COKROAMINOTO
Tessalonika Banjarnahor
Email: tessalonikabanjarnahor8@gmail.com
ABSTRAK
ABSTRAC
The purpose of this paper is to add to the discussion of Islamic Socialist Economic
thought by HOS Tjokroaminoto which is rarely written by other authors. The issues
discussed are the biography and Economic Thought of HOS Tjokroamunoto, about the
Islamic Socialist economy. This research is included in qualitative research with the method
used is descriptive qualitative method. The collection of dqta is done by reviewing the
literature by reading journals, books, and scientific works related to the theme. The
conclusion of this discussion is that in terms of economics, Tjokroaminoto discusses in 4
areas the economic system, namely, among others, land rights, transactional concepts,
morals and trade practices, and people's priorities.
Keywords: Tjokroaminoto, Islamic Socialist, Islamic Economics
PENDAHULUAN
Haji Oemar Said Tjokroaminoto merupakan tokoh yang menjadi guru dari tokoh besar
kemerdekaan Indonesia. Beliau adalah guru dari Soekarno, Semaoen, Musso, Kartosoewirjo.
Maka dari itu, beliau disebut sebagai Guru Bangsa. Ada banyak sekali kontribusi HOS
Tjokroaminoto salah satunya memberi saran mengganti Sarikat Dagang Islam menjadi
Sarikat Islam dan memimpinnya. Tjokroaminoto sangat dihargai dan sangat disegani
kalangan pemerintahan pada masanya.
Kajian sejarah mengenai pemikiran Haji Oemar Saud Tjokroaminoto mengenai Ekonomi
sosialis Islam hampir jarang menjadi perbincangan dan diteliti oleh peneliti. Pada umumnya
lebih tertarik meneliti secara religius yaitu dari segi agama Islam, kemudian dari segi politik
yaitu Sosialis seorang HOS Tjokroaminoto ( Aziz, 2018; Manan, 2016; Septian Teguh;
Usman). Secara garis besar, tulisan tersebut menjelaskan bagaimana Sosialis Islam yang
diterapkan Tjokroaminoto yaitu kemerdekaan, persamaan, dan persaudaraan.
Mengenai Ekonomi Sosisalis, banyak yang memandang hal ini sangat dekat dengan
komunis. Namun hal ini adalah sebuah kesalahan. Karena paham sosialisme sendiri
sebenarnya telah lahir jauh sebelum Marxisme. Para peneliti dalam bidang ini, banyak
berpendapat bahwa konsep awal sosialisme merupakan derivasi dari filsafat yang
dikemukakan oleh Plato. Tjokroaminoto melihat dan sangat tidak senang atas kekuasaan Cina
(Tionghoa) di Nusantara. Selain itu, dalam hal ekonomi, Tjokroaminoto membahas dalam 4
cakupan sistem ekonomi yaitu antara lain mengenai Hak Tanah, Konsep Transaksional,
Akhlak dan Praktik perdagangan. Keempatnya berbeda dengan prinsip sosialisme sekuler
yang meniadakan kepemilikan pribadi.
METODE PENELITIAN
Artikel ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, hal tersebut
dilakukan karena bertujuan untuk mendeskripsikan tentang hal menarik selain sistem politik
dan agama dari tokoh HOS Cokroaminoto, ternyata ada juga tentang pemikiran sosialis
Ekonomi Islam oleh HOS Cokroaminoto. Pengungkapan biografi singkat HOS Cokroaminoto
juga diperlukan untuk mengetahui latar belakang sejarah dan budaya penulisnya. Demikian
juga sikap tokoh yang meeupakan tokoh berpengaruh bagi penegakan keutuhan bangsa.
Dalam penulisan artikel ini digunakan data serta informasi yang diperoleh dari studi kajian
pustaka. Dengan adanya data dan informasi yang diperoleh diharapkan dapat menghasilkan
tulisan yang komprehensif sesuai dengan topiknya.
PEMBAHASAN
Biografi HOS Cokroaminoto
Hal ini terjadi karena Cokroaminoto termasuk kedalam golongan bangsawan, sehingga
dia tidak ada hambatan atau kesulitan dalam menempuh pendidikan, seperti halnya anak-anak
keturunan ningrat dan anak pejabat lainnya.Pendidikan dasar ditempuhnya di Madiun, di
sekolah Belanda. Sedangkan pendidikan lanjut ditempuhnya di Opleiding School Voor
Inlandsche Ambtenaren (OSVIA) yang merupakan sekolah untuk pegawai pribumi, di
Magelang, Jawa Tengah, tamat pada tahun 1902. Di OSVIA yang lama pendidikannya
selama 5 tahun itu pengantarnya bahasa Belanda
b) Islam dan Sosialisme (1924). Buku ini merupakan Magnum Opus Tjokroaminoto, yang
ditulis di Mataram pada bulan November 1924,dan diterbitkan oleh penerbit Bulan Bintang
Jakarta.
c) Reglament Umum Bagi Umat Islam (1934). Karya ini selesai ditulis pada tanggal 4
Februari 1934, dan disahkan oleh kongres PSII di Banjarnegara pada tanggal 20-26 Mei 1934
yang mengupas tenang Akhlaq, Aqidah, Perkawinan, Ekonomi, Amar Ma’ruf Nahiy Munkar
serta perjuangan.
Sosialisme adalah serangkaian sistem ekonomi dan sosial yang ditandai dengan
kepemilikan sosial atas alat-alat produksi dan manajemen mandiri pekerja, serta teori-teori
dan gerakan politik yang terkait dengannya. Sosialisme yang dicetuskan oleh HOS
Cokroaminoto adalah sosialisme Islam. HOS Cokroaminoto membahas tentang sosialisme
Islam secara spesifik, yang bersandar kepada ajaran-ajaran agama Islam. Sosialisme yang
diajarkan oleh HOS Cokroaminoto adalah sosialisme yang telah dipraktikkan sejak zaman
Rasulullah SAW, berbeda dengan sosialisme yang merupakan pengaruh dari bangsa barat
(Eropa). Sosialisme Islam adalah pergerakan sosialisme yang dikontrol oleh identitas
keislaman untuk mencapai kesempurnaan hidup di dunia maupun akherat (Nasihin 2012).
Terdapat dua macam sosialisme yang di kenal oleh Islam, yaitu(H.O.S. Tjokroaminoto
2010):
Peraturan-peraturan muslim adalah peraturan yang berasal dari Tuhan yang berdiri di ata
segala apa saja, sehingga tidak ada individu atau kelompok tertentu yang dapat mengubah
peraturan-peraturan untuk kesenangan atau kepentingannya sendiri (H.O.S. Tjokroaminoto
2010). Oleh karena peraturan berasal dari Tuhan dan hanya Tuhanlah yang dapat membentuk
peraturan, maka dapat dipastikan tidak ada peraturan yang hanya mengakomodasi
kepentingan individual atau kelompok tertentu. Peraturan yang berasal dari Tuhan adalah
peraturan yang adil yang mengakomodasi kepentingan semua individu dan kelompok yang
ada di dalam negara.
1. Dasar sosialisme Islam adalah ajaran dalam Al-Quran (Surat Al-Baqarah ayat 213)
yang menyatakan bahwa seluruh umat manusia itu bersaudara atau bersatu (kaanan
nasu ummatan wahidatan). Oleh karena umat manusia bersaudara dan bersatu, maka
merupakan kewajiban seluruh individu untuk mencapai keselamatan bersama.
2. Al-Quran juga mengajarkan umatnya untuk menciptakan perdamaian, selain itu
terdapat ajaran bahwa Allah telah memisah-misahkan kita menjadi golongan-
golongan dan suku-suku agar supaya kita mengenal satu sama lain (QS Al-Hujurat :
12).
3. Rasulullah S.A.W. bersabda bahwa Allah telah menghilangkan kecongkakan dan
kesombongan di atas asal turunan yang tinggi, sehingga seorang Arab tidak lebih
tinggi dan mulia daripada seorang asing, melainkan karena takut dan baktinya kepada
Allah.
4. Rasulullah S.A.W. juga bersabda bahwa Allah hanyalah satu, dan asalnya sekalian
manusia itu hanyalah satu, dan mereka mempunyai agama hanyalah satu juga.
1. Semua umat Islam, kaya atau miskin, dari berbagai macam suku bangsa dan shalat di
mesjid dengan tidak mengadakan perbedaan sedikitpun tentang tempat atau derajat, di
bawah pimpinan orang yang dipilih dalam perkumpulan itu.
2. Dua kali dalam setahun penduduk suatu kota atau tempat berkumpul untuk
melaksanakan shalat Idul Fitri dan Idul Adha dan berjabat tangan serta berangkulan
satu sama lain dengan rasa persaudaraan.
3. Setiap umat Islam diwajibkan bagi yang mampu untuk mengunjungi Mekah dalam
rangka menunaikan ibadah haji pada waktu yang telah ditentukan untuk berkumpul di
suatu tempat dengan pakaian yang sama dan sangat sederhana, terlepas dari tinggi dan
rendah derajatnya dan perbedaaan bangsa dan warna kulit.
Haji Oemar Said Tjokroaminoto merupakan pemikir kritis yang membawa sebuah
pemikiran Sosialis Islam. Kemudian, dalam pembahasan ini, penulis mencoba mengungkap
hal yang jarang dibahas oleh para akademisi tentang pemikiran Tjokroaminoto. Meski sulit
untuk menggabungkan sistem religi dengan ekonomi, namun beliau sudah melakukan dan
memberikan sumbangsihnya lewat pemikirannya tenang ekonomi Islam. Secara umum, aspek
ekonomi yang terdapat dalam sosialisme Islam oleh HOS Tjokroaminoto seperti yang
diungkapkan dalam Tesis (Mahardi, 2020: 8) ada empat pembahasan besar yaitu pertama
urusan hak tanah, kedua konsep transaksional, ketiga akhlak dan praktik perdagangan,
keempat prioritas umat. Ke empat hal ini sangat berbeda dengan ekonomi sekuler yang
praktiknya meniadakan unsur kepemilikan pribadi.
Menurut HOS. Tjokroaminoto, secara Islam kepemilikan pribadi diakui selama tidak
melebihi apa yang diperlukan untuk meraup keuntungan dari kepentingannya dan
transaksinya dilakukan secara lazim dan sesuai dengan ketentuan. Kemudian, harus
mendahulukan kepentingan umum. Berikut adalah penjelasan keempat unsur yang dibahas di
paragraf sebelum nya.
KESIMPULAN
Tulisan ini menyajikan penjelasan mengenai biografi, pemikiran sosialis Islam, dan
Ekonomi Sosialis Islam oleh HOS Tjokroaminoto. Belum banyak tulisan yang membahas
tentang Ekonomi menurut pemikiran Tjokroaminoto. Selain itu, dalam hal ekonomi,
Tjokroaminoto membahas dalam 4 cakupan sistem ekonomi yaitu antara lain mengenai Hak
Tanah, Konsep Transaksional, Akhlak dan Praktik perdagangan, dan prioritas Umat.
Keempatnya berbeda dengan prinsip sosialisme sekuler yang meniadakan kepemilikan
pribadi. HOS cokroaminoto menggunakan kitab Suci Al-Quran dan Hadits – Hadits.
DAFTAR PUSTAKA
Salim, Agus. (2019). Ensiklopedia Tokoh Nasional: Haji Oemar Said Tjokroaminoto (1882-
1934). Bandung: Nuansa Cendikia
Sugiarto, Toto. (2021). Abdul Kadir (1771-1875) hingga HOS Cokroqminoto 1883-1934)
Versi Ensiklopedi Peri tis Kemerdekaan Indonesia. Hikam Pustaka
Kurnia, Rahmat. HOS Tjokroaminoto Sang Raja Tanpa Mahkota. Jakarta: Bee Media
Pustaka
Mahardi, Didin Putra. (2020). Pemikiran Ekonomi Sosislis Haji Oemar Said Tjokrkaminoto.
Thesis UAIN
Aziz, Muhammad Amrun. (2018). Islam, Sosialisme, dan Politik Perspektif Pemikiran .
HOS. Tjokroaminoto. Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
Manan, Firman. (2016). Sosialisme Islam: Perspektif Pemikiran Politik HOS Tjokroaminoto.
Jurnal Wacana Politik
Usman. Muh. Ilham (2019). Sosialisme Islam: Percikan Pemikiran Keislaman HOS
Tjokroaminoto. Jurnal Pappasang