Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN PRAKTIKUM

-12 INDERA RASA KULIT

BLOK 3
FUNGSI SISTEM TUBUH MANUSIA
(FISIOLOGI)

Disusun oleh :

Dr. Zahreni Hamzah, drg., M.S.


Dr. Tecky Indriana, drg., M.Kes.
Dr. Suhartini,drg.,M.Biotech

BAGIAN FISIOLOGI - BIOMEDIK


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER,
2022
12 INDERA RASA KULIT

12.1 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum ini adalah untuk memberi pemahaman tentang indera rasa pada kulit
pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember tentang fungsi sensori,
persepsi dan mekanisme sensoris pada kulit manusia.

12.2 Indera Perasa pada Kulit


Indra perasa pada kulit bermacam-macam. Indra perasa menanggapi rangsang berupa
suhu (panans, dingin), tekanan, sentuhan, perabaan dan rasa nyeri. Reseptor di kulit yang
menerima kelima rangsang tersebut disebut turgo reseptor. Macam turgo receptor antara
lain: Turgo reseptor dalam kulit antara lain: (1) Reseptor korpuskula Paccini, merupakan saraf
perasa tekanan yang kuat; (2) Reseptor korpuskula Ruffini, merupakan saraf perasa suhu
panas, dan ujung saraf Krausse end Organ, merupakan saraf perasa suhu dingin; (3) Reseptor
korpuskula Meissner, merupakan ujung saraf perasa sentuh; (4) Reseptor Merkel, merupakan
ujung saraf peraba, yang berada di sekeliling rambut di kulit; (5) Reseptor nociceptive/ujung
saraf bebas, merupakan saraf perasa nyeri. Setiap jenis reseptor hanya mampu menerima satu
jenis rangsangan saja.
Nyeri akan terjadi bila ada kerusakan jaringan. Rasa nyeri merupakan mekanisme
perlindungan tubuh, yang menyebabkan individu bereaksi dengan cara menghilangkan
stimulus nyeri. Berkurangnya aliran darah dapat juga menimbulkan rasa nyeri. Nyeri
dapat dapat terjadi secara cepat dan lambat. Nyeri cepat dapat timbul dalam waktu 0,1
detik, dapat berupa nyeri tajam, nyeri tusuk, nyeri akut, dan nyeri akibat aliran listrik. Sedang,
nyeri lambat akan timbul setelah 1 detik atau lebih. Kemudian, nyeri lambat meningkat
secara perlahan selama beberapa detik dan kadang kala beberapa menit. Nyeri lambat
dapat berupa nyeri terbakar lambat, nyeri tumpul, nyeri berdenyut, dan nyeri kronis. Nyeri ini
dapat berlangsung lama, dan dapat terasa pada kulit atau hampir semua jaringan organ
visceral/dalam
12.3 Persiapan Alat dan Bahan
12.3.1 Alat
No Alat No Alat
1. Termometer 8. Jangka
2. 3 buah bak berisi air 9. Penutup mata
3. Penggaris 10. Es batu
4. Pensil/Fulpen untuk membuat 11. Objek dengan 5 bentuk al: lingkaran,
penanda kotak dengan 3x3 cm bulat, segitiga, silinder, kubus,
masing2 ukuran ≤ 0,5 cm
5. Kerucut kuningan/ujung Fulpen 12. Air kran/PDAM, air dingin 4-5oC, dan
logam air hangat 60-70oC

12.3.2 Bahan
1. Air es 4 - 5ºC
2. Air panas 60 - 70 ºC
3. Air PDAM 25 ºC
4. Alkohol
5. Balsem

12.4 Prosedur Kerja


12.4.1 Cara Kerja Paleo- sensibilities pada Rasa Suhu
(1) Masukkan air PDAM, air panas dan air dingin pada 3 buah bak berbeda yang telah
tersedia.
(2) Masukkan telunjuk kanan ke dalam air es dan telunjuk kiri ke dalam air panas.
(3) Kemudian dengan segera memasukkan kedua telunjuk ke dalam bak yang berisi air
dengan suhu kamar
(4) Catat apa yang dirasakan.

12.4.2 Neo-sensibilities - Lokasi rasa tekan


(1) Mata orang coba ditutup, kemudian tekan ujung jari dengan kuat menggunakan fulpen
(2) Orang percobaan diminta menunjukkan dengan tepat posisi ujung fulpen.
(3) Hitung selisih antara posisi sebenarnya dengan posisi yang ditunjuk orang coba.
(4) Ulangi percobaan tersebut 3 kali dan Hitung rata-ratanya
(5) Melakukan percobaan ini pada telapak tangan, punggung tangan, lengan bawah, lengan
atas, pipi, dan kuduk.

