Anda di halaman 1dari 25

NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI JAWA TIMUR

Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud
tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh pahlawan-
pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam memperjuangkan daerahnya sampai
tingkat nasional bahkan dalam percaturan tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit
biografi hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :

Dr.Ir.Soekarno
nama Kusno Sosrodihardjo

Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang guru di


Surabaya, Jawa. Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai berasal dari
Buleleng, Bali.Ketika kecil tinggal bersama kakeknya di Tulungagung,
Jawa Timur. Pada usia 14 tahun, diajak tinggal di Surabaya ole
Oemar Said Tjokroaminoto (teman bapaknya) dan disekolahkan
(H.B.S.) , mengaji di tempat Tjokroaminoto. Dan bergabung dengan
organisasi Jong Java (Pemuda Jawa).Saat di Bandung, Soekarno
berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker,
yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische
Partij.mendirikan Algemene Studie Club di Bandung. 1926).mendirikan
Partai Nasional Indonesia (1927) menyebabkannya ditangkap Belanda
Tempat/tgl lahir : (12-1929 dan memunculkan pledoinya yang fenomenal: Indonesia
Menggugat, hingga dibebaskan (31-12- 1931.)bergabung dengan
Surabaya,Jawa Timur, 06 Juni Partai Indonesia (Partindo)(07-1932) kembali ditangkap (08-1933)
1901 diasingkan ke Flores.diasingkan ke Provinsi Bengkulu.(1938-1942)
dibebaskan tahun 1942.Masa penjajahan Jepang di ankat sebagai
Tempat/tgl di Wisma Yaso
Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Mohammad Hatta
Wafat : Jakarta, 21 Juni 1970 diangkat sebagai perdana menteri RIS. Jabatan Presiden Republik
Indonesia diserahkan kepada Mr Assaat, yang kemudian dikenal
Dimakamkan sebagai RI Jawa-Yogya. Namun karena tuntutan dari seluruh rakyat
Indonesia yang ingin kembali ke negara kesatuan, maka pada tanggal
di Blitar Jawa Timur 17 Agustus 1950, RIS kembali berubah menjadi Republik Indonesia
dan Presiden Soekarno menjadi Presiden RI. Mandat Mr Assaat
sebagai pemangku jabatan Presiden RI diserahkan kembali kepada Ir.
Soekarno. Resminya kedudukan Presiden Soekarno adalah presiden
kini menjadi ikon kota tersebut,
konstitusional, tetapi pada kenyataannya kebijakan pemerintah
karena setiap tahunnya
dilakukan setelah berkonsultasi dengannya.tahun 1955, berinisiatif
dikunjungi ratusan ribu hingga
mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung yang menghasilkan
jutaan wisatawan dari seluruh
Dasa Sila. Bandung dikenal sebagai Ibu Kota Asia-Afrika. Bersama
penjuru dunia. Terutama pada
Presiden Josip Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdel Nasser (Mesir),
saat penyelenggaraan Haul
Mohammad Ali Jinnah (Pakistan), U Nu, (Birma) dan Jawaharlal Nehru
Bung Karno
(India) ia mengadakan Konferensi Asia Afrika yang membuahkan
Pendidikan Sekolah : Gerakan Non Blok. Berkat jasanya itu, banyak negara-negara Asia
Afrika yang memperoleh kemerdekaannya..una menjalankan politik
SD di Surabaya, HBS luar negeri yang bebas-aktif dalam dunia internasional, Presiden
(Hoogere Burger School) tamat Soekarno mengunjungi berbagai negara dan bertemu dengan
1920 dilanjutkan THS pemimpin-pemimpin negara. Di antaranya adalah Nikita Khruschev
(Technische Hoogeschool atau (Uni Soviet), John Fitzgerald Kennedy (Amerika Serikat), Fidel Castro
Sekolah Tekhnik Tinggi yg (Kuba), Mao Tse Tung (RRC)
sekarang mrnjadi ITB tamat 25
Mei 1926 Menandatangani

Ia adalah penggali Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar


Pancasila.
SK Pers: 081/TK/1986 bertanggal 23-10-1986
Proklamator Kemerdekaan
Indonesia (bersama dengan
Mohammad Hatta) pada
tanggal 17 Agustus 1945.

Jabatan :

Presiden Republik Indonesia I

Sutomo (Bung Tomo)

adalah pahlawan yang terkenal karena peranannya dalam


membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya
penjajah Belanda melalui tentara NICA, yang berakhir dengan
pertempuran 10 November 1945 yang hingga kini diperingati
sebagai Hari Pahlawan.

Ayahnya bernama Kartawan Tjiptowidjojo, seorang kepala


keluarga dari kelas menengah. Ia pernah bekerja sebagai pegawai
pemerintahan, sebagai staf pribadi di sebuah perusahaan swasta,
Tempat/tgl lahir : Kampung sebagai asisten di kantor pajak pemerintah, dan pegawai kecil di
Blauran Surabaya, perusahan ekspor-impor Belanda. Ia mengaku mempunyai
3 Oktober 1920 pertalian darah dengan beberapa pendamping dekat Pangeran
Tempat/tgl wafat Diponegoro yang dikebumikan di Malang. Ibunya berdarah
: di Padang Arafah , campuran Jawa Tengah, Sunda, dan Madura. Ayahnya adalah
7 Oktober 1981 seorang serba bisa. Ia pernah bekerja sebagai polisi di kotapraja,
Dimakamkan di dan pernah pula menjadi anggota Sarekat Islam, sebelum iapindah
TPU NGAGEL Surabaya ke Surabaya dan menjadi distributor lokal untuk perusahaan mesin
jahit Singer.

Jabatan :

Menteri Negara urusan bekas pejuang bersenjata/veteran

Menteri Sosial ad Intern tahun 1955 - 1956

Anggota DPR 1956 -1959 dari partai Partai Rakyat Indonesia

SK Pres: 041/TK/TH 2008 bertanggal 6-11-2008 Jawa Timur


H.O.S. Tjokroaminoto
Hidup : 1883 – 1934

adalah anak kedua dari 12 bersaudara,dari hasil pemikirannyalah


menimbulkan bermacam ideologi bangsa indonesia pada saat itu,
rumahnyalah dijadikan rumah kost para pemimpin besar yang
mencari ilmu padanya,seperti Semaoen, Alimin, Muso, Soekarno,
Kartosuwiryo, bahkan Tan Malaka pernah berguru padanya, Dialah
orang yang pertama kali menolak tunduk pada Belanda, Dari
murid-muridnyalah melahirkan warna-warni pergerakan indonesia
lahir di Desa Bukur, sepeninggalnya,yakni ada kaumsosialis/komunis (Semaoen, Muso,
Kecamatan Jiwan, Kabupaten Alimin,) Soekarno yang nasionalis, dan Kartosuwiryo yang islam
Madiun, Jawa Timur, 16 merangkap sebagai sekretaris pribadi. Dan akhirnya ketiga
Agustus 1882. meninggal muridnya itu saling berselisih paham. Akibat kekuatan politik saat
pada umur 52 tahun yaitu itu,mereka saling berhadap-hadapan seperti Pemberontakan
tanggal 17 Desember 1934 di Madiun 1948 yang dilakukan karena memproklamasikan "Republik
Yogyakarta. Soviet Indonesia" yang dipimpin Muso dan dengan terpaksa
berhadapan dengan presiden Soekarno yg pasukan TNI yakni
Ia dimakamkan di TMP Divisi Siliwangi akibat "abang" sapaan akrab Soekarno pada Muso
Pekuncen, Yogyakarta, pemimpin PKI tertembak mati (31-10) begitu pemberontakan
Negara Islam Indonesia(NII) yang dipimpin Kartosuwiryo dan
adalah anak kedua dari 12
akhirnya hukuman mati yang dijatuhkan oleh Soekarno kepada
bersaudara,dari hasil
kawannya Kartosuwiryo ( 12-09-1962).Mendirikan organisasi
pemikirannyalah menimbulkan
Sarekat Islam (mei 1912) yang sebelumnya Serikat Dagang Islam
bermacam ideologi bangsa
dan terpilih menjadi ketua.Salah satu trilogi darinya yang
indonesia pada saat itu,
termasyhur yang menggambarkan suasana perjuangan Indonesia
rumahnyalah dijadikan rumah
pada masanya yang memerlukan tiga kemampuan pada seorang
kost para pemimpin besar
pejuang kemerdekaan.yaitu :
yang mencari ilmu
padanya,seperti Semaoen,
Alimin, Muso, Soekarno,
adalah Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat.
Kartosuwiryo, bahkan Tan
Malaka pernah berguru
Pesannya kepada Para murid-muridnya ialah
padanya,
"jika kalian ingin menjadi Pemimpin besar, menulislah seperti
wartawan dan bicaralah seperti orator"
SK Pres: 590 Tahun 1961
bertanggal 9 – 11 – 1961
pelopor pergerakan di indonesia dan sebagai guru para
pemimpin-pemimpin besar di indonesia,
Setyabudi
Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker
Penulis yang kritis terhadap kebijakan pemerintah Hindia-Belanda,
Wartawan, Aktivis politik,Setiabudi adalah salah satu dari "Tiga
Serangkai", selain dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi
Suryaningrat.Mendirikan sekola Ksatrian Instituut, bekerja di
perkebunan kopi "Soember Doeren" di Malang, Jawa Timur,
dipindah ke perkebunan tebu "Padjarakan" di Kraksaan sebagai
laboran. Turut membidani lahirnya Indische Universiteit
Vereeniging (IUV)(08-03-1910) Mendirikan partai Indische Partij
(1912 dibubarkan belanda (1913).Menjadi redaktur organ informasi
Insulinde yang bernama De Beweging.Membentuk Nationaal
lahir di Pasuruan, Hindia- Indische Partij (NIP) dan dibubarkanmkembali ole Pemerintah
Belanda, 8 Oktober 1879 belanda.Mendirikan sekolah "Ksatrian Instituut" (KI) di
Bandung.Bekerja di kantor Kamar Dagang Jepang di Jakarta.
meninggal di Bandung, ditangkap dan dibuang ke Suriname (1941) melalui Belanda. dan
bertemu Nelly Albertina Gertzema nee Kruymel, seorang perawat.
Jawa Barat, 28 Agustus menemaninya ke Indonesia. Mengganti nama dan menghindari
1950 petugas intelijen di Pelabuhan Tanjung Priok. Akhirnya mereka
berhasil tiba di Yogyakarta, ibukota Republik Indonesia pada waktu
pada umur 70 tahun)
itu (01-01-1947).Menjabat menteri negara tanpa portofolio dalam
wafat dini hari tanggal 28 Kabinet Sjahrir III, (9 bulan) Menjadi anggota delegasi negosiasi
Agustus 1950 (tertulis di batu dengan Belanda, konsultan dalam komite bidang keuangan dan
nisannya; 29 Agustus 1950 ekonomi di delegasi itu, Anggota DPA,Pengajar di Akademi Ilmu
versi van der Veur, 2006) dan Politik, dan terakhir sebagai kepala seksi penulisan sejarah
dimakamkan di TMP Cikutra, (historiografi) di bawah Kementerian Penerangan.Di rumanya
Bandung. Kaliurang (21-12-1948) ia diciduk tentara Belanda yang tiba dua
hari sebelumnya di Yogyakarta dalam rangka "Aksi Polisionil". lalu
Ia adalah salah seorang dikirim ke Jakarta lama kemudian dibebaskan karena kondisi
peletak dasar nasionalisme fisiknya yang payah dan setelah berjanji tak akan melibatkan diri
Indonesia di awal abad ke-20 dalam politik. Ia dibawa ke Bandung atas permintaannya. Harumi
menggunakan nama kemudian menyusulnya ke Bandung. Setelah renovasi, mereka
Danoedirdja Setiabuddhi dan lalu menempati rumah lama (dijulukinya "Djiwa Djuwita") di
Nelly menggunakan nama Lembangweg.Di Bandung ia terlibat kembali dengan aktivitas di
Haroemi Wanasita, nama- Ksatrian Instituut. Kegiatannya yang lain adalah mengumpulkan
nama yang diusulkan oleh material untuk penulisan autobiografinya (terbit 1950: 70 jaar
Sukarno. Sepulan dari konsekwent) dan merevisi buku sejarah tulisannya.
suriname pembuanan
(1947).Pendidikan dasar Ernest Douwes Dekker
ditempuh Nes di Pasuruan.
Beliau penggagas nama "Nusantara" sebagai nama untuk Hindia-
HBS di Surabaya, pindah ke
Gymnasium Koning Willem III Belanda yang merdeka.
School, sekolah elit setingkat Penghargaan
HBS di Batavia Masa di
Eropa dimanfaatkan oleh Nes
untuk mengambil program
jalan yang dinamakan menurut namanya: Setiabudi. Jalan
doktor di Universitas Zürich,
Lembang di Bandung utara, tempat rumahnya berdiri, sekarang
Swiss, dalam bidang
bernama Jalan Setiabudi. Di Jakarta bahkan namanya dipakai
ekonomi.. Gelar doktor sebagai nama suatu kecamatan, yakni Kecamatan Setiabudi di
Jakarta Selatan.
Tokoh pergerakan
nasional Indonesia E.F.E.
Douwes Dekker yang SK Pres: 590 Tahun 1961 bertanggal 9 – 11 – 1961
dikenal pula dengan nama
Danudirja Setiabudi

Dr. Sutomo
Hidup : 1888 – 1938

adalah tokoh pendiri Budi Utomo,


organisasi pergerakan yang pertama di Indonesia.

pendidikan kedokteran

di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen, Batavia. (1903)

lahir di Ngepeh, Loceret, Nganjuk, Bersama kawan-kawan dari STOVIA inilah Soetomo
Jawa Timur, 30 Juli 1888 mendirikan perkumpulan yang bernama Budi Utomo, pada tahun 1908
meninggal di Surabaya, Jawa Timur, sebagai dokter pemerintah di berbagai daerah di Jawa dan Sumatra.
30 Mei 1938
menikah dengan seorang perawat Belanda. (1917).
pada umur 49 tahun)
melanjutkan studi kedokteran di Belanda.(1919-1923)

mendirikan Indonesian Study Club (dalam bahasa Belanda Indonesische Studie


Club atau Kelompok Studi Indonesia) di Surabaya (1924)

mendirikan Partai Bangsa Indonesia (1930)

mendirikan Parindra (Partai Indonesia Raya).(1935)

SK Pres: 657 Tahun 1961 bertanggal 27 – 12 – 1961


K.H. Mas Mansur
Hidup : 1896 – 1946

Menunaikan ibadah haji dan belajar di Makkah pada Kiai Mahfudz


yang berasal dari Pondok Pesantren Termas Pacitan Jawa Timur
(1908) selama 4 taun.Belajar ke Mesir di Perguruan Tinggi Al-
Azhar pada Syaikh Ahmad Maskawih selama kurang lebih dua
tahun. Dan kembali ke Makkah selama satu tahun, dan pada tahun
1915 dia pulang ke Indonesia.Bergabung dalam Sarekat Islam
dipimpin oleh Oemar Said Tjokroaminoto, dan terkenal sebagai
lahir di Surabaya, organisasi yang radikal dan revolusioneri dan sebagai Penasehat
Pengurus Besar SI.membentuk majelis diskusi bersama Wahab
25 Juni 1896 Hasboellah yang diberi nama Taswir al-Afkar (Cakrawala
Pemikiran). dibahas berkaitan dengan masalah-masalah yang
meninggal di Surabaja,
bersifat keagamaan murni sampai masalah politik perjuangan
25 April 1946 melawan penjajah.Dan mengilhami lahirnya berbagai aktivitas lain
di berbagai kota, seperti Nahdhah al-Wathan (Kebangkitan Tanah
pada umur 49 tahun) Air) yang menitikberatkan pada pendidikan. Sebagai kelanjutan
Nahdhah al-Wathan.Taswir al-Afkar merupakan wadah yang
diskusinya mau tidak mau permasalahan yang mereka diskusikan
merembet pada masalah khilafiyah, ijtihad, dan madzhab.
Ibunya bernama Raudhah, Terjadinya perbedaan pendapat antara Mas Mansoer dengan
seorang wanita kaya yang Abdoel Wahab Hasboellah mengenai masalah-masalah tersebut
berasal dari keluarga yang menyebabkan Mas Mansoer keluar dari Taswir al-
Pesantren Sidoresmo Afkar.Majalah yang pertama kali diterbitkan bernama Soeara
Wonokromo Surabaya. Santri. Djinem merupakan majalah kedua. Kedua majalah tersebut
Ayahnya bernama KH. Mas merupakan sarana untuk menuangkan pikiran-pikirannya dan
Achmad Marzoeqi, seorang mengajak para pemuda melatih mengekspresikan pikirannya
pionir Islam, ahli agama yang dalam bentuk tulisan. Melalui majalah itu Mas Mansoer mengajak
terkenal di Jawa Timur pada kaum muslimin untuk meninggalkan kemusyrikan dan kekolotan. Di
masanya. Dia berasal dari samping itu, juga pernah menjadi redaktur Kawan Kita di
keturunan bangsawan Surabaya.Tulisan-tulisan pernah dimuat di Siaran dan Kentoengan
Astatinggi Sumenep, Madura. di Surabaya; Penagandjoer dan Islam Bergerak di Jogjakarta;
Dia dikenal sebagai imam Pandji Islam dan Pedoman Masyarakat di Medan dan Adil di Solo.
tetap dan khatib di Masjid bentuk buku, antara lain yaitu Hadits Nabawijah; Sjarat Sjahnja
Ampel, suatu jabatan Nikah; Risalah Tauhid dan Sjirik; dan Adab al-Bahts wa al-
terhormat pada saat itu. Munadlarah.masuk organisasi Muhammadiyah (1912 Ketua
Cabang Muhammadiyah Surabaya, kemudian menjadi Konsul
Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur. Ketua Pengurus Besar
Muhammadiyah pada tahun 1937-1943. Ketua Pengurus Besar
Pendidikan
Muhammadiyah dalam Kongres Muhammadiyah ke-26 di
Masa kecilnya belajar agama Jogjakarta pada bulan Oktober 1937 sebagai guru di Madrasah
pada ayahnya sendiri. Dan Mu'allimin Muhammadiyah.Kepemimpinannya ditandai dengan
belajar di Pesantren kebijaksanaan baru yang disebut Langkah Muhammadiyah 1938-
Sidoresmo, dengan Kiai 1949. memprakarsai berdirinya Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI)
Muhammad Thaha sebagai bersama Hasyim Asy'ari dan Wahab Hasboellah yang keduanya
gurunya. Belajar ke Pondok dari Nahdlatul Ulama (NU). Ia juga memprakarsai berdirinya Partai
Pesantren Demangan, Islam Indonesia (PII) bersama Dr. Sukiman Wiryasanjaya sebagai
Bangkalan, Madura(umur 10 perimbangan atas sikap non-kooperatif dari Partai Syarikat Islam
taun 1906). Mengkaji Al- Indonesia (PSII). empat serangkai, yaitu Soekarno, Mohammad
Qur'an dan mendalami kitab Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dan Mas Mansur.melawan
Alfiyah ibn Malik kepada Kiai kedatangan tentara Belanda (NICA). Akhirnya ia ditangkap oleh
Khalil. tentara NICA dan dipenjarakan di Kalisosok. Di tengah pecahnya
perang kemerdekaan yang berkecamuk itulah, Mas Mansur
adalah seorang tokoh Islam meninggal di tahanan pada tanggal 25 April 191946. Jenazahnya
dan pahlawan nasional dimakamkan di Gipo Surabaya.
Indonesia.

SK Pres: 162 Tahun 1964


bertanggal 26 – 6 – 1964

K.H. Abdul Wahid Hasjim


Hidup : 1914 – 1953

 Beliau pendiri Partai Nahdlatul Ulama (NU),


 Aktif di organisasi NU (umur 24 tahun)
 Anggota Pengurus Besar NU (setahun kemudian)
 Ketua MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia), sebuah badan
federasi sejumlah organisasi sosial-politik Islam dan wadah
persatuan umat Islam.
 Ketua dewan dalam Kongres Muslimin Indonesia, yang
merupakan kelanjutan MIAI.
 Pimpinan Shumubu (masa Jepang) yaitu badan urusan
Lahir tanggal1 Juni 1914 agama Islam (sekarang Departemen Agama)
 Anggota Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai (massa Jepang) yaitu
.Meninggal,15 April
Badan Penyelirik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
belum genap 40 tahun. (BPUPKI).
Beliau Meninggal dalam
 Menandatangani Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945
sebuah kecelakaan di Cimahi bersama Panitia Sembilan (Soekarno, Mohammad Hatta, A.A.
dandimakamkan di Jombang Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakkir, Haji
di pemakaman keluarga Agus Salim, Achmad Soebardjo, dan Muhammad Yamin dan
pesantren Tebuireng termasuk beliau) yang intinya menyetujui rancangan preambul
UUD Republik Indonesia. Setelah Merdeka beliau pernah menjabat
Ayahnya, KH. Hasyim :
Asyari, adalah seorang  Menteri Agama dalam Kabinet Hatta (20-12-1949 s/d 06-
ulama besar dan pendiri 09-1950),Kabinet Natsir (6-09-1950 s/d 27-04-1951), Kabinet
organisasi Islam terbesar di Sukiman (27 April 1951 – 3 April 1952)
Indonesia, Nahdlatul Ulama  Ketua Muda II Dewan Partai Masyumi,
(NU). Sejak kecil ia belajar di  Memimpin kongres NU di Palembang (April 1952)
pesantren Tebuireng dan melepaskan,Masyumi.Banyak langkah penting yang ia lakukan
berbagai pesantren lainnya, sebagai Menteri Agama, antara lain;
bahkan sampai ke Mekah  Mewajibkan pendidikan agama di lingkungan sekolah
saat berusia 18 tahun. Ia umum,
sangat giat belajar dan  Mendirikan sekolah guru agama,
memiliki hobi membaca yang  Pendirian Perguruan Tinggi Agama Silam Negeri (15-08-
sangat kuat. Ia 1951) yang berkembang menjadi 14 Institut Agama Islam negeri
memperdalam ilmunya (IAIN) di 14 propinsi, dan lain-lain.
dengan berlangganan koran SK Pres: 206 Tahun 1964 bertanggal 24 – 8 – 1964
dan majalah, baik yang
berbahasa Indonesia
maupun bahasa asing. Ia
memang merupakan pribadi
yang cerdas dan seorang
otodidak yang hebat.

K.H. Hasjim Asjarie


Hidup : 1875 – 1947

Beliau pernah belajar

Belajar dasar-dasar agama dari ayah dan kakeknya, Kyai Utsman


yang juga pemimpin Pesantren Nggedang di Jombang.Sejak usia
15 tahun, ia berkelana menimba ilmu di berbagai pesantren, antara
lain Pesantren Wonokoyo di Probolinggo, Pesantren Langitan di
Lahir di Desa Gedang
Tuban, Pesantren renggilis di Semarang, Pesantren Kademangan
kecamatan Diwek,Kabupaten
di Bangkalan dan Pesantren Siwalan di Sidoarjo.tahun 1892, K.H.
Jombang, Jawa Timur,
Hasjim Asy'ari pergi menimba ilmu ke Mekah, dan berguru pada
10 April 1875
Syekh Ahmad Khatib Minangkabau, Syekh Mahfudh at-Tarmisi,
meninggal di Jombang,
Syekh Ahmad Amin Al-Aththar, Syekh Ibrahim Arab, Syekh Said
Jawa Timur,25 Juli 1947
Yamani, Syekh Rahmaullah, Syekh Sholeh Bafadlal, Sayyid Abbas
pada umur 72 tahun
Maliki, Sayyid Alwi bin Ahmad As-Saqqaf, dan Sayyid Husein Al-
4 Jumadil Awwal 1292 H-
Habsyi. Di Makkah, belajar kepada Syaikh Mafudz dari Termas
6 Ramadhan 1366 H;
(Pacitan) yang merupakan ulama dari Indonesia pertama yang
dimakamkan di Tebu Ireng,
mengajar Sahih Bukhori di Makkah. Syaikh Mafudz adalah ahli
Jombang
hadis dimana Syaikh Mahfudz merupakan pewaris terakhir dari
pertalian penerima (isnad) hadis dari 23 generasi penerima karya
ini. dan belajar hadis ia juga belajar tassawuf (sufi) dengan
Di kalangan Nahdliyin dan
mendalami Tarekat Qadiriyah dan Naqsyabandiyah.Di Makkah
ulama pesantren ia dijuluki
juga Belajar ilmu fiqih madzab Syafi'i dan ilmu astronomi (ilmu
dengan sebutan "Hadratus
falaq),matematika (ilmu isab) dan aljabar kepada Syaikh Ahmad
Syeikh" yang berarti maha
Katib dari Minangkabau dan dimasa inila beliau belajar Tafsir Al-
guru..Putra ketiga dari 10
manar karya monumental Muhammad Abduh. Pada prinsipnya ia
bersaudara. Ayahnya
mengagumi rasionalitas pemikiran Abduh akan tetapi kurang setuju
bernama Kyai Asy'ari,
dengan ejekan Abduh terhadap ulama tradisionalis.Belajar kepada
pemimpin Pesantren Keras
ulama terkenal dari Banten yang mukim di Makkah yaitu Syaikh
yang berada di sebelah
Nawawi al-Bantani.Belajar kepada yang bukan dari Nusantara
selatan Jombang. Ibunya
antara lain Syaikh Shata dan Syaikh Dagistani yang merupakan
bernama Halimah.
ulama terkenal pada masa itu.Mendirikan Pesantren Tebu Ireng,
Berdasarkan silsilah garis
(1899, sepulangnya dari Mekah).Salah satu pemrakarsa berdirinya
keturunan ibu, K.H. Hasjim
Nadhlatul Ulama (NU) (1926)
Asy'ari memiliki garis
keturunan baik dari Sultan
Karya dan pemikiran tulisan dan catatan-catatan
Pajang Jaka Tingkir juga
mempunyai keturunan ke raja beliau,kitab-kitab tersebut antara lain:
Hindu Majapahit, Raja
Brawijaya V (Lembupeteng). Risalah Ahlis-Sunnah Wal Jama'ah: Fi Hadistil Mawta wa
Berikut silsilah berdasarkan Asyrathis-sa'ah wa baya Mafhumis-Sunnah wal Bid'ah (Paradigma
K.H. Hasjim Asy'ari Ahlussunah wal Jama'ah: Pembahasan tentang Orang-orang Mati,
berdasarkan garis keturanan Tanda-tanda Zaman, dan Penjelasan tentang Sunnah dan
ibu: Hasjim Asy'ari putra Bid'ah). Nuurul Mubiin fi Mahabbati Sayyid al-Mursaliin (Cahaya
Halimah putri Layyinah putri yang Terang tentang Kecintaan pada Utusan Tuhan, Muhammad
Sihah Putra Abdul Jabar SAW).Adab al-alim wal Muta'allim fi maa yahtaju Ilayh al-Muta'allim
putra Ahmad putra Pangeran fi Ahwali Ta'alumihi wa maa Ta'limihi (Etika Pengajar dan Pelajar
Sambo putra Pengeran dalam Hal-hal yang Perlu Diperhatikan oleh Pelajar Selama
Benowo putra Joko Tingkir Belajar).Al-Tibyan: fin Nahyi 'an Muqota'atil Arham wal Aqoorib wal
(Mas Karebet) putra Prabu Ikhwan (Penjelasan tentang Larangan Memutus Tali Silaturrahmi,
Brawijaya V (Lembupeteng), Tali Persaudaraan dan Tali Persahabatan)

SK Pres: 294 Tahun 1964 bertanggal 17 –11 – 1964

Gubernur Surjo
Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo

Sebelumnya beliau menjabat Bupati di Kabupaten Magetan


(1938-1943).Selanjutnya menjabat Su Cho Kan Bojonegoro
pada tahun 1943. Beliau membuat perjanjian gencatan
senjata dengan komandan pasukan Inggris Brigadir Jendral
Mallaby di Surabaya (26 Oktober 1945). Dan pertempuran
lahir di
tetap saja meletus selama tiga hari di Surabaya 28-30
Magetan, 9 Juli 1895
Oktober yang membuat Inggris terdesak. Presiden Sukarno
meninggal di
Bago, Kedunggalar, Ngawi, memutuskan datang ke Surabaya untuk mendamaikan
Jawa Timur, 10 September kedua pihak.Gencatan senjata yang disepakati tidak
1948 pada umur 53 tahun) Ia diketahui sepebuhnya oleh para pejuang pribumi. Tetap saja
adalah menantu Raden Mas terjadi kontak senjata yang menewaskan Mallaby. Hal ini
Arja Hadiwinoto. menyulut kemarahan pasukan Inggris. Komandan pasukan
yang bernama Jenderal Mansergh mengultimatum rakyat
Gubernur pertama Surabaya supaya menyerahkan semua senjata paling
Jawa Timur tanggal 9 November 1945, atau keesokan harinya Surabaya
( 1945 -1948.) akan dihancurkan.

SK Pres: 294 Tahun 1964 bertanggal 17 –11 – 1964


Let.Jen.TNI.Anm.M.T. Harjono
Tempat/tgl lahir : Surabaya,20 Januari 1924

Tempat/tgl Wafat : Lubang Buaya Jakarta,1 Oktober


1965 Dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta
Pendidikan : di ELS (SD),HBS (SMU),Ika Dai Gakko
(Sekolah Kedokteran masa Jepang)
Beliau menjadi sekretaris delegasi KMB,Atase militer RI
untuk belanda dan Deputi III Menteri/Panglima AD

SK Pres: 111 / KOTI/1965 bertanggal 5 – 10 – 1965

PAHLAWAN REVOLUSI

Serda.KKO. Anm.Djanatin
Alias Osman Bin Haji Mohammad Ali
Hidup : 1943-1968

Beliau sosok prajurit yang tegas, disiplin dan dinilai cakap


menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya. Setelah Melalui
saringan yang sangat ketat, kemudian terpilih menjadi salah satu
prajurit yang mendapat tugas yang berat lagi sangat berbahaya :
menyusup ke Singapura dan membuat sabotase di sana.Bersama
dengan Harun bin Said dan Gani bin Arup, Mereka berhasil
meledakkan bangunan McDonald di Singapura dalam rangka
membuat sabotase (10-03-1965) Dan malang bagi mereka
Dilahirkandi Jatisobo, Banyumas Sepulanya dari Singapura untuk menuju pulau Sambu yang
menjadi pangkalan semula, perahu boat yang mereka tumpangi
tanggal 18 Maret 1943 mendadak rusak. Merekapun tertankap pasukan khusus Australia
di pelabuhan Singapura.Dan Dalam pengadilan Singapura, Usman
Wafat di Singapura17-10-1968 dinyatakan bersalah dan divonis hukuman mati. Usman menjalani
hukuman gantung di dalam penjara Changi, Singapura.(17-10-
dimakamkan di Taman Makam
1968) Jenazahnya kemudian dibawa ke Indonesia dan Pemerintah
Pahlawan Kalibata, Jakarta. Indonesia

Tamat SMP,ia memasuki Korps


Komando Angkatan Laut (KKO) sejak 1
Juni 1962. Ketika ia memasuki dinas
militer, Indonesia tengah terlibat
sengketa politik dengan Malaysia.
Pahlawan Pembela Kemerdekaan
SK pres: 050/TK/1968 bertanggal 17-10-1968

Kopral.KKO.Anm.Harun Bin Said


Alias Tahir
Hidup : 1947-1968

Beliau prajurit yang tegas, disiplin dan mampu mengemban


tugas yang dipercayakan padanya. Belum setahun masuk
Anggota KKO, 10 Maret 1965, ia mendapat tugas rahasia
yang amat berat : menyusup ke Singapura dan membuat
sabotase di sana. Bersama Usman bin Muhammad Ali dan
Gani bin Arup, ia menerima tugas itu dengan penuh
lahir pada tanggung jawab.Sesuai jadwal ditentukan, ketiganya berhasil
tanggal 14 April 1947 menyusup masuk ke Singapura.Target sabotase Bangunan
di Kepulauan Bawean. McDonald Singapura berhasil mereka ledakkan. Kemudian
Tamat SMA ia memasuki merekapun bergegas meninggalkan wilayah
Korps Komando Angkatan Singapura.Sayang seribu kali sayang, kapal boat yang
Laut (KKO) mereka tumpangi mendadak rusak hingga beliau dan Usman
bin Muhammad Ali ditangkap pasukan khusus Australia di
pada bulan Juni 1964 pelabuhan Singapura.Dan merekapun dipenjara. Setelah
diajukan ke persidangan, hakim Singapura memutuskan
Harun bin Said bersalah dan divonis hukuman mati.
Hidup : 1947-1968 Meskipun pemerintah Indonesia telah menempuh berbagai
cara untuk membebaskan Harun bin Said dan rekannya
tetapi tetap gagal,akhirnya mereka tetap dihukum

