PERGERAKAN NASIONAL
Latar Belakang
Van De Venter untuk mengisi kas Hindia Belanda (Indonesia) yang kosong menciptakan
Trilogi Van De Venter / Trias Van De Venter (dalam Bahasa Indonesia artinya :Balas Budi ),
yang meliputi :
Edukasi (Pendidikan )
Irigasi ( Pengairan)
Transmigrasi ( Perpindahan Penduduk dari suatu daerah yang padat ke daerah
yang kurang padat atau pemerataan penduduk)
Perbedaan Perjuangan Sebelum 1908 dan Sesudah 1908 adalah sebagai berikut :
Sebelum 1908
Sesudah 1908
1. Perlawanan bersifat
Kedaerahan
( Masih sendiri sendiri di
setiap daerah )
2. Dipimpin Golongan
Ulama / Bangsawan
( Contoh : Teuku Umar dan
Sultan Agung )
1. Bersifat nasional
( Sudah saling bekerja
sama )
3. Belum terorganisir
4. Mengutamakan
Kepentingan Golongan
4. Mengutamakan
Kepentingan Nasional
6. Pemimpin Sentral
(Sentris ),artinya
perjuangan sangat
bergantung pada
pemimpin.
6. Pemimpin Kolektif
(Bersama) ,
artinya jika pemimpin
perjuangan tertangkap ,
maka segera diganti
dengan yang lain
7. Sudah ada persatuan dan
kesatuan yang bersifat
2. Dipimpin Golongan
Terpelajar / Cendekiawan
[Cerdik Pandai]
( Contoh : Soekarno )
Sebelum 1908
Nasional
Sesudah 1908
Nasional.
Adalah :
Jaman Organisasi yang penting tidak mau kerjasama dengan
pemerintahan Belanda.
Meliputi :
Partai Komunis Indonesia ( PKI ) ( 23 Mei 1920 )
Perhimpunan Indonesia ( PI ) ( 1908 )
Indonesia Studi Club ( ISC )
Partai Nasional Indonesia (PNI)
PPPKI ( Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia ) ( 17
Desember 1927 )
Gerakan Wanita
Taman Siswa ( Yogyakarta , 3 Juli 1922)
Jaman Koorperasi ( 1930 1942 )
Adalah :
Jaman Organisasai mau bekerjasama dengan pemerintahan
Belanda.
Meliputi :
Partindo ( Partai Indonesia ) ( 30 April 1931 )
PNI Baru ( Pendidikan Nasional Indonesia Baru ) ( Desember 1931 )
PBI ( Pergerakan Bangsa Indonesia )
Parindra ( Partai Indonesia Raya )
Gerindo ( Gerakan Rakyat Indonesia ) ( 1937 )
GAPI ( Gabungan Politik Indonesia
BUDI UTOMO
Pelopor
1907 : ia berusaha mencari dana untuk membiayai para pelajar Pribumi yang
miskin tetapi pandai.
(SOETOMO)
Hasilnya
: 20 Mei 1908 didirikan BUDI UTOMO
Tujuan Budi Utomo : Mencerdaskan Bangsa Hindia Belanda
Anggota Budi Utomo:
1. Pelajar
2. Bangsawan
3. Pegawai negri
Pendukung :
1. Gunawan Mangunkusumo
2. Radjman Mangun Husodo
3. Cipto Mangunkusumo
5 Oktober 1908
: Budi Utomo mengadakan Kongres yang pertama yang diadakan di
Yogyakarta
Keputusan Kongres :
1. Budi Utomo bukan partai politik
2. Kegiatannya hanya pada bidang pendidikan
3. Pusat organisasi di Yogyakarta
4. Lingkup gerakannya Jawa dan Madura
5. Ketua : R.T. Tirto Kusumo <Bupati Karanganyar>
Pada saat Perang Dunia I (1914-1919) :
Sarekat Islam
2.
R. M. Tirtosudirdjo
Tujuan SDI
: Membuka kepentingan pedagang Indonesia dari ancaman
pedagang Cina.
Gerakannya di bidang : sosial, ekonomi, dan agama.
30
September 1912
Diadakan Kongres SDI yang pertama.
SDI berubah menjadi Sarekat Islam (SI).
Anggotanya semua orang asal beragama Islam.
26 Januari 1913
Sarekat Islam mengadakan Kongres I di Surabaya.
Keptusannya :
1. Ketua HOS Tjokroaminoto
2.
H. Agus Salim
Abdoel Moeis
Tujuannya :
1. Memajukan perdagangan.
2. Memberikan pertolongan kepada anggota.
3. Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk asli.
4. Memajukan agama Islam
Kota-kota di Jawa terjadi kerusuhan anti Cina akibatnya yang dituduh adalah Sarekat
Islam.
INDISCHE PARTIJ
Berdiri : di Bandung, 25 December 1912
Pendiri:
Cipto Mangunkusumo
2. Dr.
Asas:
1. Nasionalisme
2. Cooperative
Cita-citanya:
Menyatukan semua golongan yang ada di Indonesia (Indonesia asli, Indo) yang akan
menumbuhkan semangat nasional Indonesia.
Sebab: Golongan Indo dilupakan Belanda jadi harus bersatu.
Tujuan:
1. Membangkitkan rasa cinta kepada tanah air
2. Membangun kerja sama untuk kemajuan tanah air
3. Mempersiapkan tanah air bagi kehidupan bangsa yang merdeka
Program kerjanya:
1. Meresapkan cita-cita kesatuan nasional
2. Memberantas kesombongan sosial dalam pergaulan
3. Memberantas usaha yang membankitkan kebencian terhadap agama satu dengan
yang lainnya
4. Merperbesar pengaruh pro Hindia
5. Berusaha mendapat persamaan hak bagi semua orang Indonesia
6. Memperbaiki keadaan ekonomi bangsa Hindia
Akibat programnya:
Indische Partij adalah Partai Politik yang I
Dengan cita-cita dan tujuan utama: Indonesia Merdeka
Gerakan para pendirinya antara lain:
1. E.F.E Douwes Dekker
7 Januari 1913
: Melakukan propaganda dan berbicara di parlemen Belanda
tetapi ditolak
21-23 Maret 1913 : Mengadakan Kongres di Semarang
Taman Siswa
MUHAMADIYAH
Didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912
Pendiri :
Tujuan:
Memurnikan agama Islam dari unsur-unsur non-Islam
-- Modernisasi Islam
Cara kerjanya meniru Mizi dan Zending yaitu:
1. Mendirikan sekolah
2. Mendirikan Rumah Sakit PKU (Pertolongan Kesengsaraan Umum
3. Mendirikan Rumah Yatim Piatu
4. Mendirikan perkumpulan Kepanduan / Pramuka
NADHATUL ULAMA
Nadhatul Ulama berarti Kebangkitan Ulama
Pendiri:
GERAKAN PEMUDA
Latar Belakang :
Kekecewaan para pemuda terhadap Budi Utomo yang menjadi perkumpulan kaum
tua.
TRI KORO DARMO (TIGA TUJUAN MULIA)
Berdiri
: Jakarta, 7 Maret 1915
Pendiri
: Dr. R. Satiman Wiryo Sanjoyo
Pendukung
: Sanjaya, Kadarman, Sunardi
Tujuan
1. Menyiapkan kader pimpinan nasional
2. Menebalkan rasa cinta pada tanah air
3. Mempercepat persatuan ke arah nasionalisme
Semboyan
1. Sakti
: Pemimpin harus pandai dan cakap
2. Budhi : Pemimpin harus jujur dan rela berkorban
3. Bakti
: Pemimpin harus berbakti pada tanah air
12 Juni 1918
Tri Koro Darmo berganti menjadi Jong Java.
Tujuan : mendidik anggotanya untuk memberikan tenaganya untuk pembangunan
Jawa Raya.
