Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ILMU KALAM

“FAKTOR-FAKTOR TIMBULNYA ALIRAN ILMU KALAM”.

Dosen Pengampu : M. Ali Karmani, M.Pd

OLEH KKELOMPOK : 13

1. GIYO ARSYA BRATA


2. MULTAZAM AZMI FAJAR

PROGRAM STUDI :

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH PALAPA NUSANTARA

TA : 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah
dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul
“Faktor-Faktor Timbulnya Aliran Ilmu Kalam”.

. Adapun tujun dari penyusunan dalam tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah “Ilmu Kalam”.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa, makalah ini tidak akan
selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari dosen
pengampu mata kuliah “ Ilmu Kalam ” M. Ali Karmani, M.Pd ”. penyusun menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka penyusun meminta kritik dan
saran yang sifatnya membangun.

Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua didalam
dunia pendidikan.

Selebung, 27 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sebab-Sebab Lahirnya Ilmu Kalam................................................................................3
B. Faktor-Faktor Munculnya Ilmu Kalam...........................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.........................................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Ilmu kalam adalah salah satu nama atau sebutan untuk ilmu yang membicarakan ajaran-
ajaran dasar agama Islam. Nama lain untuk ilmu ini banyak macamnya sesuai dengan segi
penekanannya atau dari sisi mana memandangnya. Misalnya, disebut dengan nama ‘ilm ushul al-
Din, karena ilmu ini membicarakan tentang pokok-pokok (ushul) kepercayaan agama Islam. ilmu
kalam tidak muncul begitu saja tetapi melalui proses yang cukup lama serta peristiwa demi
peristiwa yang melatar belakangi munculnya (lahirnya) ilmu kalam. Adapun sebab-sebab
munculnya ilmu kalam yaitu persoalan politik tentang pergantian khalifah dan juga menyangkut
peristiwa pembunuhan Usman bin Affan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi Munculnya
Ilmu Kalam dapat dibagi menjadi dua , yaitu faktor dari dalam ( internal) dan faktor dari luar
( external).

Sebab kemunculan ilmu kalam di picu oleh persoalan politik yang menyangkut peristiwa
pembunuhan Utsman bin Affan yang berbuntut pada penolakan Mu’awiyah atas kekhalifaan Ail
bin Abi Thalib. Keteganggan antara Mu’awiyah dan Ali bin Abi Thalib memuncak menjadi
perang siffin yang berakhir dengan keputusan tahkim atau arbitrase

Untuk itu penting bagi kita untuk mengetahui sebab-sebab munculnya ilmu kalam agar
supaya kita mengetahui bagaimana sejarah perjalanan atau peristiwa yang melatar belakangi
adanya ilmu kalam sejak dari zaman Rasulullah, sampai akhir pemerintahan khalifah ke empat
dari pemerintahan khulafaur Ar-Rasyidin sehingga tejadinya perseteruan antara muawiyah bin
abi sufyan dengan khalifah yang sah pada saat itu yang dijabat oleh Ali bin abi thalib yang
memuncak menjadi perang siffin dan diakhiri dengan tahkim. Selanjutnya kita dapat mengambil
pelajaran dari peristiwa-peristiwa tersebut.

Adapun makalah ini dapat saya buat dengan membaca, menelaah dan membandingkan
buku-buku yang televan kemudian kami analisis apa adanya sehinggah menambah informasi dari
berbagai pihak. Dan bagi anda pembaca dapat memperluas wawasan cakrawala berfikir dalam

1
menagkap atau memahami makna-makna ilmu kalam dari sudut pandang masing-masing dan
dapat menerimah pebedaan-perbedaan yang ada.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian di atas penulis merumuskan masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu:

1. Bagaimana Sebab-sebab lahirnya ilmu kalam?


2. Apa Factor-faktor yag mendorong lahirnya ilmu kalam?
C. Tujuan
1. untuk mengetahui sebab munculnya aliran ilmu kalam
2. untuk mengetahui faktor munculnya aliran nilmu kalam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sebab-sebab lahirnya Ilmu Kalam

