Disusun oleh:
Kelompok II
Fakiatu Rahma (042001019)
Resti (042001009)
Putri Devia Waluyan (042001002)
Mursalin Muhsin Alwan (0420010047)
Penyusun
i
DAFTAR ISI
C.Tujuan .......................................................................................................................... 1
A.Kesimpulan ................................................................................................................. 6
B.Saran ............................................................................................................................ 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sunnah menempati posisi penting dalam Islam yakni sebagai salah satu
sumber hukum setelah al-qur'an. Tidak semua masalah keagamaan ditemukan
jawabannya dalam al-qur'an. Maka dari itu, para ulama merujuk kepada sunnah
sebagai otoritas hukum kedua setelah al-qur'an. Sunnah juga sering disinonimkan
dengan hadits, meskipun memiliki beberapa persamaan namun keduanya memiliki
perbedaan. Oleh karena itu pada makalah ini akan dibahas terkait perbedaan
hadits dan sunnah serta keabsahan sunnah sebagai sumber hukum kedua setelah
al-qur’an.
B. Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini. Beberapa masalah tersebut antara lain:
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sunnah
Secara etimologi, sunnah berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti
“kebiasaan” atau “biasa dilakukan”. Sementara itu, secara terminologi sunnah
dapat diartikan hal-hal yang datang dari Rasulullah SAW, baik ucapan, tindakan,
atau pengakuan (Taqrir). Menurut Muhadditsin, sunnah diartikan sebagai segala
sesuatu yang dinukilkan dari Nabi SAW, baik berupa perkataan, perbuatan,
maupun berupa taqrir, pengajaran, sifat, kelakukan, maupun perjalanan hidup
Nabi SAW.
Ada juga ayat yang menjelaskan bahwa pada diri Rasulullah terdapat
keteladanan yang baik sebagaimana firman Allah dalam surah Al-ahzab/33:21
berikut ini:
2
3
Bahkan dalam ayat lain Allah memuji Rasulullah sebagai orang yang
agung akhlaknya, yakni pada surah Al-qalam/68:4 berikut ini:
Dengan demikian, walaupun otoritas pokok bagi hukum islam adalah al-
qur’an, namun al-qur’an mengatakan bahwa rasulullah adalah sebagai penafsir
dari ayat-ayat al-qur’an, seperti disebutkan dalam surah An-nahl/16:44 berikut ini:
Hadits dan sunnah memiliki perbedaan yang penting untuk kita ketahui.
Perbedaan hadits dan sunnah lebih kepada pengertian mendasarnya. Hadits adalah
4
berita tentang peristiwa yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW. Sementara
itu, sunnah merupakan perbuatan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW secara
terus menerus. Selain itu, hadits juga mencakup segala peristiwa yang terjadi pada
Rasulullah SAW meski hanya dikerjakan sekali. Sunnah sendiri lebih pada
sesuatu yang diucapkan atau dilakukan secara konsisten oleh Rasulullah dari masa
ke masa.
Menurut Khusniati Rofiah dalam buku Studi Ilmu Hadits, hadits terbagi
menjadi:
1. Hadits Qouli
Hadits Qouli adalah segala perkataan Nabi SAW yang berisi berbagai
tuntutan dan petunjuk syara’, peristiwa-peristiwa dan kisah-kisah baik yang
berkaitan dengan aspek akidah, syariah maupun akhlak.
2. Hadits Fi’il
Hadits Fi’il adalah segala perbuatan Nabi SAW. yang menjadi anutan
perilaku para, sahabat pada saat itu, dan menjadi keharusan bagi semua umat
Islam untuk mengikutinya, seperti praktek wudlu, praktek salat lima waktu
dengan sikap-sikap dan rukun-rukunnya, praktek manasik haji, cara,
memberikan keputusan berdasarkan sumpah dan saksi, dan lainlain.
3. Hadits Taqriri
Hadits Taqriri adalah Hadits yang berupa, ketetapan Nabi SAW. terhadap
apa yang datang atau yang dikemukakan oleh para sahabatnya dan Nabi
SAW membiarkan atau mendiamkan perbuatan tersebut, tanpa, membedakan
penegasan apakah beliau membenarkan atau mempersalahkannya.
4. Hadits Hammi
Hadits Hammi adalah hadits yang berupa keinginan atau hasrat Nabi SAW
yang belum terealisasikan. Walaupun hal ini baru rencana dan belum
dilakukan oleh Nabi, para ulama memasukkannya pada hadis, karena Nabi
tidak merencanakan sesuatu kecuali yang benar dan dicintai dalam agama,
dituntut dalam syari’at Islam dan beliau diutus untuk menjelaskan syariat
Islam.
5
5. Hadits Ahwal
Hadits Ahwal adalah hadits yang berupa ihwal Nabi SAW yang tidak
temasuk ke dalam kategori ke empat hadits di atas. “hal ihwal”, ialah segala
pemberitaan tentang Nabi SAW, seperti yang berkaitan dengan sifat-sifat
kepribadiannya/perangainya (khuluqiyyah), keadaan fisiknya (khalqiyah),
karakteristik, sejarah kelahiran, dan kebiasaan-kebiasaanya.
1. Sunnah Qauliyyah
Sunnah Qauliyyah adalah macam-macam sunnah yang berasal dari ucapan
Nabi Muhammad SAW. Sunnah Qauliyyah adalah ucapan Rasulullah yang
didengar atau disampaikan oleh seseorang atau beberapa sahabat. Macam
sunnah ini cenderung berisi tuntunan yang berkaitan dengan pembinaan
hukum agama.
2. Sunnah Fiiliyyah
Sunnah fiiliyyah adalah macam-macam sunnah yang berasal dari
perbuatan Nabi Muhammad SAW. Perbuatan ini dilihat, diketahui dan
disampaikan para sahabat kepada orang lain. Macam-macam sunnah ini
bersumber dari segala bentuk perbuatan Nabi.
3. Sunnah Taqriyyah
Sunnah Taqriyyah adalah macam-macam sunnah yang berasal dari
respons Rasulullah terhadap segala perbuatan sahabat yang diketahuinya.
Macam-macam sunnah ini berupa perbuatan atau ucapan sahabat yang
dilakukan di hadapan atau sepengetahuan Nabi. Tetapi Nabi hanya diam dan
tidak mencegahnya. Sikap diam dan tidak mencegah dari Nabi Saw
menunjukkan persetujuan (taqriri) Nabi Saw terhadap perbuatan sahabat
tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hadits terbagi menjadi 5 yakni: hadits qouli, hadits fi’il, hadits taqriri,
hadits hammi serta hadits ahwal. Sedangkan Sunnah terbagi menjadi 3 bagian
yakni: sunnah qauliyyah, sunnah fiiliyyah serta sunnah taqriyyah.
B. Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya untuk pembaca.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://m.merdeka.com/jateng/perbedaan-hadis-dan-sunnah-ini-penjelasan-
lengkapnya-
kln.html#:~:text=Hadis%20adalah%20berita%20tentang%20peristiwa,SAW%20
meski%20hanya%20dikerjakan%20sekali.
DetikEdu. (2021, 3 Juli). Apa Perbedaan Sunnah dan Hadits? Berikut Ini
Penjelasannya. Diakses pada 21 November 2022, dari
https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/edu/detikpedia/d-5629141/apa-
perbedaan-sunnah-dan-hadits-berikut-ini-penjelasannya/amp