1924
Berdiri Jong Islamienten Bond
Dasar : Islam
Pendiri : H. Agus Salim
Membuat majalah Al Noes
Tujuan : Menggalang Persatuan
JONG JAVA diikuti berdirinya
a. Pasundan
b. Jong Sumatra
c. Jong Minahasa
d. Jong Ambon
e. Jong Celebes
1926
Perkumpulan pemuda (JONG) bergabung dalam Perhimpunan Pelajar-Pelajar
Indonesia (PPPI) di Jakarta.
Di Bandung muncul Pemuda Indonesia.
1931
Berdiri Indonesia Muda.
Gerakannya :
1913
: Sebagai staf surat kabar SOERABAYAASCH dan HANDELSBL
sebagai sekretaris SEMARANGSE HANDELSVERENIGING
memperkenalkan faham komunis di Indonesia
Tokoh : J.A.SRENDSTEDEN
H.W. DEKKER
P. BREGSMA
1914
: Menyusup dalam tubuh sarekat dagang Islam
1915
: Menerbitkan majalah HET VRIJE WOORD
1917
: ISDV terpecah dua yaitu :
1.
ISDV RADIKAL beraliran Komunis nantinya menjadi PKI (Partai
Komunis Indonesia)
2.
ISDV MODERAT beraliran Sosialis nantinya menjadi ISDP (Indische
Social Democratische Partij)
Oktober 1917 : Terjadinya Revolusi KOMUNIS RUSIA
Akibatnya :
ISDV Radikal menyerukan agar Indonesia juga mengadakan
Revolusi
Dengan cara menghasut buruh dan tentara yang tidak puas
terhadap pemerintah Belanda
Akibatnya :
Belanda melarang semua Partai mengadakan gerakan
untuk meredakan situasi Belanda dibawah pimpinan
G.J. Limburg Van Strum mengeluarkan JANJI NOVEMBER 1918
(NOVEMBER BILOFTE)
Isi : mengadakan pembaharuan setelah Perang Dunia I selesai
Ketua
: Semaun
Wakil
: Darsono
Darsono lahir pada tahun 1899.
Ayahnya seorang pegawai negeri,
karenanya Darsono mampu
mengenyam bangku sekolah.
Darsono akrab dengan kehidupan
petani karena pergaulanya dengan
anak-anak petani ketika masih
bocah.
Sekretaris
Bendahara
: Bergsma
: H.W. Dekker
25 Desember 1921
TAMAN SISWA
Berdiri : Yogyakarta, 3 Juli 1922
Pendiri : Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat)
Tujuan : Membina kehidupan dan penghidupan rakyat supaya menjadi
manusia merdeka yang sanggup berdiri sendiri.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Asas Pergerakan :
Kemerdekaan
Kodrat alam
Dasar kebudayaan
Kerakyatan
Percaya pada kekuatan sendiri
Usaha sendiri
Iklas lahir batin
Ki Hajar Dewantara
GERAKAN WANITA
PELOPOR
:
R.A. KARTINI
(Putra dari Bupati JEPARA, Istri dari Bupati Rembang bernama JOYODININGRAT)
1911
1982
Ide-ide R.A. KARTINI ditulis dalam kumpulan surat berjudul DOOR DUIDTERNIS TUT
LIGHT (HABIS GELAP TERBITLAH TERANG) .
OLEH : ABENDANON.
Diterjemahkan oleh SULASTIN SUTRISNO dengan judul SURAT-SURAT KARTINI.
1911
Gerakan Wanita yang dipelopori Kartini ini terkenal dengan sebutan EMANSIPASI
WANITA yang disusul munculnya gerakan-gerakan wanita yang lain antara lain :
1912
1914
1915
1918
1920
22 s/d 25
Desember
1928
1930
1931
mendirikan PIKAT (PENCINTA IBU KEPADA ANAK TURUNANNYA) pada tahun 1917
PERHIMPUNAN INDONESIA
BERDIRI: Belanda tahun 1908
PENDIRI:
1. Mohamad Hatta
2. Sunario
3. Ahmad Subardjo
4. Alisastro Amijoyo
TOKOH YANG LAIN:
1. R.M.Noto suroto
2. R.P.Sosrokartono(kakak R.A. Kartini)
3. R.Husien Joyodiningrat
1915: Menerbitkan majalah INDIA PUTRA
1922: Majalah hindi putra diganti dengan INDONESIA MERDEKA(INDOSNESISCHE
VETEBIGING)
1925: Nama organaisasi yang mulanya bernama INDISCHE VERENINGING,
diganti menjadi PERHIMPUNAN INDONESIA
1923: Mengeluarkan pernyataan politik(deklarasi/Manifesto politik)
Isi : Masa depan ondonesia terletak ditangan sendiri tanpa ada bantuan
dari luar
Tujuan : Indonesia merdeka
ASAS PERJUANGAN PERHIMPUNAN INDONESIA
1. SELF HELF(BERDIKARI)
2. NON COOPERATIVE(Tidak mau bekerjasama dengan belanda)
3. NOT MEDICANCY(tidak meminta-minta)
4. NASIONALISME
Perhimpunan Indonesia melakukan propaganda kedalam dan keluar negri
Tujuan: menarik simpati dan dukungan moral
1.PROPAGANDA KELUAR NEGRI:
a. LIGA PENENTANG IMPEREALIS DAN PENINDAS KOLONIAL
b. KONGRESW WANITA INTERNASIONAL
c. GERAKAN KOMUNIS INTERNASIONAL
d. Bulan Agustus 1926:
Mengikuti LIGA DEMOKRASI INTERNASIONAL DI PARIS
Pemimpin: Mohamad Hatta
Ketua : Ir.Soekarno
Tujuan : Indonesia
Merdeka
Asas Perjuangan :
1. Nasionalisme
Radikal
2. Self Help
3. Non Cooperative
PNI berkembang pesat karena :
1. mempunyai tokoh yang pragmatis dan kharismatis
2. tidak ada partai lain yang bersifat nasional
3. keanggotaannya terbuka
4. mempunyai tujuan yang jelas yaitu Indonesia merdeka
Usahanya :
1. Bidang Politik : Memperkuat rasa kebangsaan (nasionalisme)
2. Bidang Ekonomi : Memajukan perdagangan Pribumi, kerajinan, bank dan koperasi
3. Bidang Sosial : Memajukan pengajaran yang bersifat nasional
Gerakannya :
1927 : membentuk PPPKI (Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan
Indonesia)
24 Desember 1929 :
Dengan tuduhan mengganggu ketertiban umum empat tokoh PNI ditangkap, yaitu :
1. Ir.Soekarno
2. Maksum
3. Gatot Mangkupraja
4. Supriyadinata
Meskipun PNI tidak dibubarkan Belanda, Mr.Sartono mengambil alih pimpinan dan
membubarkan PNI. Akibatnya, PNI terpecah dua, yaitu :
1. PARTINDO (Partai Indonesia)
Berdiri
: 30 April 1931
Pimpinan : Mr.Sartono
Asas
: Self help, Nasionalisme, Non
cooperative
Tujuan
: Indonesia merdeka
2. PNI Baru (Pendidikan Nasional Indonesia)
Berdiri
: Desember 1931
Pimpinan : 1. Mohammad Hatta
2. Sutan
Syahrir
Asas
: Kebangsaan, kerakyatan, Non
Cooperative
Tujuan
: Indonesia merdeka
PPPKI
(PERMUFAKATAN PERHIMPUNAN POLITIK KEBANGSAAN
INDONESIA)
1.
2.
Berdiri
Anggota
KONGRES PEMUDA
Kongres I
Diadakan
Tanggal
Tujuan
wadah
: di Jakarta
: 30 April 2 Mei 1926
: Peleburan organisasi menjadi
satu
Kongres II
Sidang 1
Diadakan
Tempat
: 27 Oktober 1928
: Gedung Katholieke Jongelingen Bond Lop Banten
Sidang 2
Diadakan : 28 Oktober 1928
Tempat : Gedung Bioskop Oost Java Lapangan
Utara
Sidang 3
Diadakan : 28 Oktober 1928
Tempat :
Gedung Pemuda Indonesia
(Jl. Keramat Raya 106 Jakarta)
Sekarang menjadi
Museum Sumpah Pemuda
Hasil : SUMPAH PEMUDA
Ditutup
Merdeka
: Desember 1935
Di
: Solo
Pendiri
: Dr. Soetomo
Tokoh lain
: 1. Wuryaningrat
2. M.H. Thamrin
5. Wiryodiningrat
6. Mr.Surtanto Tirtoprojo
Dasar Organisasi
Tujuan
Asas
Usaha Parindra :
GERINDO
(Gerakan Rakyat Indonesia)
2.
3.
Mr. Sartono
: Surabaya, 1924
: Dr. Sotomo
Tujuan
Dr. Sutomo dan pemimpin lainnya menganggap asas Kebangsaan Jawa dari Budi Utomo
sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan rasa kebangsaan waktu itu.
ISC dalam perkembangan selanjutnya berubah menjadi PBI (Persatuan Bangsa
Indonesia)
Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam
maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan,
intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya.
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal
bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa.
GAPI
(Gabungan Politik Indonesia)
Berdiri di
: Jakarta, 21 Mei 1939
Federasi dari : 1. PARINDRA
2. PSII
3. PERSERIKATAN PASUNDAN
4. PARII
5. PERSATUAN MINAHASA
6. PII
7. PPPKI
1. PARINDRA
Berdiri
Di
Pendiri
Tokok lain
:
:
:
:
PARINDRA adalah fusi (gabungan) dari Budi Utomo dan Pergerakan Bangsa Indonesia
(PBI).
PBI merupakan perkembangan dari ISC (Indonesia Study Club) pimpinan Dr. Soetomo.
Usaha PARINDRA:
1. Mendirikan Rukun Tani Indonesia.
2. Mendirikan Rukun Pelajar Indonesia.
3. Menganjurkan Swadesi dengan mengadakan gerakan LURIK.
4. Mendirikan Bank Nasional di Surabaya.
2. PSII
Asas
Didirikan
Deklarasi
Alamat
: Dienul Islam
: Solo, 16 Oktober 1905
: Jakarta, 21 Mei 1998
: Jl Prof, Dr, Latumenten Barat No 16,
Grogol Jakarta 11460
Ketua Umum
: Drs H Ohan Sudjana
Sekretaris Jenderal : Ir Paka Chairi
Mengacu pada pendirian Syarikat Dagang Islam yang bertahun 1905.
Pada masa Orde baru, PSII kemudian berfusi dengan partai politik lain menjadi PPP
karena tuntutan undang-undang dan menjadi organisasi kemasyarakatan.
Setelah pemerintahan Soeharto turun, muncul dua kubu, yaitu PSII 1905 pimpinan
Drs H Ohan Sudjana dan PSII pimpinan Taufiq R Tjokroaminoto.
Seperti pada tahun 1905, partai ini tetap berlambang "Kalimat Tauhid" dalam gambar
bulan sabit di bawahnya dan disertai tulisan PSII 1905.
April 1932 : Kongres Khusus membahas soal Reorganisasi demi keseragaman corak dan
persatuan gerak yang disahkan pada bulan MEI 1933.
Pengurus GAPI :
Sekretaris Umum : Abikusno Tjokrosuryo
Sekretaris I
: Amir Syarifudin
Bendahara
: Mohammad Husni Thamrin
Program GAPI :
1. Hak menentukan nasib sendiri bagi bangsa Indonesia.
2. Pembentukan Parlemen Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab
pada rakya Indonesia.
3. Kerjasama golongan politik Indonesia dan Nederland untuk sama-sama
menghadapi Fasisme.
Perkembangan GAPI :
1. 19 s/d 20 September
Hasil
: Konferensi di Jakarta
: menuntut Indonesia mempunyai parlemen
sendiri.
2. 17 Desember 1939
: mengadakan aksi damai.
3. 23 s/d 25 Desember 1939 : mengadakan Kongres rakyat di Yakarta.
Tuntutan GAPI dijawab oleh Belanda dengan
membentuk KOMIS VISMAN pada tanggal 10
September 1940.
Tekad GAPI (Gabungan Politik Indonesia)
Keputusan Kongres GAPI 19-20 September 1939, merupakan suatu usaha untuk
mempercepat proses Indonesia Merdeka, sebagai berikut :
1. Dianggap perlu adanya satu Parlemen yang anggota2nya dipilih oleh rakyat, dan
pemerintah harus bertanggung jawab pada Parlemen pilihan rakyat itu.
2. Jika tuntutan GAPI agar Indonesia ber-PARLEMEN diterima oleh Pemerintah
Belanda, maka GAPI bersedia menganjurkan kepada rakyat Indonesia untuk
mendukung pemerintah Belanda.
3. Anggota2 GAPI tidak diperkenankan untuk mengadakan pernyataan sendiri,
tetapi harus mengeluarkan pandangannya dalam satu ikatan GAPI (semua
pandangan politik harus diketahui oleh pimpinan GAPI).
Resolusi GAPI 10 Agustus 1940 :
1. Mendesak pada Pemerintah Belanda agar segera metobah bentuk Volks Raad
menjadi Parlemen. Parlemen itu harus dibentuk melalui pemilihan secara bebas
oleh rakyat sehingga akan benar2 merupakan perwakilan semua golongan dalam
masyarakat.
Fungsi Volksraad :
1. Mimbar menyampaikan tuntutan rakyat
2. Tempat bertukar pikiran antar partai / wakil daerah
Peristiwa yang terjadi
Tahun 1918 : Radikal concentratie
Yaitu suatu fraksi dalam volksraad yang terdiri dari SI, IP ,ISDV
Gerakannya membela kepentingan bangsa Indonesia dalam volksraad
15 Juli 1936 : Sidang Volksraad
Tahun 1937 :
Sutaro Hadikusumo mengajukan mosi PETISI SUTARJO Berisi
Pemberian status Dominion (pemerintahan sendiri) kepada Indonesia
Tahun 1940 : Wiwoho mengajukan resolusi ditolak
Maret 1941 :
Van Walter (menteri jajahan) datang ke Indonesia
Mengirim komisi Visman
Bertujuan untuk menyelidiki keinginan dan tuntutan rakyat Indonesia
Tetapi kedatangannya tidak disambut
berbahasa Melayu oleh pemerintah sendiri serta memberikan bantuan kepada surat kabar yang di nilai lunak dalam
pemberitaannya.
Berdirinya Boedi Oetomo di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908 dan persiapan-persiapan kongresnya yang
pertama yang akan diadakan pada awal oktober tahun itu juga mendapat tempat dalam pers Belanda dan
Melayu.Surat edarannya pun dimuat dalam surat kabar De Locomotief dan Bataviaasch Nieuwsblad,demikian juga
dalam majalah Jong Indie.Memang sejak kelahirannya,organisasi pertama ini memperhatikan pentingnya penerbit
dan surat kabar sebagai penyambung suara organisasi.Sesuai dengan sikap Boedi Oetomo pada awal
pertumbuhannya sejak golongan tua menjadi pemimpin-pemimpinnya,maka surat kabar pun bercorak lunak,namun
satu segi yang menarik ialah kesadaran redakturnya menulis dan memberitakan yang penting bagi kemajuan dan
kesejahteraan.Pentingnya surat kabar berbahasa Melayu terbukti juga dari ikhtisar-ikhtisar yang muncul dalam
majalah dan surat kabar Belanda,seperti Tropisch Nederland,Kolonial Tijdschrift dan Java Bode.