Anda di halaman 1dari 11

RANGKUMAN MATERI MENJELANG PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT)

KELAS VIII MTsN 5 KEDIRI

A. SEMANGAT KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 1908


1. Kondisi Bangsa Indonesia sebelum Tahun 1908
Pada tanggal 20 Maret 1602, Indonesia telah dikuasai oleh Belanda sejak didirikannya
VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie). Penderitaan Indonesia tidak cukup sampai di situ,
karena Belanda juga melaksanakan politik adu domba (Devide et Impera) yang membuat seluruh
kehidupan masyarakat menjadi rusak dan Belanda pun ikut campur dalam pemerintahan
kerajaan. Atas hasutan Belanda terjadi kesalahpahaman dan timbul rasa saling mencurigai.
Akibatnya, kekuatan terpecah menjadi kubu yang pro dan kontra dengan Belanda. Kecurigaan
menimbulkan permusuhan antaranggota kerajaan sehingga kekuasaan kerajaan melemah.
Penderitaan rakyat Indonesia pada masa sebelum tahun 1908 lainnya:
1) Tahun 1808-1811, pada masa Deandles melaksanakan kerja rodi (membangun jalan di Pulau Jawa,
mulai dari Anyer hingga Panarukan).
2) Tahun melalui tanam paksa (Cultur Stelsel) gagasan dari Johannes van den Bosch yang
mewajibkan setiap desaa menyisihkan sebagian tanahnya 20% untuk ditanami komoditi ekspor
khusunya kopi, tebu, dan tarum (nila). Hal itu sangat merugikan petani Indonesia.
Berbagai upaya perlawanan fisik telah terjadi sebelum tahun 1908 melalui tokoh-tokoh
berikut:
1) Sultan Agung Hanyakrakusuma dari Mataram
2) Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten (1650-1692)
3) Sultan Hasanudin dari Makassar Sulawesi Selatan
4) Pattimura (Thomas Matuliesi) dari Maluku
5) Imam Bonjol dari Sumatera Barat
6) Pangeran Diponegoro (Ontowiryo) dari Yogyakarta (1825-1830)
7) Pangeran Antasari dari Banjarmasin
8) Sisingamangaraja XII dari Tapanuli Sumatera Utara
Dari perjuangan sebelum tahun 1908 tersebut seringkali mengalami kegagalan.
Faktornya dikarenakan :
1) Kurang adanya persatuan
2) Faktor persenjataan masih tradisional
3) Perjuangan masih bersifat kedaerahan/tradisional
4) Politik Devide et Impera oleh Belanda sehingga mudah terpecah belah
5) Tidak terorganisir atau tidak kompak belum mempraktikan taktik perang
6) Tergantung pada satu pemimpin
7) Pendidikan rakyat masih rendah, dsb
Dikarenakan kegagalan tersebut, melalui politik etis (politik balas budi) melalui
pembangunan STOVIA, MULO, dan HIS di bidang edukasi muncullah masyarakat Indonesia
terpelajar yang menjadi bumerang sendiri bagi Belanda sehingga masuklah era kebangkitan
nasional. Berikut ini faktor pendorong Kebangkitan Nasional 1908 adalah :
Faktor Internal Faktor Eksternal
Penderitaan rakyat akibat penjajahan Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang
1905
Lahirnya golongan-golongan terpelajar dan Masuknya paham baru seperti nasionalisme dan
cendekiawan demokrasi di Asia
Sejarah kejayaan kerajaan di masa lampau (Sriwijaya Kebangkitan nasional negara-negara tetangga
dan Majapahit) seperti India dan Filipina
Adanya semangat persamaan derajat sebagai bentuk Munculnya kesadaran pentingnya semangat
kesadaran akan harga diri sebagai suatu bangsa nasional
Adanya perubahan kebijakan Belanda yang Perang Dunia I menyadarkan bangsa terjajah
mengakibatkan mudahnya penyebarluasan gagasan
nasionalisme
Terdapat faktor pendorong tersebut menyebabkan berubahnya startegi dalam melawan
penjajahan di Indonesia sebelum tahun 1908 dan setelah tahun 1908. Berikut ini adalah perbedannya,
yaitu:
No. Sebelum 1908 Mulai dan Sesudah 1908
1. Dipimpin raja atau tokoh bangsawan Dipimpin dan digerakkan oleh kaum terpelajar atau
dan tokoh agama cendekiawan
2. Bersifat kedaerahan (lokal) dan kurang Bersifat nasional dan telah ada kerja sama
adanya persatuan antardaeragh
3. Bersifat fisik atau perjuangan dilakukan Diplomasi denganmenggunakan cara-cara modern,
dengan menggunakan senjata yang seperti perundingan, lobbying, dan sebagainya
sederhana
4. Terfokus pada pemimpin kharismatik Memiliki organisasi yang memungkinkan adanya
(terpandang) kaderisasi (pergantian pemimpin da anggota)
5. Bersifat reaktif dan spontan Memiliki visi dan tujuan yang jelas, yaitu mencapai
Indonesia yang merdeka
6. Mudah terpengaruh oleh politic devide Belanda menggagalkan perjuangan rakyat
et impera (Politik adu domba oleh Indonesia melalui penerbitan peraturan untuk
Belanda) membubarkan organisasi yang menentang
kebijakan Belanda

2. Organisasi-Organisasi Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik


Indonesia
(di halaman berikutnya)

3. Mewujudkan Persatuan dan Kebanggaan sebagai Bangsa Wujud Nilai Kebngkitan Nasional
Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia yang paling menonjol adalah
a) Perasaan Senasib
b) Kebangkitan Nasional
c) Sumpah Pemuda
d) Proklamasi Indonesia
Berikut perilaku yang dapat mewujudkan perilaku kebangkitan nasional:
a) Lingkungan Keluarga
1) membaca buku bertema perjuangan bangsa Indonesia
2) mengibarkan bendera merah putih di depan rumah pada hari-hari besar nasional
b) Lingkungan Sekolah
1) melaksnakan upacara di lingkungan sekolah secara khidmat
2) menghayati dan memaknai lagu-lagu perjuangan
3) mengaitkan setiap materi pembelajaran dengan nilai-nilai kepahlawanan
c) Lingkungan Masyarakat
1) memelihara kerukunan dengan sesama warga masyarakat
2) mengamalkan sikap kesetiakawanan nasional di masyarakat
d) Lingkungan Berbangsa dan Bernegara
1) mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
2) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3) memiliki jiwa nasionalis dan patrotis, dsb
TABEL ORGANISASI MASA KEBANGKITAN NASIONAL INDONESIA

Tanggal
No. Nama Organisasi Pendiri/Pemimpin Tujuan Sebab Bubar Sifat Keterangan
Berdirinya
1 BUDI UTOMO 20 Mei 1908 1. dr. Wahidin Kemajuan harmonis Munculnya perpecahan Kooperatif 1. Organisasi pelopor
(Hanya berkembang di (Tanggal pendirian Sudirohusodo antara bangsa dan negara dalam Budi Utomo yaitu (bekerja pergerakan nasional
wilayah Jawa danBudi Utomo (penggagas) terutama dalam nidang munculnya kelompok sama 2. Kongres pertama
Madura, bergerak di ditetapkan sebagai 2. dr. Sutomo pendidikan, pertanian, radikal dan moderat, dengan dilaksanakan pada 5 Oktober
bidang Sosial-Budaya Hari Kebangkitan (Ketua) peternakan,industri dan tidak pernah mendapat Belanda) 1908 menetapkan pusat budi
tidak berpolitik
Nasional oleh Ir. 3. Pelajar Stovia kebudayaan. dukungan massa, adanya utomo ada di Yogyakarta
selanjutnya pada masa dr Soekarno) (Sekolah kebijakan poitik Belanda 3. Corak perjuangannya
Tjipto Mangunkusomo kedokteran) yang menghilangkan terorganisasi dan sistematis
bergerak di bidang wibawa Budi Utomo.
politik)
2 INDISCHE PARTIJ 25 Desember 1912 1. E.F.E Douwes Membangun rasa cinta Ketiga pendiri Indische Kooperatif 1. Organisasi Politik Pertama
(bergerak di bidang di Bandng Dekker tanah air serta Partij diasingkan oleh di Indonesia
politik) 2. Suwardi mempersiapan Belanda sehingga Indisce 2. Ki Hajar Dewantara
Suryaningrat (Ki kehidupan rayat yang Partij tidak ada merupakan pendiri Taman
Hajar merdeka pemimpinnya. Siswa sehingga disebut
Dewantara) sebagai Bapak Pendidikan
3. dr. Tjipto Nasional, serta ‘ Als ik eens’
Mangunkusomo merupakan tulisannya yang
Ketiga pendiri terkenal.
tersebut terkenal 3. E.F.E Douwes Dekker
dengan julukan merupakan orang keturunan
“Tiga Serangkai”. Belanda yang membela
Bangsa Indonesia.
3 MUHAMMADIYAH 18 November 1912 K.H. Ahmad Memajukan pengajaran Hingga saat ini masih ada Non-
(organisasi Islam modern di Yogayakarta Dahlan berdasarkan agama, Kooperatif
yang bergerak di berbaai memajukan pengertian (tidak
bidang kehidupan) ilmu agama dan hidup bekerja
menurut peraturan sama
agama. dengan
Belanda)
Tanggal
No. Nama Organisasi Pendiri/Pemimpin Tujuan Sebab Bubar Sifat Keterangan
Berdirinya
4 NAHDATUL ULAMA 31 Januari 1926 di K. H. Hasyim Memperjuangkan Hingga saat ini masih ada Non-
(NU) Surabaya Asy’ari berlakunya ajaran Kooperatif
Organisasi keagamaan K.H. Wahab agama Islam yang
yang bergerak di Hasbullah berhaluan ahlusunah
berbagai bidang wal jamaah dengan
kehidupan yaitu : agama, menganut 4 madzab
pendidikan, sosial, dan
ekonomi
5 SAREKAT ISLAM 16 Oktober 1911 H. Samanhudi Memperkuat diri bagi Tersusupi paham Kooperatif Organisasi massa pertama di
(awal mula bernama (Solo) pedagang-pedagang komunisme sehingga Indonesia
Sarekat Dagang Islam Indonesai terhadap menimbulkan perpecahan
Islam/SDI diubah oleh pedagang Cina, yakni Sarekat Islam
Haji Oemar Said agar memajukan kehidupan Merah (berhaluan
yang bergabung tidak agama Islam. komunis), dan Sarekat
hanya kalangan Islam Putih (asli)
pedagang saja)
6 PARTAI KOMUNIS 23 Mei 1920 Sneevliet Untuk membebaskan Terjadi konflik dan Non- PKI sempat menjadi 4 partai
INDONESIA H. W. Dekker Indonesia dari pemberontakan kepada kooperatif terbesar di Indonesia dengan
(dipengaruhi oleh ajaran P. Bergsma penjajahan Pemerintahan semboyan “Sama rata sama
marxis) Ketiga orang rasa”. Tetapi saat ini menjadi
tersebut mendirikan (setiap fase berbeda organisasi politik terlarang
Indische Social tujuan) akibat dari sejarah
Democratische pemberontakan di masa
(ISDV) akibat lampau.
adanya Revolusi
Perancis, Revolusi
Amerika, dan
Revolusi Rusia.
Tanggal
No. Nama Organisasi Pendiri/Pemimpin Tujuan Sebab Bubar Sifat Keterangan
Berdirinya

