Anda di halaman 1dari 5

Analisis Teks Biografi

Ir. Soekarno
Anggota Kelompok 5 :
1. Arifah Lestari (05)
2. Naufal Dzaki Z.N (25)
3. Sekar Ayuningtyas (29)
4. Septiana Audina (30)
STRUKTUR TEKS
• Orientasi:

Soekarno, yang akrab dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar pada 6 Juni
1901. Dia anak seorang guru sekolah rakyat, Raden Soekami dan wanita
Bali berdarah bangsawan, Ida Ayu Rai. Sebagai anak priyayi yang
memang pandai, Soekarno bisa mengecap pendidikan tinggi dan lulus
dari Sekolah Teknik Tinggi di Bandung (kini ITB) pada 1925. Sebagai
mahasiswa teknik, Soekarno terbilang pandai. Akan tetapi, ide-ide
nasionalisme rupanya telah membuat dirinya terpikat. Tiga bulan setelah
lulus, pada 1926, lelaki yang dikenal sebagai orator ulung ini memuatkan
ide-ide politiknya di media massa dalam artikel yang berjudul
“Nasionalisme, Islam, dan Marxisme”. Tulisan ini sangat menekankan ide
persatuan antarkelompok yang kemudian menandai pemikiran politiknya
sepanjang kariernya.
PERISTIWA PENTING
Perjuangan politik merebut kemerdekaan berlanjut dengan dibentuknya Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 1927. Soekarno menerapkan sikap
nonkooperasi dengan Belanda yang membuatnya beberapa kali masuk tahanan. Pada 1929 dia ditahan oleh Belanda di penjara Sukamiskin, Bandung, karena
aktivitas politiknya, tetapi dibebaskan dua tahun kemudian. Dia ditahan lagi pada 1933, diasingkan ke Ende, kemudian ke Bengkulu, sampai dia dibebaskan oleh
Jepang pada 1942. Pada masa pendudukan Jepang, Soekarno mendapat kesempatan lebih besar untuk mempromosikan cita-cita nasional Indonesia yang
bekerja sama dengan Jepang melawan Sekutu. Sikap mau bekerja sama dengan Jepang ini tidak pelak mengundang kritik keras dari pelbagai kalangan “garis
keras” yang menginginkan sikap nonkooperasi dengan Jepang.
Pada 17 Agustus 1945, tak lama setelah Jepang takluk pada Sekutu, atas desakan para aktivis pemuda yang sempat menculik Soekarno ke Rengas
Dengklok, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sehari kemudian Soekarno-Hatta diangkat menjadi presiden dan wakil presiden
pertama Indonesia. Mereka segera terlibat dalam perjuangan melawan pendudukan kembali oleh Belanda. Pada masa itu Soekarno-Hatta sempat dibuang
kembali ke Parapat dan Bangka. Namun, ketika secara resmi Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 1949, kedudukan Soekarno sebagai presiden
kembali dipulihkan.
Ketika sistem pemerintahan parlemen terbukti tidak berjalan efektif, Soekarno pada akhir 1956 menyerukan pembubaran semua partai politik. Dia
kemudian membentuk Demokrasi Terpimpin pada 1959, dan pada tahun berikutnya membubarkan parlemen terpilih. Soekarno mencoba menerapkan
gagasannya akan tiga pilar kekuatan bangsa, yaitu Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis). Namun, kondisi krisis ekonomi dan politik dalam negeri terus
bertambah runyam.
Dalam bidang politik luar negeri, Soekarno bersikap curiga terhadap AS dan kekuatan Barat. Untuk mengimbagi kekuatan Barat, dia berperan
sebagai pemimpin nengara-negara baru melawan kekuatan kolonial dan “neokolonial”. Dia berhasil “memaksa” Belanda untuk menyerahkan Irian Barat
(kemudian pada 1963 disebut Irian Jaya, kini Papua). Soekarno mempermaklumkan “konfrontasi” dengan Federasi Malaysia yang baru dibentuk pada 1963. Pada
1965 Indonesia keluar dari PBB dan Soekarno semakin aktif sebagai tokoh negara-negara “new emerging forces”. Kharismanya yang hebat tidak hanya
memengaruhi rakyat Indonesia, tetapi juga bangsa-bangsa yang baru merdeka di Asia-Afrika. Dia juga dikenal sebagai salah satu pemimpin negara Nonblok
yang paling terkemuka.
Situasi politik Indonesia memuncak dengan perebutan kekuasaan yang gagal pada 30 September 1965. Kejadian ini kemudian berlanjut dengan
pembunuhan besar-besaran, pembubaran Partai Komunis, dan buntutnya Soekarno tersingkir.

Pemimpin militer Mayjen Soeharto meminta Soekarno untuk menyerahkan kekuasaan efektifnya melalui Supersemar pada Maret 1966. Soeharto
kemudian menjadi presiden menggantikan Soekarno pada 1968. Sampai kematian Soekarno di Jakarta pada 21 Juni 1970, dia masih berada dalam status
tahanan rumah. Namun, pemerintah menganugerahinya Pahlawan Proklamasi.
RESOLUSI

Sebagai Founding Father atau Bapak Bangsa Indonesia, Bung Karno


telah mengantarkan bangsa Indonesia kepada kemerdekaan. Dengan
perjuangan yang tanpa pamrih, Bung Karno telah membangun tatanan
keadilan yang menyejahterakan rakyat Indonesia serta berhasil
menyejajarkan Indonesia dengan negara lainnya. Semoga apa yang
dilakukannya itu dapat menginspirasi rakyat Indonesia menuju masa depan
yang lebih gemilang.
UNSUR KEBAHASAAN
• Kata Ganti
Dia  Dia anak seorang guru sekolah rakyat, Raden Soekami dan wanita Bali berdarah
bangsawan, Ida Ayu Rai. (paragraf pertama)
-nya  Akan tetapi, ide-ide nasionalisme rupanya telah membuat dirinya terpikat. (paragraph
pertama)
• Kata Kerja  mengecap, membuat, menekankan, menandai, menerapkan, melawan,
mempromosikan, memproklamasikan, menculik, mengimbagi, berjalan, menyerukan,
menyejahterakan, menyejajarkan, menginspirasi
• Kata Kerja Pasif  ditahan, dibebaskan,

Anda mungkin juga menyukai