OLEH:
AHMAD
A1F119025
Kelas A
UNIVERSITASHALUOLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai yang diharapkan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, yang
telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah bola tangan.
Pembuatan makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami
dan mengkaji tentang bolah tangan.
Penyusun sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai
kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang
bersifat membangun demi pengembangan makalah ini selanjutnya. Demikian
makalah ini kami buat semoga bermanfaat.
AHMAD
A1F119025
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Olahraga ini sendiri sudah ada sejak zaman Yunani Kuno (130 – 200 Masehi).
Namun pada zaman dulu olah raga ini bernama Urania, namun tentu saja
peraturan serta cara bermainnya sedikit berbeda dengan bola tangan di zaman
sekarang.
Pada abad ke 11 Masehi, permainan bola tangan berkembang hingga ke negara
Jerman yang dipopulerkan oleh seorang pria bernama fangballspiel (dengan nama
asli Walther Von Der Vgelweide). Olah raga Bola tangan kemudian tersebar
sangat cepat sampai ke beberapa negara di benua Eropa dan Amerika, yaitu pada
abad ke 14 Masehi, olahraga ini telah dimainkan di Denmark dan Perancis.
Kemudia bola tangan mulai mengalami beberapa perubahan peraturan pada abad
ke 19 Masehi, yang mana permainan bola tangan harus dimainkan dengan 7 orang
pemain. Tokoh – tokoh yang mengembangkan olahraga ini adalah seorang pria
asal Jerman yang bernama Hirschman dan Dr. Karl Schelenz, yang dikenal
sebagai penemu dari bola tangan lapangan modern.
Berkat mereka, bola tangan menjadi semakin populer hingga menyebar ke penjuru
dunia. Sudah banyak kompetisi – kompetisi resmi yang telah diselenggarakan.
Hingga pada akhirnya International Handball Federation (IHF) pun dibentuk pada
tahun 1946 sebagai induk federasi bola tangan dunia. IHF pun kemudian
mengadakan kejuaraan dunia bola tangan pada tahun 1954, dan telah tercatat
memiliki kurang lebih 160 negara sebagai anggotanya.
2.2 Sejarah bola tanga masuk ke indonesia
Teknik dribbling pada bola tangan merupakan gerakan yang cukup sulit karna
memang hal ini mengharuskan pemainnya memiliki koordinasi mata dan tangan
yang tinggi. Tingkat kepandaian dan kejelian dalam memantulkan bola juga perlu
tinggi agar lentingan bola bisa stabil dan penguasaan bola tetap ada pada
penggiring.
Passing atau mengoper bola seperti kita tahu merupakan salah satu teknik yang
selalu ada dalam olahraga sepak bola dan bola basket. Namun proses passing tak
semudah yang dibayangkan dan perlu diketahui juga bahwa dalam teknik
mengoper bola, ada 2 cara yakni:
Shooting/Menembak Bola
Catch/Menangkap Bola
Masih ada lagi teknik dalam bola tangan yang perlu diperhatikan, yakni
menangkap bola. Ada berbagai cara untuk melakukannya dan di bawah ini adalah
sejumlah cara menangkap bola yang bisa dilatih:
Terjadinya gol
Untuk regu bertahan, apabila di daerah offside terdapat lebih dari 7 pemain
termasuk penjaga gawang, sedangkan bola dalam penguasaan regu yang bertahan.
Untuk regu penyerang, apabila di daerah offside terdapat lebih dari 6
pemain, sedangkan bola dalam penguasaan regu penyerang.
2.5 JENIS TEMBAKAN DALAM PERMAINAN BOLA TANGAN
Adapun beberapa jenis teknik tembakan yang ada di dalam permainan bola
tangan antara lain:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Olahraga bola tangan ini di mainkan beregu di mana dua regu dengan masing-
masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah
bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara
memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki.
Sedangkan Di Indonesia permainan bola tangan telah dilakukan sejak penjajahan
Belanda, tetapi sayang sampai sekarang tidak banyak dikenal masyarakat. Hal ini
dapat dilihat dengan tidak adanya top organisasi atau induk organisasi atau
perkumpulan-perkumpulan bola tangan serta tidak adanya pertandingan.yang
diselenggarakan pada tahun 1951.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Pembelajaran TGT.
Dimyati & Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.