Kelompok 6 - 3A - Makalah Rencana Pemasaran Gyoza
Kelompok 6 - 3A - Makalah Rencana Pemasaran Gyoza
Disusun Oleh :
GIZI TK 3A
Kelompok 6
Dosen Pengampu :
JURUSAN GIZI
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, berkat rahmat
dan hidayah-nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Dengan selesainya makalah ini, praktikan tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada dosen, dan semua pihak atas segala bimbingan, petunjuk, saran-saran yang
sangat berharga kepada dalam melakukan penulisan makalah ini.
Dalam penulisan dan penyusun makalah ini mungkin masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan, hal ini tidak terlepas dari keterbatasan dan kemampuan
praktikan.Semoga tuhan yang maha pengasih membalas segala budi baik dan jasa
bapak, ibu, para asisten serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
2.1 Pemasaran.......................................................................................................3
3.2 STP...............................................................................................................11
4.1 Kesimpulan...................................................................................................13
4.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis merupakan kegiatan tak asing lagi di telinga masyarakat serta
merupakan salah satu kegiatan untuk mendapatkan penghasilan. Pengertian luas
dari bisnis adalah semua aktivitas dan intuisi memproduksi barang dan jasa dalam
kehidupan sehari-hari, sedangkan pengertian sempit dari bisnis adalah organisasi
yang menyediakan barang dan jasa yang bertujuan mendapatkan keuntungan.
Dapat dikatakan bahwa bisnis merupakan semua aktivitas dalam memproduksi
barang dan jasa yang bertujuan mendapatkan keuntungan. Salah satu bentuk dari
menjalankan bisnis yaitu dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).
( Griffin & Ebert,2013).
Industri makanan dan minuman (bisnis kuliner) merupakan industri tidak
pernah ada matinya, dimana setiap manusia pasti membutuhkan makan.
Banyaknya universitas/perguruan di Yogyakarta membentuk trend yang baik
dikalangan konsumen, dimana terjadi kecenderungan lebih memilih makan di luar
atau jajan ketimbang repot-repot memasak sendiri. Dikarenakan alasan tersebut,
dapat dikatakan bahwa bisnis kuliner di Yogyakarta masih menjadi bisnis yang
berpelung Kreativitas para wirausahawan kuliner yang kian terasah telah
menciptakan variasi jenis kuliner baru yang sebagian besar berasal dari sumber
daya lokal. Semakin berkembangnya jaman, produk makanan dan minuman tidak
lagi produk yang hanya dikonsumsi sebagai pemenuh kebutuhan primer manusia,
namun juga telah menjadi bagian dari gaya hidup baru di kalangan masyarakat,
didukung dengan perkembangan teknologi menjadikan produk makanan dan
minuman juga dipamerkan kepada teman melalui media sosial. (Attamami ,2013).
Menjalankan bisnis, perlu adanya fungsi bisnis yang berperan di
dalamnya. Fungsi bisnis merupakan serangkaian pekerjaan yang dilakukan oleh
oerganisasi tertentu yang dapat dibedakan dengan rangkaian pekerjaan yang
lainnya yang dilakukan oleh organisasi yang berbeda. Dengan adanya fungsi binis
akan mudah dalam mengontrol setiap pekerjaan berdasarkan bagian-bagiannyas
1
sendiri atau berdasarkan fungsi bisnis tersebut. Fungsi bisnis tersebut terdisi ari
pemasaran dimana dalam pemasaran terdapat marketing mix, fungsi kedua adalah
produksi dan operasional dimana mengelola secara optimal penggunaan sumber
daya, fungsi bisnis ketiga yaitu sumber daya manusia dan fungsi bisnis keempat
yaitu keuangan, dimana mengidentifkasi pengeluaran pembelanjaan serta meneliti
keuntungan dan kerugian dalam berbisnis (Steffany dan Ratih, 2013).
Dalam setiap kegiatan pasti ada risiko yang akan mengiringinya, termasuk
dalam sebuah bisnis. Tidak ada sebuah kegiatan yang tidak memiliki risiko,
sekecil apapun kegiatan tersebut pasti ada risikonya. Risiko memiliki artian
sebagai the propability and magnitude of a loss, disaster, or the other the
undersirable event (risiko adalah propabilitas kerugian, bencana atau peristiwa
yang tidak diharapkan) Maka, risiko dapat diartikan sebagai bahaya, dampak yang
dapat terjadi dalam sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang
akan datang. Oleh sebab itu, sebuah risiko perlu dikelola untuk memininalisir
dampak yang mungkin terjadi dan sebagai warning di masa yang akan datang.
Pengelolaan risiko dapat dilakukan dengan melakukan manajemen risiko.
(Rustam,2017).
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apasaja landasan teori tentang pemasaran produk
2. Mengetahui bagaimana bauran pemasaran suatu produk
3. Mengetahui apa itu STP dan SWOT
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemasaran
Pengertian pemasaran menurut peristilahan, berasal dari kata “pasar” yang
artinya tempat terjadinya pertemuan transaksi jual-beli atau tempat bertemunya
penjual dan pembeli. Kondisi dinamika masyarakat dan desakan ekonomi,
maka dikenal istilah “pemasaran” yang berarti melakukan suatu aktivitas
penjualan dan pembelian suatu produk atau jasa, didasari oleh kepentingan atau
keinginan untuk membeli dan menjual (Philip,2001).
Pemasaran menurut Saladin dalam Philip (2001) merupakan aktivitas
penjualan suatu produk atau jasa yang dapat diterima atau dibeli oleh pembeli
karena produk atau jasa tersebut bermanfaat bagi pembeli dan
menguntungkan bagi penjual. Menurut Saladin dikatakan bahwa pemasaran
melibatkan dua unsur yang berkenaan, yaitu adanya permintaan (demand) dan
penawaran (supply). Dasar ini mengacu pada teori permintaan dan
penawaran.
Teori permintaan dan penawaran menurut Douglas dalam Saladin yaitu
bahwa permintaan meningkat apabila produksi kurang dan penawaran meningkat
apabila produksi banyak atau berlimpah. Dasar inilah yang menjadi acuan
terjadinya transaksi dalam kegiatan pemasaran. Dibuktikan dari banyaknya
definisi pemasaran menurut para ahli yang berbeda-beda, baik dari segi
konsepsional maupun dari persepsi atau penafsiran, namun semuanya
bergantung dari sudut mana tinjauan pemasaran tersebut, akan tetapi pada
akhirnya mempunyai tujuan yang sama. Umumnya para ahli pemasaran
berpendapat bahwa kegiatan pemasaran tidak hanya bertujuan bagaimana
menjual barang dan jasa atau memindahkan hak milik dari produsen ke
pelanggan akhir, akan tetapi pemasaran merupakan suatu usaha terpadu untuk
mengembangkan rencana strategis yang diarahkan pada usaha bagaimana
3
memuaskan kebutuhan dan keinginan pembeli guna mendapatkan penjualan yang
dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan (Philip,2001).
4
rangka mempengaruhi
konsumen agar
melakukan pembelian
Kepuasan Pelanggan Pembelian dan
pembelian ulang akan
Pemasaran
dilakukan apabila
pelanggan mendapatkan
Kepuasan pelanggan Pembelian dan
dan pembelian ulang akan
kesejahteraan dilakukan apabila
Pemasaran Sosial masyarakat pelanggan (indivisu dan
sosial) mendapatkan
kepuasan dalam
pembelian.
a. Chandler strategi adalah penentuan dasar goal jangka panjang dan tujuan
perusahaan serta pemakaian cara-cara dan alokasi sumber-sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.
b. Fuad Amsyari mengatakan bahwa strategi dan taktik adalah
memenangkan suatu persaingan. Persaingan ini berbentuk suatu
pencampuran fisik untuk merebut suatu wilayah dengan memakai
5
senjata tajam dan tenaga manusia sedangkan dalam bidang militer dan
taktik adalah suatu cara atau teknik memenangkan suatu persainagn
antara kelompok-kelompok yang berbeda orientasi hidupnya.
a. Segmentasi pasar.
Tiap pasar terdiri dari bermacam-macam pembeli yang mempunyai
kebutuhan, kebiasaan membeli dan reaksi yang berbeda-
beda.Perusahaan tak mungkin dapat memenuhi kebutuhan semua
pembeli. Karena itu perusahaan harus mengkelompok-kelompokkan
pasar yang bersifat heterogen ke dalam satuan–satuan pasar yang bersifat
homogen
b. Market positioning.
Perusahaan tak mungkin dapat menguasai pasar keseluruhan. Maka
prinsip strategi pemasaran kedua adalah memilih pola spesifik
pemusatan pasar yang akan memberikan kesempatan maksimum
kepada perusahaan untuk mendapatkan kedudukan yang kuat. Dengan
kata lain perusahaan harus memilih segmen pasar yang dapat
menghasilkan penjualan dan laba yang paling besar.
c. Targeting adalah strategi memasuki segmen pasar yang dijadikan
sasaran penjualan.
d. Marketing mix strategy.
Kumpulan variabel-variabel yang dapat digunakan perusahaan untuk
mempengaruhi tanggapan konsumen. Variabel-variabel yang dapat
mempengaruhi pembeli adalah variabel-variabel yang berhubungan
dengan product, place, promotion dan price (4P).
e. Timing strategy
Penentuan saat yang tepat dalam memasarkan produk merupakan hal
yang peru diperhatikan. Meskipun perusahaan melihat adanya
kesempatan baik. Terlebih dulu harus dilakukan persiapan baik
produksi.
6
Jadi, dalam mencapai sebuah target pemasaran yang baik harus
memperhatikan dari strategi yang ingin dilakukan. sehingga, ketika
melakukan sebuah pemasaran mempunyai strategi pemasaran yang
mampu bersaing dengan para pesaing lain.
a. Segmentasi
Tjiptono (2014) menyatakan Segmentasi pasar adalah proses
mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi
kelompok-kelompok atau segmen-segmen yang memiliki kesamaan
dalam kebutuhan, keinginan dan perilaku terhadap program pemasaran
spesifik. Sedangkan menurut Kuncoro dan Suhardjono (2012)
7
segmentasi pasar adalah kegiatan mengidentifikasi kelas-kelas
dalam masyarakat yang mempunyai perbedaan kebutuhan jasa bank.
Sehingga dengan segmentasi tersebut pasar yang heterogen dapat
dibagi-bagi dalam beberapa segmen pasar yang bersifat homogen.
Jadi, segmenting pasar adalah perusahaan membagi-bagi
beberapa segmen pasar menurut kelompok pasar tertentu. Tujuan dari
segmentasi pasar adalah untuk menempatkan produk sesuai dengan
karakter masing-masing pasar agar tepat pada sasaran. Segmentasi
pasar juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi kelas-kelas dalam
masyarakat yang mempunyai perbedaan kebutuhan akan produk
perusahaan. Sehingga dengan segmentasi tersebut pasar yang
heterogen dapat dibagi-bagi dalam beberapa segmen pasar yang
bersifat homogen.
Segmentasi pasar merupakan konsep pokok yang mendasari
strategi pemasaran perusahaan dan alokasi sumber daya yang harus
dilakukan dalam rangka mengimplementasikan program
pemasaran.Tujuan segementasi pasar adalah membuat para pemasar
mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi
kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu. dasar-dasar yang
dapat dipakai untuk segmentasi pasar adalah:
1. Faktor Demografi, seperti: umur, kepadatan penduduk, jenis
kelamin, agama, kesukuan, pendidikan dan sebagainya.
2. Faktor Sosiologis, seperti: kelompok budaya, klas-klas sosial
dan sebagainya.
3. Faktor Psikologis/Psikografis, seperti: sikap, kepribadian,
manfaat produk yang diinginkan dan sebagainya.
4. Faktor Geografis, seperti: daerah sejuk, pantai, daerah kota,
daerah desa dan sebagainya.
5. Tingkat penghasilan.
b. Targeting
Target market adalah sekumpulan nasabah yang dituju yang akan
dilayani dengan program pemasaran tertenu. Pasar sasaran atau market
8
targeting terdiri dari sekumpulan pembeli yang mempuyai kebutuhan
atau karakter yang sama, yang ingin dilayani oleh perusahaan.
Targeting merupakan kegiatan memilih dan menilai satu atau lebih
segmen pasar yang akan dimasuki. Tujuan dari penentuan target ini
adalah memberikan kepuasan bagi konsumen. Ketika konsumen puas,
maka permintaan produk tersebut semakin meningkat, dengan
meningkatnya permintaan maka keuntungan perusahaan pun juga
mengalami peningkatan. Produk dari targeting adalah target market
(pasar sasaran), yaitu satu atau segmen pasar yang akan menjadi fokus
kegiatan-kegiatan marketing.
c. Positioning
Positioning adalah tindakan merancang produk dan citra perusahaan
agar dapat tercipta kesan atau tempat khusus dan unik dalam benak
pasar sasaran sedemikian rupa, sehingga dipersepsikan lebih unggul
dibanding kan para pesaingnya (Arif,2012). Product positioning
merupakan suatu strategi menejemen yang mengunakan informasi untuk
menciptakan suatu kesan terhadap produk sesuai dengan keinginan pasar
yang dituju atau pasarnya. Jadi, positioning merupakan suatu usaha yang
dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain produk-produk mereka
sehingga dapat menciptakan kesan dan image tersendiri dalam pikiran
konsumennya sesuai dengan yang diharapkan untuk menentukan
positioning perlu dilakukan strategi yang benar, sehingga posisi pasar
yang diinginkan tepat pada sasarannya.
9
Matriks SWOT merupakan alat-alat yang dipakai untuk mengukur faktor-
faktor strategi perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dimiliki. Matriks ini
dapatmenghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi yang dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
Tabel.2.Matriks SWOT
10
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Bauran Pemasaran
Strategi bauran pemasaran mencangkup: produk, harga, promosi dan
tempat, sebagai berikut:
1. Produk
Gyoza “Gyoza Healthy”
2. Price/ harga
Harga jual perkotak Rp 20.000/5 bh
3. Promotion/promosi
- Melakukan penawaran langsung kepada konsumen
- Melakukan penawaran tidak langsung dengan menggunakan sosial
media
4. Place /tempat
Pemasaran yang akan dilakukan dimasing-masing daerah dari anggota yang
ada
3.2 STP
- Segmetasi geografi
Pada daerah tempat tinggal masing masing, rumah masing masing
praktikum.
- Segmentasi demografi
Untuk semua jenis kelamin
- Segmentasi psikografi
Usia : anak-anak hingga dewasa
Jenis kelamin : semua jenis kelamin
Jenis pendapatan : semua kalangan
11
Sasaran yang dituju lebih detailnya/ yang menonjol adalah usia (18-25
tahun), namun dikarenakan pemasaran dilakukan secara online juga, maka tidak
ada batasan usia yang lebih spesifiknya.
12
sejenis dan lebih terjangkau. bermodal lebih
bermodal lebih besar
besar
BAB IV
4.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arief S. Sudiirman., Dkk.2012. Media Pendidikan: Pengertian , Pengembangan
Dan Pemanfaatan .Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Attamami, Masduki (Editor). (25 April 2013). PSPD: Industri Kuliner Yogyakarta
Digemari Pengusaha. Antara Jogja. Diambil dari
http://jogja.antaranews.com
Griffin, R. W., & Ebert, R. J. (2013). Business Essential (10th Ed). Canada:
Pearson Education Ltd.
Philip Kotler, A.B. Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia.
Jakarta : PT Salemba Emban Patria.
Rangkuti , Fendy.2009.Analisis SWOT tekhnik Membendah Kasus Bisnis .Jakarta
: PT. Gramedia Pustaka Utama
Rustam, Bambang Rianto. (2017). Manajemen Risiko: Prinsip, Penerapan dan
Penelitian. Jakarta: Salemba Empat
Selang, C,A,D. 2013. Bauran pemasaran (marketing mix) pengaruhnya terhadap
loyalitas konsumen pada fresh mart bahu mall manado. Jurnal EMBA 71
Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 71-80
Stefanny, Margareth dan Ratih Indriyani. (2013) Pengelolaan dan Pengembangan
Usaha Furniture pada Aspek Pemsaran CV Megahtama Cemerlang.
AGORA, 1 (1)
Tjiptono,Fandy. 2014.Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Penerbit Andi.
14
15