Anda di halaman 1dari 6

Pemikan Poltik Dan Relefansinya Terhadap Situasi Saat Ini

(Arif Hidayatulah Amsah, 30600116002, angkatan 2016, Ilmu poltik, Fakultas Ushuluddin

Filsafat dan Poliik, UIN Alauddin Makassar)

A. Pemikiran politik Tan Malaka

Tan Malaka adalah seorang tokoh yang berperan penting dalam perjuangan

kemerdekaan manusia terutama di Indonesia, dan telah banyak melahirkan ide dan

pemikiran yang orisinil. Salah satu pemikran yang paling dikenal adalah politik social.

Dimana socialis selalu dikait kaitkan dengan komunsme dan ujung ujungya menuju

kepada marxisme.

Rasanya berbincang mengenai marxisme akan memberikan kita sedikit banyak

kesepakatan bahwa marxisme merupkan suatu ideology anti kediktatoran, anti

penindasan…Marxisme oleh Tan Malaka ditafsirkan dengan bagaimana manusia harus

berperilaku secara lurus sesuai dengan hukum hukum alam….1

Perlu disadari, bahwa pada masa penjajahan masyarakat Indonesia adalah masyarakat

majemuk (Plural Societies) yaitu masyarakat yang terbagi kedalam tiga atau lebih

elemen masyarakat.

Struktur masyarakat majemuk biasanya berbenuk piramida, dengan penguasa


berada diatas dengan jumlah yang sedikit dibanding dengan jumlah penduduk.
Dibagian tengah adalah kelas penengah dengan jumlah penduduk yang sedang.
Sedangkan pada bagian bawah adalah jumlah penduduk yang besar namun tidak
memiliki apa apa2

1
Ahmad Suhelmi, dkk , Islam Dalam Tinjauan Madilog, (Jakarta, Komunitas Bambu, 2000) cet.2, h.64
2
Safrizal Rambe, Pemikran Politik Tan Malaka, (Yokyakarta, Pustaka Pelajar, 2003) h.192
Hal inilah yang mungkin menjadi dasar pemikiran Tan Malaka untuk mewujudkan

keadilan dalam masyarakat. Untuk mencipakan keseimbangan dalam kehidupan social.

Apa bila ditinjau pada masa sekarang ini, pemikiran Tan Malaka masih sangat

berpengaruh. Karena perbandingan antara sikaya dan simiskin masih sangat banyak.

Sehingga perlu adanya pemeratan kehidupan oleh pemerintah. Salah satu contohnya

adalah penerapan UKT/BKT yang merupakan pembiayaan kuliah secara silang.dimana

sikaya mensubsidi si miskin untuk bisa kuliah. Ini adalah salah satu langkah dalam

mewujudkan pemanfaatan klaster social.

Ketika biaya kuliah yang sebenanya adalah Rp.4.000.000. Maka untuk orang orang

kalangan atas yang memiliki penghasilan diatas Rp. 10.000.000 pasti tidak terbebani.lain

halnya dengan orang orang kalangan bawah yang hanya mampu menghasilkan uang

perbulan sebesar Rp.1.500.000 misalnya. Pasti akan sangat sulit dan membebani

keluarga. Dengan demikian UKT/BKT menjadi solusi yang sangat tepat. Kelas atas

membayar lebih mahal dibandingkan dengan kelas bawah untuk menutupi biaya kuliah

kelas bawah, maka terciptalah suatu pola kehidupan social.

B. Pemikiran Politik H.O.S Tjokroaminoto

H.O.S Tjokroaminoto merupakan salah satu tokoh pergerakan nasional yang

memberikan pengaruh besar dalam dinamika politik Indonesia, termasuk di dalamnya

membentuk pemikiran politik maupun mempengaruhi tindakan politik banyak tokoh

pergerakan nasional.

Sebagai seorang tokoh pergerakan yang juga merupakan tokoh Islam politik, salah

satu pemikiran H.O.S. Tjokroaminoto yang memberikan pengaruh besar terhadap

perkembangan di Negara ini terhadap pemikiran politik Islam Indonesia adalah


pemikiran politiknya tentang sosialisme Islam. Tjokroaminoto dengan demikian

merupakan tokoh pergerakan sekaligus tokoh muslim yang meletakkan dasar pemikiran

politik yang menghubungkan antara ajaran Islam dan pemikiran sosialisme di Indonesia.

Pemikiran politik H.O.S. Tjokroaminoto tentang sosialisme Islam memberikan


gambaran tentang faham sosialisme yang dibangun atas dasar ajaran agama Islam,
yang inti ajaran bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah. Sosialisme Islam yang
dikemukakan oleh Tjokroaminoto merupakan sosialisme yang telah berjalan sejak
masa kepemimpinan Rasulullah S.A.W dan para sahabatnya. Dengan demikian
sosialisme Islam tidaklah dipengaruhi oleh faham sosialisme yang berasal dari
Barat yang baru berkembang pada abad ke-19. Pemikiran politik sosialisme Islam
tersebut dengan demikian mempunyai kesamaan dengan pemikiran Kiri Islam, yang
menempatkan Al-Quran dan As-Sunnah sebagai sumber utama pergerakannya. 3

Apa bila berbicara mengenai sosilisme maka banyak orang yang selalu mengatakan

komunis yang tak ber-Tuhan. Melihat hal ini H.O.S Tjokroamnoto membuat

penggabungkan antara paham sosialis dengan islam. Dimana dalam mewujudkan cita cita

sosialis dia tidak melupakan agama.