Agak aneh kiranya kalau dikatakan bahwa dalam Islam, sebagai agama, persoalan yang
pertama timbul adalah dalam bidang politik dan bukan dalam bidang teologi. Tapi persoalan
politik ini meningkat menjadi persoalan teologi. Dapat ditelusuri dalam sejarah islam dalam fase
perkembangan pertama. Ketika nabi Muhammad mulai menyiarkkan ajaran-ajaran islam yang
beliau terimah dari Allah SWT. di mekkah. kota ini memiliki system kemasyarakatan yang
terletak dibawah pimpinan suku bangsa Quraisy. Kekuasaan sebenarnya terletak dalam tangan
kaum pedagang tinggi. Kaum pedagang tinggi ini, untuk menjaga kepentingan-kepentingan
mereka, mempunyai rasa solidaritas kuat yang kelihatan efeknya dalam perlawanan mereka
terhadap nabi Muhammad dan pengikutnya sehingga mereka terpaksa meninggalkan Mekkah
pergi ke yasrib di tahun 622 M.

Jadi seperti yang kita ketahui bersama bahwa nabi dalam berdakwa itu mempunyai
tantangan dari berbagai pihak, terutama dari suku Quraish sendiri. Sampai-sampai nabi dicari
dan akan dibunuh. Dalam dakwa nabi pertama dimekkah nabi Muhammad berdakwa dengan
cara sembunyi-sembunyi setelah nabi menerimah wahyu yang kedua kemudian mulai berdakwa
secara terang-terangan. Yang tentunya tantangan yang dihadapi nabi semakin banyak.

Dapat dikatakan yang melatar belakangi sejarah munculnya persoalan-persoalan kalam


adalah disebabkan faktor-faktor politik pada awalnya setelah khalifah Ustman terbunuh
kemudian digantikan oleh Ali menjadi khalifah. Peristiwa menyedihkan dalam sejarah Islam
yang sering dinamakan al-Fitnat al-Kubra (Fitnah Besar), merupakan pangkal pertumbuhan
masyarakat (dan agama) Islam di berbagai bidang, khususnya bidang-bidang politik, sosial dan
paham keagamaan. Maka Ilmu Kalam sebagai suatu bentuk pengungkapan dan penalaran paham
keagamaan juga hampir secara langsung tumbuh dengan bertitik tolak dari Fitnah Besar itu.

Suasana masyarakat di Yasrib berlainan dengan dengan suasana di mekkah. Kota ini
bukan kota pedagang tapi kota petani. Yang terdiri dari bangsa Arab dan yahudi. Bangsa arab
terdiri dari dua suku bangsa yaitu Al-khazraj dan Al-aus Antara kedua suku bangsa ini terdapat

3
persaingan untuk menjadi kepala dalam masyarakat madinah. Dalam sejarah nabi
memperdamaikan antara suku al-khazraj dan al-aus . Dan membuat perjanjian yang dikenal
dengan piagam madinah.

Selama di Mekkah Nabi Muhammad hanya mempunyai fungsi kepala agama, dan tak
mempunyai fungsi kepala pemerintahan, karena kekuasaan politik yang ada disana belum dapat
dijatuhkan pada waktu itu. Sebaliknya di Madinah, Nabi Muhammad, di samping menjadi kepala
agama juga menjadi kepala pemerintahan. Beliaulah yang mendirikan kekuasaan politik yang
dipatuhi di kota itu. Sebelum itu madinah tak ada kekuasaan politik.

Ketika nabi Muhammad SAW. masih hidup semua persoalan agama dapat ditanyakan
kepada beliau secara langsung. Dan jawaban dari persoalan tersebut dapat diperoleh secara
langsung dari Rasulullah. Para sahabat dan kaum muslimin percaya dengan sepenuh hati, bahwa
apa yang diterimah dan disampaikan oleh nabi adalah berdasarkan wahyu Allah, dengan
demikian, tak ada keraguan sedikitpun terutama kebenaranya. Jadi dapat dikatakan bahwa segala
permasalahan yang timbul yang belum jelas dasar hukumnya semuanya ditanyakan kepada Nabi
Muhammad.

Dalam masalah aqidah atau teologi, umat islam pada masa nabi SAW, tidak terjadi
perpecahan atau pengelompokan mereka semua bersatu dalam masalah aqidah, sampai pada
masa kedua pemerintahan khalifah khulafa al-rasyidin, yakni pada masa pemerintahan khalifa
Abu Bakar as-siddik dan khalifah Umar bin khatab. Karena pada masa setelahnya umat islam
telah terusik nafsuhnya untuk mengambil pemahaman secara sepihak menurut versi
kelompoknya dalam masalah islam.

