Anda di halaman 1dari 8

PETUNJUK PRAKTIKUM

04 PENGARUH AKTIVITAS PADA TEKANAN DARAH DAN


DENYUT NADI

BLOK 3
FUNGSI SISTEM TUBUH MANUSIA
(FISIOLOGI)

Disusun oleh :

Dr. Zahreni Hamzah, drg., M.S.


Dr. Tecky Indriana, drg., M.Kes.
Dr.Suhartini,drg.,M.Biotech

Fisiologi – Biomedik Kedokteran Gigi


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2023
4 PENGARUH AKTIVITAS PADA TEKANAN DARAH
DAN DENYUT NADI

4.1 Tujuan Praktikum


Praktikum ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh kerja otot terhadap perubahan
tekanan darah dan denyut nadi.

4.2 Aktivitas Fisik


Aktivitas fisik merupakan kerja otot rangka dan sistem pendukungnya, yang disertai
dengan penggunaan dan pengeluaran tenaga (kkal). Kurangnya aktivitas fisik dapat menimbulkan
gangguan fungsi otot.

4.3 Persiapan Alat dan Bahan


(1) Sphygmanometer / tensimeter air raksa,
(2) Stetoskop
(3) Metronom (bila punya)
(4) Stop Watch

4.4 Prosedur Percobaan

4.4.1 Menghitung Denyut Nadi Maksimal


(1) Denyut nadi maksimal diperlukan untuk mengetahui kemampuan tubuh untuk melakukan
aktivitas maksimalnya.
(2) Denyut Nadi maksimal dihitung dengan Rumus
DN Maksimal/maks = 220 - usia (dalam tahun)
(3) DN maks digunakan untuk menunjukkan zona latihan yang diperkenankan, yang besarnya
dihitung dengan rumus 60-80% x DN maks
(4) Jika DN latihan sudah melebihi DN maks pada zona latihan, aktivitas tubuh (olahraga) harus
dihentikan, karena dapat menganggu fungsi jantung.
4.4.2 Pengaruh Aktivitas

(1) Praktikan yang akan melakukan tes pengaruh aktivitas terhadap Tekanan Darah Sistole
(TDS), Tekanan Darah Diastole (TDD) dan DN (Disarankan praktikan menggunakan celana
panjang, dan perlengkapan olahraga, seperti: sepatu).
(2) Ukur TDS. TDD dan DN awal (1)
(3) Lakukan latihan pemanasan dan peregangan seluruh tubuh sebelum mulai aktivitas,
terutama otot tungkai dengan jalan di tempat (selama 5 menit).
(4) (2) Ukur TDS. TDD dan DN 30 detik setelah latihan berakhir (2)
(5) Selanjutnya, praktikan jalan cepat di tempat selama 5 menit, …. km/menit.
(6) Segera setelah berhenti, Ukur TDS. TDD dan DN 30 detik setelah latihan berakhir (3)
(7) Lanjutkan dengan lari di tempat selama 10 menit, dengan kecepatan ……… km/menit.
(8) Segera setelah berhenti, Ukur TDS. TDD dan DN 30 detik setelah latihan berakhir (4)
(9) Selanjutnya lakukan pendinginan dengan jalan di tempat selama 5 menit.
(10) Segera setelah berhenti, Ukur TDS. TDD dan DN 30 detik setelah latihan berakhir (5)

4.4.3 Pengukuran waktu Istirahat

(1) Catat waktu yang dibutuhkan TDS, TDD dan DN sampai kembali normal. Pencatatan diukur
setiap interval 5 menit sampai menjadi normal kembali.
(2) Masukkan hasil yang diperoleh ke dalam Lembar pengamatan.
(3) Gambarkan dalam kertas millimeter grafik hasil pengukuran frekuensi nadi dengar tekanan
sistole dan diastole, dalam fungsi waktu (gunakan kertas milimeter dan gambarkan dengan
warna tinta yang berbeda untuk TDS, TDD dan DN).

Pertanyaan :
(1) Apakah olahraga mempengaruhi TD dan DN, jelaskan mekanisme perubahannya.
(2) Waktu pemulihan yang lebih pendek menunjukkan apa? Jelaskan.
Jawaban:

(1) Pada saat berolahraga, terjadi perubahan besar dalam sistem sirkulasi dan
pernapasan, dimana keduanya berlangsung bersamaan sebagai bagian dari respon
homeostatik. Berolahraga terjadi dua kejadian yaitu peningkatan curah jantung
(cardiac output) dan redistribusi darah dari otot-otot yang tidak aktif ke otot-otot
yang aktif. Curah jantung tergantung dari isi sekuncup (stroke volume) dan
frekuensi denyut jantung (heart rate). Kedua faktor ini meningkat pada waktu
latihan. Redistribusi darah pada waktu latihan menyangkut vasokonstriksi
pembuluh darah yang memelihara daerah yang tidak aktif dan vasodilatasi dari tot
yang aktif yang disebabkan oleh kenaikan suhu setempat, peningkatan CO2 dan
asam laktat serta kekurangan oksigen. Sehingga dapat disimpulkan kondisi
tekanan darah dan denyut nadi ketika berolahraga akan meningkat.

(2) waktu pemulihan yang lebih cepat menunjukkan bahwa orang tersebut sudah biasa
melakukan kegiatan yang telah ia lakukan, sehingga respon tubuh dari orang
tersebut tidak terkejut saat ia berolahraga maupun melakukan aktivitas berat.
Tabel 1. Tekanan darah (mmHg) dan denyut nadi (x/menit)

Nama Jenis DN Awal Pemanasan Jalan cepat Lari di tempat Pendinginan Pemulihan
Usia
mahasiswa kelamin maks

TD DN Oks. TD DN Oks. TD DN Oks. TD DN Oks. TD DN Oks. TD DN Oks.

Zaidan Laki-laki 17 203 109/61 84 97 98/59 81 96 121/89 115 147/59 173 99/55 131 96 83/64 120 96

Abel Perempuan 17 203 107/63 76 90 93/63 78 91 127/72 80 94 133/78 107 98 129/63 123 96 106/70 84 99
tekanan sistole
160
140
120
100
80
60
40
20
0
awal pemanasan jalan cepat lari di tempat pendinginan pemulihan

zaidan abel

tekanan diastole
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
awal pemanasan jalan cepat lari di tempat pendinginan pemulihan

zaidan abel

denyut nadi
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
awal pemanasan jalan cepat lari di tempat pendinginan pemulihan

zaidan abel
Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan diatas, bisa disimpulkan bahwa aktivitas memiliki


pengaruh terhadap tekanan darah dan denyut nadi. Praktikan kali ini ada 2 orang yang
berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, keduanya berusia 17 tahun. Pada saat
melakukan pemanasan, tekanan darah keduanya menurun. Lalu pada saat jalan cepat,
tekanan darah keduanya juga meningkat, namun peningkatan keduanya sedikit berbeda.
Hal ini membuktikan bahwa peningkatan tekanan darah juga dipengaruhi oleh jenis
kelamin. Peningkatan tekanan darah kedua praktikan terus terjadi sampai aktivitas lari di
tempat. Semakin berat aktivitas yang dilakukan, maka semakin tinggi peningkatan
tekanan darah kedua praktikan. Hal ini terjadi dikarenakan tubuh membutuhkan lebih
banyak oksigen ketika beraktivitas berat.Lalu pada pendinginan dan pemulihan tekanan
darah mulai menurun hal ini dikarenakan terjadinya relaksasi pda otot jantung.

Untuk denyut nadi, pada praktikan 1 yang berjenis kelamin laki-laki sudah sesuai dengan
teori, yaitu ketika beraktivitas semakin berat denyut nadinya juga semakin cepat per
menitnya dan pada saat pendinginan dan pemulihan denyut nadi nya melambat. Namun,
pada praktikan 2 yang berjenis kelamin perempuan, ada ketidak sesuaian dengan teori
karena setelah melakukn pendinginan, denyut nadi praktikan 2 semakin cepat yang
saharusnya pada aktivitas yang lebih ringan denyut nadi praktikan lebih lambat per
menitnya karena adanya relaksasi.

Daftar pustaka
Akdri Andri, DKK. (2016). Jurnal Kesehatan Andalas

Aditya Candra, DKK. (2016). Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan dan Sedang terhadap
Kelelahan Otot (Muscle Fatique) Atlet Sepak Bolah Aceh

Cerika Rismayanti & Rizki Mulyawan. (2022). ADAPTASI LATIHAN

Rujukan :
Thibri M, Restuastuti T, Azrin M. 2014. Hubungan Pengetahuan dan sikap dengan Kebugaran
Jasmani pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas riau. JOM Oktober 2014, 1(2):1-
13,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Petunjuk teknis pengukuran kebugaran
jasmani, Jakarta: Depertemen Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai