Anda di halaman 1dari 6

Nama : Emi Diana

Nim : 21251064P
Kelas : VII B
Prodi : S1 Kebidanan Khusus
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampuh : Ernalida, S.Pd, M.Hum.Ph.d
NOVRITIKA, M.Pd

Tugas 5 Pengembangan Paragraf Secara Eksternal

Buatlah Salah Satu Paragraf (Narasi, Deskripsi, Eksposisi, Argumentasi, Dan Persuasi)
Dikembangkan Menjadi Sebuah Karangan Utuh. Topik Bebas Yang Penting Aktual.
Cantumkan Kerangka Karangannya.

1. Narasi

Ir. Soekarno atau akrab dipanggil Bung Karno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa
Timur dengan nama kecilnya Kusno Sosrodihardjo dan wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta.
Bung Karno adalah anak dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman
Rai. Karena sakit-sakitan, Soekarno kecil dirawat kakaknya bernama Raden Hardjodikromo
di Tulungagung. Soekarno kembali tinggal dengan bapak dan ibunya pada 1909 di
Mojokerto. Di Mojokerto itulah sang ayah ditugaskan sebagai kepala Eerste Inlandse School
dan Soekarno pun sekolah ditempat itu. Sejak tinggal kembali bersama orang
tuanya, Soekarno mengganti namanya dari Kusno menjadi Soekarno agar dirinya tidak sakit-
sakitan lagi dan dapat tumbuh dengan sehat. Sejak kecil Soekarno sudah menjadi anak yang
berprestasi bahkan mampu menguasai banyak bahasa. Itulah sebabnya kecerdasan Soekarno
dikenal oleh dunia.

2. Deskripsi

Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo
(EYD: Kusno Sorsodiharjo (6 Juni 1901 – 21 Juni 1970) adalah Presiden pertama Republik
Indonesia yang menjabat pada periode 1945–1967. Soekarno lahir di Peneleh, Surabaya,
Jawa Timur dengan nama Kusno (Koesno) yang diberikan oleh orangtuanya. Ia adalah
seorang tokoh perjuangan yang berperan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia
dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan
Mohammad Hatta) pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno orang pertama yang
mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang
menamainya.
3. Eksposisi

Soekarno dilahirkan dengan seorang ayah yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo
(1873–1945) dan ibunya yaitu Ida Ayu Nyoman Rai (1881–1958). Keduanya bertemu ketika
Raden Soekemi yang merupakan seorang guru ditempatkan di Sekolah Dasar Pribumi di
Singaraja, Bali. Nyoman Rai merupakan keturunan bangsawan dari Bali dan beragama
Hindu, sedangkan Raden Soekemi sendiri beragama Islam. Mereka telah memiliki seorang
putri yang bernama Sukarmini sebelum Soekarno lahir. Ketika kecil Soekarno tinggal
bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur. Ia bersekolah
pertama kali di Tulung Agung hingga akhirnya ia pindah ke Mojokerto, mengikuti
orangtuanya yang ditugaskan di kota tersebut. Di Mojokerto, ayahnya memasukkan Soekarno
ke Eerste Inlandse School, sekolah tempat ia bekerja. Kemudian pada Juni 1911 Soekarno
dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di
Hogere Burger School (HBS). Pada tahun 1915, Soekarno telah menyelesaikan
pendidikannya di ELS dan berhasil melanjutkan ke HBS di Surabaya, Jawa Timur. Ia dapat
diterima di HBS atas bantuan seorang kawan bapaknya yang bernama H.O.S. Tjokroaminoto.
Tamat HBS Soerabaja bulan Juli 1921, bersama Djoko Asmo rekan satu angkatan di HBS,
Soekarno melanjutkan ke Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di Bandung
dengan mengambil jurusan teknik sipil pada tahun 1921, setelah dua bulan dia meninggalkan
kuliah, tetapi pada tahun 1922 mendaftar kembali dan tamat pada tahun 1926. Soekarno
dinyatakan lulus ujian insinyur pada tanggal 25 Mei 1926 dan pada Dies Natalis ke-6 TH
Bandung tanggal 3 Juli 1926 dia diwisuda bersama delapan belas insinyur lainnya. Prof.
Jacob Clay selaku ketua fakultas pada saat itu menyatakan "Terutama penting peristiwa itu
bagi kita karena ada di antaranya 3 orang insinyur orang Jawa". Mereka adalah Soekarno,
Anwari, dan Soetedjo, selain itu ada seorang lagi dari Minahasa yaitu Johannes Alexander
Henricus Ondang.

4. Argumentasi

Ir. Soekarno bahkan sudah terjun ke dunia politik sejak usianya masih sangat muda.
Soekarno terkenal pertama kali pada tahun 1915 saat menjadi anggota Jong Java Cabang
Surabaya. Kebanyak organisasi di Indonesia menurut Soekarno masihlah Jawa Sentris yang
hanya memikirkan kebudayaan saja. Hal itulah yang membuat Soekarno perlu menjawab
tantangan tersebut. Karena kesedihannya tersebut Soekarno pun memberikan pidato
menggunakan bahasa ngoko (bahasa Jawa yang kasar) dalam rapat pleno tahunan Jong Java
di Surabaya. Tak berselang lama, setelah sebulan rapat tersebut, Soekarno mencetuskan
gagasan untuk membuat surat kabar Jong Java menggunakan bahasa Melayu, bukan bahasa
Belanda. Soekarno kemudian mendirikan Algemeene Studie (ASC) di Bandung pada tahun
1926 yang merupakan hasil inspirasi dari Dr. Soetomo di Indonesische Studie Club.
Organisasi ASC inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya partai besar di Indonesia, Partai
Nasional Indonesia yang lahir tahun 1927. Berkat aktif di organisasi PNI itulah Soekarno
beberapa ditangkap Belanda karena dianggap membahayakan pemerintah kolonial.

5. Persuasi

Setelah berhasil merumuskan Pancasila, Soekarno berupaya menyatukan nusantara


menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahkan bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan
Amerika Latin juga sempat diusahakan Soekarno dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955
di Bandung hingga akhirnya berkembang menjadi Gerakan Non Blok. Berkat jasa Soekarno
lah banyak Negara kawasan Asia Afrika yang mereka, meskipun ada pula yang konflik
berkepanjangan karena ketidakadilan di negaranya. Itulah sebabnya Soekarno dikenal dalam
menjalankan politik bebas aktif dunia Internasional.
BIOGRAFI PERJALANAN HIDUP Ir. SOEKARNO

Ir. Soekarno atau akrab dipanggil Bung Karno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa
Timur dengan nama kecilnya Kusno Sosrodihardjo dan wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta.
Bung Karno adalah anak dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman
Rai. Karena sakit-sakitan, Soekarno kecil dirawat kakaknya bernama Raden Hardjodikromo
di Tulungagung. Soekarno kembali tinggal dengan bapak dan ibunya pada 1909 di
Mojokerto. Di Mojokerto itulah sang ayah ditugaskan sebagai kepala Eerste Inlandse School
dan Soekarno pun sekolah ditempat itu. Sejak tinggal kembali bersama orang
tuanya, Soekarno mengganti namanya dari Kusno menjadi Soekarno agar dirinya tidak sakit-
sakitan lagi dan dapat tumbuh dengan sehat. Sejak kecil Soekarno sudah menjadi anak yang
berprestasi bahkan mampu menguasai banyak bahasa. Itulah sebabnya kecerdasan Soekarno
dikenal oleh dunia.
Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo
(EYD: Kusno Sorsodiharjo (6 Juni 1901 – 21 Juni 1970) adalah Presiden pertama Republik
Indonesia yang menjabat pada periode 1945–1967. Soekarno lahir di Peneleh, Surabaya,
Jawa Timur dengan nama Kusno (Koesno) yang diberikan oleh orangtuanya. Ia adalah
seorang tokoh perjuangan yang berperan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia
dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan
Mohammad Hatta) pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno orang pertama yang
mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang
menamainya.
Soekarno dilahirkan dengan seorang ayah yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo
(1873–1945) dan ibunya yaitu Ida Ayu Nyoman Rai (1881–1958). Keduanya bertemu ketika
Raden Soekemi yang merupakan seorang guru ditempatkan di Sekolah Dasar Pribumi di
Singaraja, Bali. Nyoman Rai merupakan keturunan bangsawan dari Bali dan beragama
Hindu, sedangkan Raden Soekemi sendiri beragama Islam. Mereka telah memiliki seorang
putri yang bernama Sukarmini sebelum Soekarno lahir. Ketika kecil Soekarno tinggal
bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur. Ia bersekolah
pertama kali di Tulung Agung hingga akhirnya ia pindah ke Mojokerto, mengikuti
orangtuanya yang ditugaskan di kota tersebut. Di Mojokerto, ayahnya memasukkan Soekarno
ke Eerste Inlandse School, sekolah tempat ia bekerja. Kemudian pada Juni 1911 Soekarno
dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di
Hogere Burger School (HBS). Pada tahun 1915, Soekarno telah menyelesaikan
pendidikannya di ELS dan berhasil melanjutkan ke HBS di Surabaya, Jawa Timur. Ia dapat
diterima di HBS atas bantuan seorang kawan bapaknya yang bernama H.O.S. Tjokroaminoto.
Tamat HBS Soerabaja bulan Juli 1921, bersama Djoko Asmo rekan satu angkatan di HBS,
Soekarno melanjutkan ke Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di Bandung
dengan mengambil jurusan teknik sipil pada tahun 1921, setelah dua bulan dia meninggalkan
kuliah, tetapi pada tahun 1922 mendaftar kembali dan tamat pada tahun 1926. Soekarno
dinyatakan lulus ujian insinyur pada tanggal 25 Mei 1926 dan pada Dies Natalis ke-6 TH
Bandung tanggal 3 Juli 1926 dia diwisuda bersama delapan belas insinyur lainnya. Prof.
Jacob Clay selaku ketua fakultas pada saat itu menyatakan "Terutama penting peristiwa itu
bagi kita karena ada di antaranya 3 orang insinyur orang Jawa". Mereka adalah Soekarno,
Anwari, dan Soetedjo, selain itu ada seorang lagi dari Minahasa yaitu Johannes Alexander
Henricus Ondang.
Ir. Soekarno bahkan sudah terjun ke dunia politik sejak usianya masih sangat muda.
Soekarno terkenal pertama kali pada tahun 1915 saat menjadi anggota Jong Java Cabang
Surabaya. Kebanyak organisasi di Indonesia menurut Soekarno masihlah Jawa Sentris yang
hanya memikirkan kebudayaan saja. Hal itulah yang membuat Soekarno perlu menjawab
tantangan tersebut. Karena kesedihannya tersebut Soekarno pun memberikan pidato
menggunakan bahasa ngoko (bahasa Jawa yang kasar) dalam rapat pleno tahunan Jong Java
di Surabaya. Tak berselang lama, setelah sebulan rapat tersebut, Soekarno mencetuskan
gagasan untuk membuat surat kabar Jong Java menggunakan bahasa Melayu, bukan bahasa
Belanda. Soekarno kemudian mendirikan Algemeene Studie (ASC) di Bandung pada tahun
1926 yang merupakan hasil inspirasi dari Dr. Soetomo di Indonesische Studie Club.
Organisasi ASC inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya partai besar di Indonesia, Partai
Nasional Indonesia yang lahir tahun 1927. Berkat aktif di organisasi PNI itulah Soekarno
beberapa ditangkap Belanda karena dianggap membahayakan pemerintah kolonial.
Setelah berhasil merumuskan Pancasila, Soekarno berupaya menyatukan nusantara
menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahkan bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan
Amerika Latin juga sempat diusahakan Soekarno dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955
di Bandung hingga akhirnya berkembang menjadi Gerakan Non Blok. Berkat jasa Soekarno
lah banyak Negara kawasan Asia Afrika yang mereka, meskipun ada pula yang konflik
berkepanjangan karena ketidakadilan di negaranya. Itulah sebabnya Soekarno dikenal dalam
menjalankan politik bebas aktif dunia Internasional.
KERANGKA KARANGAN :

Topik : Sejarah Ir. Soekarno Semasa Hidup


Judul : Biografi Kehidupan Ir. Soekarno

Paragraf Pembuka :
Ir. Soekarno atau akrab dipanggil Bung Karno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur
dengan nama kecilnya Kusno Sosrodihardjo dan wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta

Paragraf Isi :
1. Soekarno dilahirkan dengan seorang ayah yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo
(1873–1945) dan ibunya yaitu Ida Ayu Nyoman Rai (1881–1958).
2. Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung,
Jawa Timur.
3. Ia bersekolah pertama kali di Tulung Agung hingga akhirnya ia pindah ke Mojokerto.
4. Ir. Soekarno bahkan sudah terjun ke dunia politik sejak usianya masih sangat muda.
Soekarno terkenal pertama kali pada tahun 1915 saat menjadi anggota Jong Java Cabang.

Paragraf Penutup :
Setelah berhasil merumuskan Pancasila, Soekarno berupaya menyatukan nusantara menjadi
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai