Anda di halaman 1dari 9

9/30/2020

TUJUAN PEMBELAJARAN

Dasar-dasar penyiapan obat meliputi: Mahasiswa mampu :


pemilihan produk obat dan compounding 1. Memahami dasar-dasar pemilihan obat
dalam rangka filling prescription sebagai sarana terapi

(1) SEDIAAN SERBUK 2. Menjelaskan dasar-dasar compounding obat


dalam rangka filling prescription dengan
dosage form serbuk, kapsul dan pil.

Rees JA: A modern formulation should be:

- an elegant Produk sediaan obat yang bermutu harus


- stable preparation memenuhi aspek:
- acceptable to the patient
- keamanan (safety)
- provide the correct dose in a
therapeutically active and bioavailable - efektivitas (efficacy)
form. - stabilitas (stability)
- non toxic - kenyamanan saat digunakan ( acceptability)
- non-harmful
- incapable of supporting the growth of Untuk bisa memenuhi kriteria tersebut 
micro-organisms dikembangkan berbagai dosage form dengan
- as free as possible from side effects berbagai rute pemakaian

Contoh:
dr. Saptarini, SpA dr. Saptono,
SulaksanaSpA Pramana
SID 77.008/ID/II/90 SID 79.009/ID/III/95
77.008/ID/II/90
Jl. Dharmawangsa 123 Surabaya Jl. Dharmahusada
Dharmawangsa 333 189 Surabaya
Surabaya
1. Anak-anak tak mampu menelan tablet dan 30/04/12 30/04/12
Surabaya, …………… Surabaya, ……………
…………
kapsul  dibuat sediaan sirup (acceptability)
R/ Parasetamol 0,120 R/ Sulfur praecip. 2
2. Antibiotika mudah terurai dalam lingkungan Luminal 0,010
OBH Combi
Ac.
SSalicylic.
100 ml
3 d d Cth I 3
fl I

berair  dibuat sediaan sirup kering CTM 0,001


m.f.l.a. pulv. dtd No XII
Camphorae
Talc venet
0,5
ad 100
(stability) S 1 d d pulv I (prn) m.f.l.a. pulv.
3. Bahan aktif mengalami peruraian di Sbidue

lambung  dibuat sediaan buccal,


parenteral, atau suppositoria (efficacy)
4. Bahan aktif bisa mengiritasi lambung 
dibuat sediaan enteric coated tablet (safety) Eryanti Esperanda 10 th
Pro : ..…………………………Umur :6 bln
…….. Mahardika Umur: 8
Pro : ..…………………………Umur
..………………………… bln
: ……..
……..
Alamat : …………………………………….... Alamat : ……………………………………....

1
9/30/2020

SEJARAH SEDIAAN SERBUK


PENGERTIAN SEDIAAN SERBUK
- Asal mula serbuk : dibuat dr. bagian tanaman
keras (akar, kulit kayu & kayu).
# K.F. : Partikel zat padat yang mempunyai
- Obat sintetik : kalomel, grm. Bismuth, merkuri
ukuran 0,1 - 10.000 
& kapur.
- Bisa untuk pemakaian dalam & luar  berupa
# Farmasi : Campuran homogen 2 atau lebih
serbuk atau granul.
bahan obat yang dihaluskan
- Bisa dikemas sebagai serbuk terbagi atau
tidak terbagi. # Farmakope Indonesia Edisi IV :
- Preparat lain berbentuk serbuk:
Sediaan Serbuk adalah “campuran kering
• insuflasi (utk. telinga, hidung, tenggorokan) bahan obat atau zat kimia yg. dihaluskan,
• sirup kering
ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk
• injeksi kering
pemakaian luar.
• inhaler serbuk kering

Tujuan Pemberian Bentuk Sediaan Serbuk


 Karena serbuk memiliki kelebihan:
Kerugian Sediaan Serbuk:
1. Kombinasi b.o. bervariasi sesuai
kebutuhan pasien
1. Kurang baik utk. bahan obat yang tak
2. Dosis lebih tepat sesuai keadaan pasien tahan lembab/kontak dg. udara
3. Lebih stabil secara kimia dibdg. bentuk
2. Obat yang pahit, menyebabkan muntah,
sediaan cair korosif  sulit diatasi
4. Ukuran partikel kecil  disolusi dlm. 3. Perlu waktu peracikan relatif lama
cairan tubuh lebih cepat dibdg. kapsul,
pil dan tablet.
5. Serbuk dg. dosis/vol. besar lbh. mudah
diminum oleh pasien.

Syarat/karakteristik sediaan serbuk Syarat/karakteristik sediaan serbuk

1. Homogen  setiap bagian camp. serbuk hrs. 2. Kering ---> tidak boleh menggumpal atau
mgd. bhn-bhn yg. sama dan dlm. perbdgan mengandung air, krn. mgd. bahan yg. higroskopis,
yg sama pula.
 dipengaruhi faktor : efloresen, deliquesen ataupun campuran eutektik.
a. Ukuran partikel
- perbedaan uk. besar  campuran berlapis 3. Derajat kehalusan tertentu
 sebelum dicampur hrs. dibuat sama dulu. Bila ukuran partikel serbuk sangat halus, maka:
R/ Vitamin C ---> serbuk halus - serbuk lebih homogen
Sacch. Album ---> kristal - disolusi makin cepat shg. kadar obat dlm. drh.
yg. tinggi cepat dicapai
b. Densitas/BJ - dg. permukaan yg. luas  memberi daya
- perbedaan besar --> campuran berlapis adsorpsi yg. besar  penting utk. serbuk
- atasi dg. mixing tumbler/poedermengdoos antasida, anti diare dan antidotum.

2
9/30/2020

F.I. : derajat kehalusan dinyatakan dengan


nomor pengayak. MACAM SEDIAAN SERBUK
AYAKAN DALAM FARMASI
Nomor menunjukkan jumlah lubang tiap 2,54cm
1. Serbuk terbagi /pulveres /chartulae
dihitung searah dg. panjang kawat.
- dosis tunggal  dibungkus
- satu nomor : semua serbuk dapat melalui
pengayak dg. nomor tsb. (mis. no. 85).
2. Serbuk tidak terbagi / pulvis
- dua nomor : semua serbuk dpt. melalui penga-
- dosis ganda  jumlah >  ditakar sendiri
yak dg. nomor terendah dan tdk. lebih dari
oleh pasien
40% melalui pengayak dg. nomor tertinggi
- obat dalam : - serbuk antasida
(mis. no. 44/85).
- serbuk effervescent
Van Duin --> Farmakope Belanda V :
- obat luar : - serbuk tabur
- Ayakan A
- serbuk gigi
- Ayakan B

CARA PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK


FORMULA UMUM SEDIAAN SERBUK
R/ Bahan obat (Remidium cardinale)
Bahan pembantu . TAHAPAN pembuatan serbuk terbagi:
m.f.l.a. pulv. ……… A. Memperkecil ukuran partikel :
- penggerusan
Bahan Obat : - penggilingan
1. Padat : asetosal, parasetamol, dll.
- pulverization by intervention
2. Setengah padat : ekstrak kental, adeps lanae
3. Cair : tingtur, ekstrak cair
B. Pencampuran : - cara spatulasi
Bahan Pembantu  Ditambahkan untuk : - cara penggerusan
- menambah bobot/volume sediaan - pengayakan
- memperbaiki rasa
Misal : talk, saccharum lactis, glukosa, sakarin
- penggulingan

CARA PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK


A. Memperkecil Ukuran Partikel B.O.

Ada 3 cara:
C. Membagi serbuk : 1. Penggerusan /trituration
- penimbangan --> dg. menggerus bhn. dlm. mortir dg. stamper
- blocking and dividing - penekanan --> pengecilan ukuran partikel
- visual - pengadukan --> pencampuran agar homogen
- pengukuran
* Mortir & stamper bisa terbuat dr. kaca, por-
D. Membungkus selin, dan besi.

3
9/30/2020

A. Memperkecil Ukuran Partikel B.O.


A. Memperkecil Ukuran Partikel B.O.

2. Penggilingan / levigation
2. Penggilingan / levigation --> dg. pertolongan bhn. kedua (cairan yg. tdk.
 dg. pertolongan bhn. kedua (cairan yg. mudah menguap & tdk. melarutkan bhn. tsb)
tdk. mudah menguap & tdk. melarutkan --> digiling dlm. mortir ad konsistensi kental
--> jarang digunakan dlm. pembuatan serbuk
bahan tsb)
Mis. : ZnO + gliserin aa --> gerus kuat
 digiling dlm. mortir ad konsistensi kental
 jarang digunakan dlm. pembuatan serbuk
Mis. : ZnO + gliserin aa  gerus kuat 3. Pulverization by intervention
 proses memperkecil uk. part. dg. pertolong-
an bhn. kedua/pelarut yg. mudah dipisahkan
setelah proses berakhir.

A. Memperkecil Ukuran Partikel B.O.


B. Pencampuran Bahan-bahan
pelarut : pelarut organik yg. mdh. menguap
- alkohol, eter, aseton.
 bahan obat : kamfer, mentol, as. salisilat, B.1. Spatulasi
naftol, as. benzoat. --> Utk. bhn. jumlah kecil dan halus
 cara penghalusan : --> Cara : dicampur di atas kertas/papan pil dg.
bhn. obat + pelarut ad tepat larut  + bhn. pertolongan sudip/spatel
padat inert  aduk ad kering & homogen --> Kerugian :
- Homogenitas kurang terjamin --> tdk. co-
(b.o. dlm. kead. terlarut --> ia berada dlm uk. cok utk. : - serbuk jumlah >
koloid --> bila di+ bhn. pdt. lain --> digerus --> - b.o. yg. poten
setelah pelarut menguap --> b.o.
tetap dlm. ukuran halus).

B.2. Penggerusan
 Bhn. digerus dlm. mortir --> utk. mendptkan:
- ukuran partikel yg. kecil B.3. Pengayakan
- campuran yg. homogen  utk. bhn. yg. ringan & mudah mengalir
 Cara : mencampur b.o. satu per satu, sedikit  Cara : bhn. ditaruh di ayakan  diayak
demi sedikit  dimulai dr. b.o. yg. jumlahnya
sedikit. B.4. Penggulingan/tumbling
 Geometric dilution method :  utk. bahan yg. ringan, tdk. boleh ditekan, &
- b.o. (a) + bhn. pengisi (a)  gerus homogen (2a) memp. perbedaan BJ besar
- (2a) + bhn. pengisi (2a)  gerus homogen (4a)  Cara : serbuk diguling-gulingkan dlm. wadah
tertutup rapat
dst.  pencampuran serbuk dg. tekanan minimum
Jika kedua b.o. dlm jumlah besar  alternate  tdk. terjadi pengecilan ukuran partikel
addition by portion.
 Utk. melihat homogenitas :
dpt. ditambah zat warna (< 0,1%)

4
9/30/2020

C. Membagi Serbuk
Membagi serbuk secara visual
Ada 4 cara : C.1. Penimbangan
C.2. Blocking and dividing
C.3. Visual
C.4. Pengukuran

--> umum digunakan : cara visual


Kecuali : Dosis > 80% TM --> harus ditimbang
satu per satu
# Cara Visual :
- Sekali membagi maks. 10-20 bagian
- Mis. 10 bagian --> dibagi 2 sama banyak dg.
timbangan --> masing2 dibagi 5 scr. visual

D. Membungkus serbuk
 umumnya : dg. kertas perkamen
 bisa juga : kertas berlilin, kertas perak, dll.
 bungkus hrs. mudah dilipat & tidak menghi-
sap air.

WADAH
Cara membungkus serbuk

 tertutup baik
 melind. dr. cahaya, udara (lembab, O 2, CO2)
 mencegah menguapnya bhn. dlm. serbuk
 mudah mengambil sediaan dr. wadahnya
 bisa pakai dos serbuk, pot, botol mulut lebar

CONTOH SOAL:
Diminta membuat 10 bungkus puyer, dr. Saraswati Paramita,SpA.
dr. Saraswati Paramita,SpA. masing2 dengan dosis seperti tertulis SID 99.001/ID/III/99 Cara peracikan:
SID 99.001/ID/III/99 dalam resep (dtd). Jika setiap bungkus Jl. Dharmawangsa 999 Surabaya
Jl. Dharmawangsa 999 Surabaya puyer dibuat 300 mg beratnya, maka: 30/04/12 1. Timbang 100 mg Luminal  gerus ad
Surabaya, …………
30/04/12
Surabaya, ………… halus + karmin qs  aduk ad
R/ Parasetamol 0,150 homogen
R/ Parasetamol 0,150 10 x 0,150 = 1,500 g Luminal 0,010 2. Timbang glucose 1,4 g  gerus ad
Luminal 0,010 10 x 0,010 = 0,100 g Glucose q.s.
m.f.l.a. pulv. dtd No X
halus.
Glucose q.s. 10 x 0,300 – 1,600 = 1,400 g
m.f.l.a. pulv. dtd No X S 3 d d pulv I (prn) 3. (1) + (2) secara geometric dilution 
S 3 d d pulv I (prn) aduk ad homogen.
4. Timbang parasetamol 1,5 g  gerus
ad halus.
5. (3) + (4)  aduk ad homogen.
6. (5) dibagi 2 aa dengan timbangan 
masing2 dibagi 5 secara visual 
dibungkus  masuk wadah, beri
Pro : ..…………………………
Anggita Umur : ……..
4 th
Alamat : …………………………………….... etiket putih dan label NI.
Pro : ..…………………………
Anggita Umur : ……..
4 th
Alamat : ……………………………………....

5
9/30/2020

TUGAS..!
Dikumpulkan minggu depan ya…

• yulliastiksam@gmail.com
1. Cari dan catat nama dagang 3
Rabu, pukul 23.59 WITA
sediaan serbuk terbagi dan 3
sediaan serbuk tidak terbagi yang
beredar di pasaran. Tuliskan
komponen bahan obat yang
terkandung di dalamnya !
2. Tuliskan apa yang dimaksud
dengan higroskopis, delikuesen,
efloresen, dan campuran eutektik.
Sertakan pustakanya.

PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK DG. BAHAN BERSIFAT KHUSUS PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK DG. BAHAN BERSIFAT KHUSUS

1. Bahan Obat Padat 1. Bahan Obat Padat


a. B.O. berkhasiat keras/jumlah << a. Berkhasiat Keras/jumlah <<
b. Serbuk menjadi basah - Homogenitas --> dg. me+ zat warna
1. Bhn. Higroskopis dan delikuesen - Berat < 50 mg --> pengenceran
2. Bhn. Eflorescen 10 bungkus:
3. Campuran eutektik Mis. : R/ Atropin SO4 0,75 mg -> 7,5mg < 50mg
c. Tablet dlm. sed. serbuk S.L. q.s.
d. Kapsul dlm. sed. serbuk m.f. pulv. d.t.d. No. X

2. B.O. semi padat Cara: 1. Timb. Atr. SO4 50mg


3. B.O. cair 2. Timb. SL & z. warna q.s. ad 500 mg
a. Tingtura c. Sari kental 3. (1) + (2) (geometric dilution) --> gerus
b. Sari cair d. Cairan non alkoholis ad homogen
4. (3) timbang yg. diperlukan (=75 mg)

PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK DG. BAHAN BERSIFAT KHUSUS PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK DG. BAHAN BERSIFAT KHUSUS

B. Serbuk menjadi basah B.2. B.O. bersifat efloresen


--> bila diserbuk --> melepaskan air kristal -->
B.1. B.O. Higroskopis dan Delikuesen serbuk lembab
- serbuk menjadi lengket / pasta Mis. asam sitrat, FeSO4
- mis. NH4Br, NH4Cl, NH4I, NaBr, NaI, --> Mengatasi :
ephedrin, dll. 1. Diganti bentuk anhidrus --> dg. jumlah
- Mengatasi : sesuai
# digerus dlm. mortir kering & hangat 2. Panaskan pada temperatur tertentu ad
# ditambah absorben : MgO, MgCO3 berat konstan
# bungkus yg. baik & rapat
- Bhn. delikuesen sebaiknya tdk dibuat sed.
serbuk

6
9/30/2020

PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK DG. BAHAN BERSIFAT KHUSUS PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK DG. BAHAN BERSIFAT KHUSUS

B.3. Campuran eutektik C. Tablet dlm. Sediaan Serbuk


--> serbuk menjadi basah
Mis. kamfer dg. mentol (53-74% mentol) 1. Tablet digerus --> campur dg. bahan lain
-Mengatasi : 2. Jumlah tablet dlm. pecahan (mis. 4,5 tabl.)
1. Ditambah absorben : amilum, MgCO 3, MgO --> ditimbang 5 tabl. --> digerus halus --> di-
--> msg2 bahan dicampur dulu dg. absorben timbang lagi seberat 4,5/5 X berat 5 tablet.
2. Diberikan terpisah
3. Campuran eutektik yg. mencair --> khasiat Contoh : 10 bungkus :
tdk. berubah --> biarkan mencair kmd. di + R/ Pehachlor tab. 3/4 7,5 tablet
absorben Panadol tab. 1/2 5 tablet
m.f. pulv. d.t.d. no. X

PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK DG. BAHAN BERSIFAT KHUSUS PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK DG. BAHAN BERSIFAT KHUSUS

E. Kapsul dlm. Sediaan Serbuk B.O. Setengah Padat dlm. Sediaan Serbuk
- Ekstrak kental :
1. Juml. kapsul bulat --> keluarkan isinya --> --> larutkan dlm. pelarut organik yg. sesuai
digerus halus --> dicampur dg. b.o. lainnya di mortir hangat --> + bahan pengering
2. Juml. kapsul pecahan (mis. 5,8 kapsul) --> yg. inert
ambil 6 kapsul --> timbang seluruh isinya --> --> Ekstr. Belladon & Ekstr. Hyosciami +
gerus homogen --> timbang 5,8/6 X berat alkohol 70 %
isi 6 kapsul --> Ekstr. Cannabis indicae + alkohol 90 %
- Adeps lanae & vaselin :
Contoh : 12 bungkus * Jumlah < --> larutkan dlm. pelarut organik
R/ Amoxycillin mg 200 2400 mg yg. sesuai --> + bahan pengering yg. inert
S.L. q.s. * Jumlah > --> dilumerkan di atas penangas
m.f. pulv. d.t.d. No. XII air --> + bahan pengering yg. inert

PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK DG. BAHAN BERSIFAT KHUSUS PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK DG. BAHAN BERSIFAT KHUSUS

B.O. Cair dlm. Sediaan Serbuk B. Ekstrak Cair


a. Tingtura --> sama dg. pengerjaan tingtura
1. Bhn. berkhasiat tahan pemanasan : --> bila diketahui sisa keringnya --> ganti dg.
mis. Tingtura Opii ekstrak keringnya.
- Juml. < --> langsung ditambahkan di mor-
tir hangat --> + bhn. pengering C. Ekstrak Kental
- Juml. > --> diuapkan di m.h. ad 1/3 bagian --> B.O. dlm. mortir hangat + pelarut yg. se-
--> + bhn. Pengering suai ad larut --> + bhn. pengering yg. inert
2. Bhn. berkhasiat tdk. tahan pemanasan : - Pelarut : tgt. yg. digunakan dlm. pembuatan
- Dpt. diganti dg. komponennya (mis. TOB) ekstrak tsb. (mis. alkohol 70% utk. Ekstr.
--> ambil komponennya tanpa bhn. Cairnya Belladon & Ekstr. Hyosciami, Alkohol 90%
- Tdk. dpt. diganti (mis. TOC) --> uapkan pd. utk. Ekstr. Cannabis indicae)
suhu rendah ad 1/3 bag. --> + bhn. pengering - Bhn. Pengering : S.L., Amylum, Radix Liq.

7
9/30/2020

PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK DG. BAHAN BERSIFAT KHUSUS PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK DG. BAHAN BERSIFAT KHUSUS

D. Cairan Non Alkoholis dlm. Sediaan Serbuk - Jika jumlah Elaeosacchara tidak genap (mis.
Mis. Liquor Arsenicalis Fowleri --> 1% As2O3 3 g) --> dibuat dulu sejumlah 4 g Elaeosac-
- Juml. < --> langsung ditambahkan chara (4 g gula + 2 tts. Miny. Atsiri) --> di-
- Juml. > --> diuapkan di atas p.a. ad 1/3 --> timbang sejumlah 3 g.
+ bhn. Pengering

E. Miny. Atsiri dlm Elaeosacchara (gula-minyak)


- Campuran dari : 2 g Saccharum album +
1 tetes Minyak atsiri
- Mis. : Elaeosacchara Foeniculi
Elaeosacchara Citri
- Jika dlm. serbuk ada b.o. lain --> m. atsirinya
di+kan terakhir

SEDIAAN SERBUK TIDAK TERBAGI (PULVIS) SEDIAAN SERBUK TIDAK TERBAGI (PULVIS)

