Anda di halaman 1dari 10

DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH PROVINSI JAKARTA

MGMP BAHASA INDONESIA DKI JAKARTA

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia Nama Peserta Didik: Kanafani Rifat


Jumlah Soal: 10 (Pilihan Ganda) dan 2 soal uraian Kelas: X IPS 3
Waktu: 15 menit Tanggal: 20 Maret 2020

KD 3.15: Menganalisis aspek makna dan kebahasaan dalam teks biografi.


4.15: Menceritakan kembali isi teks biografi, baik lisan maupun tulis.

Bacalah kutipan biografi tokoh berikut!


Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas dan
selalu memegang prinsip yang diyakini telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya
kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas sejak masih menduduki sekolah dasar.

01. Apa yang dapat diteladani dari biografi tokoh pada kutipan di atas?

a. masa kecil yang dilalui bersama saudara-saudaranya


b. sifat tegas dan selalu memegang prinsip
c. kegemaran menunggang kuda
d. terkenal karena suka membuat manga
e. sikap suka berhemat

Bacalah kutipan biografi tokoh berikut!


Demi ibunya yang telah bersusah payah membiayai hidup dan pendidikannya, Habibie belajar dengan
sungguh-sungguh. Tekadnya ia harus jadi orang sukses. Pada saat ia kuliah di Jerman itu, tahun 1955, di Aachean,
99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana diberi beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau.
Ketika musim liburan tiba, ia menggunakan waktunya untuk mengikuti ujian dan bekerja. Sehabis masa libur, ia
kembali fokus belajar. Gaya hidupnya ini sangat berbeda dibandingkan teman-temannya yang memilih
menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman, tanpa mengikuti ujian.

02. Isi peristiwa dan masalah dalam teks biografi adalah

a. bagian penutup
b. pesan dan kesan penulis
c. gambaran awal tentang tokoh
d. bagian pembuka
e. kejadian yang dialami tokoh

Bacalah kutipan biografi tokoh berikut!


Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/ Kepala BPPT selama 20 tahun, ketua Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin perusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi Wakil Presiden RI
dan menjadi Presiden RI ke-3 setelah Soeharto mundur pada tahun 1998. Pada masa jabatan Habibie, terjadi
referendum di Timor Timur, sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia. Dalam masa
jabatannya yang singkat, BJ Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di
Indonesia dengan disahkannya undang-undang tentang otonomi daerah dan undang-undang tentang partai
politik, UU tentang Pemilu dan UU tentang Susunan dan Kedudukan DPR/MPR.

03. Permasalahan apa yang dialami tokoh tersebut?

a. menjadi Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT


b. memimpin perusahaan BUMN strategis
c. dipilih menjadi wakil Presiden RI
d. pada masa jabatan Habibie, terjadi referendum di Timor Timur
e. meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia
Bacalah kutipan biografi tokoh berikut!
Turun dari jabatan sebagai presiden, Habibie kembali ke Jerman bersama keluarga. Pada tahun 2010, Ainun
meninggal dunia karena kanker. Sebagai terapi atas kehilangan orang yang dicintai, Habibie membuat tulisan
tentang kisah kasih dengan Ainun, yang kemudian dibukukan dengan judul Ainun dan Habibie. Buku ini telah
difilmkan dengan judul yang sama.

04. Kutipan di atas termasuk struktur teks biografi bagian

a. peristiwa dan masalah


b. reorientasi
c. orientasi
d. koda
e. pembuka

Bacalah kutipan biografi tokoh berikut!


Ia dikenal sebagai Sang Jenius dari Papua. Ia lahir di Manokwari pada 22 September 1986. Sejak kecil, dia
sering tinggal berpindah-pindah mengikuti orang tuanya. Bahkan, tak jarang dia hidup terpisah dari orang tua. Dia
adalah seorang pemenang lomba First Step to Nobel Prize in Physics pada tahun 2004 dari Indonesia. Makalahnya
berjudul “Infinite Triangle and Hexagonal Lattice Networks of Identical Resisto”. Rumus Penghitung Hambatan
antara Dua Titik Rangkaian Resistor yang ditemukannya diberi namanya sendiri, yaitu “George Saa Formula”.

05. Berdasarkan kutipan tersebut, George Saa dikenal sebagai

a. sang jenius dari Papua


b. Presiden Amerika
c. seorang anak yatim piatu
d. animator profesional
e. pencetus teori Crack

Bacalah kutipan teks biografi tokoh berikut!


Ardian Syaf (31). Sosok komikus yang rendah hati ini memilih tinggal di kampung halamannya di Desa
Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Tulung Agung, bersama istri dan seorang anaknya. Dari kampung halamannya,
karya Aan, sapaan akrabnya, mampu menembus dunia. Bahkan, ia disodori kontrak eksklusif sebagai penciller oleh
penerbit raksasa Amerika, DC Comics. Artinya, ia tidak boleh membuat ilustrasi selain di DC Comics.

06. Kata kerja pasif dalam teks biografi di atas yaitu

a. memilih
b. di kampung
c. menembus
d. disodori
e. membuat

07. Kata kerja tindakan dalam teks biografi di atas adalah

a. melamar, menjadi
b. menjadi, penerbit
c. penerbit, memasang
d. memasang, membuat
e. mengasah, dilengkapi

08. Karya-karya W.S. Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.
Kata penghubung yang digunakan dalam kalimat tersebut termasuk dalam jenis

a. konjungsi antarparagraf
b. konjungsi intrakalimat
c. konjungsi antarkalimat
d. konjungsi ekstrakalimat
e. konjungsi antarkata

09. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menceritakan kembali isi teks biografi, kecuali
a. baca teks biografi dengan saksama
b. catat unsur-unsur menarik
c. baca teks biografi dengan cepat
d. kembangkan ide pokok dengan bahasa sendiri
e. tentukan ide pokok

10. “Selain itu, Chairil Anwar juga menerjemahkan karya sastra asing kedalam bahasa Indonesia.” Unsur
kebahasaan yang tekandung dari kata yang dicetak miring pada kutipan teks biografi tersebut adalah

a. kata kerja
b. kata sifat
c. kata benda
d. kata kerja tindakan
e. kata sambung

Soal Uraian:

1. Sebutkan unsur kebahasaan yang ada dalam teks biografi


➔ Unsur-unsur kebahasaan yang ada dalam teks biografi, antara lain kata ganti, kata kerja tindakan, kata
deskriptif, kata kerja pasif, kata kerja mental, dan kata sambung.

2. Bacalah biografi singkat Sukarno di bawah ini kemudian berikan tanggapan tentang keteladanan dan
keistimewaan Sukarno berdasarkan biografi yang Anda baca.

SUKARNO

Soekarno dilahirkan di Surabaya tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901 dengan nama asli bernama Koesno
Sosrodihardjo, karena sering sakit yang mungkin disebabkan karena namanya tidak sesuai maka ia kemudian
berganti nama menjadi Soekarno. Ayah beliau bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibu bernama Ida Ayu
Nyoman Rai. Orang tuanya bertemu di Bali ketika ayahnya menjadi guru di Bali dan ibunya merupakan bangsawan
di Bali. Soekarno diketahui memiliki saudara atau kakak kandung perempuan bernama Sukarmini.

