Anda di halaman 1dari 33

POLA V

PERGERAKAN NASIONAL
Latar Belakang
Van De Venter untuk mengisi kas Hindia Belanda (Indonesia) yang kosong menciptakan
Trilogi Van De Venter / Trias Van De Venter (dalam Bahasa Indonesia artinya :Balas Budi ),
yang meliputi :
Edukasi (Pendidikan )
Irigasi ( Pengairan)
Transmigrasi ( Perpindahan Penduduk dari suatu daerah yang padat ke daerah
yang kurang padat atau pemerataan penduduk)
Perbedaan Perjuangan Sebelum 1908 dan Sesudah 1908 adalah sebagai berikut :
Sebelum 1908

Sesudah 1908

1. Perlawanan bersifat
Kedaerahan
( Masih sendiri sendiri di
setiap daerah )
2. Dipimpin Golongan
Ulama / Bangsawan
( Contoh : Teuku Umar dan
Sultan Agung )

1. Bersifat nasional
( Sudah saling bekerja
sama )

3. Belum terorganisir

3. Sudah terorganisir atau


mengandalkan perjuangan
diplomasi dengan
menggunakan organisasi
modern
( Perjuangan Organisasi ,
Contoh : politik )

4. Mengutamakan
Kepentingan Golongan

4. Mengutamakan
Kepentingan Nasional

5. Bentuknya Perang Fisik /


Bersenjata
( Contoh : Keris dan
Bambu Runcing )

5. Perang Diplomasi melalui


Organisasi

6. Pemimpin Sentral
(Sentris ),artinya
perjuangan sangat
bergantung pada
pemimpin.

6. Pemimpin Kolektif
(Bersama) ,
artinya jika pemimpin
perjuangan tertangkap ,
maka segera diganti
dengan yang lain
7. Sudah ada persatuan dan
kesatuan yang bersifat

7. Belum ada persatuan dan


kesatuan yang bersifat

2. Dipimpin Golongan
Terpelajar / Cendekiawan
[Cerdik Pandai]
( Contoh : Soekarno )

Sebelum 1908
Nasional

Sesudah 1908
Nasional.

Faktor Faktor pendorong pergerakan Nasional adalah :


Faktor Intern ( Dari Dalam )
1. Perasaan senasib sama sama dijajah
2. Kegagalan perjuangan pahlawan Nasional
3. Kejayaan Bangsa Indonesia pada masa lampau misalnya kejayaan
Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit
4. Lahirnya golongan terpelajar / Cendekiawan yang mempelopori dan
memimpin pergerakan nasional di Indonesia
5. Adanya penderitaan rakyat akibat penjajahan bangsa asing yang
menindas dan memeras kekayaan rakyat
6. Kemajuan kemajuan dalam bidang politik,social-ekonomi,dan
kebudayaan
7. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam sehingga muncul ukhuwah
Islamiyah (Persatuan Islam) untuk bersama-sama mengusir bangsa
penjajah yang non-muslim
Faktor Ekstern ( Dari Luar )
1. Masuknya ide ide baru melalui pendidikan
2. Adanya pengaruh pergerakan nasional di beberapa Negara Negara
kawasan Asia Afrika,seperti pengaruh peristiwa Kemenangan Jepang atas
Rusia (19041905)
3. Pengaruh pergerakan bangsa lain yaitu : ( Cina , Turki , Philipina , India ,
Mesir dan Revolusi Amerika,dll )
4. Adanya pengaruh paham paham baru dari Eropa seperti
nasionalisme,liberalism,sosialisme,dan paham demokrasi
5. Adanya pengaruh dari pemikiran-pemikiran para cendekiawan muslim
seperti :
Jamaluddin Al Afghani , Muhammad Abduh , Muhammad Iqbal ,
Sayid Ahmad Khan, dll yang mengajarkan bahwa segala bentuk
penjajahan dan penindasan manusia atas manusia yang lain harus
dilawan dan dihancurkan.
Jaman Kebangkitan Nasional terbagi atas :
Jaman Pembentukan ( 1908 1920 )
Adalah :
Jaman lahirnya organisasi organisasi yang bersifat Sosial maupun
Politik.
Meliputi :
Budi Utomo ( 20 Mei 1908 )
Sarekat Dagang Islam ( SDI / Sarekat Islam ( SI ) ( 1911 )
Indische Partij ( IP ) (25 Desember 1912 )
ISDV ( Semarang , 9 mei 1914 )
Gerakan Pemuda ( Jakarta , 7 Maret 1915 )
Taman Siswa ( Yogyakarta , 3 Juli 1922 )
Jaman Non Koorperasi ( 1920 1930 )

Adalah :
Jaman Organisasi yang penting tidak mau kerjasama dengan
pemerintahan Belanda.
Meliputi :
Partai Komunis Indonesia ( PKI ) ( 23 Mei 1920 )
Perhimpunan Indonesia ( PI ) ( 1908 )
Indonesia Studi Club ( ISC )
Partai Nasional Indonesia (PNI)
PPPKI ( Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia ) ( 17
Desember 1927 )
Gerakan Wanita
Taman Siswa ( Yogyakarta , 3 Juli 1922)
Jaman Koorperasi ( 1930 1942 )
Adalah :
Jaman Organisasai mau bekerjasama dengan pemerintahan
Belanda.
Meliputi :
Partindo ( Partai Indonesia ) ( 30 April 1931 )
PNI Baru ( Pendidikan Nasional Indonesia Baru ) ( Desember 1931 )
PBI ( Pergerakan Bangsa Indonesia )
Parindra ( Partai Indonesia Raya )
Gerindo ( Gerakan Rakyat Indonesia ) ( 1937 )
GAPI ( Gabungan Politik Indonesia

BUDI UTOMO

Pelopor

1907 : ia berusaha mencari dana untuk membiayai para pelajar Pribumi yang
miskin tetapi pandai.

