BLOK 3
FUNGSI SISTEM TUBUH MANUSIA
(FISIOLOGI)
Disusun oleh :
(1) Praktikan yang akan melakukan tes pengaruh aktivitas terhadap Tekanan Darah Sistole
(TDS), Tekanan Darah Diastole (TDD) dan DN (Disarankan praktikan menggunakan celana
panjang, dan perlengkapan olahraga, seperti: sepatu).
(2) Ukur TDS. TDD dan DN awal (1)
(3) Lakukan latihan pemanasan dan peregangan seluruh tubuh sebelum mulai aktivitas,
terutama otot tungkai dengan jalan di tempat (selama 5 menit).
(4) (2) Ukur TDS. TDD dan DN 30 detik setelah latihan berakhir (2)
(5) Selanjutnya, praktikan jalan cepat di tempat selama 5 menit, …. km/menit.
(6) Segera setelah berhenti, Ukur TDS. TDD dan DN 30 detik setelah latihan berakhir (3)
(7) Lanjutkan dengan lari di tempat selama 10 menit, dengan kecepatan ……… km/menit.
(8) Segera setelah berhenti, Ukur TDS. TDD dan DN 30 detik setelah latihan berakhir (4)
(9) Selanjutnya lakukan pendinginan dengan jalan di tempat selama 5 menit.
(10) Segera setelah berhenti, Ukur TDS. TDD dan DN 30 detik setelah latihan berakhir (5)
(1) Catat waktu yang dibutuhkan TDS, TDD dan DN sampai kembali normal. Pencatatan diukur
setiap interval 5 menit sampai menjadi normal kembali.
(2) Masukkan hasil yang diperoleh ke dalam Lembar pengamatan.
(3) Gambarkan dalam kertas millimeter grafik hasil pengukuran frekuensi nadi dengar tekanan
sistole dan diastole, dalam fungsi waktu (gunakan kertas milimeter dan gambarkan dengan
warna tinta yang berbeda untuk TDS, TDD dan DN).
Pertanyaan :
(1) Apakah olahraga mempengaruhi TD dan DN, jelaskan mekanisme perubahannya.
- Ya benar, olahraga ataupun semua jenis aktivitas fisik yang melibatkan masa otot dan
memerlukan energi dapat mempengaruhi tekanan darah darah dan denyut nadi. Saat
kita melakukan olahraga, tubuh akan memerlukan suplai oksigen yang banyak
sehingga jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Pada akhirnya tekanan
darah akan semakin meningkat dan berjumlah lebih banyak dari tekanan normal
karena jantung melakukan tekanan meningkat untuk memenuhi kebutuhan tubuh
yang memerlukan banyak suplai oksigen.
(2) Waktu pemulihan yang lebih pendek menunjukkan apa? Jelaskan.
- Pada diri seseorang jika mereka saat selesai melakukan olahraga mengalami
perubahan tekanan darah dari tekanan darah tinggi ke normal dengan cepat artinya
tubuh seseorang tersebut memiliki sistem kerja yang bagus dan stabil. Hal ini
dikarenakan, tubuh mampu merespon dengan baik mengenai suatu kondisi atau apa
yang sedang terjadi pada dirinya.
Tabel 1. Tekanan darah (mmHg) dan denyut nadi (x/menit)
Nama Jenis Usia DN- pemanasan Aktivitas (5 Jalan cepat Lari ditempat Pendinginan
mhws kelamin Maks ‘) (5’) (10’)
TD DN TD DN TD DN TD DN TD DN
1. Laki-laki 19 201 110/70 76 119/78 79 132/80 88 140/90 102 92/77 86
96,6 105,3 114,6 123,3 87
2. Perempuan 19 201 114/86 79 126/86 87 130/100 90 140/90 102 108/78 83
104,6 112,6 120 123,3 98
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini mendapati hasil seperti pada tabel diatas. Selain dipengaruh oleh gender, tekanan darah juga di pengaruhi oleh
kondisi fisik seseorang. Seseorang yang sedang atau setelah melakukan olahraga akan memiliki tekanan darah lebih tinggi. Hal
tersebut dikarenakan tubuh tepatnya organ jantung bekerja lebih keras untuk memompa jantung dengan tujuan untuk memenuhi suplai
oksigen yang diperlukan tubuh. Terlihat pada tabel bahwa saat seseorang melakukan lari memiliki tekanan darah yang paling tinggi
dibandingkan aktivitas yang lainnya. Namun, tekanan darah dan denyut nadi yang tinggi ini tvda terjadi secara terus menerus tetapi,
tubuh perlahan akan melakukan pendinginan dan semua akan kembali normal. Semakin cepat tubuh merespon untuk melakukan
penurunan, maka disitulah dapat dinyatakan bahwa kondisi tubuh kita normal dan stabil.
GRAFIK RATA-RATA TEKANAN DARAH
123,3
120
112,6 114,6
104,6 105,3
96,6 98
87
102
90
88
87 86
83
79 79
76
laki-laki perempuan
Rujukan :
Thibri M, Restuastuti T, Azrin M. 2014. Hubungan Pengetahuan dan sikap dengan Kebugaran
Jasmani pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas riau. JOM Oktober 2014, 1(2):1-
13,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Petunjuk teknis pengukuran kebugaran
jasmani, Jakarta: Depertemen Kesehatan.