Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

TEKANAN NADI

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5 INDRALAYA :

ANGGELA (06091182126007)
DWI WAHDINI (06091282126027)
JANNATIL ALLIYAH AMANDA (06091382126074)
KEZIA ARDIAN ANJALI (06091282126051)
LISNA NEPRIANI (06091282126046)
REZKY FEBRIYANTI (06091182126012)
RONISHA NADHIRAH (06091282126033)

DOSEN PENGAMPU :

DR. DRS. ADENG SLAMET, M.SI.


DR. MASAGUS MUHAMMAD TIBRANI, S.PD., M.SI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2023
I. JUDUL

Tekanan Nadi

II. WAKTU DAN TEMPAT

23 Agustus 2023 dan di Laboratorium Botani FKIP UNSRI

III. TUJUAN

Mahasiswa mampu mengetahui tekanan nadi khususnya pada manusia

IV. ALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Alat tulis

2. Buku

3. Handphone

Bahan :

V. LANDASAN TEORI

Denyut nadi adalah gelombang yang dirasakan pada arteri yang diakibatkan
karena pemompaan darah oleh jantung menuju pembuluh darah. Denyut nadi dapat
dirasakan melalui arteri yang terrletak di permukaan tubuh, seperti arteri temporalis
yang terletak di atas tulang temporal, arteri dorsalis pedis yang terletak di belokan
mata kaki, arteri brakhialis yang terletak di depan lipatan sendi siku, arteri radialis
yang terletak di depan pergelangan tangan, dan arteri karotis yang terletak di
ketinggian tulang rawan tiroid. Frekuensi denyut nadi untuk orang normal jumlahnya
sama dengan denyut jantung. Prekuensi denyut jantung dengan mudah dapat diukur
dengan mengukur denyut nadi. Frekuensi denyut nadi dapat dipenggaruhi oleh
beberapa factor diantaranya: jenis kelamin, umur, posisi tubuh, dan aktivitas fisik.
Latihan fisik menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap frekuensi denyut
nadi. Peningkatan ini disebabkan karena peningkatan kebutuhan darah yang
mengangkut O2 ke jaringan tubuh yang aktif, mengangkut bahan buangan seperti CO2
dan produk samping metabolisme lainnya. Makin meningkat intensitas latihan, maka
frekuensi denyut nadi latihan semakin meningkat, sebaliknya semakin menurun
intensitas latihan maka frekuensi denyut nadi semakin menurun. Perubahan ini diatur
oleh sistem saraf dan sistem hormonal.
Saat latihan fisik, denyut nadi sebagian besar dikendalikan oleh keseimbangan
antara penghambatan oleh saraf vagus dan stimulasi dari saraf simpatis jantung.
Peningkatan frekuensi denyut nadi terjadi secara bersamaan dengan peningkatan
aktivitas saraf simpatis dan penurunan aktivitas saraf parasimpatis. Sebaliknya,
penurunan frekuensi denyut nadi terjadi secara bersamaan pula dengan peningkatan
aktivitas saraf parasimpatis dan penurunan aktivitas saraf simpatis. Aktivitas dari
saraf ini sendiri dikendalikan oleh sistem pengaturan yang terletak di batang otak
yaitu pusat kendali jantung.

VI. LANGKAH KERJA

1. Ketika posisi kita sedang normal, belum mekakukan kegiatan apapun, hitunnglah
denyut nadi normal pada manusia dengan menekan pergelangan tangan sampai
menemukan letak denyut nadi dan menghitungnya selama 1 menit. Kemudian catat
hasilnya di buku.

2. Selanjutnya, lakukan aktivitas berjalan selama 2 menit. Setelah selesai hitunglah


denyut nadi dengan menekan pergelangan tangan sampai menemukan letak denyut
nadi dan menghitungnya selama 1 menit. Kemudian catat hasilnya di buku.

3. Selanjutnya lakukan aktivitas naik turun tangga selama 2 menit. Setelah selesai
hitunglah denyut nadi dengan menekan pergelangan tangan sampai menemukan
letak denyut nadi dan menghitungnya selama 1 menit. Kemudian catat hasilnya di
buku.

4. Lakukan hal diatas secara bergantian dengan rekan satu kelompok.


VII. HASIL PRAKTIKUM

Hasil Percobaan Frekuensi Denyut Nadi


JALAN NAIK TURUN
NO. NAMA NORMAL
KECIL TANGGA

1. Anggela 85 87 137

2. Dwi Wahdini 82 86 128

3. Jannatil 76 79 113

4. Kezia 79 80 99

5. Lisna 78 80 100

6. Rezky 80 89 115

7. Ronisha 90 91 122

Total 570 672 814

Rata-rata 81,42 96 116,28

FREKUENSI DENYUT NADI


160
140
120
100
80 Normal
60 Jalan kecil
40 Naik turun tangga
20
0
RATA RATA
140

120

100

80

60

40

20

0
Normal Jalan kecil Naik turun tangga

VIII. PEMBAHASAN

Praktikum tekanan denyut nadi ini dilakukan untuk mengetahui jumlah


tekanan nadi setiap orang per satu menit. Kegiatan praktikum ini dilakukan dengan
cara menghitung denyut nadi per satu menit pada 3 kondisi dan aktivitas yaitu yang
pertama pada saat normal atau belum melakukan aktivitas apapun. Kemudian aktivitas
yang kedua yaitu berjalan santai maju dan mundur selama dua menit sedangkan
aktivitas yang ketiga yaitu dengan melakukan naik turun tangga selama 2 menit.
Setiap setelah melakukan aktivitas tersebut selama dua menit denyut nadi akan di
hitung selama satu menit kemudian catat dan rata ratakan hasilnya dengan jumlah
seluruh anggota kelompok.