Propaganda ini ia lakukan dengan cara :


1. Mencari sumbangan kepada orang kaya
2. Dicantum dalam majalah Retno Dumilah

: Dr.Wahidin Sudiro Husodo

Karena tidak berhasil ia mengemukakan idenya kepada Pemuda Soetomo

(SOETOMO)

Hasilnya
: 20 Mei 1908 didirikan BUDI UTOMO
Tujuan Budi Utomo : Mencerdaskan Bangsa Hindia Belanda
Anggota Budi Utomo:
1. Pelajar
2. Bangsawan
3. Pegawai negri
Pendukung :
1. Gunawan Mangunkusumo
2. Radjman Mangun Husodo
3. Cipto Mangunkusumo
5 Oktober 1908
: Budi Utomo mengadakan Kongres yang pertama yang diadakan di
Yogyakarta
Keputusan Kongres :
1. Budi Utomo bukan partai politik
2. Kegiatannya hanya pada bidang pendidikan
3. Pusat organisasi di Yogyakarta
4. Lingkup gerakannya Jawa dan Madura
5. Ketua : R.T. Tirto Kusumo <Bupati Karanganyar>
Pada saat Perang Dunia I (1914-1919) :

Budi Utomo mulai menunjukkan sifat politiknya yaitu dengan cara


memberikan usul kepada pemerintah Belanda agar bangsa Indonesia dilatih
kemiliteran
Usul tersebut ditolak dengan alasan badan yang menerima usulan tersebut belum
ada.
Budi Utomo membentuk panitia Indie Weerboor (Indie yang Berketahanan)
Anggota Indie Weerboor :
1) Dwijoswoyo
2) Abdul Muis
Tugas panitia Indie Weerboor adalah:
Pergi ke negri Belanda manyampaikan usul kepada Ratu Belanda
menyampaikan usul kepada ratu Belanda tentang pembentukan BPR (Badan
Perwakilan Rakyat)
Hasilnya :
a) 1916:Pemerintah Belanda membentuk Undang-Undang pembentukan BPR
b) 1917: Budi Utomo mulai beraliran politik
c) 1918: BPR resmi dibentuk di Indonesia dengan nama VOLKSRAAD
d) 1931: Budi Utomo resmi sebagai organisasi politik. Keanggotaannya terbuka
untuk umum, Tujuannya Indonesia Merdeka
Pada tanggal 20 Mei dijadikan hari Kebangkitan Nasional
Karena pada tanggal 20 Mei 1908 pertama kali lahir organisasi yaitu Budi
Utomo yang merubah pergerakan dari bersifat kedaerahan menjadi bersifat
nasional.
Budi Utomo disebut sebagai Pelopor Kebangkitan Nasional :
Karena Berdirinya Budi Utomo disusul berdirinya organisasi-organisasi yang
lain baik yang bersifat social maupun politik.

Sarekat Islam

1909 R. T. Tirto Adisuryo mendirikan perkumpulan dagang Islam.


1911 Berdiri Sarekat Dagang Islam (SDI).
Ketua : 1. Haji Samanhudi

2.

R. M. Tirtosudirdjo

Tujuan SDI
: Membuka kepentingan pedagang Indonesia dari ancaman
pedagang Cina.
Gerakannya di bidang : sosial, ekonomi, dan agama.

30

September 1912
Diadakan Kongres SDI yang pertama.
SDI berubah menjadi Sarekat Islam (SI).
Anggotanya semua orang asal beragama Islam.

26 Januari 1913
Sarekat Islam mengadakan Kongres I di Surabaya.
Keptusannya :
1. Ketua HOS Tjokroaminoto

2.

Wakil H. Agus Salim dan Abdoel Moeis

H. Agus Salim

Abdoel Moeis

3. Surabaya adalah pusat Sarekat Islam

Tujuannya :
1. Memajukan perdagangan.
2. Memberikan pertolongan kepada anggota.
3. Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk asli.
4. Memajukan agama Islam
Kota-kota di Jawa terjadi kerusuhan anti Cina akibatnya yang dituduh adalah Sarekat
Islam.

Sebagai tindak lanjut dari tuduhan tersebut Belanda memerintahkan agar :


1. SI cabang daerah berdiri sendiri.
2. SI pusat di Surabaya dibekukan.
3. Tahun 1915 dibentuk CSI (Central Sarekat Islam) yang tugasnya mengatur
kerja sama SI daerah.
17 27 Juni 1916
CSI mengadakan Kongres SI I di Bandung.
Keistimewaan dari Kongres ini adalah dalam kongres hanya boleh menggunakan
Bahasa Melayu.
20 27 Oktober 1917
Kongres Sarekat Islam ke-2 diadakan di Jakarta.
Hasilnya menolak usul Semaun untuk tidak ikut caampur dalam gerakan Indie
Weerboor.
1 Oktober 1918
Kongres Sarekat Islam ke-3 di Surabaya.
Menuntut Indonesia berparlemen.
1 Oktober 1919
Kongres Sarekat Islam ke-4 di Surabaya.
Membentuk Sentral Sarekat Pekerja.
1921
Sarekat Islam terpecah dua, yaitu :
1. Sarekat Islam (SI) putih beraliran murni Islam.
2. Sarekat Islam (SI) merah beraliran komunis.
1927 berdiri PSII.
Dalam waktu yang singkat Anggota Sarekat Islam banyak sekali sebab 90%
penduduk Indonesia menganut agama Islam.

INDISCHE PARTIJ
Berdiri : di Bandung, 25 December 1912
Pendiri:

Cipto Mangunkusumo

1. E.F.E Douwes Dekker


3. Suwardi Suryaningrat

2. Dr.

Asas:
1. Nasionalisme
2. Cooperative
Cita-citanya:
Menyatukan semua golongan yang ada di Indonesia (Indonesia asli, Indo) yang akan
menumbuhkan semangat nasional Indonesia.
Sebab: Golongan Indo dilupakan Belanda jadi harus bersatu.
Tujuan:
1. Membangkitkan rasa cinta kepada tanah air
2. Membangun kerja sama untuk kemajuan tanah air
3. Mempersiapkan tanah air bagi kehidupan bangsa yang merdeka
Program kerjanya:
1. Meresapkan cita-cita kesatuan nasional
2. Memberantas kesombongan sosial dalam pergaulan
3. Memberantas usaha yang membankitkan kebencian terhadap agama satu dengan
yang lainnya
4. Merperbesar pengaruh pro Hindia
5. Berusaha mendapat persamaan hak bagi semua orang Indonesia
6. Memperbaiki keadaan ekonomi bangsa Hindia
Akibat programnya:
Indische Partij adalah Partai Politik yang I
Dengan cita-cita dan tujuan utama: Indonesia Merdeka
Gerakan para pendirinya antara lain:
1. E.F.E Douwes Dekker
7 Januari 1913
: Melakukan propaganda dan berbicara di parlemen Belanda
tetapi ditolak
21-23 Maret 1913 : Mengadakan Kongres di Semarang

2. Dr. Cipto Mangunkusumo


Bergerak dalam perawatan medis
Sambil mengobati orang ia menyadarkan rakyat tentang Indonesia merdeka
3. Suwardi Suryaningrat
Bergerak dibidang pers
Menulis majalah De Express
Tulisannya berjudul Als Ik Een Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang
Belanda)
Isi: Kritik terhadap pemerintah Belanda yang merayakan HUT Kemerdekaan yang
ke-100
Karena dianggap membahayakan, akibatnya tokoh-tokoh Indische Partij diasingkan ke
Belanda.
31 Maret 1913
Tokoh IP berangkat ke Nederland
Di Belanda mendirikan Indische Partij Vereniging (IV)

Indische Partij Vereniging (IV)


Sepulang dari negri Belanda yang dilakukan tokoh PI antara lain:
1. Douwes Dekker mendirikan INSULINDE (Perkumpulan Indo).
2. Dr. Cipto Mangunkusumo dipulangkan tahun 1918 karena sakit dan meninggal
tahun 1943.
3. Suwardi Suryaningrat berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantoro dan
mendirikan Taman Siswa.

Taman Siswa

MUHAMADIYAH
Didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912
Pendiri :

Tujuan:
Memurnikan agama Islam dari unsur-unsur non-Islam
-- Modernisasi Islam
Cara kerjanya meniru Mizi dan Zending yaitu:
1. Mendirikan sekolah
2. Mendirikan Rumah Sakit PKU (Pertolongan Kesengsaraan Umum
3. Mendirikan Rumah Yatim Piatu
4. Mendirikan perkumpulan Kepanduan / Pramuka

Usaha Muhammadiyah ini mendapat tantangan dari Islam Konservatif


31 Januari 1926: Islam Konservatif mendirikan Nadhatul Ulama

NADHATUL ULAMA
Nadhatul Ulama berarti Kebangkitan Ulama
Pendiri:

25 Juli 1947 Hasyim Asyari Wafat

1942 Nadhatul Ulama (NU) diketuai Abdul Wahid Hasyim


Beliau adalah:
Ayah Abdurrahman Wahid (Presiden RI ke-4)

GERAKAN PEMUDA

Latar Belakang :
Kekecewaan para pemuda terhadap Budi Utomo yang menjadi perkumpulan kaum
tua.
TRI KORO DARMO (TIGA TUJUAN MULIA)
Berdiri
: Jakarta, 7 Maret 1915
Pendiri
: Dr. R. Satiman Wiryo Sanjoyo
Pendukung
: Sanjaya, Kadarman, Sunardi
Tujuan
1. Menyiapkan kader pimpinan nasional
2. Menebalkan rasa cinta pada tanah air
3. Mempercepat persatuan ke arah nasionalisme
Semboyan
1. Sakti
: Pemimpin harus pandai dan cakap
2. Budhi : Pemimpin harus jujur dan rela berkorban
3. Bakti
: Pemimpin harus berbakti pada tanah air

12 Juni 1918
Tri Koro Darmo berganti menjadi Jong Java.
Tujuan : mendidik anggotanya untuk memberikan tenaganya untuk pembangunan
Jawa Raya.
1924
Berdiri Jong Islamienten Bond
Dasar : Islam
Pendiri : H. Agus Salim
Membuat majalah Al Noes
Tujuan : Menggalang Persatuan
JONG JAVA diikuti berdirinya
a. Pasundan
b. Jong Sumatra
c. Jong Minahasa
d. Jong Ambon
e. Jong Celebes
1926
Perkumpulan pemuda (JONG) bergabung dalam Perhimpunan Pelajar-Pelajar
Indonesia (PPPI) di Jakarta.
Di Bandung muncul Pemuda Indonesia.

1931
Berdiri Indonesia Muda.

(Dr. R. Satiman Wiryo Sanjoyo)

ORGANISASI-ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL MASA


RADIKAL
(NON KOOPERATIV)

1. ISDV (Indische Social Democatishe Vereniging)


Didirikan
: Semarang, 9 Mei 1914
Pendiri
: H.j.f.m. Sneevliet (anggota partai buruh sosial Demokrat Belanda)

Gerakannya :
1913
: Sebagai staf surat kabar SOERABAYAASCH dan HANDELSBL
sebagai sekretaris SEMARANGSE HANDELSVERENIGING
memperkenalkan faham komunis di Indonesia
Tokoh : J.A.SRENDSTEDEN
H.W. DEKKER
P. BREGSMA
1914
: Menyusup dalam tubuh sarekat dagang Islam
1915
: Menerbitkan majalah HET VRIJE WOORD
1917
: ISDV terpecah dua yaitu :
1.
ISDV RADIKAL beraliran Komunis nantinya menjadi PKI (Partai
Komunis Indonesia)
2.
ISDV MODERAT beraliran Sosialis nantinya menjadi ISDP (Indische
Social Democratische Partij)
Oktober 1917 : Terjadinya Revolusi KOMUNIS RUSIA
Akibatnya :
ISDV Radikal menyerukan agar Indonesia juga mengadakan
Revolusi
Dengan cara menghasut buruh dan tentara yang tidak puas
terhadap pemerintah Belanda
Akibatnya :
Belanda melarang semua Partai mengadakan gerakan
untuk meredakan situasi Belanda dibawah pimpinan
G.J. Limburg Van Strum mengeluarkan JANJI NOVEMBER 1918
(NOVEMBER BILOFTE)
Isi : mengadakan pembaharuan setelah Perang Dunia I selesai

Partai Komunis Indonesia

Partai Komunis Indonesia berdiri pada tanggal 23 Mei 1920


Pendiri Partai Komunis Indonesia yaitu sebagai berikut :

Ketua

: Semaun

Semaun adalah anak


Prawiroatmodjo, pegawai
rendahan, tepatnya tukang
batu, di jawatan kereta api. Ia
lahir di kota kecil Curahmalang,
Mojokerto, Jawa Timur sekitar
tahun 1899 dan wafat pada
tahun 1971 . Ia juga adalah

Wakil

: Darsono
Darsono lahir pada tahun 1899.
Ayahnya seorang pegawai negeri,
karenanya Darsono mampu
mengenyam bangku sekolah.
Darsono akrab dengan kehidupan
petani karena pergaulanya dengan
anak-anak petani ketika masih
bocah.