Masa Kecil
Mengenai kisah hidup Presiden Soekarno, semasa kecilnya ia tidak tinggal bersama dengan orang tuanya
yang berada di Blitar. Ia tinggal bersama kakeknya yang bernama Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa
Timur. Soekarno bahkan sempat bersekolah disana walaupun tidak sampai selesai ikut bersama dengan orang
tuanya pindahh ke Mojokerto. Di Mojokerto, Soekarno kemudian di sekolahkan di Eerste Inlandse School dimana
ayahnya juga bekerja disitu sebagai guru. Namun ia dipindahkan tahun 1911 ke ELS (Europeesche Lagere School)
yang setingkat sekolah dasar untuk dipersiapkan masuk di HBS (Hogere Burger School) di Surabaya.
Setelah tamat dan bersekolah di HBS tahun 1915, Soekarno kemudian tinggal di rumah Haji Oemar Said
Tjokroaminoto atau H.O.S Cokroaminoto yang merupakan kawan dari ayah Soekarno.

Masa Remaja Soekarno


H.O.S Cokroaminoto dikenal sebagai pendiri dari Serikat Islam (SI). Di rumah Cokroaminoto lah Soekarno
berkenalan dengan para pemimpin Sarekat Islam (SI) seperti Haji Agus Salim dan Abdul Muis.

Soekarno, Kartosuwiryo, dan Muso


Dalam biografi Soekarno yang banyak ditulis, Di rumah H.OS Cokroaminoto, Soekarno akrab dengan
Muso, Alimin, Darsono dan Semaun. Mereka bertiga kelak dikenal sebagai tokoh berhaluan komunis yang
memimpin pemberontakan PKI di Madiun. Selain itu Soekarno juga berteman akrab dengan Kartosuwiryo yang
kelak mendirikan Darul Islam dan memimpin pemberontakan melawan Soekarno. Meskipun pada akhirnya
Soekarno sendiri yang menandatangani persetujuan eksekusi mati terhadap Kartosuwiryo yang menjadi
sahabatnya ketika masih muda.
Mereka bersama-sama tinggal di rumah H.O.S Cokroaminoto untuk menimba ilmu dan belajar
berorganisasi melalui Sarekat Islam (SI). Disini jiwa nasionalismenya akan bangsa Indonesia menjadi sangat besar.
Soekarno juga sempat ikut dalam organisasi pemuda tahun 1918 yang bernama Tri Koro Darmo yang kemudian
berubah nama menjadi Jong Java. Soekarno bahkan aktif sebagai penulis di koran harian bernama Oetoesan
Hindia yang dikelola oleh Cokroaminoto.
Di rumah Cokroaminoto, Soekarno muda mulai belajar berpolitik dan juga belajar berpidato meskipun
cenderung ia lakukan sendiri di depan cermin di kamarnya. Di sekolahnya yaitu Hoogere Burger School atau HBS,
Soekarno mendapat banyak ilmu pengetahuan
Pada tahun 1921 setelah lulus dari Hoogere Burger School atau HBS, Soekarno muda kemudian pindah ke
Bandung dan tinggal dirumah Haji Sanusi, disini Soekarno kemudian akrab dengan Douwes Dekker,
Tjiptomangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.
Soekarno kemudian masuk ke Technische Hoogeschool (THS) jurusan teknik sipil. Technische Hoogeschool
(THS) kelak berubah menjadi ITB (Institut Teknologi Bandung) seperti sekarang. Di tahun yang sama yakni 1921,
Soekarno menikah dengan Siti Oetari anak sulung dari H.O.S Cokroaminoto.
Soekarno sempat berhenti kuliah setelah dua bulan masuk di THS namun di tahun 1922 ia mendaftar lagi dan
kemudian mulai kuliah dan kemudian lulus pada tanggal 25 Mei 1926 dengan gelar Ir (Insinyur).
Tamat dari THS, Soekarno mendirikan Biro Insinyur tahun 1926 bersama Ir. Anwari yang mengerjakan desain dan
rancang bangunan. Ia juga bekerja sama dengan Ir. Rooseno merancang dan membangun rumah.
Selama di Bandung, Soekarno mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) yang kemudian menjadi cikal bakal dari
Partai Nasional Indonesia yang berdiri pada tanggal 4 Juli 1927.
Disini Soekarno kemudian mulai mengamalkan ajaran Marhaenisme. Tujuan dari pembentukan partai Nasional
Indonesia adalah agar bangsa Indonesia bisa merdeka dan terlepas dari Jajahan Belanda.