Pada keadaan normal atau belum melakukan aktivitas apapun, didapatkan hasil
perhitungan denyut nadi setiap anggota kelompok yaitu yang pertama anggela dengan
jumlah denyut nadi yaitu 85, kemudia dwi wahdini sebanyak 82 kali, jannatil alliyah
amanda sebanyak 76 kali, kezia ardian anjali sebanyak 78 kali, lisna nepriani
sebanyak 78 kali, rezky febriyanti sebanyak 80 kali, sedangkan ronisha nadhirah
sebanyak 90 kali. Sehingga didapatkan rata rata jumlah seluruh anggota kelompok
adalah 570:7 yaitu 81,42.

Ketika setelah melakukan aktivitas jalan santai maju dan mundur didapatkan
perubahan denyut nadi yaitu pada anggela sebanyak 87 kali, dwi wahdini sebanyak 86
kali, jannatil sebanyak 79 kali, kezia sebanyak 80 kali, lisna sebanyak 80 kali, rezky
febriyanti sebanyak 89 kali, dan ronisha nadhirah menjadi sebanyak 91 kali. Sehingga
didapatkan total rata rata seluruh anggota kelompok adalah 672 : 7 yaitu 96 kali.

Sedangkan ketika melakukan aktivitas naik turun tangga, perubahan denyut


nadi setiap anggota semakin jauh berbeda, yaitu pada anggela sebanyak 137 kali, dwi
wahdini sebanyak 128 kali, jannatil sebanyak 113 kali, kezia sebanyak 99 kali, lisna
sebanyak 100 kali, rezky febriyanti sebanyak 115 kali, dan ronisha nadhirah sebanyak
122 kali. Sehingga didapatkan jumlah rata rata seluruh anggota yaitu 814:7 adalah
116,28.

Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir
melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. Denyut nadi sering
diambil di pergelangan tangan untuk memperkirakan denyut jantung. Denyut nadi
dapat dengan mudah diperiksa dengan jari tangan. Denyut nadi (pulse rate)
menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang. Pemeriksaan denyut nadi
sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan
meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan ujung-ujung jari; sedangkan
pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan
mendengarkan suara-suara alami yang diproduksi dalam tubuh. Pada umumnya,
pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada sembilan titik yaitu arteri radialis, arteri
brakhialis, arteri carotis communis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, arteri
popolitea, arteri temporalis, arteri apical, arteri tibialis posterior. Tekanan darah
adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup: yaitu,
pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah berasal dari
aksi pemompaan jantung memberikan tekanan yang mendorong darah melewati
pembuluh-pembuluh Darah mengalir melalui system pembuluh tertutup karena ada
perbedaan tekanan atau gradient tekanan antara ventrikel kiri dan atrium kanan.
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan
tidak langsung.

Latihan fisik menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap frekuensi denyut


nadi. Peningkatan ini disebabkan karena peningkatan kebutuhan darah yang
mengangkut O2 ke jaringan tubuh yang aktif, mengangkut bahan buangan seperti
CO2 dan produk samping metabolisme lainnya. Makin meningkat intensitas latihan,
maka frekuensi denyut nadi latihan semakin meningkat, sebaliknya semakin menurun
intensitas latihan maka frekuensi denyut nadi semakin menurun. Perubahan ini diatur
oleh sistem saraf dan sistem hormonal.

Saat latihan fisik, denyut nadi sebagian besar dikendalikan oleh keseimbangan
antara penghambatan oleh saraf vagus dan stimulasi dari saraf simpatis jantung.
Peningkatan frekuensi denyut nadi terjadi secara bersamaan dengan peningkatan
aktivitas saraf simpatis dan penurunan aktivitas saraf parasimpatis. Sebaliknya,
penurunan frekuensi denyut nadi terjadi secara bersamaan pula dengan peningkatan
aktivitas saraf parasimpatis dan penurunan aktivitas saraf simpatis. Aktivitas dari saraf
ini sendiri dikendalikan oleh sistem pengaturan yang terletak di batang otak yaitu
pusat kendali jantung. Oleh karena itu pada grafik yang disajikan terlihat peningkatan
denyut nadi. Apabila aktivitas yang dilakukan semakin berat maka, hasil pengukuran
denyut nadi akan berbeda apabila kita melakukan aktivitas sederhana fisik sederhana
dan juga aktivitas fisik yang berat.

IX. KESIMPULAN

Denyut nadi pada setiap orang dapat berbeda-beda dan dapat dipengaruhi oleh
banyak faktor. Diantaranya adalah aktivitas fisik.

Berdasarkan data hasil percobaan dan analisis data yang telah dilakukan, maka
didapat kesimpulan sedikitnya denyut nadi tiap 1 menitnya tergantung dari kegiatari
yang dilakukan. Semakin ringan kegiatan yang dilakukan, maka semakin sedikit
denyut nadi yang terjadi. Begitu pula saat aktivitas yang dilakukan semakin berat,
maka denyut nadi yang terjadi juga semakin banyak.
DAFTAR PUSTAKA

Sandi, Nengah. 2016. Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Frekuensi Denyut Nadi. Sport and
Fitness Journal Volume 4, No.2, Oktober 2016: 1-6.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai