TELAGASARI – KARAWANG
PRAKTIKUM KE 1
DENYUT NADI
A. Tujuan:
Nadi perifer adalah gelombang yang berjalan dalam pembuluh darah arteri
akibat keluarnya sejumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel kiri (stroke volume)
ke arah dinding aorta. Dinding aorta mengalami disternsi setiap kali terjadi stroke
volume sehingga menimbulkan gelombang denyut yang berjalan dengan cepat
dalam pembuluh arteri (Refirman et all, 2007).
Denyut arteri adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah
dipompa keluar jantung. Denyut ini mudah diraba di suatu tempat di mana arteri
melintasi sebuah tulang yang terletak dekat permukaan. Seperti misalnya: arteri
radialis di sebelah depan pergelangan tangan, arteri temporalis di atas tulang
temporal, atau arteri dorsalis pedis di belokan mata kaki. Yang teraba bukan darah
yang dipompa oleh jantung masuk ke dalam aorta melainkan gelombang tekanan
yang dialihkan dari aorta dan merambat lebih cepat daripada darah itu sendiri
(Evelyn, 2006).
Ada beberapa tempat yan dapat digunakan mengukur denyut nadi, antara lain
radialis, temporalis, karotid, brachialis, femoralis, popliteal, tibia posterior, dan pedal.
Kecepatan denytu nadi normal pada orang dewasa adalah 60 – 100 kali/ menit.
Denyut nadi dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, aktivitas, status kesehatan, obat-
obatan, kondisi emosional (stress), dan lain-lain (Refirman et all, 2007).
Kecepatan normal denyut nadi (jumlah debaran setiap menit)
Pada bayi yang baru lahir 140 Pada umur 5 tahun 96 – 100
Selama tahun pertama 120 Pada umur 10 tahun 80 – 90
Selama tahun kedua 110 Pada orang dewasa 60 – 80 (Evelyn, 2006)
Denyut nadi dapat dipakai sebagai tolok ukur kondisi jantung. Jadi, penting
untuk diketahui. Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut/detak jantung yang
dapat dipalpasi (diraba) di permukaan kulit pada tempat-tempat tertentu. Frekuensi
denyut nadi pada umumnya sama dengan frekuensi denyut/detak jantung.
Tempat Meraba Denyut Nadi
Denyut nadi dapat dipalpasi pada beberapa tempat, misalnya:
a. Di pergelangan tangan bagian depan sebelah atas pangkal ibu jari tangan
(arteri radialis).
b. Di leher sebelah kiri/kanan depan otot sterno cleido mastoideus (arteri
carolis).
c. Di dada sebelah kiri, tepat di apex jantung (arteri temperalis) Cara
menghitung denyut nadi pada arteri carolis
d. Di pelipis Gambar orang sedang meraba denyut nadi di leher
Pada orang dewasa normal, denyut nadi saat istirahat berkisar antara 60 - 80
denyut setiap menit. Penghitungan denyut nadi juga dapat dilakukan dengan
menggunakan alat yang disebut “Pulse-Monitor” atau “Pulse-Meter”, yaitu alat
elektronik yang dapat digunakan untuk mengukur frekuensi nadi setiap menit.
a. Nadi Basal (nadi saat baru bangun tidur, sebelum bangkit dari tidur)
b. Nadi Istirahat (nadi waktu tidak bekerja)
c. Nadi Latihan (nadi saat latihan fisik)
d. Nadi Pemulihan (nadi setelah selesai latihan fisik).
C. Alat:
Jam/Stopwatch
D. Cara Kerja:
E. Hasil Pengamatan:
A. Tujuan
1. Mengetahui peta rasa di lidah
2. Mengetahui cara menguji rasa pada lidah
3. Menguji rasa pada lidah
B. Dasar teori
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut
papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:
1. Papila filiformis (fili=benang), berbentuk seperti benang halus. Papilla ini
banyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah yang berfungsi unutk
menerima rasa sentuh dari rasa pengecapan.
2. Papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V
di belakang lidah dan terdapat 8-12 jenis yang terletak dibagian dasar lidah.
Papilla ini berukuran paling besar dibanding yang lain.
3. Papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur. Menyebar pada
permukaan ujung dan sisi lidah.
Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila
folliata pada hewan pengerat.
C. Alat
Wadah larutan penguji
Lidi kapas
Peta lidah
D. Bahan
Larutan gula
Larutan garam
air kopi
Ekstrak jeruk nipis
E. Cara kerja
1. Meminta OP untuk berpuasa minimal selama 15 menit sebelum pemeriksaan.
2. Meminta OP untuk menjulurkan lidah. Mengoleskan salah satu larutan yang
tidak diketahui OP dengan menggunakan lidi kapas.
3. Meminta OP menyebutkan rasa pada salah satu bagian lidah, bila OP dapat
merasakannya beri tanda pada peta lidah dan bila tidak dapat merasakannya
beri tanda (-).
4. Kemudian OP diganti dan diperlakukan sama dengan nomor 1-3 dengan
menggunakn jenis larutan yang berbeda.
5. Begitu seterusnya sehingga semua larutan dapat dirasakan.
6. Mencatat hasil pengujian.
F. Hasil pengamatan
Gambar peta rasa di lidah hasil pengujian
PAHIT PAHIT
PAHIT
MANI MANI
MANI
SSS S
S