SK Pres: 050/TK/1968 bertanggal 17-10-1968


Jend.TNI.Anm. Basuki Rachmat
Hidup : 1921-1968

adalah Jenderal Indonesia dan menjadi saksi


penandatanganan Supersemar dokumen serah terima
kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Jenderal
Soeharto.Bergabung dengan Pembela Tanah Angkatan
Darat (PETA)(1943), sebuah kekuatan tambahan berlari oleh
Jepang untuk melatih tentara tambahan dalam kasus invasi
lahir di Tuban, Jawa Timur, Amerika Serikat Jawa. Dalam MAP, Basuki, bangkit untuk
4 November 1923 menjadi Komandan Kompi. Tentara Keamanan Rakyat
meninggal di Jakarta, (TKR) terbentuk(05-10-1945), Beliau mendaftar TKR waktu
8 Januari 1969 itu di kota Ngawi di provinsi asalnya Jawa Timur. Di sana ia
pada umur 45 tahun) ditempatkan dengan KODAM VII / Brawijaya (kemudian
dikenal sebagai Wilayah Militer V / Brawijaya), komando
Ayahnya, Raden
militer dibebankan dengan keamanan Jawa Timur.Pada
Soenodihardjo Sudarsono,
menjadi asisten seorang
perintah militer ini, Basuki menjabat sebagai Komandan
kepala daerah setempat. Batalyon di Ngawi (1945-1946), Komandan Batalyon di
Ibunya, Soeratni, meninggal Ronggolawe (1946-1950), Komandan Resimen ditempatkan
pada Januari 1925 ketika di Bojonegoro (1950-1953), Kepala Staf Panglima Tentara
Basuki berusia empat tahun, dan Teritorium V / Brawijaya (1953-1956) dan Penjabat
sepuluh hari setelah Panglima Daerah Militer V / Brawijaya (1956).September
melahirkan anak 1956, beliau dipindahkan ke Melbourne, Australia untuk
lain. sekolah dasar(1932) melayani sebagai atase militer ke kedutaan di sana. dan
umur tujuh tahu.karena
kembali ke Indonesia (November 1959) dan menjabat
ayahnya meninggal beliau
sebagai Asisten IV / Logistik Kepala Staf Angkatan Darat
berhenti dan dia dikirim
tinggal bersama adik
Abdul Haris Nasution.Basuki kembali ke KODAM VII /
ayahnya dan menyelesaikan Brawijaya pada tahun 1960, menjabat sebagai Kepala Staf
pendidikannya, lulus SMP sebelum akhirnya menjadi Panglima tahun 1962.
(1939) dan dari Yogyakarta
Muhammadiyah sekolah SK Pres: 01/TK/1969 bertanggal 9-1-1969
pada tahun 1942,
WR. Soepratman
Hidup : 1903-1938

Soepratman tertantang, lalu mulai menggubah lagu. Pada tahun


1924 lahirlah lagu Indonesia Raya, pada waktu itu ia berada di
Bandung dan pada usia 21 tahun.Pada bulan Oktober 1928 di
Jakarta dilangsungkan Kongres Pemuda II. Kongres itu melahirkan
Sumpah Pemuda. Pada malam penutupan kongres, tanggal 28
lahir di Jatinegara,Batavia Oktober 1928, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya
secara instrumental di depan peserta umum (secara intrumental
9 Maret 1903 dengan biola atas saran Soegondo berkaitan dengan kondisi dan
meninggal di Surabaya situasi pada waktu itu, lihat Sugondo Djojopuspito). Pada saat
Jawa Timur, itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan
17 Agustus 1938 di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya.
Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional.
pada umur 35 tahun
Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu
Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan
adalah pengarang lagu
perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka.Sesudah
kebangsaan Indonesia,
Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu
"Indonesia Raya" dan kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi, pencipta lagu itu,
pahlawan nasional Wage Roedolf Soepratman, tidak sempat menikmati hidup dalam
Indonesia. suasana kemerdekaan.Akibat menciptakan lagu Indonesia Raya,
ia selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda, sampai jatuh sakit di
Surabaya. Karena lagu ciptaannya yang terakhir "Matahari Terbit"
pada awal Agustus 1938, ia ditangkap ketika menyiarkan lagu
tersebut bersama pandu-pandu di NIROM Jalan Embong Malang,
Surabaya dan ditahan di penjara Kalisosok, Surabaya. Ia
meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938 karena sakit.

Sk Pres: 016/TK/1971 bertanggal 20-5-1971

Marsda.TNI.Anm.Abdul Halim
Perdana Kusuma.
Hidup : 1922-1947

Semasa perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia


melawan ketika itu beliau dan Marsma Ismayudi ditugaskan
membeli kelengkapan senjata di Thailand (1948) waktu itu
masa perang dengan Belanda dan keduanya ditugaskan
dengan pesawat terbang jenis "Enderson". Pesawat terbang
itu dipenuhi dengan pelbagai senjata api, di antaranya
karbin, sten-gan, pistol dan bom tangan.Dalam perjalanan
Pria kelahiran Sampang, pulang, pesawat terbang tersebut jatuh. Tidak diketahui apa
penyebabnya. Diduga karena cuaca buruk. Atau
18 November 1922,
dikarenakan sabotase .Bangkai pesawat terbang tersebut
ini gugur di Malaysia,
14 Desember 1947 dalam
ditemui di sebuah kawasan hutan berdekatan dengan Lumut,
usia 25 tahun Perak, Malaysia. Namun tim penyelamat hanya menemui
saat menjalankan tugas jasad Halim. Sementara, Ismayudi tidak dijumpai dan tidak
semasa perang Indonesia- diketahui nasibnya sehingga sekarang. Begitu juga dengan
Belanda di Sumatera. Ia pelbagai kelengkapan senjata api yang mereka beli di
ditugaskan membeli dan Thailand, tidak diketahui ke mana perginya.
mengangkut perlengkapan
senjata dengan pesawat SK Pres: 063/TK/1975 bertanggal 9-8-1975
terbang dari Thailand.

Marsma. TNI.
Anm.R.Iswahjudi
Hidup : 1918-1949

dalah salah seorang pahlawan nasional Indonesia. Bersama


Adisoetjipto, Abdoelrahman Saleh, dan Husein
Sastranegara, Iswahyudi dikenal sebagai

perintis TNI AU Indonesia.


Marsda Anumerta
Iswahjoedi

Komandan Lanud Maospati Madiun (awal 1947) dibantu


lahir di Surabaya, Jawa oleh Wiweko Soepono dan Nurtanio. Dan menjadi
Timur, 15 Juli 1918 Komandan di Lanud Gadut Bukittinggi.

Beliau meninggal karena pesawatnya jatuh tertembak.


meninggal di Tanjung Namun Jenazahnya tidak ditemukan hingga saat ini. Namun
Hantu, Malaysia, 14 Secara simbolik sebagai bentuk penghargaan terhadap
Desember 1947 Marsekal Madya Iswahyudi atas perjuangannya hingga
detik-detik terakhir maka ditempatkan makam pahlawan di
pada umur 29 tahun
TMP Kalibata. Pada 10 November 1960,

pemerintah Indonesia mengabadikan nama Iswahyudi


dengan mengganti nama Lanud Maospati berganti nama
menjadi Bandara Iswahyudi, Madiun.
SK Pres: 063/TK/1975 bertanggal 9-8-1975

Soeprijadi
Hidup : 1925-1945

Pendidikan

Europeesche Lagere School (setingkat Sekolah Dasar),


Soeprijadi melanjutkan pendidikannya ke Meer Uitgebreid
Lager Onderwijs (setingkat Sekolah Pertama), dan kemudian
memasuki Sekolah Pamong Praja di Magelang. Namun,
Jepang menyerbu Hindia Belanda sebelum ia lulus. Ia
kemudian mengikuti pelatihan Seimendoyo di Tangerang,
Jawa Barat. Bergabung dengan PETA dengan pangkat
lahir di Trenggalek, Jawa
Timur, shodancho atau komandan platon, dan setelah mengikuti
pelatihan ditugaskan di Blitar, Jawa Timur. Ia ditugaskan
mengawasi pekerja romusha. Penderitaan pekerja-pekerja
tersebut mendorongnya untuk memberontak melawan
13 April 1923
Jepang.Pada 14 Februari 1945, tentara PETA mulai
Pada 6 Oktober 1945, memberontak. Namun, Jepang berhasil memadamkan
pemerintah Indonesia yang pemberontakan ini. Enam (atau delapan) orang dihukum
baru didirikan menyatakan mati dan sisanya dipenjara antara tiga tahun hingga seumur
Supriyadi sebagai Menteri hidup. Namun, Supriyadi tidak dihukum mati. Ada yang
Keamanan Rakyat. Namun, mengatakan Supriyadi melarikan diri dan bersembunyi dari
ia tidak pernah muncul, dan Jepang dan tidak pernah ditemukan sesudahnya
pada tanggal 20 Oktober
digantikan oleh menteri ad
interim Imam Muhammad SK Pres: 063/TK/1975 bertanggal 9-8-1975
Suliyoadikusumo. Hingga kini
nasibnya masih misterius

R.P. Soeroso
Raden Pandji Soeroso (EYD: Suroso,

Hidup : 1893-1981

adalah mantan Gubernur Jawa Tengah, mantan Menteri


Pekerjaan Umum Republik Indonesia, dan mantan anggota
BPUPKI/PPKI. Ia juga bertugas sebagai wakil ketua BPUPKI
yang dipimpin oleh K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat dikala
itu.
Ia juga dikenal sebagai Pendiri Koperasi Pegawai Negeri
Republik Indonesia, sehingga ia juga dijuluki Bapak Koperasi
Pegawai Negeri Republik Indonesia.

