar submental dan submandibular dilakukan perabaan menggunakan 3 jari pada bagian bawah rahang depan leher. 5. Untuk mendapatkan gambaran rongga mulut yang diinginkan, dan dapat melakukan praktek yang tidak mungkin dilakukan langsung pada rongga mulut pasien, semisal pembuatan alat yang memerlukan waktu, seperti membuat SSC atau membuat alat space maintainer. Serta untuk melakukan beberapa diagnosa yang tidak mungkin secara langsung dilakukan pada rongga mulut pasien seperti pada kasus ortodontik. 6. Relasi molar kedua sulung flush terminal plane yaitu permukaan distal molar kedua sulung atas dan bawah terletak dalam satu dataran vertikal, mesial step permukaan distal molar keuda sulung bawah lebih mesial daripada molar kedua sulung atas, dan distal step yaitu distal molar kedua sulung bawah lebih distal terhadap molar kedua sulung atas. 7. Berdasarkan bentuk terdapat : mahkota hutchinson, gigi insisiv konus, gigi molar murbei, talon cusp. Berdasarkan ukuran : makrodonti, mikrodonti. Berdasarkan jumlah : supernumerary teeth, anodontia, agenisi. Berdasarkan warna : enamel dysplasia, fluorosis, amelogenesis imperfecta, high fever, tetracyclin stain, dentinogenesis imperfecta. 8. Digunakan sebagai bukti tertulis tentang kewajiban dan hak dokter dan pasien yang berisi tentang penjelasan dokter dan persetujuan pasien dalam melakukan perawatan. 9. Prognosis ditentukan dari sejauh mana penyakit yang dialami pasien, faktor lokal dan sitemik dari penyakit, bagaimana kondisi tubuh pasien, kemauan pasien untuk menjaga oral hygiene dan kekooperatifan pasien dalam menjalani perawatan. 10. SOAP dituliskan berdasarkan pemeriksaan dan perawatan yang dilakukan. Pada label S (subjective) diisikan hasil anamnesa yang telah dilakukan pada pasien . Pada label O (objective) dituliskan pemeriksaan objektif yang dilakukan. A (Assement) dituliskan diagnosa yang terkait dan pada label P (Plan) dituliskan perawatan yang sudah dilakukan, akan dilakukan dan sedang dilakukan.