Sekretaris
Bendahara

: Bergsma
: H.W. Dekker

Prinsip Partai Komunis Indonesia adalah INTERNASIONAL.


Dalam waktu singkat PKI berkembang cukup pesat disebabkan oleh :
1. Mengadakan propaganda yang menarik.
2. Memilih pemimpin yang berjiwa kerakyatan.
3. Pandai merebut masa rakyat.
4. Gerakannya bergabung dengan partai lain.
Gerakan gerakan PKI :
24 Desember 1920 PKI menjadi anggota Komitren (Komisi
Internasion).

25 Desember 1921

Kongres PKI yang pertama (I) terjadi


di Semarang.

1921 Sarekat Islam mengadakan pembersihan.


1922 TAN MALAKA mempelopori pemogokan buruh pengadaian.
1923 *SEMAUN mempelopori pemogokan buruh TREM dan KERETA
API .
*DARSONO mengeluarkan program , yaitu sebagai berikut :
1. Program jangka pendek.
Isi : memperjuangkan Demokrasi
Parlementer .
2. Program jangka panjang .
Isi : mendirikan negara Komunis.
Juni 1924 Kongres PKI di KOTA GEDE Yogyakarta.
12 Desember 1925 PKI mengadakan kilat di Prambanan Yogyakarta.
Hasil : DOKUMEN PRAMBANAN
13 November 1926 Revolusi PKI di lancarkan di Jakarta dan
Disusul kota- kota lain di pulau jawa, serta dipimpin
oleh :
Sardjono
Budi Sutjitro
Sudjono
1 Januari 1927 Revolusi PKI di Sumatra .
1948 Pemberontakan PKI Madiun pimpinan MUSO
1965 Pemberontakan G30S/PKI di Jakarta pimpinan D.N. Aidit

Akibat Gerakan Revolusi PKI 1926 adalah , sebagai berikut :


1. Kesengsaraan Rakyat .
2. Belanda menekan pergerakan Nasional.

TAMAN SISWA
Berdiri : Yogyakarta, 3 Juli 1922
Pendiri : Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat)
Tujuan : Membina kehidupan dan penghidupan rakyat supaya menjadi
manusia merdeka yang sanggup berdiri sendiri.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Asas Pergerakan :
Kemerdekaan
Kodrat alam
Dasar kebudayaan
Kerakyatan
Percaya pada kekuatan sendiri
Usaha sendiri
Iklas lahir batin

Ki Hajar Dewantara

Perkembangan Taman Siswa :


7 Agustus 1930 : Mengadakan kongres di Yogyakarta diikuti 58 cabang
1 Oktober 1932 : Pemerintah Belanda mengeluarkan ORDONASI SEKOLAH LIAR
13 Februari 1933 : ORDONASI dicabut
1934
: Pemerintah Belanda mengeluarkan ONDERWIJS VERBOND
yaitu :
Larangan mengajar
Penggeledahan
Penutupan sekolah

Kegiatan Belajar Mengajar di Taman Siswa

GERAKAN WANITA
PELOPOR
:
R.A. KARTINI
(Putra dari Bupati JEPARA, Istri dari Bupati Rembang bernama JOYODININGRAT)
1911
1982

Ide-ide R.A. KARTINI ditulis dalam kumpulan surat berjudul DOOR DUIDTERNIS TUT
LIGHT (HABIS GELAP TERBITLAH TERANG) .
OLEH : ABENDANON.
Diterjemahkan oleh SULASTIN SUTRISNO dengan judul SURAT-SURAT KARTINI.

1911

Gerakan Wanita yang dipelopori Kartini ini terkenal dengan sebutan EMANSIPASI
WANITA yang disusul munculnya gerakan-gerakan wanita yang lain antara lain :

1912
1914
1915

PUTRI MARDIKA lahir di Jakarta


KERAJINAN AMAL SETIA di kota GADANG.
Wanita Hadi lahir di Jepara.
PAWIJATAN WANITA di MAGELANG.
WANITA SUSILA di Pemalang.

BUDI WANITA di SOLO.

1918

1920

Berdiri organisasi-organisasi wanita yang lain, antara lain :


WANITA UTAMA di Yogyakarta
WANITA MULYA di Yogyakarta
WANITA KATOLIK di Yogyakarta
PUTRI BUDI SEJATI di Surabaya
WANITA MUHAMADIYAH AISIAH0
PUTRI INDONESIA
PERHIMPUNAN PEMUDI ISLAM
WANITA TAMAN SISWA

22 s/d 25
Desember
1928

1930

1931

Diadakan kongres wanita pertama di Yogyakarta


Hari pembukaan Kongres dijadikan HARI IBU
Hasilnya :
Dibentuk PERIKATAN PEREMPUAN INDONESIA pada tahun 1929

Diadakan Kongres Wanita di Jakarta.


PERIKATAN PEREMPUAN INDONESIA diganti menjadi PERIKATAN PERHIMPUNAN
ISTRI INDONESIA (PPII).
Dibentuk ISTERI SEDAR 9 Pergerakan wanita yang bercorak politik)
Tujuan : mencapai INDONESIA MERDEKA
PIMPINAN :
MARIA ULFAH
Ny. SUNARYO MANGUN PUSPITO

PERJUANGAN KARTINI DILANJUTKAN OLEH :


1. DEWI SARTIKA
: Dari Bandung, Mendirikan Sekolah Keutamaan
Istri
2. MARIA WALANDA MARAMIS : Dari Minahasa, lahir 1872 wafat 1924, Suami YOSEF
WALANDA,