7 PARTAI NASIONAL Bandung, 4 Juli Dr. Tjipto Kemerdekaan Indonesia PNI dianggap Non- 1. Awal mula bernama
INDONESIA (PNI) 1927 Mangunkusumo yang dicapai dengan membahayakan Belanda kooperatif Perserikatan Nasional
Mr. Sartono asas percaya pada diri karena menyebarkan Indonesia
Mr. Iskaq sendiri atau kekuatan ajaran pergerakan 2. Organisasi ini diketuai oleh
Mr. Sunaryo sendiri kemerdekaan sehingga Ir. Soekarno
Belanda melakukan 3. Terdapat banyak pelajar
penangkapan tokoh-tokoh Algemeene Studie Club
PNI, pada tanggal 25 (ASC) yang bergabung di
April 1931 PNI organisasi ini
dibubarkan oleh Mr.
Sartono
8 PERHIMPUNAN Belanda, 1908 1. Sultan Mengurus kepentingan Banyak mahasiswa Non- 1. Organisasi pergerakan
INDONESIA Kasayangan bersama orang Indonesia di Belanda kooperatif pertama yang memakai nama
(bermula dari organisasi 2. Noto Suroto perantauan Indonesia, lebih memntungkan Indonesia
Indische Vereniging) kemudian menjadi karirnya sehingga atas 2. Merupakan organisasi
organisasi politik usulan temannya tujuan perkumpulan social
tujuannya berubah yaitu Perhimpunan Indonesia mahasiswa Indonesia di
menjadikan Indonesia dialihkan ke organisasi Belanda
dengan pemerintahannya lain oleh Moh. Hatta 3. Memiliki tiga asas yaitu:
sendiri menentukan nasib sendiri,
kemampuan dan kekuatan
sendiri, dan persatuan dalam
menghadapi Belanda
4. Pemikiran Moh. Hatta
sangat berpengaruh di
organisasi ini sekaligus
menjadi ketua.
5. Memiliki 3 asas yaitu,
menentukan nasib sendiri,
kemampuan dan kekuatan
sendiri, serta persatuan
dalam menghadapi Belanda
Tanggal
No. Nama Organisasi Pendiri/Pemimpin Tujuan Sebab Bubar Sifat Keterangan
Berdirinya
9 GABUNGAN Batavia, 21 Mei M. Husni Thamrin Memperjuangkan Akibat Perang Dunia II, Kooperatif Anggota GAPI terdiri dari
POLITIK INDONESIA 1939 (pembela rakyat di Indonesia agar memiliki Belanda membuat Parindra, Gerindo, Partai
(GAPI) Volksraad) parlemen atau dewan peraturan inheemse militi Islam Indonesia, Persatuan
Mr. Amir legislatif sendiri dan memperketat izin Partai Katolik Indonesia,
Syrifuddin mengadakan rapat PSII, Persatuan Minahasa dan
Abikoesno Pasundan
Tjokrosoejoso
10 PARTAI INDONESIA Surabaya, 1930 dr. Soetomo Indonesia Mulia
dan Di akhir kekuasaan Kooperatif
RAYA (PARINDRA) Sempurna Hindia Belanda di
Indonesia dicurigai
debagai partai yang
bermain mata dengan
Jepang untuk
memperoleh
kemerdekaan
11 GERAKAN RAKYAT Jakarta, 24 Mei Mr. Sartono Untuk mencapai Karena Jepang masuk ke kooperatif Menggunakan taktik koperasi
INDONESIA 1937 Mr. Amir kemerdekaan di bidang Indonesia, akhirnya terhadap pemerintahan
(GERINDO) Syarfuddin ekonomi, sosial, dan organisasi ini dibubarkan Belanda
Dr. Adnan Kapau politik. Organisasi kelanjutan
Gani (ketua) Partindo tetapi bersifat
Mr. Moh. Yamin revolusioner

Catatan Tambahan:
Untuk PAT pelajarilah yang paling utama Organisasi Budi Utomo, Indische Partij, Nahdlatul Ulama, dan Perhimpunan Indonesia dari tabel ini.
B. SUMPAH PEMUDA DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA
1. Organisasi Pendorong Sumpah Pemuda
a) Tri Koro Dharmo
Perkumpulan ini dibentuk oleh para mahasiswa STOVIA. Penggeraknya adalah Dr. Satiman
Wirjosandjojo. Pada tanggal 7 Maret 1915, mereka mendirikan Tri Koro Dharmo yang berarti Tiga
Tujuan Mulia. Para anggota berasal dari Jawa, Bali, dan Lombok. Dan merupakan cikal bakal
organisasi Jong Java. Tiga tujuan Tri Koro Dharmo adalah
1) Mempererat tali persaudaraan antar siswa-siswi Bumi Putra pada sekolah menengah dan kejuruan
2) Menambah pengetahuan umum bagi anggotanya
3) Membangkitkan dan mempertajam peranan untuk segala bahasa dan budaya di wilayah Indonesia
Pada kongres pertama di Solo tahun 1918, Tri Koro Dharmo berubah nama menjadi Jong
Java dengan maksud untuk menarik simpati golongan dari Sunda, Bali, dan Madura. Pada kongres ini
juga berubahnya haluan Tri Koro Dharmo dari organisasi non-politik menjadi organisasi politik
b) Jong Java
Jong Java bermula dari terbentuknya organisasi Tri Koro Dharmo yang kemudian diubah
namanya menjadi Jong java yang bertujuan untuk mendidik para anggotanya supaya ia kelak dapat
menyumbangkan tenaganya untuk pembangunan Jawa Raya dengan jalan mempererat persatuan,
menambah pengetahuan anggota serta berusaha menimbulkan rasa cinta akan budaya sendiri. Ketua
pertama organisasi ini adalah Sukiman Wiryosanjoyo. Tetapi, ketika Sunardi Djaksodipuro tujuan
Jong Java tidak hanya membangun Jawa Raya tetapi harus bercita-cita menggalang persatuan dan
membangun Indonesia Merdeka.
c) Jong Sumatera Bond
Pada 9 Desember 1917, Jong Sumatranen Bond berdiri. Para pemimpinnya terdapat
Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, dan Nazir Pamuntjak. Anggotanya, 150 orang pemuda
Sumatera yang sednag belajar di Jakarta. Tujuannya:
1) Mempererat ikatan antarpemuda pelajar Sumatera
2) Mengajari pemuda agar menjadi pemimpin
3) Mengembangkan budaya Sumatera
Selain ketiga organisasi tersebut, masih banyak organisasi kepemudaan contohnya Jong
Ambon, Jong Minahasa, Jong Celebes, Sekar Rukun,dan lain sebagainya.

2. Sumpah Pemuda
a) Kongres Pemuda I (30 April-2 Mei 1926)
Pada tanggal 30 April-2 Mei 1926, berlangsung rapat besar para pemuda yang kemudian
dikenal dengan nama Kongres Pemuda I di Jakarta. Kongres Pemyda ini diketuai oleh Mohammad
Tabrani. Tujuan dari Kongres Pemuda I ini adalah
1) Membentuk badan sentral organisasi pemuda Indonesia
2) Memajukan paham persatuan kebangsaan
3) Mempererat hubunan antarperkumpulan pemuda kebangsaan
Hasil utama yang dicapai pada Kongres Pemuda I antara lain:
1) Mengakui dan menerima cita-cita persatuan Indonesia
2) Usaha untuk menghilangkan pandangan adat dan kedaerahan yang kolot, dan lain sebagainya

b) Kongres Pemuda II (27-28 Oktober 1928)


Pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928, diselenggarakan Kongres Pemuda II di Jakarta dengan tiga
kali rapat, pada rapat ketiga dibacakannya nashkah Sumpah Pemuda yang dilaksanakan di Gedung IC
(Indonesische Clubgebouw) atau sekarang dikenal sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Ide atau
penggagas penyelenggaraan Kongres Pemuda II berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar
Indonesia (PPPI). Kongres Pemuda II ini diketuai oleh Soegondo Djojopuspito yang juga berasal
dari PPPI.
Tujuan Kongres Pemuda II:
1. Melahirkan cita-cita semua perkumpulan pemuda-pemuda Indonesia
2. Membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia
3. Memperkuat kesadaran kebangsaan Indonesia dan memperteguh persatuan Indonesia
Hasil Kongres Pemuda II adalah
1) Menghasilkan rumusan sumpah pemuda yang ditulis oleh Muhammad Yamin
2) Mengikrarkan Sumpah Pemuda
3) Menetapkan bendera merah putih sebagai bendera kebangsaan Indonesia
Pada kongres II ini selain diikrarkan sumpah pemuda juga dikumandangkan pertama
kali lagu kebangsaan Indonesia yaitu Indonesia Raya yang diciptakan oleh Wage Rudolf
Suprtaman (W. R. Supratman). Lagu kebangsaan tersebut juga pertama kali dipublikasikan
pertama kali di tahun 1928 melalui media cetak Surat Kabar Sin Po. Meski sempat lagu tersebut
dilarang oleh Pemerintah Belanda, tetapi para pemuda tetap menyanyikannya.

3. Isi dan Makna Sumpah Pemuda


Teks sumpah pemuda memuat tiga pernyataan pokok, yaitu kebulatan tekad untuk untuk satu
tanah air, satu bangsa yang beradab, dan satu bahasa Indonesia. Berikut isi dan makna Sumpah
Pemuda yaitu:
1) Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Indonesia
Isi sumpah pemuda yang pertama ini menggambarkan bahwa pemuda dan pemudi Indonesia
bersungguh-sungguh untuk memperjuangkan kemerdekaan hingga titik darah penghabisan. Meskipun
pemuda dan pemudi tersebut berasal dari daerah yang berbeda-beda tetapi mereka berdiri atasa dasar
persamaan satu tanah air yaitu Indonesia.
2) Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Isi sumpah pemuda yang kedua ini menggambarkan walaupun kita berasal dari suku yang
berbeda-beda, namun pemuda pemudi mengakui satu bangsa yaitu bangsa Indonesia. Alinea ini
menegaskan rasa persatuan dan toleransi yang kokoh.
3) Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Isi sumpah pemuda yang ke-3 menegaskan bahwa Bahasa Indonesia dijadikan sebagai Bahasa
Persatuan. Artinya bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa efektif (alat komunikasi) masyarakat
Indonesia yang memiliki banyak bahasa daerah, dengan adanya bahasa Indonesia komunikasi dapat
terjalin dengan efektif meskipun antar daerah sehingga memunculkan rasa persatuan dalam berbahasa.

Hubungan yang dapat dikaitkan antara Bhinneka Tungga Ika dengan Sumpah Pemuda adalah
Sumpah Pemuda menjadi tonggak sejarah terbentuknya rasa persatuan

4. Simbol Negara
Simbol-simbol negara menurut UU No. 24 Tahun 2009 adalah:
1) Bendera
Bendera bangsa Indonesia adalah Bendera Merah Putih
2) Bahasa
Bahasa resmi negara Indonesia adalah bahasa Indonesia
3) Lambang Negara
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Burung Garuda Pancasila
4) Lagu Kebangsaan
Lagu kebnagsaan adalah lagu Indonesia Raya yang diciptakan oleh W. R. Soepratman
C. MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
Semangat kebangsaan dapat diartikan sebagai suatu dorongan untuk mempertahankan suatu
bangsa dan memberikan dampak positif dalam perkembangan berbangsa dan bernegara. Semangat dan
komitmen kebangsaan dapat ditumbuhkan dengan memupuk nasionalisme dan patriotisme. Sikap
patriotisme bersumber dari perasaan cinta tanah air sehingga menimbulkan kerelaan berkorban demi
bangsa dan negaranya. Hal itu berarti patriotisme ada apabila kita telah memiliki rasa nasionalisme.
Nasionalime adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negaranya sendir. Adapun
patriotisme berarti sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan
kemakmuran tanah airnya.
Adapun komitmen kebangsaan dapat ditunjukkan dengan sikap antara lain sebagai berikut.
a) Memiliki semangat persatuan dan kesatuan.
b) Memiliki semangat berjuang mempertahankan kemerdekaan.
c) Mendukung dan aktif agar tercapai cita-cita bangsa yaitu adil dan makmur.
d) Memiliki semangat berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.

1. Peran Tokoh dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia


a) Ir. Soekarno
Ir. Soekarno dikenal sebagai Bapak Proklmataor. Beliau berjasa dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia lewat jalur diplomasi (perundingan). Atas jasa besarnya beliau ditunjuk
sebagai Presiden pertama Republik Indonesia. Pada msa perjuangan kemerdekaan sebagai murid
Tjokroaminoto, Ir. Soekarno akrab dengan dunia kativis dan dunia tulis menulis di surat kabar.
Kemahirannya dalam menguasai 11 bahasa membuatnya menjadi juru debat yang handal yang tak
canggung berbicara pada dunia. Di masa mudanya, beliau mendirikan sebuah partai, menggalang
kekuatan rakyat, dan sering ditangkap oleh penjajah karena dianggap memberontak dan dijebloskan ke
penjara berkali-kali. dibuang ke pulau-pulau terpencil. Dalam pengapnya penjara,ia sempat
menuliskan pidato pembelaan dengan judul “Indonesia menggugat”, pidato yang mampu
menggerakkan jiwa rakyat Indonesia. Berbagai banyak jasa beliau untuk Bangsa Indonesia baik mulai
sebelum kemerdekaan hingga mempertahankan kemerdekaan RI.
b) Drs. Mohammad Hatta
Drs. Mohammad Hatta namanya tidak bisa dilepaskan dari Ir. Soekarno, beliau juga ditetapkan
sebagai Wakil Presiden RI pertama untuk mendampingi Ir. Soekarno. Berikut jasa-jasa beliau adalah
1) Menandatangani naskah Proklamasi bersama Ir. Soekarno
2) Menjadi pemimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag
Belanda
3) Menandatangani naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia
c) Sultan Hamengkubuwono IX
Peranan beliau untuk Indonesia adalah
1) Beliau yang menyatakan bahwa Yogyakarta adalah bagian dari NKRI
2) Pada saat ibu kota negara diserang, beliau mempersiapkan dan menyediakan Kota Yogyakarta
sebagai pusat pemerintahan RI
3) Sebagai anggota delegasi Indonesia dalam perundingan Roem Royen
4) Menjadi Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan pada sidang pertama cabinet Indonesia
5) Mewakili Indonesia dalam penandatanganan kedaulatan RI dan nenerima penyerahan kedaulatan
dari Belanda
Selain ketiga tokoh tersebut, masih banyak tokoh-tokoh yang memiliki semangat dan
komitmen kebangsaan yang tinggi. Kita dapat mempelajari dari tokoh-tokoh tersebut tentang pantang
menyerah, tidak mudah putus asa dan berjanji pada diri sendiri untuk melakukan apapun demi
majunya negara.
2. Bentuk-Bentuk Semangat dan Komitmen Kebangsaan
Bentuk-bentuk semangat dan komitmen kebangsaan dibagi menjadi 4 periode waktu yaitu:
1) Masa sebelum Pergerakan Kemerdekaan
2) Masa Pergerakan Nasional
3) Masa Proklamasi dan Perang Kemerdekaan
4) Masa Perjuangan Mengisi Kemerdekaan
Berikut beberapa sikap yang dapat diterapkan untuk mempertahankan kemerdekaan dan
mengisi perjuangan bangsa Indonesia:
1) Nasionalisme (cinta tanah air)
Perkembangan nasionalisme di Indonesia dilandasi oleh adanya faktor:
a) Persamaan senasib
b) Kesatuan tempat tinggal
c) Adanya keinginan bersama untuk merdeka
d) Cita-cita bersama untuk mewujudkan kemakmuran dan keadilan sebagai suatu negara
Nasionalisme menjadi dasar pembentukan negara kebangsaan. Negara kebangsaan adalah
negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan
2) Patrotisme (rela berkorban untuk negara)
Patrotisme lahir dari semangat nasionalisme dengan terbentuknya negara.Ciri-ciri patriotisme
sebagai berikut :
a) Cinta tanah air
b) Rela berkorban untuk kepentingan nusa dan bangsa
c) Menempatkan persatuan, kesatuan, keselematan bangsa dan negara di atas kepentingan pribdi dan
golongan
d) Bersifat pembaruan
e) Bnagga sebagai bangsa Indonesia

3. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Satu Kesatuan


1) Indonesia sebagai Satu Kesatuan Politik
Satu kesatuan politik memiliki pengertian sebagai berikut:
a) bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia juga harus merasa satu rasa, senasib sepenanggungan,
sebangsa, dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita bangsa;
b) bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang melandasi,
membimbing, dan mengarahkan menuju tujuannya;
c) bahwa seluruh kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan hukum dalam arti bahwa hanya satu
hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
2) Indonesia sebagai Satu Kesatuan Wilayah
Wilayah Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar atau kecil yang dihubungkan oleh
lautan harus dijaga dan diusahakan tetap menjadi satu kebulatan wilayah nasional dengan segala isi
dan kekayaannya.
3) Indonesia sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan Keamanan
Satu kesatuan pertahanan dan keamanan mengandung pengertian sebagai berikut:
a) bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman
terhadap seluruh bangsa dan negara;
b) bahwa tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan
negara dan bangsa.
4) Indonesia sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
Satu kesatuan ekonomi mengandung pengertian sebagai berikut:
a) bahwa kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama
bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air;
b) tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa meninggalkan
ciri-ciri khas yang dimiliki oleh daerah-daerah dalam pengembangan kehidupan ekonominya.
5) Indonesia sebagai Satu Kesatuan Sosial dan Budaya
Satu kesatuan sosial dan budaya memiliki pengertian sebagai berikut:
a) Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan
bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata, dan
seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa.
b) Corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal dan
landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya, dengan tidak menolak nilai-nilai budaya lain
yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa

4. Mewujudkan Perilaku Semangat dan Komitmen Kebangsaan dalam Kehidupan


a) Cinta Tanah Air
b) Membina Persatuan dan Kesatuan
Pada saat ini ada beberapa sikap yang bisa kamu lakukan dalam menjunjung semangat
persatuan kesatuan yaitu:
1) Menghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit
2) Mentaati peraturan yang berlaku
3) Menjaga kerukunan antar warga
4) Melaksanakan musyawarah untuk mencari solusi bersama dalam menyelesaikan masalah
5) Memiliki solidaritas terhadap sesama
wujud dari persatuan dan kesatuan bangsa adalah munculnya rasa toleransi kepada sesama.
c) Rela Berkorban
d) Pengetahuan Budaya dalam Mempertahankan NKRI
e) Sikap dan Perilaku Menjaga Kesatuan NKRI
Berikut beberapa sikap dan perilaku dalam mempertahankan NKRI, yaitu:
1) Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia
2) Menciptakan ketahanan nasional
3) Menghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit
4) Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan
5) Memiliki semangat persatuan yang berwawasan Nusantara
6) Mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam semangat dan komitmen kebangsaan kita tidak boleh memiliki sikap berikut:
1) Chauvinisme adalah rasa cinta, loyalitas maupun kesetiaan terhadap tanah air serta bangsa, dimana
dilakukan secara berlebihan tanpa mempertimbangkan pandangan orang lain atau dengan kalimat
sederhananya dapat diartikan sebagai paham yang mengagung-agungkan bangsa atau negara
sendiri dan memandang rendah bangsa lain
2) Primordialisme adalah paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik
mengenai tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan
pertamanya secara berlebihan
3) Etnosentrisme adalah fanatisme suku, suatu sikap individu yang menganggap kebudayaan yang
mereka miliki lebih baik daripada budaya suku lainnya.

____SELAMAT BELAJAR___
“Nilai itu penting, tapi kejujuran lebih utama”

Anda mungkin juga menyukai