“KARDIOVASA”
DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
1911111320022
2020
I. Pendahuluan
Jantung merupakan organ tubuh manusia yang tergolong sangat penting.
Organ jantung yang tergabung dalam sistem kardiovaskular bertugas untuk
memompa darah ke seluruh bagian tubuh secara terus menerus. Karena fungsi
yang sangat penting itu maka apabila terjadi gangguan pada aktivitas jantung
dapat memberikan dampak yang dapat berakibat fatal. Ukuran jantung manusia
secara umum sebesar genggaman tangan dengan berat sekitar 300 gram. Sistem
kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi
regulasinya dapat terespons aktivitas tubuh dan salah satunya adalah
meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan darat terpenuhi.4
V. Hasil Praktikum
Tekanan
(mmHg) (mmHg)
(x/menit) (x/menit)
Kondisi
1 2 3 Rata- 1 2 3 Rata-
rata rata
Istiraha 80 80 80 80 80 80 80 80
t
VI. Pembahasan
Sistem kardiovaskuler yaitu suatu sistem yang secara umum berperan
mengedarkan darah keseluruh tubuh, sekaligus membawa oksigen dan zat gizi ke
semua jaringan tubuh serta mengangkut semua zat buangan. Sistem
kardiovaskuler terdiri dari jantung, darah, dan pembuluh darah. Jantung adalah
pompa otot beruang empat yang mendorong darah mengelilingi sirkulasi. Jantung
berfungsi sebagai pompa yang memberi tekanan pada darah untuk menghasilkan
gradien tekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan darah ke jaringan. Seperti
semua cairan, darah mengalir menuruni gradien tekanan dari daerah dengan
tekanan tinggi ke daerah dengan tekanan rendah. Sistem vaskuler atau pembuluh
darah terdiri dari arteri yang membawa darah dari jantung ke jaringan, kapiler
berdinding tipis yang memungkinkan difusi gas dan zat metabolik, dan vena serta
venula yang mengembalikan darah ke jantung. Darah adalah medium pengangkur
tempar larur atau tersuspensinya bahan-bahan (misalnya O2, CO2, nutrien, zat sisa,
elektrolit, dan hormon) yang akan diangkut jarak jauh ke berbagai bagian tubuh.
Darah terus-menerus mengaliri sistem sirkulasi ke dan dari jantung melalui dua
lengkung vaskular (pembuluh darah) terpisah, dengan keduanya berasal dari dan
berakhir di jantung. Sirkulasi paru (pulmonalis) terdiri dari lengkung terturup
pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah antara janrung dan paru (pulmo
artinya “paru"). Sirkulasi sistemik adalah sirkuit pembuluh yang mengangkut
darah antara jantung dan sistem tubuh lain.6
Jantung terletak dalam rongga mediastinum rongga dada, yaitu diantara
paru-paru. Posisi jantung miring sehingga bagian ujungnya yang runcing (apex)
menunjuk ke arah bawah ke pelvis kiri, sedangkan ujungnya yang lebar yaitu
bagian dasarnya, menghadap ke atas bahu kanan. Jantung terdiri dari dua lapisan
yaitu; lapisan dalam atau perikardium viseral, dan lapisan luar (perikardium
parietal). Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas, yang
mengurangi gesekan akibat gerakan pemompaan jantung. Perikardium juga
melindungi terhadap penyebaran infeksi atau neoplasma dari organ-organ
sekitarnya ke jantung. Secara fungsional jantung dibagi menjadi pompa sisi kanan
dan sisi kiri, yang memompa darah vena ke sirkulasi paru, dan darah bersih ke
sirkulasi sistemik. Pembagian fungsi ini mempermudah konseptualisasi urutan
aliran darah secara anatomi: vena cava, atrium kanan, ventrikel kanan, arteri
pulmonalis, vena pulmonalis, atrium kiri, aorta arteri, arteriola, kapiler, venula,
vena, dan vena cava. 2,6
Ada beberapa cara pada saat ini untuk mendeteksi denyut jantung, yaitu
dengan stetoskop dan manual menggunakan tangan. Petugas medis menggunakan
alat stetoskop untuk mendeteksi denyut jantung yang diletakkan pada dada orang.
Jika dengan cara manual yaitu dengan meletakkan jari telunjuk dan jari tengah
diletakkan pada pergelangan tangan. Pergelangan tangan terdapat Arteri Radialis
yaitu, tempat untuk menghitung tekanan denyut jantung. Tempat mendeteksi
denyut jantung yaitu pergelangan bagian depan sebelah bawah pangkal ibu jari
tangan (Arteri radialis), dileher sebelah kiri/kanan depan otot sterno cleido
mastoidues (Arteri carolis), dada sebelah kiri tepat di apex jantung (Arteri
temporalis) dan pelipis.3
Peristiwa yang terjadi pada jantung dimulai dari awal sebuah denyut
jantung sampai awal denyut jantung berikutnya disebut siklus jantung. Siklus
jantung menggambarkan semua kegiatan jantung selama satu detak jantung penuh
yaitu, dari melalui satu kontraksi dan relaksasi kedua serambi dan ventrikel.
Peristiwa kontraksi (baik serambi maupun ventrikel) disebut sistol, dan peristiwa
relaksasi disebut diastol. Siklus jantung meliputi gambaran kegiatan sistol dan
diastol pada serambi dan ventrikel, volume darah, dan perubahan tekanan di
dalam jantung dan aksi katup jantung. Periode diastolik termasuk bagian dari
siklus jantung dimulai pada penutupan katup aorta, ketika tekanan ventrikel kiri
turun di bawah tekanan aorta sehingga darah mengisi ventrikel kiri dan berakhir
pada penutupan katup mitral.2
Siklus jantung terdiri atas satu periode relaksasi yang disebut diastolik,
yaitu periode pengisian jantung dengan darah, yang diikuti oleh satu periode
kontraksi yang disebut sistolik. Lama berlangsungnya keseluruhan siklus
jantung termasuk sistol dan diastol, berbanding terbalik dengan frekuensi denyut j
jantung. Sebagai contoh, bila frekuensi denyut jantung adalah 72 denyut/menit,
lama siklus jantung adalah 1/72 denyut/ menit–sekitar 0,0139 menit per denyut,
atau 0,833 detik per denyut. Apabila frekuensi denyut jantung meningkat, lama
berlangsungnya setiap siklus jantung akan turun, termasuk fase kontraksi dan
relaksasi. Lama potensial aksi dan periode kontraksi (sistol) juga turun, namun
tidak sebesar persentase fase relaksasi (diastol). Pada frekuensi denyut jantung
normal sebesar 72 denyut/ menit, sistol berlangsung sekitar 0,4 bagian dari
seluruh siklus jantung. Pada frekuensi tiga kali frekuensi denyut normal, sistol
berlangsung 0,65 bagian dari seluruh siklus jantung. Hal ini berarti bahwa jantung
yang berdenyut dengan frekuensi yang sangat cepat, tidak memiliki waktu
relaksasi yang cukup untuk pengisian sempurna ruang jantung, sebelum kontraksi
berikutnya.5