Apabila ditinjau pada masa sekarang ini, pemikiran tersebut masih sangat

dibutuhkan. Karena itu sangat sesuai dengan ideology Negara kita. Walaupun tidak

dengan jelas menyebutkan sosialisme Islam. Akan tetapi dalam pancasila yang dijadikan

sebuah ideology di negara ini sebenarnya tersirat makna sosialisme islam.

Sosialisme islam jika ditinjau dalam pancasila termuat didalam sila pertama dan sila

ke lima. Unsur sosialisnya termuat dalam sila kelima yang bunyinya, Keadilan social

bagi suluruh rakyat Indonesia. Sudah sangat jelas bahwa Negara ini meginginkan

keadilan tanpa ada perbedaan yang siknifikan antara rakyatnya.

3
Firman Manan, “SOSIALISME ISLAM: PERSPEKTIF PEMIKIRAN POLITIK H.O.S. TJOKROAMINOTO”.
Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas Padjadjaran. Vol. 1 No. 1, 2016, h. 70.
Sedangkan pada poin islamnya tertera pada sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha

Esa. Walaupun tidak terdapat kata Islam akan tetapi telah menggambarkan pelambangan

Tuhan yang menjadi penguasa untuk alam semesta. Tapi sebenarnya sila pertama ini

merupakan perubahan dari yang sebelumnya Ketuhanan dengan kewajibkan menjalankan

syariat islam bagi pemeluk pemeluknya didalam piagam jakarta. Dengan demikian islam

telah terwakilkan dalam sila pertama tersebut.

C. Pemikiran Poltik Sukarno

Soekarno, pemikiran masa mudanya sangat progresif dan revolusioner ketika

melakukan perlawanan teradap dominasi penjajah kolonialisme Belanda, sedangkan

Soekarno tua sangat anti perubahan, pro statusqo dan pendukung kemapanan kekuasaan.4

Sebenarnya pemikiran sukarno mengenai demokrasi terpimpin lahir dimasa tuanya.

Pada masa mudanya sukarno sangat tidak menyukai hal yang berbau penguasa. Yang dia

inginkan adalah keadilan dan pandangan yang sama dimata masyarakat. Akan tetapi

dalam perjalanan politiknya dia berubah dengan menawarkan politik demokrasi

terpimpin yang dinilai otoriter.

Soekarno salah satu tokoh dari empat pendiri Republik Indonesia, pemikiran
politiknya sangat luas, salah satu pemikiran politiknya tentang demokrasi yaitu
demokrasi terpimpin menjadi kontroversi, mengingat di masa mudanya, Soekarno di
kenal sebagai sosok pemikir politik yang sangat revolusioner, humanis dan progresif
di zamannya. Sedangkan, pemikirannya tentang demokrasi terpimpin menempatkan
sosoknya sebagai pemimpin yang dinilai otoriter oleh lawanlawan politiknya.
Tulisan ini merupakan studi pemikiran tentang Soekarno, khususnya pemikirannya
tentang konsep demokrasi yang dia nilai sebagai konsep politik khas tradisi-budaya
Indonesia.5

4
Gili Argenti, Dini Sri Istiningdias “PEMIKIRAN POLITIK SOEKARNO TENTANG DEMOKRASI TERPIMPIN”.
FISIP-UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG (UNSIKA). Vol. 2 No. 2, 2017, h. 15.
5
Gili Argenti, Dini Sri Istiningdias “PEMIKIRAN POLITIK SOEKARNO TENTANG DEMOKRASI TERPIMPIN”.
FISIP-UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG (UNSIKA). Vol. 2 No. 2, 2017, h. 14.
Pemikiran politik Soekarno tentang demokrasi terpimpin bila dilihat relevansinya

dengan konteks Indonesia saat ini dimana gelombang demokratisasi sudah menjadi

sistem politik yang mapan eksistensinya dan tidak bisa ditawartawar lagi, merupakan

suatu kekeliruan besar bila direlevansikan dalam konteks kekinian, sistem demokrasi

terpimpin merupakan sistem politik yang cenderung otoriter dan refresif. Sangat jauh

berbeda dengan situasi Indonesia kontemporer sekarang yang sangat menjunjung tinggi

nilai-nilai demokrasi.
DAFTAR PUSTAKA

Argenti Gili, Istiningdias Dini Sri. 2017. Pemikiran Politik Soekarno Tentang Demokrasi

Terpimpin. Volume 2 (h. 14-27). Karawang :FISIP-UNIVERSITAS

SINGAPERBANGSA KARAWANG (UNSIKA).

Manan Firman. 2016. Sosialisme Islam: Perspektif Pemikiran Politik H.O.S. Tjokroaminoto

Volume 1 (h. 62-70). Bandung: Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas

Padjadjaran

Rambe Safrizal. 2003. Pemikran Politik Tan Malaka. Yokyakarta: Pustaka Pelajar

Suhelmi Ahmad, dkk. 2000. Islam Dalam Tinjauan Madilog. Jakarta: Komunitas Bambu

Anda mungkin juga menyukai