Anda di halaman 1dari 6

TEKS MAKALAH BIOGRAFI

BAHASA INDONESIA

SMAN 5 MATARAM
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Nama : Raisya Aliffah Wulandari


Kelas : X IPS 3
No. Absen : 30
BIOGRAFI
“Ir.Soekarno”

Soekarno atau dikenal dengan panggilan Bung Karno adalah presiden pertama
Republik Indonesia. Ia lahir di Surabaya,6 Juni 1901 .Ayahnya bernama Raden Soekemi
Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai 3 istri
dan dikaruniai 8 anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati,
Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu,
sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto
mempunyai anak Kartika.
Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan nama Kusno Sosrodihardjo oleh orangtuanya.
Namun karena ia sering sakit maka ketika berumur 5 tahun namanya diubah menjadi
Soekarno oleh ayahnya. Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah
Bharata Yudha yaitu Karna. Nama “Karna” menjadi “Karno” karena dalam bahasa Jawa
huruf “a” berubah menjadi “o” sedangkan awalan “su” memiliki arti “baik”.
Di kemudian hari ketika menjadi Presiden R.I., ejaan nama Soekarno diganti olehnya
sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah. Ia
tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut
adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang
tidak boleh diubah. Sebutan akrab untuk Soekarno adalah Bung Karno.
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar.
Semasa SD hingga tamat,beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said
Tjokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di
HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa
nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS
(Technische Hoogeschool atau sekolah Teknik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia
berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.
Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam,
organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu, seperti Alimin, Musso, Darsono, Haji Agus
Salim, dan Abdul Muis. Soekarno kemudian aktif dalam kegiatan organisasi pemuda Tri
Koro Dharmo yang dibentuk sebagai organisasi dari Budi Utomo. Nama organisasi tersebut
kemudian ia ganti menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada 1918. Selain itu, Soekarno juga
aktif menulis di harian "Oetoesan Hindia" yang dipimpin oleh Tjokroaminoto.
Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai
Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda,
memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. 8 bulan
kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau
menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun
dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan
sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende,
Flores, tahun 1933. 4 tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.

Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta
memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal
1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebut
Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945
Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi
dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan
nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan
Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian
berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
01 juni 1945 Soekarno menyampaikan visi tentang falsafah dan dasar Negara yang
kemudian dikenal sebagai Hari Lahir Pancasila. Pada tanggal 18-25 april 1955 Soekarno
membawa Indonesia berhasil menyelenggarakan Konferesi Asia Afrika di Bandung. 05 juli
1959 Soekarno mengeluarkan dekrit yang menyatakan berlakunya kembali UUD 1945. 30
september 1960 Soekarno mengingatkan pembebasan Irian Barat dan direalisasikan dengan
Trikora. 14 Januari 1999 mendapat tanda penghargaan lencana tugas kencana, sebagian dari
sederet gelar lainya, termasuk 27 gelar doktor kehormatan.
Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan
penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto
sebagai Pejabat Presiden.
Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu,21 Juni 1970 ia meninggal
dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jawa
Timur di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya
sebagai “Pahlawan Proklamasi”.

Pengaruh terhadap karya arsitektur


Semasa menjabat sebagai presiden, ada beberapa karya arsitektur yang dipengaruhi
atau dicetuskan oleh Soekarno. Juga perjalanan secara maraton dari bulan Mei sampai Juli
pada tahun 1956 ke negara-negara Amerika Serikat, Kanada, Italia, Jerman Barat, dan Swiss.
Membuat cakrawala alam pikir Soekarno semakin kaya dalam menata Indonesia secara
holistik dan menampilkannya sebagai negara yang baru merdeka.
Soekarno membidik Jakarta sebagai wajah (muka) Indonesia terkait beberapa
kegiatan berskala internasional yang diadakan di kota itu, namun juga merencanakan sebuah
kota sejak awal yang diharapkan sebagai pusat pemerintahan pada masa datang. Beberapa
karya dipengaruhi oleh Soekarno atau atas perintah dan koordinasinya dengan beberapa
arsitek seperti Frederich Silaban dan R.M. Soedarsono, dibantu beberapa arsitek junior untuk
visualisasi. Beberapa desain arsitektural juga dibuat melalui sayembara.
•Masjid Istiqlal (1951)
•Monumen Nasional (1960)
•Gedung Conefo
•Gedung Sarinah
•Wisma Nusantara
•Hotel Indonesia (1962)
•Tugu Selamat Datang
•Monumen Pembebasan Irian Barat
•Patung Dirgantara
•Tahun 1955 Ir. Soekarno menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci dan sebagai seorang
arsitek, Soekarno tergerak memberikan sumbangan ide arsitektural kepada pemerintah
Arab Saudi agar membuat bangunan untuk melakukan sa’i menjadi dua jalur dalam
bangunan dua lantai. Pemerintah Arab Saudi akhirnya melakukan renovasi Masjidil
Haram secara besar-besaran pada tahun 1966, termasuk pembuatan lantai bertingkat
bagi umat yang melaksanakan sa’i menjadi dua jalur dan lantai bertingkat untuk
melakukan tawaf
•Rancangan skema Tata Ruang Kota Palangkaraya yang diresmikan pada tahun 1957

Musik
Soekarno menciptakan lagu Bersuka Ria, yang muncul dalam album Mari Bersuka
Ria dengan Irama Lenso pada tahun 1965. Lagu ini dibawakan oleh Rita Zahara, Bing
Slamet, Titiek Puspa, dan Nien Lesmana.

Karya tulis
Sukarno. Pancasila dan Perdamaian Dunia
Sukarno. Kepada Bangsaku : Karya-karya Bung Karno Pada Tahun 1926-1930-1933-1947-
1957.
Sukarno. Cindy Adams. (1965). Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.
Sukarno. Pantja Sila Sebagai Dasar Negara.
Sukarno. Bung Karno Tentang Marhaen Dan Proletar.
Sukarno. Negara Nasional Dan Cita-Cita Islam: Kuliah Umum Presiden Soekarno.
Sukarno. (1933). Mencapai Indonesia Merdeka.
Sukarno. (1945). Lahirnya Pancasila
Sukarno. (1951). Indonesia Menggugat: Pidato Pembelaan Bung Karno di Depan Pengadilan
Kolonial.
Sukarno. (1951). Sarinah: Kewajiban Wanita Dalam Perjuangan Republik Indonesia.
Sukarno. (1957). Indonesia Merdeka.
Sukarno. (1959). Dibawah Bendera Revolusi Jilid 1. (kumpulan esai)
Sukarno. (1960). Dibawah Bendera Revolusi Jilid 2. (kumpulan esai)
Sukarno. (1960). Amanat Penegasan Presiden Soekarno Didepan Sidang Istimewa Depernas
Tanggal 9 Djanuari 1960.
Sukarno. (1964). Tjamkan Pantja Sila ! : Pantja Sila Dasar Falsafah Negara.
Sukarno. (1964). Komando Presiden/Pemimpin Besar Revolusi: Bersiap-sedialah Menerima
Tugas untuk Menjelamatkan R.I. dan untuk Mengganjang "Malaysia"!
Sukarno. (1965). Wedjangan Revolusi.
Sukarno. (1965). Tjapailah Bintang-Bintang di Langit: Tahun Berdikari.
Sukarno. (1965). Pantja Azimat Revolusi.

Anda mungkin juga menyukai