“FISIOLOGI NYERI”
DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
1911111320022
2020
I. Pendahuluan
Menurut International Association for Study of Pain (IASP) nyeri
diartikan sebagai sensasi fisik atau kondisi emosi yang tidak diinginkan akibat
rusaknya saraf atau jaringan di dalam tubuh seseorang. Nyeri merupakan alasan
yang paling umum sehingga individu mencari perawatan kesehatan, karena
nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan aktivitas individu. Rasa nyeri dapat
ditimbulkan oleh berbagai stimulus, misalnya stimulus listrik, mekanis,
temperatur, dan kimia. Ternyata akhiran saraf nyeri tidak khusus untuk sesuatu
stimulus. Stimulus apapun yang dapat merusak jaringan badan menimbulkan
rasa nyeri. Rasa nyeri menyebabkan tanggapan individu dengan maksud untuk
menghilangkan stimulus yang menimbulkan rasa nyeri tersebut. Nyeri dapat
berasal dari setiap bagian dari tubuh manusia seperti kulit, otot, ligamen, sendi,
tulang (nyeri nociceptive), jaringan terluka (nyeri inflamasi), saraf (nyeri
neuropatik), organ internal (nyeri viseral) atau kombinasi dari jenis rasa sakit
(nyeri campuran).5
2
sebagai berikut.
a. Siapkan peralatan dan tentukan seorang naracoba, seorang pemeriksa, dan
seorang pencatat.
b. Nyeri kulit, rangsanglah kulit bagian punggung bagian lengan bawah
naracoba yang tidak melihat rangsangan tersebut. Tanyakan kepada
naracoba nyeri macam apa yang dirasakan misalnya pada saat dia
dirangsang dengan:
1. Tusukan jarum,
2. Sentuhan tabung reaksi yang telah diisikan dengan air panas dengan
berbagai temperatur,
3. Pijitan pinset,
4. Pencabutan rambut kulit secara cepat atau lambat.
Pada sentuhan benda panas, dengan temperatur berapakah ia mulai rasakan
nyeri (ambang nyeri). Apa beda perasaan nyeri pada pencabutan rambut
cepat dan secara lambat?.
c. Nyeri dalam
Nyeri dalam dapat ditunjukkan dengan cara:
1. Memijit fasia antara jari keempat dan kelima tangan kiri dengan jari
telunjuk dan ibu jari tangan kanan naracoba sendiri sampai timbul
nyeri.
2. Menekan tendo achilles sampai timbul rasa nyeri, Tanyakan apakah
ada perbedaan rasa nyeri antara kedua tindakan tersebut di atas. Apakah
sama rasa nyerinya bila dibandingkan dengan rasa nyeri kulit.
3. Mengurangi aliran darah ke daerah otot yang sedang aktif bekerja (nyeri
otot iskemik). Pasang manset tensimeter pada lengan atas orang coba,
naikkan tekanan manset sampai 20-30 mmHg di atas tekanan sistole
disertai naracoba melakukan gerakan fleksi dan ekstensi tanpa
mengangkat beban dengan frekuensi satu kali perdetik sampai orang
coba merasakan nyeri. Catat pada detik ke berapa rasa nyeri tersebut
mulai dirasakan. Lanjutkan percobaan sampai 2 kali lipat waktu mulai
terasa nyeri. Misalnya rasa nyeri mulai dirasakan setelah 5 detik, maka
percobaan dilanjutkan sampai tercapai waktu 10 detik terhitung dari
awal percobaan. Apakah rasa nyeri semakin bertambah dengan
bertambahnya lama kerja? Selanjutnya lakukan gerakan mengangkat
beban 2 kali per detik. Berikan beban 1 kg. Apakah yang terjadi?
3
V. Hasil Praktikum
Hasil yang didapat setelah melakukan praktikum adalah sebagai berikut.
Jenis rangsangan
Respons/ Rasa
Rasa Rasa
jawaban terjepit/ Rasa pedih
tertusuk terbakar
naracoba tertusuk
Jenis rangsangan
4
ke-5
Mulai Mulai
nyeri nyeri
setelah 2 setelah 1
menit menit
bertambahnya:
- Lama kerja: ya
- Frekuensi kerja: ya
- Berat beban: ya
VI. Pembahasan
Nyeri merupakan suatu perasaan atau pengalaman yang tidak nyaman baik
secara sensori maupun emosional yang dapat ditandai dengan kerusakan jaringan
ataupun tidak. Nyeri juga dapat diartikan sebagai mekanisme perlindungan yang
timbul bila ada kerusakan jaringan, dan hal ini akan menyebabkan individu
bereaksi dengan cara menghilangkan stimulus nyeri. Bahkan aktivitas ringan saja,
misalnya duduk dengan bertopang pada tulang iskhia selama jangka waktu lama
dapat menyebabkan kerusakan jaringan karena berkurangnya aliran darah menuju
ke kulit yang tertekan oleh berat badan orang tersebut. 2,4
Nyeri dapat dibagi menjadi dua jenis utama: nyeri cepat dan nyeri lambat.
Bila diberikan stimulus, nyeri cepat timbul dalam waktu sekitar 0,1 detik,
sedangkan nyeri lambat timbul setelah 1 detik atau lebih dan kemudian secara
perlahan meningkat selama beberapa detik dan kadang kala bahkan beberapa
menit. Nyeri cepat juga memiliki banyak nama lain, seperti nyeri tajam, nyeri
tertusuk, nyeri akut, dan nyeri tersetrum. Jenis nyeri ini akan terasa bila sebuah
jarum ditusukkan ke dalam kulit, bila kulit tersayat pisau, atau bila kulit terbakar
5
secara akut. Nyeri ini juga akan terasa bila kulit mendapat setruman listrik. Nyeri
cepat tajam tidak terasa di sebagian besar jaringan dalam tubuh. Nyeri lambat juga
mempunyai banyak nama lain, seperti nyeri terbakar lambat, nyeri tumpul, nyeri
berdenyut, nyeri mual, dan nyeri kronis. Jenis nyeri ini biasanya dikaitkan dengan
kerusakan jaringan. Nyeri dapat berlangsung lama, dan rasa sakitnya dapat
menjadi penderitaan yang hampir tidak tertahankan. Nyeri ini dapat terasa di kulit
dan hampir semua jaringan atau organ dalam. Nyeri lambat juga mempunyai
banyak nama lain, seperti nyeri terbakar lambat, nyeri tumpul, nyeri berdenyut,
nyeri mual, dan nyeri kronis. Jenis nyeri ini biasanya dikaitkan dengan kerusakan
jaringan. Nyeri dapat berlangsung lama, dan rasa sakitnya dapat menjadi
penderitaan yang hampir tidak tertahankan. Nyeri ini dapat terasa di kulit dan
hampir semua jaringan atau organ dalam.2,3 Nyeri juga dapat diklasifikasikan
dalam berbagai cara, klasifikasi yang paling umum adalah1 :
2. Berdasarkan durasi
Berdasarkan durasi nyeri terbagi menjadi lima. Pertama, nyeri akut yaitu
nyeri mendadak, terjadi segera setelah cedera dan biasanya parah. Kedua, nyeri
kronis merupakan rasa sakit yang terus di luar proses penyembuhan normal. Hal
ini dimulai sebagai nyeri akut namun berlangsung selama lebih dari 3 bulan.
Ketiga, nyeri episodik atau nyeri berulang yaitu terjadi selama periode waktu yang
6
panjang dan pasien dapat menjadi tidak merasa sakit di antaranya (misalnya
penyakit sel sabit). Keempat, nyeri terobosan yaitu adalah eksaserbasi nyeri
(misalnya akut di atas nyeri kronis atau variasi dalam tingkat keparahan nyeri
kronis). Kelima, nyeri pada masa akhir dosis. Sesuai namanya nyeri ini yang
terjadi ketika kadar obat menurun dalam darah ke tingkat subterapeutik.1
3. Berdasarkan etiologi
Menurut etiologinya terdapat dua pembagian nyeri. Nyeri ganas yaitu rasa
sakit yang terkait dengan kanker. Nyeri dapat disebabkan oleh keganasan itu
sendiri atau pengobatan terkait (kemoterapi, radioterapi dan pembedahan).
Misalnya, kemoterapi induksi neuropati perifer. Pasien juga mungkin mengalami
rasa sakit pascaoperasi atau radiasi pos yang dapat terus menjadi kronis. Nyeri
non-ganas yaitu hanya mengacu pada nyeri tidak terkait dengan keganasan.1
Nyeri dapat pula dibagi sesuai dengan pada bagian mana nyeri tersebut
muncul di tubuh, contohnya kepala, leher, atau sakit punggung.1
7
d. Berdasarkan percobaan nyeri dalam dengan mengurangi aliran darah ke
daerah otot yang sedang aktif bekerja, intensitas rasa nyeri tergantung
pada apa? Jelaskan.
- Intensitas nyeri bersifat subyektif dimana masing-masing individu
dapat merasakan intensitas yang berbeda-beda. Intensitas nyeri
dapat dipengaruhi oleh faktor usia, karena rasa nyeri dan respon
nyeri setiap usia berbeda-beda semakin tua usia tersebut maka
akan semakin berkurang respon nyeri terhadap manusia.
e. Apa perbedaan nyeri somatik dan nyeri visceral?
- Nyeri somatik disebabkan oleh stimulasi nosiseptor di jaringan
superfisial dan juga jaringan dalam (misalnya tulang, sendi dan
otot). Sedangkan nyeri viseral disebabkan oleh stimulasi
nosiseptor di bagian dalam (misalnya organ perut internal).
f. Pasien dengan gangguan saraf tertentu tidak dapat merasakan nyeri.
Mengapa hal ini justru merugikan?
- Hal tersebut dapat merugikan karena jika terjadi suatu kerusakan
jaringan pada tubuh pasien tersebut tidak akan menyadarinya
sehingga tidak akan ada tindakan pengobatan yang cepat pada
kerusakan jaringan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Tingkat Nyeri Akut Pada Pasien Abdominal Pain di IGD RSUD Karawang