12.4.3 Diskriminasi rasa tekan (Two points discrimination)


(1) Mata orang coba ditutup, kemudian meletakkan kedua ujung jangka secara serentak
simultan) pada ujung jarinya.
(2) Percobaan dilakukan dimulai dengan jarak ujung jangka paling kecil;
(3) Orang coba menyebutkan apakah yang disentuh oleh kedua ujung jangka sebagai satu
titik atau 2 titik.
(4) Catat jarak 2 ujung jangka setiap melakukan perubahan.
(5) Percobaan dilakukan kembali dengan menambah jarak kedua ujung jangka menjadi
lebih besar 2 mm;
(6) Orang coba menyebutkan apakah kedua ujung jangka sebagai satu titik atau 2 titik.
(7) Lakukan terus hingga orang coba mampu mengenali sebagai dua titik, dan Catat berapa
jarak antara 2 titik yang telah dikenali sebagai dua titik (nilai ambang diskriminasi dua
titik).
(8) Lakukan percobaan yang sama pada lokasi telapak tangan, punggung tangan, lengan
bawah, lengan atas, pipi, dan kuduk.

12.4.4 Kemampuan diskriminasi bentuk


(1) Siapkan benda 5 bentuk dengan ukuran sama 0,5 cm.
(2) Dengan mata tertutup orang coba diminta mengenali bentuk benda-benda kecil tersebut.
(3) Catat bentuk mana yang mudah dikenali dan mana yang tidak
(4) Ulangi percobaan butir 3 tersebut pada telapak tangan, punggung tangan, lengan bawah,
lengan atas, pipi, dan kuduk.

12.4.5 Nyeri kulit


(1) Ambil sebuah es batu,
(2) Praktikan diminta menggenggam es batu
(3) Catat, praktikan mampu menggenggam berapa lama, dan apa yang dirasakan
Pertanyaan
1. Apa manfaat uji two points discrimination?
- Salah satu teknik untuk pemeriksaan sistem sensorik yang dilakukan dalam keadaan sadar.
Seseorang akan disebut normal jika mereka mampu membedakan dua rangsangan yang
diberikan dengan jarak lebih dari 3 mm.
2. Mengapa rasa nyeri dapat ditimbulkan oleh rangsangan dingin?
- rangsangan suhu dingin yang berasal dari luar, akan menyebabkan penyempitan pembuluh
darah arteri pada bagian tertentu yang berhubungan dengan suhu dingin tersebut. Sehingga,
penyempitan pembuluh darah menyebabkan berkurangnya darah yang mengalir pada bagian
tertentu yang menjadikan bagian tubuh tersbut akan teras alebih sensitif.
Hasil pengamatan Paleo- sensibilities pada Rasa Suhu
jari stimulus respon
panas dingin
nama kanan  Dingin
Jen.kel kiri  Panas, perih
usia Kanan-kiri   Sama-sama dingin tetapi jari
sisi kiri lebih dingin

Hasil pengamatan Neo-sensibilities - Lokasi rasa tekan


identitas Lokasi Jarak titik tunjuk (mm)
1 I II III Rata-rata
nama Revani Ujung jari 0,4 0,3 - 0,23
Jen.kel Telapak tangan 0,5 0,6 2,1 1,1
usia Punggung tangan 0,7 2,5 - 1,07
Lengan bawah 0,8 1 - 0,6
Lengan atas 0,5 1,9 1,9 1,43
pipi 1,1 1,3 0,7 1,03
kuduk 1 1,4 0,9 3,3
Hasil pengamatan Diskriminasi rasa tekan (Two points discrimination)
identitas 1 Lokasi Dari kecil ke besar Dari besar ke kecil
Jarak dua titik rerata Jarak dua titik rerata
(mm) (mm)
I II III
nama Ujung jari
Jen.kel Telapak
tangan
usia Punggung
tangan
Lengan
bawah
Lengan
atas
pipi
kuduk
2
nama Ujung jari
Jen.kel Telapak
tangan
usia Punggung
tangan
Lengan
bawah
Lengan
atas
pipi
kuduk
Hasil pengamatan Kemampuan diskriminasi bentuk
No bentuk Jari tangan Telapak tangan Punggung tangan Lengan atas
ulangan rerata ulangan rerata ulangan rerata ulangan rerata
1 I II III I II III
nama Dila lingkaran, ,
Jen.kel bulat,
usia segitiga,
silinder
kubus

Hasil pengamatan Kemampuan diskriminasi bentuk


No bentuk Lengan bawah pipi kuduk
ulangan rerata ulangan rerata ulangan rerata
1 I II III I II III I II III
nama Dila lingkaran, ,
Jen.ke bulat, 
l
usia segitiga,
silinder
kubus
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini mahasiswa di tuntut untuk melakukan sebuah percobaan yang bertujuan untuk memeriksa ransangan
dan respon saraf terhadap suatu bahan atau barang coba. Hasil yang diperoleh dalam praktikum kali ini yaitu setiap orang coba
memiliki tingkat ke pekaan dan responsif yang berbeda-beda. Hal tersebut menunjukkan bahwa sistem kerja saraf dan respon
tubuh manusia tergantung pada tubuh manusia itu sendiri. Perbedaan ini dapat terjadi salah satunya disebabkan oleh kurang
aktivas atau kegiatan fisk yang dilakukan seseorang, sehingga menyebabkan matinya beberapa sel saraf yang sudah tidak
berfungsi lagi. Tidak hanya hasil yang berbeda setiap orangnya. Namun, dalam setiap lokasi yang diujikan juga terdapat
perbedaan tingkat kepekaan dan respon tubuh.

Anda mungkin juga menyukai