MEKANISME SENSORIK
Kelompok D6
Steven Adiwinata
Tujuan
1
Tujuan dalam melakukan percobaan ini adalah agar mahasiswa dapat
memahami perasaan subjektif pada rasa panas dan dingin, mengenai titik rasangan
pada rasa nyeri, panas, dingin, dan tekan, diskriminasi dua titik pada perangsangan
stimultan dan suksetif, menentukan adanya perasaan iringan dan mekanisme
bagaimana terjadinya, memeriksa dan membedakan sifat benda berdasarkan
kekerasan permukaan, bentuk, dan bahan, serta menentukan sikap anggota tubuh,
mengukur waktu reaksi dan menyebutkan faktor sikap anggota tubuh.
Cara Kerja
I. Perasaan Subyektif Panas dan Dingin
1. Sediakan 3 waskom yang masing-masing berisi air dangan suhu kira-
kira 20° C, 30° C, dan 40° C.
2. Masukkan tangan kanan ke dalam air bersuhu 20° C dan tangan kiri ke
dalam air bersuhu 40° C selama ± 2 menit.
3. Catat kesan apa yang saudara alami.
4. Kemudian masukkan segera kedua tangan itu serentak ke dalam air
bersuhu 30° C. Catat kesan apa yang saudara alami.
5. Tiup perlahan-lahan kulit punggung tangan yang kering dari jarak ± 10
cm.
6. Basahi sekarang kulit punggung tangan tersebut dengan air dan tiup
lagi dengan kecepatan seperti di atas. Bandingkan kesan yang saudara
alami hasil tiupan pada sub 4 dan 5.
7. Olesi sebagian kulit punggung tangan dengan alkohol atau eter. Kesan
apa yang saudara alami?
2
1. Letakkan punggung tangan kanan saudara di atas sehelai kertas dan
tarik garis pada pinggir tangan dan jari-jari sehingga terdapat lukisan
tangan.
2. Pilih dan gambarkan di telapak tangan itu suatu daerah seluas 3x3cm
dan gambarkan pula daerah itu di lukisan tangan pada kertas. Kotak
3x3cm, dibuat lagi menjadi 12x12 kotak, jadi jumlah kotak 144 kotak
kecil.
3. Tutup mata OP dan letakkan punggung tangan kanannya sampai di
meja.
4. Selidikilah secara teratur menurut garis-garis sejajar titik-titik yang
memberikan kesan panas yang jelas pada telapak tangan tersebut
dengan menggunakan kerucut kuningan yang telah dipanasi. Cara
memanasi kerucut kuningan yaitu dengan menempatkannya dalam
bejana berisi kikiran kuningan yang direndam air panas bersuhu 50°C.
Tandai titik-titik panas yang diperoleh dengan tinta.
5. Ulangi penyelidikan yang serupa pada no.4 dengan kerucut kuningan
yang telah didinginkan. Cara mendinginkan kerucut kuningan yaitu
dengan menempatkannya dalam bejana berisi kikiran kuningan yang
telah direndam dalam air es. Tandai titik-titik dingin yang diperoleh
dengan tinta.
6. Selidiki pula menurut cara di atas titik-titik yang memberi kesan tekan
dengan menggunakan estesiometer rambut Frey dan titik-titik yang
memberikan kesan nyeri dengan jarum.
7. Gambarkan dengan simbol yang berbeda semua titik yang diperoleh
pada lukisan tangan di kertas.
3
4. Ulangi percobaan ini sampai 5 kali dan tentukan jarak rata-rata untuk
kulit ujung jari, telapak tangan, lengan bawah, lengan atas dan
tengkuk.
4
B. Bentuk Benda
1. Dengan mata tertutup suruh orang percobaan memegang-megang
benda-benda kecil yang saudara berikan (pensil, penghapus, rautan,
koin dan lain-lain).
2. Suruh orang percobaan menyebutkan nama atau bentuk benda-benda
itu.
C. Bahan Pakaian
1. Dengan mata tertutup suruh orang percobaan meraba-raba bahan-
bahan pakaian yang saudara berikan.
2. Suruh orang percobaan setiap kali menyebutkan jenis atau sifat bahan
kain yang dirabanya itu.
Bila OP membuat kesalahan dalam membedakan sifat benda (ukuran,
bentuk, berat, permukaan), bagaimana kemampuan OP dalam
mengetahui atau dapat membedakan sifat benda?
5
Hasil Percobaan
I. Perasaan Subjektif Panas dan Dingin
Tangan yang di masukkan ke dalam air yang bersuhu 40° dan 20°:
Baskom yang berisi air yang bersuhu 40° C → tangan yang di celupkan terasa
hangat.
Baskom yang berisi air yang bersuhu 20° C → tangan yang di celupkan terasa
dingin.
Tangan yang di masukkan ke dalam air yang bersuhu 30° C secara bersamaan.
Tangan yang di celupkan sebelumnya di air yang bersuhu 40° tangan terasa
hangat.
Tangan yang di celupkan sebelumnya di air yang bersuhu 20° tangan terasa
sejuk.
Tiup perlahan-lahan kulit punggung tangan yang di keringkan dan ditiup ± 10
cm.
Tangan terasa sejuk dari pada percobaan sebelumnya.
Setelah tangan di basahi dengan air dan ditiup lagi.
Tangan terasa dingin.
Tangan yang diolesi dengan alkohol
Tangan terasa lebih dingin di bandingkan percobaan yang sebelumnya.
Setelah dilakukan percobaan, dapat dilihat bahwa mayoritas semua titik pada
tangan memiliki titik reseptor untuk 2 sampai 4 jenis rangsangan. Titik reseptor yang
paling banyak dirasakan rangsangannya oleh OP adalah rasa tekan, sementara rasa
nyeri, panas, dan dingin memiliki jumlah titik yang hampir sama banyak jumlahnya.
6
III. Lokalisasi Taktil
1 2 3 4 5 Rata – Rata
Jika diurutkan dari bagian tubuh yang peka hingga yang kurang peka terhadap
rangsang, maka urutannya adalah jari – tangan – tengkuk – lengan bawah – lengan
atas, dimana jari adalah bagian yang paling peka, dan lengan atas adalah yang paling
kurang peka.
7
Ujung Jari
Awal : 2,0 cm
Ketika dirasakan 1 titik : 0,3 cm
Ambang : 0,4 cm
Pipi
Awal : 2,0 cm
Ketika dirasakan 1 titik : 0,7 cm
Ambang : 0,6 cm
Tengkuk
Awal : 3,0 cm
Ketika dirasakan 1 titik : 2,5 cm
Ambang : 2,6 cm
Secara Suksetif
Ujung Jari
Awal : 2,0 cm
Ketika dirasakan 1 titik : 0,3 cm
Ambang : 0,4 cm
Pipi
Awal : 2,0 cm
Ketika dirasakan 1 titik : 0,5 cm
Ambang : 0,6 cm
Tengkuk
Awal : 2,0 cm
Ketika dirasakan 1 titik : 0,5 cm
Ambang : 0,6 cm
8
VI. Daya membedakan berbagai sifat benda.
Pembahasan
9
III. Lokalisasi Taktil
Reseptor taktil adalah mekanoreseptor, sel yang berespons terhadap
deformasi fisik dan kompesi dengan depolarisasi, yang menyebabkan
potensial reseptor. Apabila depolarisasinya cukup besar, serabut saraf yang
melekat ke reseptor mencetuskan potensial aksi dan menyalurkan informasi ke
medula spinalis dan otak. Reseptor taktil yang berbeda memiliki sensitivitas
dan kecepatan mengirim impuls yang berbeda pula. Semakin distal maka akan
semakin sensitif lokalisasi taktilnya. Karena itu pada jari tangan lebih sensitif.
10
Jika pada OP terasa satu titik dimana sebelumnya ia merasadua, maka
itu ambang diskriminsi taktilnya. Apabila kedua titik menyentuh lapangan
reseptif yang sama, keduanya akan dirasakan sebagai satu titik. Seseorang
dapat menentukan jarak minimal sebagai 2 titik yang terpisah dan bukan
menjadi satu yang mencerminkan dari ukuran lapangan reseptif di daerah
tersebut.
Berat : Baragnosia
11
itu yang berasal dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Seluruh
mekanisme gerak yang terjadi pada tubuh kita tidak lepas dari peranan
sistem saraf. Dalam percobaan diataa OP dapat menyebutkan dan
melakukan gerakan yang diminta asisten dengan benar. Hal ini
menunjukkan OP dalam keadaan normal dan tidak mengalami gangguan
neurologis.
Berat : Baragnosia
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari percobaan yang telah dilakukan adalah terdapat
perbedaan subjektif antara rasa panas dan juga rasa dingin. Titik reseptor panas,
dingin, nyeri dan juga tekan berbeda-beda pasa setiap tempat di kulit. Kemampuan
taktil seseorang tidak merata atau tidak sama besar pada seluruh area tubuh, lokalisasi
taktil lebih peka pada bagian seperti mata, bibir, dan lain-lain dibandingkan area
tubuh lain seperti kaki dan lengan. Alasan kita dapat mengenal berbagai benda tanpa
melihat karena adanya reseptor yang mampu beradaptasi terhadap rangsangan yang
dihasilkan oleh benda-benda yang disentuh seperti rangsang yang di dapat dari sifat-
sifat fisik benda tersebut masing-masing. Kemampuan membedakan benda ini juga
menunjukkan bahwa fungsi sensorik berjalan dengan baik dan benar. Yang terakhir,
jika tafsiran sikap benar, maka daya menentukan sikap anggota tubuh pun akan baik.
12
Daftar pustaka
1. Corwin EJ. Buku saku patofisiologi. Edisi ke-3. Jakarta: EGC; 2009.
2. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama; 2009.
3. Syaifuddin H. Anatomi fisiologi. Edisi 3. Penerbit EGC; 2006.hal 299.
4. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke system. EGC; 2012.hal 203.
13