MACAM SEDIAAN PULVIS BAHAN PENYUSUN


1. Serbuk Tabur/Pulvis adspersorius * Berdasarkan sifat/fungsi :
- F.I. Edisi IV : 1. Sbg. absorbent :
Serbuk tabur adalah serbuk ringan untuk - kaolin, amilum, talk
penggunaan topikal 2. Sbg. Pelincir & pendispersi :
- Syarat khusus : - Zn Stearat, amilum, talk
(Selain homogen, kering, derajat kehalusan 3. Sbg. pelekat :
ttt.) - Zn Stearat, Al Stearat, Mg Stearat, La-
a. Bebas dr. sifat fisis yg. dpt. menyebabkan nolin dlm. Juml. <
iritasi 4. Sbg. bahan obat :
b. Mudah mengalir, dpt. tersebar merata, dpt - antimikroba : Sulfa, Antibiotik, Sulfur
melekat pd. kulit - adstringen : As. Tanin, AlCl3, ZnO
c. Bila perlu mampu menyerap cairan - pendingin & antigatal : kamfer, mentol
- Pemakaian : tdk. boleh digun. pd. luka terbuka

SEDIAAN SERBUK TIDAK TERBAGI (PULVIS) SEDIAAN SERBUK TIDAK TERBAGI (PULVIS)

# Pengayakan : 2. Serbuk Effervescent


- Serbuk tanpa lemak : ayakan No. 60 - Sediaan padat untuk pemakaian dalam yg.
- Serbuk mgd. lemak : ayakan No. 44 t.d. campuran asam dan basa yg. akan mele-
paskan gas CO2 bila dilarutkan dlm. air se-
# Cara Pembuatan : belum diminum.
- Sama spt. sediaan serbuk pada umumnya - Tujuan :
- Penambahan miny. atsiri --> sbg. corrigen 1. Menutup rasa tidak enak (pahit)
--> ditambahkan setelah serbuk diayak 2. Mempercepat penyerapan
- Pengayakan : setelah bahan-bahan dicampur 3. Relatif lebih stabil dp. Potio effervescent
semua --> serbuk tabur harus diayak 4. Efek psikologik

# Contoh serbuk tabur : - Formula Umum :


- Pulvis Acidi Salicylici cum Talco R/ Asam
- Bedak Purol Basa

8
9/30/2020

SEDIAAN SERBUK TIDAK TERBAGI (PULVIS) SEDIAAN SERBUK TIDAK TERBAGI (PULVIS)

* Asam : - organik : asam sitrat, asam tartrat


- anorganik : Na. Bifosfat 3. Serbuk Gigi
* Basa : - Na. Bikarbonat * Mengandung : - bahan penggosok
- deterjen / sabun
* - Serbuk dibuat granul --> uk. part. > --> kec. - flavor
reaksi < --> sed. lebih stabil * Macam bahan
- Jumlah asam - basa harus ekivalen - Penggosok/abrasive : CaCO3
- Agar rasa enak --> jumlah asam dilebihkan - Penyabun : Sapo medicatus, Na-lauril SO4
- Hasil yg. baik : - Pemanis : Saccharin Na
R/ Asam sitrat 19 % - Flavor : Ol. Menthae Piperitae
Asam tartrat 28 % - Pewarna : Karmin
Na bikarbonat 63 % - Obat : NaF, ZnSO4, NaCl

- Sebagai pemanis : gula, sakarin

WADAH SEDIAAN SERBUK


Daftar Buku Acuan

* Kuat
* Dapat melindungi serbuk dari :
- cahaya Allen, L.V., 1998. The Art, Science and Technology of Pharmaceutical
- udara Compounding, Washington, D.C.: American Pharmaceutical
Association, pp. 157-165.
- lembab Aulton, M.E., 2002. Pharmaceutics the Science of Dosage Form esign
* Rapat --> dapat mencegah menguapnya bahan 2nd edition, Edinburgh: Churchill Livingstone, pp. 534-543.
* Sediaan mudah terambil Departemen Kesehatan RI, 1979. Farmakope Indonesia edisi III, Jakarta:
* Wadah bervariasi --> tergantung kebutuhan
Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI, 1995. Farmakope Indonesia edisi IV, Jakarta:
* Contoh : doos serbuk, pot, botol mulut lebar Departemen Kesehatan RI.
King, R.E., 1984. Dispensing of Medication 9th edition, Easton
Pennsylvania: Mack Publishing Company, pp. 100-108.
Thompson, J.E., 2004. A practical guide to contemporary pharmacy
practice 2nd edition, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai