Anda di halaman 1dari 1

Peran Soekarno pada Masa Pergerakan Nasional

Soekarno menempuh pendidikan di Technische Hooge School/THS (sekarang ITB) di Bandung.


Selama tinggal di Bandung, Soekarno bertemu para pemimpin Indische Partij antara lain Cipto
Mangunkusumo dan E.F.E. Douwes Dekker. Ia juga menambah pengetahuan dengan membaca
buku-buku tentang pergerakan dan politik. Pada 1925 Soekarno berhasil menamatkan
pendidikannya dan meraih gelar insinyur.
Pada 1926 Soekarno bersama rekan-rekannya membentuk sebuah perkumpulan dengan
nama Algemeene Studie Club di Bandung. Perkumpulan tersebut menerbitkan majalah
Indonesia Muda yang berlandaskan asas-asas nasionalisme. Pergerakan Soekarno bertambah
luas ketika ia dan rekan seperjuangannya dalam Algemeene Studie Club mendirikan Partai
Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927. Pembentukan PNI bersamaan dengan perubahan
sikap pemerintah kolonial Belanda yang makin ketat dalam mengawasi kaum pergerakan.
Meskipun mendapat pengawasan dari pemerintah kolonial Belanda, Soekarno
tetap berupaya membangkitkan semangat rakyat untuk mendapatkan kemerdekaan.
Upaya Soekarno tersebut disampaikan melalui pidatonya yang terkenal berapi-api. Soekarno
Ia selalu mengemukakan kaum marhaen sebagai dasar perjuangan dan pemikirannya. Sumber: K i s a h I n s p i r a t i f
Pidato Soekarno pada masa itu pun berhasil menggelorakan semangat rakyat untuk Pahlawan Bangsa,
Cempaka Putih, 2018
melawan kolonialisme Belanda. Akibatnya, Soekarno ditangkap pemerintah kolonial
Belanda dan ditahan di penjara Sukamiskin.
Pada Desember 1930 Soekarno menyampaikan pidato pembelaan berjudul ”Indonesia Menggugat”
di depan pengadilan kolonial (landraad) Bandung. Pidato tersebut menunjukkan ketidaksenangan Soekarno
terhadap pemerintah kolonial Belanda. Pada 1934 Soekarno mendapat hukuman pengasingan ke Pulau Ende,
Flores, Nusa Tenggara Timur. Hukuman ini dijalani Soekarno hingga 1938. Dalam kurun waktu empat tahun
tersebut, Soekarno tidak menjalankan aktivitas politik secara langsung. Di pengasingan itulah Soekarno
berhasil mendapatkan ide Pancasila.

Buku Indonesia Menggugat yang memuat pidato pembelaan Soekarno di muka hakim kolonial Belanda
Sumber: Sejarah Indonesia 6: Zaman Pendudukan Jepang dan Kemerdekaan Indonesia, Bina Sumber Daya MIPA, 2010

Anda mungkin juga menyukai