Anda di halaman 1dari 1

PEMBAHASAN :

Prinsip dari isolasi kasein dari susu adalah pengendapan berdasarkan titik isoelektrik. Sumber kasein pada
percobaan ini adalah susu sapi segar. Langkah pertama yang dilakukan adalah memanaskan susu sampai
temperatur 40 derajat. Susu memiliki stabilitas terhadap pemanasan. Kasein Misel adalah komponen yang
bertanggung jawab atas stabilitas panas selama pemrosesan susu. Pemanasan suhu hingga 40 derajat
bertujuan untuk menurunkan kelarutan protein dan mempercepat terjadinya pengendapan nantinya.

Langkah selanjutnya adalah penambahan buffer asetat 0,2 m sebanyak 100 ml tujuan dari langkah ini
adalah menurunkan PH susu dari 7 (ph awal) ke pH isoelektrik nya. titik isoelektrik adalah PH saat asam
amino berada pada bentuk amfoter dan pada titik isoelektrik ini kelarutan protein menurun protein akan
mengendap dan menggumpal. Penurunan PH susu mempengaruhi struktur internal sel kafein serta
eksternal (lapisan permukaan)susu yang diasamkan menurunkan muatan kasein dan menyebabkan larutan
koloid kalsium fosfat dan misel kelarutan. Penambahan buffer asetat memicu timbulnya sel berwarna
putih. Kemudian untuk memastikan bahwa PH mencapai titik isoelektrik ditambahkan Tetes demi tetes
HCL 0,2 m. Tercapainya PH isoelektrik pada percobaan ini yaitu pada pH 5 ditandai dengan perubahan
koloid putih keruh menjadi gumpalan putih kekuningan.

Selanjutnya adalah mendinginkan suspensi pada temperatur kamar selama 5 menit. Tujuan dari langkah
ini adalah supaya gumpalan kasein yang terbentuk stabil. Kemudian dilakukan dekantasi dari penyaringan
untuk memisahkan larutan dengan endapannya. Dekantasi dilakukan sebanyak 2 kali untuk memastikan
semua endapan terpisah dari larutannya.

Endapan yang diperoleh di suspensi menggunakan etanol sebanyak 30 ml. Tujuannya untuk
mengawetkan protein lain selain kasein karena kasein tidak larut dalam etanol, yang dikarenakan etanol
kurang polar dari air. Etanol menurunkan konstanta dielektrik. Kemudian memberikan potensi interaksi
elektrostatik yang menstabilkan misel kasein. Sehingga kasein tidak larut dalam etanol, dan hasil dari
langkah ini adalah untuk mendapatkan kasein yang lebih murni.

Setelah endapan hasil resuspensi disaring, dicuci endapan dengan campuran etanol : heksana dengan
perbandingan 1 : 1. Dietil eter adalah senyawa non polar yang bisa melarutkan lemak dalam endapan.
Sedangkan etanol melarutkan senyawa lain atau protein lain dalam endapan. Dietil eter dan lemak
memiliki sifat kepolaran yang tidak jauh berbeda. Kemudian dicuci lagi endapan dengan heksana yang
juga merupakan pelarut non polar. Tujuannya untuk memastikan bahwa semua lemak benar-benar
terpisah dari endapan kasein. Berdasarkan teori seharusnya endapan yang diperoleh berwarna putih tetapi
pada percobaan ini endapan berwarna putih kekuningan yang berarti lemak belum terpisah
sempurna sepenuhnya atau masih tersisa di endapan berupa pengotor lainnya. Endapan yang diperoleh
dipindahkan ke gelas arloji, dikeringkan, kemudian ditimbang.

KESIMPULAN :

1. Percobaan ini didasarkan pada prinsip pengendapan berdasarkan titik isoelektrik

2. Pemurnian endapan kasein dilakukan dengan pencucian menggunakan pelarut etanol dan dietil eter

Anda mungkin juga menyukai