Beliau adalah mahaguru arkeologi khususnya bidang


prasejarah di beberapa universitas di Indonesia. Antara lain:
UI, UGM dan Universitas Udayana. Sempat menjadi Kepala
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (1974 - 1989).
lahir di Porong,

Sidoarjo, Jawa Timur, SK Pres: 082/TK/1986 bertanggal 23-10-1986

3 November 1893

meninggal di Indonesia,

16 Mei 1981

pada umur 87 tahun)

Mayjen TNI (Purn) Prof Dr. Moestopo


Anak keenam dari delapan bersaudara. Ayahnya, Raden
Koesoemowinoto sudah meninggal ketika Moestopo baru
kelas V HIS. Moestopo menempuh pendidikan dari HIS,
kemudian MULO. Setelah itu ia melanjutkan ke STOVIT
(Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi) di Surabaya dan juga
mengikuti pendidikan Orthodontle di Surabaya dan UGM,
Yogyakarta. Setelah itu ia mengikuti pendidikan Oral
Surgeon di Fakultas Kedokteran UI, Jakarta dan juga
Tempat/tgl lahir :
Ngadiluwih,Kediri Jawa pendidikan sejenis di Amerika Serikat dan Jepang.
Timur, Kemudian ia mulai bekerja sebagai Asisten Orthodontle dan
13 Juli 1913
Conserven de Tandheeldunda pada tahun 1937 sampai
Tempat/tgl wafat :
Bandung,Jawa Barat, tahun 1941. Tahun 1941-1942, Dr. Moestopo menjabat
29 September 1986 sebagai Wakil Direktur STOVIT, kemudian sebagai asisten
profesor dari Shikadaigaku Ikabu (Sekolah Tinggi
Beliau tokoh Kedokteran Gigi pada masa pendudukan Jepang di
militer PETA,dokter Indonesia).
gigi,akademisi yang
membidani lahirnya SK Pres: 066/TK/TH 2007 bertanggal 6-11-2007
Universitas
Prof.Dr.Moestopo

Sukarni Kartodiwirjo

Lahir di Blitar, 14 Juli 1916

meninggal di Jakarta, 7 Mei 1971

di usia 54 tahun,

Beliau tokoh dari Jawa Timur dan tokoh pejuang


kemerdekaan dan merupakan tokoh penting partai Murba.

Kepress No.115 TK 2014 Tanggal 06 Nov 2014

K.H. Abdul Wahab Chasbullah


lahir di Jombang,31-03-1888

wafat pada 29 Desember 1971

Beliau tokoh dari Jawa Timur dan Ulama pendiri Nahdatul


Ulama (NU) yang dikenal sebagai pelopor kebebasan
berpikir serta aktif dalam berbagai forum organisasi

Kepress No.115 TK 2014 Tanggal 06 Nov 2014


Almarhum Mas Isman
(tokoh Provinsi Jawa Timur)

Jasa dan Pengabdiannya

 membentuk organisasi pelajar bersenjata untuk melawan


penjajah (30-08-1945).
 Sebagai komandan.dan inisiator saat pasukan pelajar
1924–1982 (BKR/TKR) dilantik oleh Sungkono di Sekolah Darmo-49
Surabaya(22-09-1945).
 Tentara Pelajar Menyatakan "Soempah Keboelatan Tekad"
mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia.
lahir di Dimulai tgl.09 November 1945
 Inisiator dan Komandan TRIP Jawa Timur (1946-1950),
Bondowoso,Jawa Timur.  Inisiator dan motor penggerak "People Defence" (1946-
1950),
12 Desember 1924
 Pendiri KOSGORO (1957),
 Delegasi RI untuk PBB (1958),
 Kepala Perwakilan RI untuk Rangoon (1959-1960),
wafat :
 Duta Besar untuk Thailand (1960-1964),
12 Desember 1982  Duta Besar RI untuk Mesir (1964-1968),
 Asisten VI Pangad (1978-1982),
 Anggota DPR/MPR RI (1978-1982).
Anak ada enam : Keppres No 116/TK/ 2015 tanggal 4 November 2015.

Edi Isman, Hayono Isman,


Hayani Isman, Maulana
Isman, Ananda Isman dan
Ininda Isman.

Alm.Komjen (Pol)
Dr.H.Moehammad Jasin

Jasa dan Pengabdian :


Setelah Indonesia merdeka, Jasin terlibat secara

 merupakan komandan kesatuan Tokubetsu Keisatsutai


(Polisi Istimewa) bentukan Jepang di Surabaya (Dimasa Jepang)
 aktif dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
 Ikut memproklamasikan Polisi Istimewa menjadi Polisi
Indonesia.(untuk melepaskan keterikatan Polisi Istimewa dengan
Jepang dan mengubah status dari polisi kolonial menjadi polisi
negara merdeka.)
 Pemimpin pasukannya untuk melucuti senjata tentara
Jepang.
1920–2012  Membentuk (Mobiele Brigade (Mobbrig) yang kemudian
berganti nama menjadi Brigade Mobil (Brimob).Tahun 1946
(tokoh Jawa Timur)
 Komandan Mobiele Brigade Besar MBB Jatim
kelahiran  Koordinator Mobbrig di semua keresidenan Jawa Timur.
 Anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA),
Baubau, Sulawesi Tenggara
 Anggota MPRS dan MPR.
wafat di  Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk
Tanzania.
RS Polri Kramat Jati, Jakarta Keppres No 116/TK/ 2015 tanggal 4 November 2015.
dimakamkan di

TMP Kalibata

Meskipun, perjuangan M.
Jasin yang sangat
berpengaruh di Surabaya
menjadikannya Pahlawan
yang diajukan oleh Jawa
Timur.

K.H.R. As'ad Syamsul Arifin


Pendidikan :

 Di Mekkah sampai usia 16 dan kembali mengaji di Jawa


 Di berbagai pesantren, diantaranya Pondok Pesantren
Sidogiri, Siwalan Panji Sidoarjo, Kademangan Bangkalan, dan
lahir di : Ponpes Tebuireng.
Berbekal ilmu dari berbagai pesantren itu, Beliau
Mekkah tahun 1897 meneruskan perjuangan ayahnya untuk membesarkan
Pondok Pesantren Salafiyyah Syafi’iyyah, pada 1938
meninggal di : Jasa dan Pengabdian :
Situbondo,4 Agustus 1990  Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah di Desa
Sukorejo, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo. Jawa
umur 93 tahun Timur
 Berkat kegigihannya, sekitar 10 ribu santri dan warga
sekitar bisa dievakuasi. Dari serbuan pasukan belanda ke pondok
Beliau memiliki garis Salafiyyah Syafi’iyyah
kerurunan dari Sunan Ampel  Beliau berperan menggerakkan rakyat dan santri,
Raden Rahmat, karena khususnya di Jawa Timur, ketika Pertempuran 10 November 1945
menjadi putra pertama dari di Kota Surabaya
KH. Syamsul Arifin atau  Memenangkan pertempuran di Bantal Asembagus,
dikenal sebagai Raden dimana Belanda sempat mengepung markas TNI.
Ibrahim, yang menikah  Mendorong NU berasaskan Pancasila. Saat Pemerintahan
dengan Siti Maimunah. Soeharto mewajibkan penggunaan Pancasila pada 1982/1983 ,NU
merespon cepat dengan menggelar Musyawarah Nasional Alim
Ulama di pesantren milik As’ad
 Ulama besar sekaligus tokoh dari Nahdlatul Ulama, bersama KH
Kholil dan KH Hasyim Asy’ari. Dan jabatan terakhir sebagai Dewan
Penasihat (Musytasar) PengurusBesar Nahdlatul Ulama hingga akhir
hayatnya..
Penghargaan ini diterima cucu As’ad,
yaitu Achmad Azaim Ibrahimy.

Diponegoro
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan


kaki untuk pemastian. Bantulah memperbaiki artikel ini dengan
menambahkan catatan kaki dari sumber yang terpercaya. Tulisan yang
tidak dapat diverifikasi akan dipertanyakan serta dapat disembunyikan
ataupun dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.

Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro

Lahir B.R.M. Antawirya

11 November 1785

Ngayogyakarta Hadiningrat

Meninggal 8 Januari 1855 (umur 69)

Makassar, Sulawesi Selatan, Hindia Belanda

Dikenal atas Pahlawan Nasional Indonesia

 Hamengkubuwono III (bapak)


Orang tua
 R.A. Mangkarawati (ibu)

Bendara Pangeran Harya Dipanegara (lebih dikenal dengan nama Diponegoro, lahir
di Ngayogyakarta Hadiningrat, 11 November1785 – meninggal di Makassar, Hindia Belanda, 8
Januari 1855 pada umur 69 tahun) adalah salah seorang pahlawan nasionalRepublik Indonesia.
Pangeran Diponegoro terkenal karena memimpin Perang Diponegoro/Perang Jawa (1825-1830)
melawan pemerintah Hindia Belanda. Perang tersebut tercatat sebagai perang dengan korban
paling besar dalam sejarah Indonesia.

Daftar isi

 1Asal usul Diponegoro


 2Perang Diponegoro (1825-1830)
o 2.1Periode-periode penting
 3Kehidupan pribadi
 4Penghargaan sebagai Pahlawan
 5Daftar pustaka
 6Referensi
 7Pranala luar

Asal usul Diponegoro[sunting | sunting sumber]


Pangeran Diponegoro adalah putra sulung dari Sultan Hamengkubuwana III, raja ketiga
di Kesultanan Yogyakarta. Lahir pada tanggal 11 November 1785 di Yogyakarta dengan
nama Mustahar dari seorang selir bernama R.A. Mangkarawati, yaitu seorang garwa
ampeyan (istri selir) yang berasal dari Pacitan. Semasa kecilnya, Pangeran Diponegoro
bernama Bendara Raden Mas Antawirya.[1]
Menyadari kedudukannya sebagai putra seorang selir, Diponegoro menolak keinginan ayahnya,
Sultan Hamengkubuwana III, untuk mengangkatnya menjadi raja. Ia menolak mengingat ibunya
bukanlah permaisuri. Diponegoro setidaknya menikah dengan 9 wanita dalam hidupnya, yaitu:

 B.R.A. Retna Madubrangta puteri kedua Kyai Gedhe Dhadhapan;


 R.A. Supadmi yang kemudian diberi nama R.A. Retnakusuma, putri Raden Tumenggung
Natawijaya III, Bupati Panolan, Jipang;
 R.A. Retnadewati seorang putri Kyai di wilayah Selatan Jogjakarta;
 R.Ay. Citrawati, puteri Raden Tumenggung Rangga Parwirasentika dengan salah satu isteri
selir;
 R.A. Maduretno, putri Raden Rangga Prawiradirjo III dengan Ratu Maduretna (putri HB II),
jadi R.A Maduretna saudara seayah dengan Sentot Prawiradirdja, tetapi lain ibu;
 R.Ay. Ratnaningsih putri Raden Tumenggung Sumaprawira, bupati Jipang Kepadhangan;
 R.A. Retnakumala putri Kyahi Guru Kasongan;
 R.Ay. Ratnaningrum putri Pangeran Penengah atau Dipawiyana II.
 Syarifah Fathimah Wajo putri Datuk Husain (Wanita dari Wajo, Makassar), makamnya ada di
Makassar. Syarifah Fathimah ini nasab lengkapnya adalah Syarifah Fathimah Wajo binti
Datuk Husain bin Datuk Ahmad bin Datuk Abdullah bin Datuk Thahir bin Datuk Thayyib bin
Datuk Ibrahim bin Datuk Qasim bin Datuk Muhammad bin Datuk Nakhoda Ali bin Husain
Jamaluddin Asghar bin Husain Jamaluddin Akbar.
Diponegoro lebih tertarik pada kehidupan keagamaan dan merakyat sehingga ia lebih suka
tinggal di Tegalrejo tempat tinggal eyang buyut putrinya, permaisuri dari Sultan
Hamengkubuwana I, Gusti Kangjeng Ratu Tegalrejo, daripada di keraton. Pemberontakannya
terhadap keraton dimulai sejak kepemimpinan Sultan Hamengkubuwana V (1822). Ketika itu,
Diponegoro menjadi salah satu anggota perwalian yang mendampingi Hamengkubuwana V yang
baru berusia 3 tahun, sedangkan pemerintahan sehari-hari dipegang oleh
Patih Danureja bersama Residen Belanda. Cara perwalian seperti itu tidak disetujuinya.

Perang Diponegoro (1825-1830)[sunting | sunting sumber]


Artikel utama: Perang Jawa

Perang Diponegoro berawal ketika pihak Belanda memasang patok di tanah milik Diponegoro di
desa Tegalrejo. Saat itu, ia memang sudah muak dengan kelakuan Belanda yang tidak
menghargai adat istiadat setempat dan sangat mengeksploitasi rakyat dengan pembebanan
pajak.
Sikap Diponegoro yang menentang Belanda secara terbuka, mendapat simpati dan dukungan
rakyat. Atas saran GPH Mangkubumi, pamannya, Diponegoro menyingkir dari Tegalrejo, dan
membuat markas di sebuah gua yang bernama Gua Selarong. Saat itu, Diponegoro menyatakan
bahwa perlawanannya adalah perang sabil, perlawanan menghadapi kaum kafir. Semangat
"perang sabil" yang dikobarkan Diponegoro membawa pengaruh luas hingga ke wilayah Pacitan
dan Kedu. Salah seorang tokoh agama di Surakarta, Kyai Maja, ikut bergabung dengan pasukan
Diponegoro di Gua Selarong. Kyai Mojo yang lahir di Desa Mojo di wilayah Pajang, dekat Kota
Surakarta tertarik berjuang bersama Pangeran Diponegoro karena Pangeran Diponegoro ingin
mendirikan kerajaan yang berlandaskan Islam. Kyai Mojo dikenal sebagai ulama besar yang
sebenarnya masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Diponegoro. Ibu Kyai Mojo, R.A.
Mursilah, adalah saudara perempuan dari Sultan Hamengkubuwana III.[2] Akan tetapi, Kyai Mojo
yang aslinya bernama Muslim Mochamad Khalifah semenjak lahir tidak mencicipi kemewahan
gaya hidup keluarga istana. Jalinan persaudaraan Diponegoro dan Kyai Mojo kian erat setelah
Kyai Mojo menikah dengan janda Pangeran Mangkubumi yang merupakan paman dari
Diponegoro. Tak heran, Diponegoro memanggil Kyai Mojo dengan sebutan "paman" meski relasi
keduanya adalah saudara sepupu.[3]

Diponegoro, c.1830.

Selain Kyai Mojo, perjuangan Diponegoro juga didukung oleh Sunan Pakubuwono VI dan Raden
Tumenggung Prawiradigdaya Bupati Gagatan. Meski demikian, pengaruh dukungan Kyai Mojo
terhadap perjuangan Diponegoro begitu kuat karena ia memiliki banyak pengikut dari berbagai
lapisan masyarakat. Kyai Mojo yang dikenal sebagai ulama penegak ajaran Islam ini bercita-cita,
tanah Jawa dipimpin oleh pemimpin yang mendasarkan hukumnya pada syariat Islam.
Semangat memerangi Belanda yang merupakan musuh Islam dijadikan taktik Perang Suci. Oleh
sebab itu, kekuatan Dipenogoro kian mendapat dukungan terutama dari tokoh-tokoh agama
yang berafiliasi dengan Kyai Mojo.[4] Menurut Peter Carey (2016) dalam Takdir: Riwayat
Pangeran Diponegoro 1785-1855 disebutkan bahwa sebanyak 112 kyai, 31 haji, serta 15 syekh
dan puluhan penghulu berhasil diajak bergabung.
Selama perang ini kerugian pihak Belanda tidak kurang dari 15.000 tentara dan 20 juta gulden.
Berbagai cara terus diupayakan Belanda untuk menangkap Diponegoro. Bahkan sayembara pun
dipergunakan. Hadiah 50.000 Gulden diberikan kepada siapa saja yang bisa menangkap
Diponegoro, hingga akhirnya ditangkap pada 1830.
Perang Diponegoro merupakan perang terbuka dengan pengerahan pasukan-
pasukan infanteri, kavaleri, dan artileri—yang sejak perang Napoleon menjadi senjata andalan
dalam pertempuran frontal—di kedua belah pihak berlangsung dengan sengit. Front
pertempuran terjadi di puluhan kota dan desa di seluruh Jawa. Pertempuran berlangsung
sedemikian sengitnya sehingga bila suatu wilayah dapat dikuasai pasukan Belanda pada siang
hari, maka malam harinya wilayah itu sudah direbut kembali oleh pasukan pribumi; begitu pula
sebaliknya. Jalur-jalur logistik dibangun dari satu wilayah ke wilayah lain untuk menyokong
keperluan perang. Berpuluh kilang mesiu dibangun di hutan-hutan dan dasar jurang. Produksi
mesiu dan peluru berlangsung terus sementara peperangan berkencamuk. Para telik sandi dan
kurir bekerja keras mencari dan menyampaikan informasi yang diperlukan untuk menyusun
stategi perang. Informasi mengenai kekuatan musuh, jarak tempuh dan waktu, kondisi medan,
curah hujan menjadi berita utama; karena taktik dan strategi yang jitu hanya dapat dibangun
melalui penguasaan informasi.
Serangan-serangan besar rakyat pribumi selalu dilaksanakan pada bulan-bulan penghujan; para
senopati menyadari sekali untuk bekerja sama dengan alam sebagai “senjata” tak terkalahkan.
Bila musim penghujan tiba, gubernur Belanda akan melakukan berbagai usaha untuk gencatan
senjata dan berunding, karena hujan tropis yang deras membuat gerakan pasukan mereka
terhambat. Penyakit malaria, disentri, dan sebagainya merupakan “musuh yang tak tampak”
melemahkan moral dan kondisi fisik bahkan merenggut nyawa pasukan mereka. Ketika
gencatan senjata terjadi, Belanda akan mengkonsolidasikan pasukan dan menyebarkan mata-
mata dan provokator mereka bergerak di desa dan kota; menghasut, memecah belah dan
bahkan menekan anggota keluarga para pengeran dan pemimpin perjuangan rakyat yang
berjuang di bawah komando pangeran Diponegoro. Namun pejuang pribumi tersebut tidak
gentar dan tetap berjuang melawan Belanda.
Pada puncak peperangan, Belanda mengerahkan lebih dari 23.000 orang serdadu; suatu hal
yang belum pernah terjadi ketika itu, ketika suatu wilayah yang tidak terlalu luas seperti Jawa
Tengah dan sebagian Jawa timur dijaga oleh puluhan ribu serdadu. Dari sudut kemiliteran, ini
adalah perang pertama yang melibatkan semua metode yang dikenal dalam sebuah perang
modern. Baik metode perang terbuka (open warfare), maupun metode perang gerilya (guerilla
warfare) yang dilaksanakan melalui taktik hit and run dan penghadangan. Ini bukan sebuah
perang suku, melainkan suatu perang modern yang memanfaatkan berbagai siasat yang saat itu
belum pernah dipraktikkan. Perang ini juga dilengkapi dengan taktik perang urat saraf (psy-war)
melalui insinuasi dan tekanan-tekanan serta provokasi oleh pihak Belanda terhadap mereka
yang terlibat langsung dalam pertempuran; dan kegiatan telik sandi (spionase) dengan kedua
belah pihak saling memata-matai dan mencari informasi mengenai kekuatan dan kelemahan
lawannya.
Pada tahun 1827, Belanda melakukan penyerangan terhadap Diponegoro dengan menggunakan
sistem benteng sehingga Pasukan Diponegoro terjepit. Pada tahun 1829, Kyai Maja, pemimpin
spiritual pemberontakan, ditangkap. Menyusul kemudian Pangeran Mangkubumi dan panglima
utamanya Sentot Alibasya menyerah kepada Belanda. Akhirnya pada tanggal 28 Maret 1830,
Jenderal De Kock berhasil menjepit pasukan Diponegoro di Magelang. Di sana, Pangeran
Diponegoro menyatakan bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya
dilepaskan. Maka, Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Manado, kemudian
dipindahkan ke Makassar hingga wafatnya di Benteng Rotterdam tanggal 8 Januari 1855.
Perang melawan penjajah lalu dilanjutkan oleh para putra Pangeran Diponegoro: Ki Sodewa
atau Bagus Singlon, Dipaningrat, Dipanegara Anom, Pangeran Joned yang terus-menerus
melakukan perlawanan walaupun harus berakhir tragis. Empat putra Pangeran Diponegoro
dibuang ke Ambon, sementara Pangeran Joned terbunuh dalam peperangan, begitu juga Ki
Sodewa.
Berakhirnya Perang Jawa yang merupakan akhir perlawanan bangsawan Jawa. Perang Jawa ini
banyak memakan korban di pihak pemerintah Hindia sebanyak 8.000 serdadu berkebangsaan
Eropa, 7.000 pribumi, dan 200.000 orang Jawa. Sehingga setelah perang ini jumlah penduduk
Ngayogyakarta menyusut separuhnya. Mengingat bagi sebagian kalangan dalam Kraton
Ngayogyakarta, Pangeran Diponegoro dianggap pemberontak, sehingga konon anak cucunya
tidak diperbolehkan lagi masuk ke Kraton, sampai kemudian Sri Sultan Hamengkubuwana
IX memberi amnesti bagi keturunan Diponegoro, dengan mempertimbangkan semangat
kebangsaan yang dipunyai Diponegoro kala itu. Kini anak cucu Diponegoro dapat bebas masuk
Kraton, terutama untuk mengurus silsilah bagi mereka, tanpa rasa takut akan diusir.
Periode-periode penting[sunting | sunting sumber]
Penyerahan Pangeran Diponegoro kepada Letnan Jenderal Hendrik Merkus de Kock tanggal 28 Maret
1830 yang mengakhiri Perang Diponegoro (1825-1830), karya Nicolaas Pieneman.

 20 Februari 1830 Pangeran Diponegoro dan Kolonel Cleerens bertemu di Remo


Kamal, Bagelen (sekarang masuk wilayah Kabupaten Purworejo). Cleerens mengusulkan
agar Kangjeng Pangeran dan pengikutnya berdiam dulu di Menoreh sambil menunggu
kedatangan Letnan Gubernur Jenderal Markus de Kock dari Batavia, Hindia Belanda.
 28 Maret 1830 Pangeran Diponegoro menemui Jenderal de Kock di Magelang. De Kock
memaksa mengadakan perundingan dan mendesak Dipanegara agar menghentikan perang.
Permintaan itu ditolak Dipanegara. Tetapi Belanda telah menyiapkan penyergapan dengan
teliti. Hari itu juga Dipanegara ditangkap dan diasingkan ke Ungaran, kemudian dibawa ke
Gedung Karesidenan Semarang, dan langsung ke Batavia menggunakan
kapal Pollux pada 5 April.
 11 April 1830 sampai di Batavia dan ditawan di Stadhuis (sekarang gedung Museum
Fatahillah). Sambil menunggu keputusan penyelesaian dari Gubernur Jenderal Van den
Bosch.
 30 April 1830 keputusan pun keluar. Pangeran Dipanegara, Raden Ayu Retnaningsih,
Tumenggung Dipasana dan istri, serta para pengikut lainnya seperti Mertaleksana, Banteng
Wereng, dan Nyai Sotaruna akan dibuang ke Manado.
 3 Mei 1830 Dipanegara dan rombongan diberangkatkan dengan
kapal Pollux ke Manado dan ditawan di benteng Amsterdam.
 1834 dipindahkan ke benteng Rotterdam di Makassar, Sulawesi Selatan.
 8 Januari 1855 Diponegoro wafat dan dimakamkan di Makassar, tepatnya di Jalan
Diponegoro, Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, sekitar empat kilometer sebelah utara
pusat Kota Makassar.
Dalam perjuangannya, Pangeran Diponegoro dibantu oleh putranya bernama Bagus Singlon
atau Ki Sodewa. Ki Sodewa melakukan peperangan di wilayah Kulonprogo dan Bagelen.

Anda mungkin juga menyukai