mendirikan PIKAT (PENCINTA IBU KEPADA ANAK TURUNANNYA) pada tahun 1917

PERHIMPUNAN INDONESIA
BERDIRI: Belanda tahun 1908
PENDIRI:
1. Mohamad Hatta
2. Sunario
3. Ahmad Subardjo
4. Alisastro Amijoyo
TOKOH YANG LAIN:
1. R.M.Noto suroto
2. R.P.Sosrokartono(kakak R.A. Kartini)
3. R.Husien Joyodiningrat
1915: Menerbitkan majalah INDIA PUTRA
1922: Majalah hindi putra diganti dengan INDONESIA MERDEKA(INDOSNESISCHE
VETEBIGING)
1925: Nama organaisasi yang mulanya bernama INDISCHE VERENINGING,
diganti menjadi PERHIMPUNAN INDONESIA
1923: Mengeluarkan pernyataan politik(deklarasi/Manifesto politik)
Isi : Masa depan ondonesia terletak ditangan sendiri tanpa ada bantuan
dari luar
Tujuan : Indonesia merdeka
ASAS PERJUANGAN PERHIMPUNAN INDONESIA
1. SELF HELF(BERDIKARI)
2. NON COOPERATIVE(Tidak mau bekerjasama dengan belanda)
3. NOT MEDICANCY(tidak meminta-minta)
4. NASIONALISME
Perhimpunan Indonesia melakukan propaganda kedalam dan keluar negri
Tujuan: menarik simpati dan dukungan moral
1.PROPAGANDA KELUAR NEGRI:
a. LIGA PENENTANG IMPEREALIS DAN PENINDAS KOLONIAL
b. KONGRESW WANITA INTERNASIONAL
c. GERAKAN KOMUNIS INTERNASIONAL
d. Bulan Agustus 1926:
Mengikuti LIGA DEMOKRASI INTERNASIONAL DI PARIS
Pemimpin: Mohamad Hatta

e. 1927 Memutuskan hubungan dengan LIGA DEMOKRASI di Paris


Pimpinan: Mohamad Hatta
Di: Brussel
2. PROPAGANDA KE TANAH AIR:
1. Melalui majalah INDONESIA MERDEKA
2. Masuk perkumpulan INDONESIA STUDY CLUB
3.

Merencanakan mendirikan SAREKAT RAKYAT

4. 1926: Mohamd Hatta dan Semaun mengadakan pe4rjanjian kerjasama


untuk mencapai Indonesia merdeka
1927: Belanda menangkap empat tikoh perhimpunan Indonesia yaitu:
1. Mohamad Hatta
2. Nasir Datuk Pamunjah
3. Abdul Majid Djoyodiningrat
4. Ali Sastroamijoyo
PERANAN PERHIMPUNAN INDONESIA:
Lahir beberapa organisasi yang
diilhami perjuangan perhimpunan
Indonesia yaitu:
1. 1926: PERHIMPUNAN PELAJARPELAJAR INDONESIA(PPPI)
2. 1927: PARTAI NASIONAL
INDONESIA
3. 1928: PEMUDA INDONESIA

PARTAI NASIONAL INDONESIA


Berdiri : Bandung, 4 Juli 1927
Pendiri :
Dr. Cipto Mangunkusumo
Mr. Iskaq Cokrohadisuryo
Mr. Sartono
Mr. Budiarjo
Mr. Sunaryo
Dr. Sanusi
Ir. Anwar

Ketua : Ir.Soekarno
Tujuan : Indonesia
Merdeka
Asas Perjuangan :
1. Nasionalisme
Radikal
2. Self Help
3. Non Cooperative
PNI berkembang pesat karena :
1. mempunyai tokoh yang pragmatis dan kharismatis
2. tidak ada partai lain yang bersifat nasional
3. keanggotaannya terbuka
4. mempunyai tujuan yang jelas yaitu Indonesia merdeka
Usahanya :
1. Bidang Politik : Memperkuat rasa kebangsaan (nasionalisme)
2. Bidang Ekonomi : Memajukan perdagangan Pribumi, kerajinan, bank dan koperasi
3. Bidang Sosial : Memajukan pengajaran yang bersifat nasional
Gerakannya :
1927 : membentuk PPPKI (Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan
Indonesia)
24 Desember 1929 :
Dengan tuduhan mengganggu ketertiban umum empat tokoh PNI ditangkap, yaitu :
1. Ir.Soekarno
2. Maksum
3. Gatot Mangkupraja
4. Supriyadinata
Meskipun PNI tidak dibubarkan Belanda, Mr.Sartono mengambil alih pimpinan dan
membubarkan PNI. Akibatnya, PNI terpecah dua, yaitu :
1. PARTINDO (Partai Indonesia)
Berdiri
: 30 April 1931
Pimpinan : Mr.Sartono
Asas
: Self help, Nasionalisme, Non
cooperative
Tujuan
: Indonesia merdeka
2. PNI Baru (Pendidikan Nasional Indonesia)
Berdiri
: Desember 1931
Pimpinan : 1. Mohammad Hatta
2. Sutan
Syahrir
Asas
: Kebangsaan, kerakyatan, Non
Cooperative
Tujuan
: Indonesia merdeka

1932 : Sukarno dibebaskan


Sukarno masuk Partindo
Pembelaannya dibukukan dengan judul "Indonesia Menggugat"
Meskipun PNI terpecah tetap ditakuti Belanda
Propaganda sukarno melalui tulisan antara lain :
"Mencapai Indonesia Merdeka"
30 Juni 1932 : Soekarno ditangkap dan dibuang ke ENDE (Flores) dan
dipindahkan ke Bengkulu sampai tahun 1942
1937 : PARTINDO dibubarkan oleh Mr.Sartono sebagai gantinya didirikan
GERINDO (Gerakan Rakyat Indonesia)

PPPKI
(PERMUFAKATAN PERHIMPUNAN POLITIK KEBANGSAAN
INDONESIA)

1.
2.

Berdiri
Anggota

: 17 Desember 1927 (atas usulan dari PNI).


: 1. Partai Nasional Indonesia (PNI).
2. Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).
3. Budi Utomo.
4. Perkumpulan Pasundan.
5. Kaum Betawi.
6. Sumatra Bond.
7. Study Club.
Tujuan
:
1.
Mencegah perselisihan antara sesama organisasi.
2.
Menyatukan arah gerak perjuangan untuk mempercepat terjadinya cita-cita
bersama.
Hasilnya
:
Penyebaran paham kebangsaan dan cita-cita kemerdekaan semakin luas dengan
pengakuan:
a)
Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia.
b)
Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan.
c)
Bendera Merah Putih sebagai panji kebangsaan.
d)
Indonesia merdeka sebagai tujuan bersama.
1 Maret 1932 :
Kongres Pertama PPPKI
Hasil :
Merubah dasar MUFAKAT menjadi suara terbanyak.
Kata PEMUFAKATAN diganti menjadi PERSATUAN.
April 1932
:
Konggres khusus membahas soal Reorganisasi demi keseragaman corak dan
persatuan gerak yang disyahkan pada bulan MEI 1933.

KONGRES PEMUDA
Kongres I
Diadakan
Tanggal
Tujuan
wadah

: di Jakarta
: 30 April 2 Mei 1926
: Peleburan organisasi menjadi

satu

Kongres II

Sidang 1
Diadakan
Tempat

: 27 Oktober 1928
: Gedung Katholieke Jongelingen Bond Lop Banten

Sidang 2
Diadakan : 28 Oktober 1928
Tempat : Gedung Bioskop Oost Java Lapangan
Utara
Sidang 3
Diadakan : 28 Oktober 1928
Tempat :
Gedung Pemuda Indonesia
(Jl. Keramat Raya 106 Jakarta)
Sekarang menjadi
Museum Sumpah Pemuda
Hasil : SUMPAH PEMUDA

Ditutup

: Lagu Indonesia Raya

31 Desember 1930 : Konferensi di Solo


Organisasi pemuda disatukan dalam INDONESIA MUDA
Asas
: Kebangsaan
Tujuan : Indonesia Raya

Merdeka

PARINDRA ( Partai Indonesia Raya )


Berdiri

: Desember 1935

Di

: Solo

Pendiri

: Dr. Soetomo

Tokoh lain

: 1. Wuryaningrat
2. M.H. Thamrin

3. R.Sukarjo Wiryo Pranoto


4. R.Panji Suroso

5. Wiryodiningrat
6. Mr.Surtanto Tirtoprojo

Dasar Organisasi
Tujuan
Asas

: Nasionalisme Indonesia Raya


: Indonesia Mulia dan Sempurna
: Incidentil

Parindra adalah Fusi dari Budi Utomo dan PBI

PBI merupakan Perkembangan dari ISC pimpinan : Dr. Sutomo

Usaha Parindra :

1. Mendirikan Rukun Tani Indonesia


2. Mendirikan Rukun Pelajaran Indonesia
3. Menganjurkan Swadesi dengan mengadakan gerakan LURIK

4. Mendirikan Bank Nasional di Surabaya

GERINDO
(Gerakan Rakyat Indonesia)

GERINDO berdiri tahun : 1937


Tokoh tokohnya adalah :
1. Mr. Amir Syarifudin

2.

Mr. Mohamad Yamin

3.

Mr. Sartono

4. Dr. Abdul Gani

Dalam perkembangan selanjutnya GERINDO menjadi wadah kegiatan PKI

Pimpinan : Amir Syarifudin

MIAI (Majelis Islam Ala Indonesia)

Majelis Islam A'la


Indonesia atau MIAI adalah badan
federasi bagi ormas Islam yang dibentuk dari hasil pertemuan 18-21 September 1937 di
Surabaya.
MIAI mengoordinasikan berbagai kegiatan dan menyatukan umat Islam menghadapi
politik Belanda seperti menolak undang-undang perkawinan dan wajib militer bagi umat
Islam.
Setelah Jepang datang, MIAI dibubarkan dan digantikan dengan Masyumi.
Masyumi didirikan pada tanggal 24 Oktober 1943 sebagai pengganti MIAI karena
Jepang membutuhkan dukungan masyarakat Indonesia melalui lembaga agama Islam.
Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) didirikan pada tanggal 7
November 1945 di Yogyakarta melalui sebuah Kongres Umat Islam pada 7-8 November 1945
dengan tujuan sebagai partai politik umat Islam dan sebagai penyatu umat Islam di bidang
politik.
Menurut catatan Muhammad Hermawan, kala itu , ada 8 unsur organisasi pendukung
Masyumi yakni NU, Muhammadiyah, Persatuan Islam (PERSIS), Persatuan Umat Islam, AlIrsyad, Maiiyatul Wasliyah, Al-Ittihadiyah dan Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Masyumi merupakan partai politik Islam di
Indonesia yang pertama kali berhasil menyatukan organisasi dan umat Islam Indonesia
dalam satu wadah perjuangan.

ISC (Indonesische Studi Club)


Berdiri
Pendiri

: Surabaya, 1924
: Dr. Sotomo

Tujuan

Dr. Sutomo dan pemimpin lainnya menganggap asas Kebangsaan Jawa dari Budi Utomo
sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan rasa kebangsaan waktu itu.
ISC dalam perkembangan selanjutnya berubah menjadi PBI (Persatuan Bangsa
Indonesia)
Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam
maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan,
intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya.
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal
bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa.

GAPI
(Gabungan Politik Indonesia)
Berdiri di
: Jakarta, 21 Mei 1939
Federasi dari : 1. PARINDRA
2. PSII
3. PERSERIKATAN PASUNDAN
4. PARII
5. PERSATUAN MINAHASA
6. PII
7. PPPKI
1. PARINDRA
Berdiri
Di
Pendiri
Tokok lain

:
:
:
:

Bulan Desember 1935


Solo
Dr. Soetomo
1. Wuryaningrat
2. M.Husni Thamrin
3. R. Sukarjo Wiryo Pranoto
4. R. Panji Suroso
5. Wiryodiningrat
6. Mr. Sutanto Tirtoprojo

Dasar Organisasi : Nasionalisme Indonesia Raya


Tujuan
: Indonesia Mulia dan Sempurna
Asas
: Incidentil

PARINDRA adalah fusi (gabungan) dari Budi Utomo dan Pergerakan Bangsa Indonesia
(PBI).
PBI merupakan perkembangan dari ISC (Indonesia Study Club) pimpinan Dr. Soetomo.
Usaha PARINDRA:
1. Mendirikan Rukun Tani Indonesia.
2. Mendirikan Rukun Pelajar Indonesia.
3. Menganjurkan Swadesi dengan mengadakan gerakan LURIK.
4. Mendirikan Bank Nasional di Surabaya.

2. PSII
Asas
Didirikan
Deklarasi
Alamat

: Dienul Islam
: Solo, 16 Oktober 1905
: Jakarta, 21 Mei 1998
: Jl Prof, Dr, Latumenten Barat No 16,
Grogol Jakarta 11460
Ketua Umum
: Drs H Ohan Sudjana
Sekretaris Jenderal : Ir Paka Chairi
Mengacu pada pendirian Syarikat Dagang Islam yang bertahun 1905.

Pada masa Orde baru, PSII kemudian berfusi dengan partai politik lain menjadi PPP
karena tuntutan undang-undang dan menjadi organisasi kemasyarakatan.
Setelah pemerintahan Soeharto turun, muncul dua kubu, yaitu PSII 1905 pimpinan
Drs H Ohan Sudjana dan PSII pimpinan Taufiq R Tjokroaminoto.
Seperti pada tahun 1905, partai ini tetap berlambang "Kalimat Tauhid" dalam gambar
bulan sabit di bawahnya dan disertai tulisan PSII 1905.

Tujuan : Menjalankan Islam dengan seluas-luasnya dan sepenuh-penuhnya.


Program : Persatuan di kalangan umat Islam, supaya tidak diadu domba dan terpecahpecah.
Wujud : Konsolidasi ke dalam dan keluar.
3. PERSERIKATAN PASUNDAN
4. PARII
5. PERSATUAN MINAHASA
6. PII
7. PPPKI (Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia)
Berdiri : 17 Desember 1927 (atas usulan PNI)
Anggota :
1. Partai Nasional Indonesia (PNI)
2. Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII)
3. Budi Utomo
4. Perkumpulan Pasundan
5. Kaum Betawi
6. Sumatra Bond
7. Studi Club
Tujuan :
1. Mencegah perselisihan antara sesama organisasi.
2. Menyatukan arah gerak perjuangan untuk mempercepat tercapainya cita-cita
bersama
Hasilnya :
Penyebaran paham kebangsaan dan cita-cita kemerdekaan semakin luas dengan
pengakuan:
1. Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia.
2. Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan.
3. Bendera merah putih sebagai panji kebangsaan.
4. Indonesia merdeka sebagai tujuan bersama.
1 Maret 1932 : Kongres Pertama PPPKI
Hasil :
1. Merubah dasar MUFAKAT menjadi suara terbanyak.
2. Kata PEMUFAKATAN diganti menjadi PERSATUAN

April 1932 : Kongres Khusus membahas soal Reorganisasi demi keseragaman corak dan
persatuan gerak yang disahkan pada bulan MEI 1933.

Pengurus GAPI :
Sekretaris Umum : Abikusno Tjokrosuryo
Sekretaris I
: Amir Syarifudin
Bendahara
: Mohammad Husni Thamrin
Program GAPI :
1. Hak menentukan nasib sendiri bagi bangsa Indonesia.
2. Pembentukan Parlemen Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab
pada rakya Indonesia.
3. Kerjasama golongan politik Indonesia dan Nederland untuk sama-sama
menghadapi Fasisme.
Perkembangan GAPI :
1. 19 s/d 20 September
Hasil

: Konferensi di Jakarta
: menuntut Indonesia mempunyai parlemen
sendiri.
2. 17 Desember 1939
: mengadakan aksi damai.
3. 23 s/d 25 Desember 1939 : mengadakan Kongres rakyat di Yakarta.
Tuntutan GAPI dijawab oleh Belanda dengan
membentuk KOMIS VISMAN pada tanggal 10
September 1940.
Tekad GAPI (Gabungan Politik Indonesia)
Keputusan Kongres GAPI 19-20 September 1939, merupakan suatu usaha untuk
mempercepat proses Indonesia Merdeka, sebagai berikut :
1. Dianggap perlu adanya satu Parlemen yang anggota2nya dipilih oleh rakyat, dan
pemerintah harus bertanggung jawab pada Parlemen pilihan rakyat itu.
2. Jika tuntutan GAPI agar Indonesia ber-PARLEMEN diterima oleh Pemerintah
Belanda, maka GAPI bersedia menganjurkan kepada rakyat Indonesia untuk
mendukung pemerintah Belanda.
3. Anggota2 GAPI tidak diperkenankan untuk mengadakan pernyataan sendiri,
tetapi harus mengeluarkan pandangannya dalam satu ikatan GAPI (semua
pandangan politik harus diketahui oleh pimpinan GAPI).
Resolusi GAPI 10 Agustus 1940 :
1. Mendesak pada Pemerintah Belanda agar segera metobah bentuk Volks Raad
menjadi Parlemen. Parlemen itu harus dibentuk melalui pemilihan secara bebas
oleh rakyat sehingga akan benar2 merupakan perwakilan semua golongan dalam
masyarakat.

2. Agar jabatan Kepala2 Departemen dirobah menjadi Menteri, dan Menteri2


tersebut harus bertanggung jawab kepada Parlemen.

Perjuangan di Vorum Volksraad


Volksraad adalah :
Dewan rakyat yang dibentuk oleh pemerintah colonial belanda pada tahun 1918
UU Volksraad dibentuk pada tahun 1916
Tujuan pendirian :
Memperlunak pergerakan kebangsaan Indonesia yang makin lama makin meningkat
Anggota Volksraad :

Wakil-wakil bangsa Indonesia

Fungsi Volksraad :
1. Mimbar menyampaikan tuntutan rakyat
2. Tempat bertukar pikiran antar partai / wakil daerah
Peristiwa yang terjadi
Tahun 1918 : Radikal concentratie
Yaitu suatu fraksi dalam volksraad yang terdiri dari SI, IP ,ISDV
Gerakannya membela kepentingan bangsa Indonesia dalam volksraad
15 Juli 1936 : Sidang Volksraad
Tahun 1937 :
Sutaro Hadikusumo mengajukan mosi PETISI SUTARJO Berisi
Pemberian status Dominion (pemerintahan sendiri) kepada Indonesia
Tahun 1940 : Wiwoho mengajukan resolusi ditolak
Maret 1941 :
Van Walter (menteri jajahan) datang ke Indonesia
Mengirim komisi Visman
Bertujuan untuk menyelidiki keinginan dan tuntutan rakyat Indonesia
Tetapi kedatangannya tidak disambut

A. AWAL MULA PERS DI INDONESIA


Di saat inilah media massa yang diterbitkan Tionghoa dan Bumiputera pertama kali muncul. Untuk media
Tionghoa ada Li Po yang pertama kali terbit di Sukabumi pada tanggal 12 Januari 1901. Kemudian lahir juga Kabar
Perniagaan, Sin Po, dan Sin Tit Po Sin Tit Po yang kesemuanya itu dimiliki oleh orang Tionghoa dan menggunakan
bahasa Melayu-Franca. Walaupun semua penerbitan rata-rata dimiliki orang Tionghoa, tetapi kondisi ini juga
mendorong proses kemajuan intelektualitas kaum bumiputera. Sedang untuk media massa bumiputera pertama
didirikan oleh RM Tirto Adhi Soerjo pada tahun 1902 dengan nama Soenda Berita. Terbitan itu lahir atas kerja Tirto
Adhi Soerjo dan bupati Cianjur yang bernama RAA Prawiradiredja. Harian ini pertama kali terbit pada bulan
Pebruari 1903. Selain itu, Tirto juga memimpin terbitannya sendiri yang bernama Medan Prijaji di tahun 1907 dan
menyebut hariannya tersebut khusus ditujukan pada bangsa yang terperentah alias bangsa yang terjajah. Medan
Prijaji ini mencapai puncak kegemilangannya. RM Tirto Adhi Soerjo inilah yang menjadi pelopor lahirnya pers
nasional. Melalui surat kabar ia mengkritisi semua kebijakan pemerintah Belanda yang sangat menyengsarakan
rakyat. Dialah sang pemula, sosok pembaharu dalam pergerakan di Indonesia.
B. PERKEMBANGAN PERS DI INDONESIA
Pertama,surat kabar yang berisi berita atau karangan yang jelas hanya golongan keturunan cina,seperti yang
terjadi dengan surat kabar yang terbit di jakarta,surabaya beberapa yang terbit di semarang.
Kedua,surat kabar berbahasa Melayu,yang dibiayai dan yang dikerjakan oleh orang-orang Cina,namun
lingkungan pembacanya terutama ialah penduduk bumiputra.
Ketiga,surat kabar yang terutama dibaca oleh kedua golongan itu.
Menurut Douwes Dekker,secara kronologis surat kabar berbahasa melayu yang tertua adalah Bintang
Soerabaja (1861)isinya selalu menentang pemerintahan dan berpengaruh di kalangan orang-orang Cinadari partai
modern di Jawa Timur.Lain surat kabar di Surabaya yang senada ialah Pewarta Soerabaja (1902),pembacanya ialah
golongan Cina.Pemimpin redaksi kedua surat kabar itu masing-masing ialah Courant dan H.Hommer.
Dalam hal itu salah satu surat kabar terpenting ialah Kabar perniagaan,yang didirikan oleh perusahaan Cina
di Jakarta,redaksinya ialah seorang indonesia dan seorang Cina,yaitu F.D.J.Pangemanan dan Gow Peng Liang.di
Bogor juga juga terbit mingguan oposisi Ho Po di bawah pimpinan Tan Tjien Kie.
Pelopor pers nasional ialah Medan Prijaji (waktu itu terbit sebagai mingguan)yang sesuai dengan namanya
merupakan suara golongan priyayi.Pemimpin redaksinya ialah R.M.Tirtoadisuryo,terbit pada tahun 1907 dan sejak
tahun 1910 sebagai harian.
Suratkabar yang penting di Semarang ialah Warna Warta di bawah pimpinan J.P.H.Pangemanan.Karena
seringnya menyerang pemerintah,maka redakturnya beberapa kali di adili karena tulisan-tulisannya.
Di Sumatra Barat surat-kabar-surat kabar yang terkemuka ialah Sinar Soematra di bawah redaksi Lim Soen
Hin,Tjahaja Soematra dengan redaksinya R.Datoek Sotan Maharadja,Pemberita Aceh di bawah pimpinan Dja
Moeda.
Di Jakarta menjelang abad 20 terbit Taman Sari 1898 dibawah F.Winggers,pemberita Betawi 1874
dipimpin oleh J.Hendriks diBandung R.Ngabehi Tjitro Adiwinoto sejak tahun 1894 pemimpin Pawarta India
sedangkan di Semarang Bintang Pagi 1907 dan Sinar Djawa 1899 masing-masing dipimpin oleh The Mo Hoat dan
Sie Hiang Ling.Bintang Pagi terutama populer dikalangan Cina modern kiarena oposisinya sangat keras tehadap
pemerintahan Manchu.
Sebuah penerbitan yang kusus ditujukan kepada kaum wanita ialah Poetri Hindia 1907 dipimpin oleh
R.Tirtokoessoemo juga Soeloeh Keadilan dan Soeloeh Pengajar tebit di Jakarta dengan pimpinan R.Sosro
Danoekoisoemo.
Perkembangan suratkabar-suratkabar di Indonesia itu kecuali di pengaruhi oleh pers Belanda juga adanya
penerbit-penerbit dan percetakan-percetakan yang dimiliki orang-orang Belanda dan Cina dikota-kota
terpenting.Keadaan ini merupakan indikator munculnya unsur-unsur perubahan masyarakat kota terutama di
jawa.Hal itu barang tentu bertalian pula dengan makin berkembangnya ekonomi,terutama perdagangan yang
memerlukan konsumen dan nasabah.
C. PERANAN PERS DALAM PERGERAKAN NASIONAL
Perkembangan pers berbahasa daerah atau melayu,yang dinilai oleh Douwes dekker dalam awal karangan ini
menduduki tempat terpenting dari pers Eropa,dan terutama setelah berdirinya organisasi seperti boedi
Oetomo,Sarekat islam dan Indische Partij menimbulkan pemikiran di kalangan pemerintah Hindia Belanda untuk
menetralisasi pengurus pers bumi putra itu.Jalan yang di tunjukkan Dr.Rinkes ialah dengan mendirikan surat kabar

berbahasa Melayu oleh pemerintah sendiri serta memberikan bantuan kepada surat kabar yang di nilai lunak dalam
pemberitaannya.
Berdirinya Boedi Oetomo di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908 dan persiapan-persiapan kongresnya yang
pertama yang akan diadakan pada awal oktober tahun itu juga mendapat tempat dalam pers Belanda dan
Melayu.Surat edarannya pun dimuat dalam surat kabar De Locomotief dan Bataviaasch Nieuwsblad,demikian juga
dalam majalah Jong Indie.Memang sejak kelahirannya,organisasi pertama ini memperhatikan pentingnya penerbit
dan surat kabar sebagai penyambung suara organisasi.Sesuai dengan sikap Boedi Oetomo pada awal
pertumbuhannya sejak golongan tua menjadi pemimpin-pemimpinnya,maka surat kabar pun bercorak lunak,namun
satu segi yang menarik ialah kesadaran redakturnya menulis dan memberitakan yang penting bagi kemajuan dan
kesejahteraan.Pentingnya surat kabar berbahasa Melayu terbukti juga dari ikhtisar-ikhtisar yang muncul dalam
majalah dan surat kabar Belanda,seperti Tropisch Nederland,Kolonial Tijdschrift dan Java Bode.

Anda mungkin juga menyukai