Dipenjara Oleh Pemerintah Kolonial


Dari keberanian Soekarno ini kemudian pemerintah kolonial Belanda menangkapnya di Yogyakarta dan
memasukkannya ke penjara Banceuy di Bandung. Kemudian tahun 1930, Soekarno dipindahkan ke penjara Suka
Miskin.
Dalam penjara ini kebutuhan hidupnya semua berasal dari istrinya yang setia menemaninya yaitu Inggit Ganarsih
yang menikah dengan Soekarno pada tahun 1923 yang sebelumnya Soekarno telah menceraikan Siti Oetari secara
baik-baik pada saat masih di Bandung.

Inggit yang juga dibantu oleh kakak Soekarno bernama Sukarmini sering membawakan makanan kepada
Soekarno di penjara Suka Miskin, hal itulah yang kemudian membuat pengawasan di penjara Suka Miskin makin
diperketat.
Menurut Biografi Presiden Soekarno dari beberapa sumber, ia dikenal belanda sebagai seorang tahanan
yang mampu menghasut orang lain agar berpikir untuk merdeka sehingga ia kemudian dianggap cukup berbahaya.
Beliau kemudian diisolasi dengan tahanan elit tujuannya agar tidak bisa mendapatkan informasi yang berasal dari
luar penjara. Tahanan elit ini sebagian besar merupakan warga Belanda yang mempunyai kasus seperti
penggelapan, korupsi dan juga penyelewengan.
Inilah yang menjadi tujuan Belanda agar topik pembicaraan mengenai bagaimana caranya untuk
memerdekakan Indonesia tidak sesuai karena rata-rata tahanan elit yang bersama Soekarno adalah orang
Belanda.
Topik yang biasa ia dengar sama sekali tidak penting seperti soal makanan dalam penjara dan juga cuaca. Selama
berbulan-bulan di Suka Miskin menngakibatkan Soekarno putus komunikasi dengan teman-teman
seperjuangannya, namun itu bukanlah hal yang sulit baginya untuk mendapatkan informasi dari luar.
Akhirnya Soekarno menemukan ide baru, dimana ia menggunakan telur sebagai media untuk berkomunikasi
dengan istrinya. Jika teman Soekarno mengalami musibah atau mendapat kabar buruk maka telur yang dibawa
oleh istrinya adalah telur asin, itupun beliau hanya dapat menduga-duga sebab ia tidak tahu secara pasti apa yang
terjadi diluar sana. Untuk berbicara dengan Inggit, Soekarno diawasi secara ketat dan juga barang bawaan yang
dibawa oleh inggit dari luar penjara selalu diperiksa secara teliti.
Kemudian Soekarno dan Inggit akhirnya menemukan cara yang dianggapnya paling mudah dalam
berkomunikasi agar tidak diketahui oleh Belanda yakni dengan media yang sama sebelumnya yaitu Telur dimana
cara yang digunakan sedikit berbeda yaitu dengan menusuk jarum ke telur. Jika satu tusukan pada telur berarti
kabar baik, jika tusukan sebanyak dua kali pada telur artinya seorang teman Soekarno tertangkap, namun jika
terdapat tiga tusukan berarti aktivis kemerdekaan yang ditangkap cukup besar.
Selama berada di penjara, orang tuanya tidak pernah sekalipun mengunjungi Soekarno alasannya adalah
orang tua Soekarno tidak sanggup melihat Soekarno dipenjara, Ia kurus dan hitam selama berada di penjara
karena itulah yang menurut ibu Wardoyo sehingga orang tua soekarno tidak mau menjenguk Soekarno.
Agar orang tuanya tidak panik Soekarno sering beralasan bahwa ia sering bekerja di bawah teriknya sinar matahari
sehingga kulit-kulitnya menghitam selain itu dalam penjara ia ingin memanaskan tulang-tulangnya karena dalam
penjara, ruangannya sangat gelap, lembab dan juga dingin karena sinar matahari tidak ada.

Soekarno dan Pembelaan “Indonesia Menggugat”


Dalam sejarah presiden Soekarno, diketahui bahwa kasusnya disidangkan oleh Belanda melalui
pengadilan Landraad di Bandung, ketika sudah delapan bulan berlalu yaitu pada tanggal 18 Desember 1930.

Soekarno dalam pembelaanya membuat judul bernama “Indonesia Menggugat” yang terkenal. Di mana ia
mengungkapkan bahwa bangsa Belanda sebagai bangsa yang serakah yang telah menindas dan merampas
kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Soekarno dan Fatmawati


Dari pembelaannya itu kemudian sehingga membuat Belanda semakin marah sehingga PNI bentukan
Soekarno dibubarkan pada bulan Juli 1930. Setelah keluar dari penjara bulan desember 1931, Soekarno kemudian
bergabung dengan Partindo tahun 1932 karena ia sudah tidak memiliki partai lagi dan ia kemudian didaulat
sebagai pemimpin Partindo namun ia kembali ditangkap oleh Belanda dan kemudian diasingkan ke Flores.
Dalam Biografi Soekarno diketahui bahwa tahun 1938, ia kemudian dibuang ke Bengkulu, disini Soekarno
bertemu dengan Mohammad Hatta yang akan menjadi teman seperjuangannya yang kemudian keduanya akan
memproklamasikan Kemerdekaan bangsa Indonesia.
Di Bengkulu juga Soekarno kemudian berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istri Soekarno dan ibu
negara pertama. Fatmawati merupakan putri dari Hassan Din yang mengajak Soekarno untuk mengajar di Sekolah
Muhammadiyah di Bengkulu.
Tahun 1942, kekuasaan Belanda di Indonesia berakhir setelah Jepang masuk menyerbu Indonesia. Soekarno yang
sempat akan dipindahkan oleh Belanda ke Australia namun gagal setelah dicegat oleh Jepang.
Soekarno kemudian kembali ke Jakarta. Jepang kemudian memanfaatkan Soekarno berserta pemimpin Indonesia
lainnya untuk menarik hati penduduk Indonesia.

Soekarno dan Jepang


Dalam Biografi Soekarno diketahui bahwa Jepang bahkan menunjuk Soekarno untuk memimpin tim
persiapan kemerdekaan bangsa Indonesia yaitu BPUPKI dan PPKI setelah berjanji memberikan kemerdekaan bagi
Indonesia. Soekarno bahkan sempat terbang ke Jepang untuk bertemu dengan Kaisar Hirohito.
Soekarno terus menerus melakukan pendekatan dan kerjasama dengan Jepang dengan tujuan agar Indonesia
segera diberi kemerdekaan. Segala persiapan untuk kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh Soekarno seperti
merumuskan Pancasila dan UUD 45 sebagai ideologi dan dasar negara serta perumusan teks proklamasi
kemerdekaan bersama Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo.
Sebelum mengumumkan kemerdekaan Indonesia pada bulan agustus 1945, Soekarno bersama
Mohammad Hatta bersama pemimpin Indonesia yang lainnya terbang ke Dalat, Vietnam untuk menemui
pimpinan tertinggi kekaisaran Jepang di Asia Tenggara yaitu Marsekal Terauchi. Menjelang proklamasi
kemerdekaan, terdapat perbedaan pandangan antara golongan tua dan golongan tua.

Peristiwa Rengasdengklok
Golongan Tua menghendaki agar kemerdekaan Indonesia dipersiapkan secara matang dan golongan
muda menghendaki agar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan secepatnya.
Hal inilah yang kemudian membuat golongan muda melakukan penculikan terhadap Soekarno dan Mohammad
Hatta pada tanggal 16 agustus 1945.
Keduanya kemudian dibawa ke daerah Rengasdengklok dengan tujuan agar segera memproklamirkan
kemerdekaan Indonesia dan menjauhkannya dari pengaruh Jepang. Peristiwa penculikan ini kemudian dikenal
dengan nama Peristiwa Rengasdengklok.
Mengetahui Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa ke Rengasdengklok membuat Ahmad Soebardjo
kemudian menjemput Soekarno dan Mohammad Hatta.
Sutan Syahrir yang dikenal sering berseberangan pendapat dengan Soekarno marah mendengar para golongan
muda menculik Soekarno dan Hatta dan menyuruh mereka membwanya kembali ke Jakarta.
Tiba di Jakarta, Soekarno dan Muhammad Hatta beserta pemimpin lainnya bertemu dengan Laksamana Maeda di
rumahnya di Jl. Imam Bonjol.

Proklamasi Kemerdekaan
Laksamana Maeda kemudian menjamin keselamatan Soekarno dan para pemimpin lain dan
mempersilahkan Soerkarno dan Muhammad untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan.
Bersama dengan Ahmad Soebardjo mereka bertiga merumuskan teks proklamasi kemerdekaan yang kemudian
diketik ulang oleh Sayuti Melik.

Presiden Pertama Indonesia


Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan juga Moh Hatta memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia dari penjajahan Jepang di mana pada tanggal tersebut juga diperingati sebagai Hari kemerdekaan
bangsa Indonesia dimana pancasila kemudian dibentuk oleh Soekarno sebagai dasar dari negara Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan inilah yang kemudian membawa Ir. Soekarno bersama dengan Mohammad
Hatta diangkat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia dalam sejarah bangsa Indonesia.
Di luar sosoknya sebagai Bapak bangsa Indonesia, tidak banyak yang tahu jika Soekarno pernah menikah sebanyak
sembilan kali, kharisma yang luar biasa dimiliki oleh Soekarno melalui penuturan orang-orang yang dekat
dengannya.
Itulah mengapa wanita-wanita cantik dapat dengan mudah terpikat dengannya dan dijadikan istrinya.
Beliau tertarik dengan wanita yang sederhana dan juga berpakaian sopan. Istrinya yaitu Fatmawati pernah
bertanya pada presiden Soekarno mengenai wanita yang berpenampilan seksi namun beliau menjawab bahwa
wanita dengan penampilan yang sopan dan sederhana dan juga tampil apa adanya lebih menarik untuk disukai
sebab kecantikan seorang wanita terlihat dari keaslian atau kesederhanaannya.
Soekarno tak menyukai wanita yang berpenampilan seksi seperti memakai rok pendek yang ketat dan
memakai lipstik seperti orang yang modern pada umumnya, percaya atau tidak artis Amerika Marylin Monroe
sangat menyukai kharisma dari seorang Presiden Soekarno.
Presiden Soekarno dan Ibu fatmawati
Wanita idaman Soekarno yaitu wanita yang setia, konservatif dan juga bisa menjaganya. Beliau sangat
senang ketika wanita itu bisa melayaninya dan menjaganya. Pandangannya tentang wanita-wanita Amerika yang
menyuruh suaminya mencuci piring membuat Fatmawati menjadi terkesima dan juga terpesona akan
kesederhanaan dari seorang Soekarno sehingga fatmawati rela menemaninya hingga akhir hayatnya.

Indonesia Dalam Pemerintahan Presiden Soekarno


Selama pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia sebagai negara baru ketika itu bertahan dari
berbagai permasalahan yang kerap menggoyahkan stabilitas negara Indonesia. Pertama kali dengan agresi militer
yang dilakukan oleh Belanda yang kembali menjajah Indonesia setelah Jepang menyerah.
Kemudian muncul pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso (kawan lama Soekarno) dan Amir Syarifudin,
Pemberontakan Permesta, Pemberontakan Republik Maluku, Pemberontakan APRA oleh Westeling, dan
pemberontakan Darul Islam atau DI/TII oleh Kartosuwiryo yang merupakan kawannya sendiri ketika Soekarno
masih muda.
Meskipun banyak dilanda masalah pada awal-awal lahirnya negara, dibawah pemerintahan Soekarno,
Indonesia mulai terkenal di mata Internasinal.
Banyak pemimpin dunia seperti John F. Kennedy yang merupakan presiden Amerika ketika itu dan Fidel Castro
yaitu presiden Kuba dan pemimpin negara lain menaruh hormat pada Presiden Soekarno.
Indonesia ketika itu dikenal sebagai negara non blok, dan sempat berhubungan erat dengan Rusia dan ditandai
dengan pembelian senjata untuk pertahanan secara besar-besaran dari Rusia dan juga untuk melawan Belanda
ketika sedang melakukan upaya pembebasan Irian Barat. Selain itu Indonesia melalui presiden Soekarno
membentuk poros Jakarta-Beijing-Moskow yang membuat konfrontasi dengan blok barat semakin tinggi.
Hal ini juga membuat Indonesia semakin berhaluan kiri ditandai dengan semakin berkembangnya komunis ketika
itu dimana muncul istilah ‘NASAKOM’ yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno.
Indonesia bahkan sempat berganti sistem pemerintahan dari sistem parlementer menjadi presidensil dari tahun
1945 hingga 1960an. Pada tahun 1960-an pergolakan politik yang amat hebat terjadi di Indonesia, penyebab
utamanya adalah adanya pemberontakan besar oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dikenal dengan sebutan
G30-S/PKI dimana dari peristiwa ini kemudian membuat akhir cerita dari pemerintahan Presiden Soekarno dan
juga orde lama berakhir.
Hal ini ditandai dengan adanya “Supersemar” atau Surat Perintah Sebelas Maret di tahun 1966 yang terkenal dan
masih menjadi kontroversi sejarah sebab naskah aslinya tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang.
Supersemar dikeluarkan oleh Presiden Soekarno dan berisi himbauan dari Presiden Soekarno ke Soeharto agar
bisa mengendalikan Keamanan dan juga ketertiban negara yang ketika itu sedang kacau dan juga berisi mandat
pemindahan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto yang kelak menjadikan Soeharto sebagai Presiden yang baru
bagi bangsa Indonesia.

Akhir Jabatan Soekarno Sebagai Presiden


Diketahui dalam biografi Soekarno, Setelah jabatannya sebagai Presiden berakhir ditandai dengan
diangkatnya Soeharto sebagai Presiden, Ir Soekarno kemudian banyak menghabiskan waktunya di istana Bogor.
Lama-kelamaan kesehatannya terus menerus menurun sehingga ia mendapat perawatan oleh tim dokter
kepresidenan hingga tepatnya pada tanggal 21 Juni 1970 Presiden Soekarno atau Bung Karno menghembuskan
nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Kepergian sang Proklamator sekaligus Bapak Bangsa Indonesia ke pangkuan Yang Maha Kuasa
menyisakan luka yang dalam bagi rakyat Indonesia pada waktu itu. Jenazah dari bung Karno kemudian dibawa di
Wisma Yaso, Jakarta setelah itu jenazahnya kemudian dibawa ke Blitar, Jawa Timur untuk dikebumikan dekat
dengan makam ibunya Ida Ayu Nyoman Rai.
Gelar “Pahlawan Proklamasi” diberikan oleh pemerintah karena jasa-jasanya kepada bangsa Indonesia.
Kisah perjuangan Bung Karno kemudian diangkat ke dalam layar lebar yang berjudul “Soekarno: Indonesia
Merdeka” yang digarap oleh sutradara terkenal Hanung Bramantio dimana Ario Bayu berperan sebagai Tokoh
Soekarno, Inggit yang diperankan oleh Maudy Koesnaedi dan Fatmawati yang diperankan oleh Tika Bravani.

Akhir Tragis Kematian Soekarno


Di Wisma Yaso di Jalan Gatot Subroto ia ditahan sehingga ketika sakit ia tidak bisa kemana-mana
sehingga penahanan inilah yang kemudian membuat ia menderita lahir dan batin, keluarganya pun tidak
diperbolehkan secara bebas untuk menjenguk Soekarno.
Ketika sakit, banyak resep obat yang tidak dapat ditukar dengan obat di mana resep itu diberikan oleh dr.
Mahar Mardjono yang memimpin tim dokter ketika itu. Sehingga banyak tumpukan resep ketika itu di meja
penahanan Ir. Soekarno. resep tersebut dibiarkan saja dan tidak pernah ditukarkan dengan obat.
Banyak yang mengatakan penguasa yang baru memang sengaja membiarkan Soekarno sakit dan makin parah
sehingga mempercepat kematiannya. Alat-alat kesehatan yang berasal dari Cina untuk menyembuhkan Soekarno
ditolak oleh Presiden Soeharto ketika itu. Rachmawati Soekarnoputri menuturkan bahkan sekadar menebus obat
sakit gigi pun harus seizin Presiden Soeharto.

Keistimewaan dan sikap yang dapat kita teladani dari sikap Presiden Soekarno antara lain ;

➔ Semangat juang dalam membela negara, meskipun berkali-kali ditangkap dan dipenjara namun
semangat Presiden Soekarno untuk memerdekakan Bangsa Indonesia tetap tinggi. Presiden
soekarno juga tidak mudah menyerah menghadapi segala rintangan yang dihadapi untuk mencapai
kemerdekaan. Beliau juga mementingkan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi dan
golongan dan juga rela berkorban.

Rubrik/Instrumen Penilaian Pengetahuan

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN – TES TULIS

PETUNJUK
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai pengetahuan peserta didik melalui tes tulis
Isikan skor pada kolom skor sesuai jawaban peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Skor 8, apabila jawaban benar
Skor 0, apabila jawaban salah

Kelas/Semester : X (Sepuluh) / 2
Periode Pengamatan : .………………………...........
Materi Pokok : Unsur-unsur Kebahasaan dan Tanggapan Teks Biografi

Berilah skor/nilai pada setiap aspek pengamatan


Nilai Predi
N Nama Peseta Jawaban soal nomor Skor
kat
o Didik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml Maks
1 8
2 8
3 8
4 8
5 8

Kategori Predikat dan Nilai :

(A) Sangat Baik : 86 – 100


(B) Baik : 71 – 85
(C) Cukup : 55 – 70
(D) Kurang : < 55

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN – TES TERTULIS URAIAN

Soal Tes Tertulis Uraian


1. ........(10)
2. ........(10)

Kunci Jawaban Soal Uraian dan Pedoman Penskoran


No Alternatif Jawaban Penyelesaian Skor
1 10
2 10
Jumlah 20

PETUNJUK
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai pengetahuan peserta didik melalui tes lisan
Isikan skor pada kolom skor sesuai jawaban peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Skor 10 , apabila jawaban benar
Skor 8 , apabila jawaban mendekati benar
Skor 6 , apabila jawban mendekati salah
Skor 4 , apabila jawaban salah

Berilah skor/nilai pada setiap aspek pengamatan


Nama Peseta Skor Soal Nomor Skor Predi
No Nilai
Didik 1 2 Jml Max Kat
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
20

Kategori Predikat dan Nilai :


(A) Sangat Baik : 86 – 100
(B) Baik : 71 – 85
(C) Cukup : 55 – 70
(D) Kurang : < 55

Anda mungkin juga menyukai