Akan tetapi Ketauhidan di Zaman Bani Umayyah masalah aqidah menjadi perdebatan
yang hangat di kalangan umat islam. Di zaman inilah lahir berbagai aliran teologi seperti
Murji’ah, Qadariah, Jabariah dan Mu’tazilah. Pada zaman Bani Abbas Filsafat Yunani dan Sains
banyak dipelajari Umat Islam. Masalah Tauhid mendapat tantangan cukup berat. Kaum
Muslimin tidak bisa mematahkan argumentasi filosofis orang lain tanpa mereka menggunakan
senjata filsafat dan rasional pula. Untuk itu bangkitlah Mu’tazilah mempertahankan ketauhidan
dengan argumentasi-argumentasi filosofis tersebut.

4
Sesudah wafatnya Rasulullah Saw, kaum muslimin berkumpul di Saqifah bani Sâ’adah
untuk memilih khalifah pengganti Rasulullah Saw. Pertemuan tersebut dihadiri oleh dua partai
besar, yaitu Anshar dan Muhajirin. Di antara pendukung partai Anshar adalah Saad bin Ibadah,
Qais bin Saad dan Habab bib Mundzir. Partai Anshar menginginkan agar khalifah dipilih dari
golongan mereka. Menurutnya, golongan Anshar adalah orang-orang yang membantu
perjuangan Rasulullah Saw. dalam pengembangan dakwah Islam dari Madinah. Merekalah yang
memberikan tempat bagi Rasulullah dan kaum muhajirin setelah pindah dari Makkah ke
Madinah.

Sementara Muhajirin yang diwakili oleh Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidah
menginginkan agar khalifah dipilih dari partai mereka. Bagi mereka, orang pertama yang
membantu perjuangan Rasulullah Saw., disamping itu, mereka masih kerabat dekat dengan
Rasulullah Saw., Abu Bakar al-Shidiq lebih memilih Abu Ubaidah atau Umar bin Khatab
sebagai khalifah. Namun Umar dan Abu ubaidah justru lebih mengedepankan Abu Bakar al-
Shiddiq dengan alasan karena beliau orang yang ditunjuk Rasulullah sebagai imam shalat ketika
Rasul sakit. Basyir bin Saad yang berasal dari suku Khazraj melihat bahwa perselisihan antara
dua kubu tersebut jika dibiarkan dapat mengakibatkan perpecahan dikalangan umat Islam.

Untuk menghindari hal itu, ia angkat bicara dan menerangkan kepada para peserta sidang
bahwa semua yang dilakkan kaum muslimin, baik dari partai Muhajirin ataupun Anshar
hanyalah untuk mencari ridha Allah Swt. Tidak layak jika kedua partai mengungkit-ungkit
kebaikan dan keutamaan masing-masing demi kepentingan politik. Kemudian Basyir bin Saat
membait Abu Bakar al-Shidiq. Sikap Basyir dikecam oleh Habban bin Mundzir dari partai
Anshar. Ia dianggap telah menyalahi kesepakatan Anshar untuk memilih khalifah dari partainya.
Namun Basyir menjawab, “Demi Allah tidak demikian. Saya membenci perselisihan dengan
suku yang memang memiliki hak untuk menjadi khalifah. Mayoritas suku Aus dari partai Anshar
mengedepankan Saad bin Ibadah sebagai khalifah. Namun kemudian Asyad bin Khudair yang
juga dari suku Aus berdiri membaiat Abu Bakar. Ia menyeru pada para hadirin untuk mengikuti
jejaknya. Merekapun bangkit ikut membaiat dan memberikan dukungan pada Abu Bakar al-
Shidiq. Terpilihlah Abu Bakar sebagai khalifah pertama umat Islam.

