Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

TENSI DARAH DAN DENYUT NADI

Nama : DESY WIDYANINGSIH

Kelas : XI IPA 2

Pembimbing : Drs. Agus Purworiyono


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan bimbingannya
sehingga Laporan Praktikum IPA “TENSI DARAH DAN MENGHITUNG DENYUT
NADI” dapat terselesaikan.
Laporan ini berisikan tentang kegiatan praktikum IPA mengenai tekanan darah dan
detak jantung atau nadi yang diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Penulis

(kelompok 1)
TEKANAN DARAH & DENYUT NADI

I. PENDAHULUAN

I.1 Landasan Teori

Denyut nadi dan tekanan darah merupakan faktor-faktor yang dipakai sebagai indikator
untuk menilai sistem kardiovaskuler seseorang. Selain dua hal tersebut, biasanya dapat dilakukan
pengukuran kolesterol dalam darah – yakni dengan mengukur rasio LDL atau kolesterol jahat
terhadap HDL atau kolesterol baik; serta tes doppler. Tes ini digunakan untuk menentukan
seberapa baik sirkulasi darah ke seluruh sistem kardiovaskular. Pemeriksaan ini menggunakan
instrumen komputer yang canggih untuk mengukur secara akurat tekanan darah atau voleme
darah, yang mengalir ke seluruh sistem sirkulasi, termasuk tangan , kaki, tungkai, lengan dan leher
(Sanif, 2008).

Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang.


Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara
pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan ujung-ujung jari;
sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan
mendengarkan suara-suara alami yang diproduksi dalam tubuh (Saladin, 2003).

Pada umumnya, pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada sembilan titik yaitu arteri
radialis, arteri brakhialis, arteri carotis communis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, arteri
popolitea, arteri temporalis, arteri apical, arteri tibialis posterior (Michael, 2006).

Pulsa denyut nadi terbentuk seiring dengan didorongnya darah melalui arteri.
Untuk membantu sirkulasi, arteri berkontraksi dan berelaksasi secara periodik; kontraksi dan
relaksasi arteri bertepatan dengan kontraksi dan relaksasi jantung seiring dengan dipompanya
darah menuju arteri dan vena. Dengan demikian, pulse rate juga dapat mewakili detak jantung
per menit atau yang dikenal dengan heart rate (Quan, 2006). PMI, atau Point of Maximal
Impulse, dapat ditemukan pada sisi kiri dada, kurang lebih 2 inci ke kiri dari ujung sternum. Titik
ini dapat dipalpasi dengan mudah; dan pada titik ini pula biasanya apical pulse diperiksa secara
auskultasi dengan menggunakan stetoskop.

Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas
dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk
menghasilkan gaya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan
kerja tambahan bagi jantung. Umumnya, dua harga tekanan darah diperoleh dalam pengukuran,
yakni tekanan sistole dan diastole.

Sistole dan diastole merupakan dua periode yang menyusun satu siklus jantung.
Diastole adalah kondisi relaksasi, yakni saat jantung terisi oleh darah yang kemudian diikuti oleh
periode kontraksi atau sistole. Satu siklus jantung tersusun atas empat fase (Saladin, 2003),

1. Pengisian ventrikel (ventricular filling)

Adalah fase diastolik, saat ventrikel mengembang dan tekanannya turun dibandingkan
dengan atrium. Pada fase ini, ventrikel terisi oleh darah dalam tiga tahapan, yakni pengisian
ventrikel secara cepat, diikuti dengan pengisian yang lebih lambat (diastasis), hingga kemudian
proses diakhiri dengan sistole atrial. Hasil akhir diperoleh EDV (End Diastolic Volume), yang
merupakan volume darah total yang mengisi tiap ventrikel, besarnya kurang lebih 130 mL.

2. Kontraksi isovolumetrik (isovolumetric contraction)

Mulai fase ini, atria repolarisasi, dan berada dalam kondisi diastole selama sisa siklus.
Sebaliknya, ventrikel mengalami depolarisasi dan mulai berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel
meningkat tajam, namun darah masih belum dapat keluar dari jantung dikarenakan tekanan
pada aorta (80 mmHg) dan pulmonary trunk (10 mmHg)masih lebih tinggi dibandingkan tekanan
ventrikel, serta masih menutupnya keempat katup jantung. Dalam fase ini, volume darah dalam
ventrikel adalah tetap, sehingga dinamakan isovolumetrik.

3. Pompa ventrikuler (ventricular ejection)

Pompa darah keluar jantung dimulai ketika tekanan dalam ventrikel melampaui
tekanan arterial, sehingga katup semilunaris terbuka. Harga tekanan puncak adalah 120 mmHg
pada ventrikel kiri dan 25 mmHg pada ventrikel kanan. Darah yang keluar jantung saat pompa
ventrikuler dinamakan Stroke Volume (SV), yang besarnya sekitar 54% dari EDV. Sisa darah yang
tertinggal disebut End Systolic Volume (ESV); dengan demikian SV = EDV – ESV.

4. Relaksasi isovolumetrik (isovolumetric relaxation)

Awal dari diastole ventrikuler, yakni saat mulai terjadinya repolarisasi. Fase ini
juga disebut sebagai fase isovolumetrik, karena katup AV belum terbuka dan ventrikel belum
menerima darah dari atria.

Maka yang dimaksud dengan tekanan sistole adalah tekanan puncak yang
ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa ke dalam pembuluh tersebut selama kontraksi
ventrikel, sedangkan tekanan diastole adalah tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu
darah mengalir ke pembuluh hilir sewaktu relaksasi ventrikel. Selisih antara tekanan sistole
dan diastole, ini yang disebut dengan blood pressure amplitude atau pulse pressure
(Stegemann, 1981).

Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah


arteri. Alat ini terdiri dari sebuah manset elastis yang berisi kantong karet tiup.

Ketika manset diikatkan pada lengan, inflasi dari kantong karet memampatkan
jaringan bawah manset. Jika kantong karet membengkak untuk tekanan yang melebihi nilai
puncak gelombang nadi, arteri terus melemah dan tidak ada gelombang pulsa yang bisa
teraba di arteri perifer. Jika tekanan dalam spontan secara bertahap dikurangi, suatu titik akan
tercapai di mana terdapat gelombang pulsa sedikit melebihi tekanan pada jaringan sekitarnya
dan dalam kantong karet. Pada tingkat itu, denyut nadi menjadi teraba dan tekanan yang
ditunjukkan pada manometer air raksa adalah ukuran dari nadi puncak atau tekanan sistolik.

Aliran darah mengalir melalui arteri di bawah manset dengan cepat dan
mempercepat kolom darah di cabang arteri perifer, menghasilkan turbulensi dan suara khas,
yang dapat didengar melalui stetoskop. Sebagian tekanan dalam manset dikurangi lebih lanjut.
Perbedaan antara tekanan sistolik dan tekanan manset semakin melebar dan arteri terbuka
selama beberapa waktu. Secara umum, jumlah darah bergelombang di bawah manset juga
sama meningkatnya, dan suara jantung melalui stetoskop cenderung mengeras. Ketika tekanan
dalam manset turun di bawah tekanan minimal gelombang nadi, arteri tetap terbuka terus
menerus dan suara yang dipancarkan menjadi teredam karena darah terus mengalir dan
derajat percepatan darah oleh gelombang pulsa tiba-tiba dikurangi. Pada masih rendah manset
tekanan, suara hilang sama sekali sebagai aliran laminar dan aliran darah menjadi normal
kembali (Rushmer, 1970). Adapun bunyi yang didengar saat auskultasi pemeriksaan tekanan
darah disebut dengan bunyi korotkoff, yakni bunyi yang ditimbulkan karena turbulensi aliran
darah yang ditimbulkan karena oklusi parsial dari arteri brachialis.

Berbagai faktor memepengaruhi denyut nadi dan tekanan darah, seperti halnya aktivitas
hormon, rangsang saraf simpatis, jenis kelamin, umur, suhu tubuh, termasuk juga diantaranya
posisi dan aktivitas fisik.

Praktek Tensi Darah Dan Denyut Nadi


1.TUJUAN

Mengetahui tekanan darah dan denyut nadi


2.PROSEDUR PERCOBAAN

2.1 TEKANAN DARAH

1. Dengan menggunakan spigmomanometer,ukurlah tekanan darah anda!

2. Catat hasilnya dalam table bandingkan hasilnya dengan teman sekelompokmu!

2.2 DENYUT NADI

1. Hitunglah berapa denyut nadimu selama 1 menit dalam keadaan istirahat /aktivitas
rendah!

2. Lari lari di tempat selama 1 menit,kemudian hitung kembali denyut nadimu!

3. Catat hasilnya dalam table,kemudian bandingkan hasilnya dengan teman


sekelompokmu!

3. TABEL PENGAMATAN

Denyut nadi

NO Nama Frekuensi denyut nadi


Diam Aktivitas
1. Az-zahra mardyatus .S 70 147
2. Anita tri rahayu 68 100
3. Danni puspita .A 79 105
4. Ica febriyanti 76 103
5. Desy widyaningsih 78 92
6. Febri kurniawan 77 107
7. Bagustino .I 85 107
8. Yusuf dika .F 70 126

Tekanan darah

NO Nama Sistole Diastole


1. Az-zahra mardyatus .S 110 60
2. Anita tri rahayu 110 90
3. Danni puspita .A 100 80
4. Ica febriyanti 100 90
5. Desy widyaningsih 100 90
6. Febri kurniawan 120 90
7. Bagustino .I 120 90
8. Yusuf dika .F 110 90

Kesimpulan: Pada praktik Denyut Nadi dapat disimpulkan bahwa frekuensi denyut
jantung/nadi manusia akan meningkat saat dalam keadaan beraktivitas dibandingkan saat
diam saja.Secara umum tekanan darah yang ideal adalah 120/80 mmHg
(systole/diastole),jadi dari hasil praktik banyak anggota kelompok yang memiliki tekanan
darah yang kurang dari standar ideal.

PENUTUP
Demikianlah makalah biologi hasil praktek tensi darah dan denyut nadi ini
dibuat apa bila ada kesalahan mohon maaf yang sebesar besarnya.

Daftar Pustaka
Aryulina, Diah dkk. 2010. BIOLOGY for Senior High School Grade XI Semester 1.
Jakarta : Erlangga.

Kimball, J. W. 1999. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga.

Prawirohartono, Slamet. 2004. Sains Biologi 2a Kurikulum 2004 Kelas 2 SMA.


Jakarta: Bumi aksara.

Sri Lestari, Endang. 2009. BIOLOGI 2 Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan Nasional.

Susantri. 2013. Uji Amilum, Glukosa, Protein dan Lemak. (online).


(http://susantri10.blogspot.com/2013/01/uji-amilum-glukosa-protein-dan-lemak.html)
diakses tanggat 17 Maret 2014.

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook

Anda mungkin juga menyukai