5
B. Faktor-faktor munculnya Ilmu Kalam

Ada dua faktor yang menybabkan munculnya aliran dalam ilmu kalam, yaitu:

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah factor yang muncul dari dalam umat Islam sendiri yang
dikarenakan:

a. Adanya kepentingan kelompok atau golongan

Kepentingan kelompok pada umumnya mendominasi sebab timbulnya suatu aliran,


sangat jelas, di mana Syi’ah sangat berlebihan dalam mencintai dan memuji Ali bin Abi Thalib,
sedangkan Khawarij sebagai kelompok yang sebaliknya.

b. Adanya kepentingan politik

Kepentingan ini bermula ketika ada kekacauan politik pada zaman khalifah Usman bin
Affan yang menyebabkan wafatnya beliau, kepentingan ini bertujuan sebagai sumber kekuasaan
untuk menata kehidupan. Karna Faktor politik juga dapat memunculkan madzhab-madzhab
pemikiran di lingkungan Umat Islam, khususnya pada awal perkembangannya. Maka persoalan
imamah (khilafain), menjafi persolan tersendiri dan khas yang menyebabkan perbedaan
pendapat, bahkan perpecahan di lingkungan umat Islam. Permasalahan ini dimulai ketika ketika
Rasulullah meninggal dunia serta peristiwa terbunuhnya usman dimana antara golongan yang
satu dengan yang lain saling mengkafirkan dan menganggap golongannya yang paling benar.

Berkenaan dengan itu, ulama, antara lain ‘Amir al-Najjar berkesimpulan bahwa penyebab
tumbuh dan berkembangnya aliran kalam adalah pertentangan dalam bidang politik, yakni
mengenai imamah dan khilafah

c. Adanya pemahaman dalam Islam yang berbeda

Perbedaan ini terdapat dalam hal pemahaman ayat Al-Qur’an, sehingga berbeda dalam
menafsirkan pula. Mufasir satu menemukan penafsiranya berdasarkan hadist yang shahih,
sementara mufasir yang lain penafsiranya belum menemukan hadist yang shahih. Bahkan ada

6
yang mengeluarkan pendapatnya sendiri atau hanya mengandalkan rasional belaka tanpa
merujuk kepada hadist.

d. Mengedepankan akal

Dalam hal ini, akal digunakan setiap keterkaitan dengan kalam sehingga terkesan
berlebihan dalam penggunaan akal, seperti aliran Mu’tazilah.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah Faktor yang muncul dari luar umat islam, Disamping faktor
internal mendorong dan mempengaruhi kemnculan persoalan-persoalan kalam juga ada faktor
eksternal berupa paham-paham keagamaan non muslim tertentu yang mempengaruhi dan ikut
mewarnai sebagian paham di lingkungan umat islam. Seperti:

a. Akibat adanya pengaruh keagamaan dari luar islam. Paham keagamaan non-islam yang
dimaksudkan adalah paham keagamaan yahudi dan nasrani, yang mengatakan bahwa sejak islam
tersebar luas, terjadi kontak dengan lingkungan lokalnya. Di Syiria misalnya, pemikiran islam
mulai dipengaruhi oleh pemikiran Kristen Hellenistik, dan di Irak dipengaruhi oleh doktrin-
doktrin Gnostik. Demikian pula pandangan Goldziher orang jerman yang ahli ketimuran dan ahli
islam, sebagaimana dikutip oleh Abu Bakar aceh, yang mengatakan bahwa banyak ucapan dan
cara berfikir kenasranian dimasukkan ke dalam hadits-hadits yang dikataakan berasal dari
Muhammad

b. Kelompok-kelompok Islam yang pertama, khususnya Muktazilah, perkara utama yang mereka
tekankan ialah mempertahankan Islam dan menolak hujah mereka yang menentangnya. Negeri-
negeri Islam terdedah dengan semua pemikiran-pemikiran ini dan setiap kelompok berusaha
untuk membenarkan pendapatnya dan menyalahkan pendapat kelompok lain. Orang-orang
Yahudi dan Nasrani telah melengkapkan diri mereka dengan senjata ilmu Falsafah, lalu
Muktazilah telah mempelajarinya agar mereka dapat mempertahankan Islam dengan senjata yang
telah digunakan oleh pihak yang menyerang.

7
c. Ahli-ahli Kalam memerlukan falsafah dan mantiq (ilmu logik), hingga memaksa mereka untuk
mempelajarinya supaya dapat menolak kebatilan-kebatilan (keraguan-keraguan) yang ada di
dalam ilmu berkenaan.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut:

Pada masa Nabi Muhammad SAW, umat islam bersatu, mereka satu akidah, satu syariah
dan satu akhlaqul karimah, kalau mereka ada perselisihan pendapat, diatasi dengan wahyu dan
pada saat itu tidak ada peselisihan diantara mereka. Sebab kemunculan ilmu kalam di picu oleh
persoalan politik yang menyangkut peristiwa pembunuhan Utsman bin Affan yang berbuntut
pada penolakan Mu’awiyah atas kekhalifaan Ail bin Abi Thalib. Keteganggan antara Mu’awiyah
dan Ali bin Abi Thalib memuncak menjadi perang siffin yang berakhir dengan keputusan tahkim
atau arbitrase. Sikap Ali yang menerimah tipu muslihat Amr bin Al-ash utusan dari pihak
Mu’awiyah dalam tahkim tidak di setujui oleh sebagian tentaranya. Mereka memendang bahwa
Ali telah berbuat salah sehingga meninggalkan barisannya. Dalam sejarah islam, mereka terkenal
dengan nama khawarij. Yaitu orang yang keluar dan memisahkan diri. Adapula sebagian besar
yang tetep mendukung Ali.mereka inilah yang kemudian memunculkan kelompok syi’ah .

Adapun factor yang mempengaruhi munculnya ilmu kalam yaitu factor internal dan
factor eksternal. Faktor internal adalah factor yang muncul dari dalam umat Islam sendiri seperti:

a) Adanya kepentingan kelompok atau golongan

b) Adanya kepentingan politik

c) Adanya pemahaman dalam Islam yang berbeda Perbedaan ini

Dan faktor eksternal adalah faktor yang muncul dari luar agama islam antara lain:

a) kibat adanya pengaruh keagamaan dari luar islam

b) Kelompok-kelompok Islam yang pertama, khususnya Muktazilah, perkara utama yang mereka
tekankan ialah mempertahankan Islam dan menolak hujah mereka yang menentangnya.

9
c) Ahli-ahli Kalam memerlukan falsafah dan mantiq (ilmu logik), hingga memaksa mereka untuk
mempelajarinya supaya dapat menolak kebatilan-kebatilan (keraguan-keraguan) yang ada di
dalam ilmu berkenaan.

B. Saran

Dari penulisan makalah yang sigkat ini mudah-mudahan dapat menjadi tambahan ilmu
bagi kita semua supaya kita mendapat tambahan referensi. Dan mudah-mudahan menjadi ilmu
yang bermanfaat. Dan dalam penulisan makalah ini tentunya memiliki kekurangan maka dari itu
sangat di butuhkan saran dan kritikan dari berbagai pihak agar makalah ini lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Amir An-Najjar, Al-khawarij:Aqidatan Wa Fikratan Wa Falsafatan Terj. Afif Muhammad


dkk,,.Bandung: Lentara, 1993

Anwar, Rosihon; Abdul Rozak, Ilmu Kalam, Bandung: pustaka setia, 2001

Asmuni,H.M. Yusran, Ilmu Tauhid, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994.

Atang Abd. Hakim, Metodologi Study Islam,Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.

Ghazali, Adeng Muchtar, Perkembangan Ilmu Kalam: Faktor Internal, Bandung: Pustaka Setia,
2005

Mulyadi Aqidah Akhlak. Jakarta: Karya Toha Putra, 2007

Nasution, harun, Teologi Islam, Aliran-Aliran Sejarah Analisis Perbandingan, Jakarta:


Universitas Indonesia Perss, 1989

Nurdin, M.Amin, Sejarah Pemikiran Islam, Jakarta: Amzah, 2012

Rahman, Fazlur, Islam, Terj.Ahsin Mohammad, Bandung: Pustaka, 1984

http://librarianshendriirawan.blogspot.com/2013/04/sejarah-munculnya-ilmu kalam.html. diakses


pada tanggal 16/09/2013 pukul 17:20

http://members.tripod.com/ahkam_2/FIRQAH/kalam.html. di akses pada tanggal 16/09/2013


pukul 17:32

http://didanel.wordpress.com/2010/12/28/faktor-faktor-timbulnya-imu-kalam/.di akses pada


tanggal 16/09/2013.pikul17:4

11

Anda mungkin juga menyukai