Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN ISOLASI KASEIN

Percobaan isolasi kasein ini bertujuan untuk mengisolasi kasein dari susu non fat dan
untuk mengisolasi lactabumin dari susu non fat.dalam percobaan ini terdapat dua langkah
umum yang dilakukan yaitu isolasi kasein dan isolasi lakatabumin. Kasein merupakan protein
jenis phospoprotein yakni terdiri dari beberapa unit asam amino yang terikat dengan ikatan
peptida. Di dalamnya tidak hanya terdiri dari zat-zat organik, melainkan mengandung juga
zat-zat anorganik seperti kalsium, phosphor, dan magnesium. Sedangkan albumin merupakan
suatu protein yang berikatan dengan ca2+ dan merupakan salah satu protein utama penyusun
protein whey dalam susu
Perlakuan pertama

pembuatan kasein Dimulai dari mmelarutkan susu dalam air

diaduk agar susu melarut sempurna selanjutnya dengan memanaskan susu dalam air panas
sampai suhu 40oC. Pemanasan ini bertujuan untuk menurunkan kelarutan protein sehingga
dapat mengendapkan protein susu pada kondisi yang sesuai atau pemanasan ini dapat
menyebabkan denaturasi rusaknya struktur protein sehingga mempercepat pengendapan
protein. Tapi pemanasan pada suhu ini, kasein tidak mengalami pengendapan. Pada dasarnya
kasein merupakan protein yang stabil terhadap pemanasan dan tidak mengalami denaturasi
apabila air susu dipanaskan. Tapi pemanasan ini akan mengubah stabilitas kasein dan
menyebabkan kasein nantinya mudah dilakukan pengendapan.
Lalu menambahan asam asetat glasial pada susu setelah pemanasan setetes demi
setetes sampai kasein mengendap. Penambahan asam mengakibatkan penambahan ion H+
sehingga akan menetralkan protein dan menuju tercapainya pH isoelektrik. Pada titik
isoelektris ini kasein bersifat hidrofobik, kasein akan berikatan antar muatannya sendiri
membentuk lipatan ke dalam sehingga terjadi pengendapan yang relatif cepat.
Semakin banyak konsentrasi H+ yang ditambahkan maka semakin banyak pula
penurunan pH dari susu sehingga titik isoelektriknya semakin dekat. Apabila pH isoelektrik
sudah tercapai maka muatan yang saling berlawanan akan saling menetralkan sehingga akan
terbentuk gumpalan. Titik isoelektris kasein pH 4,6 5,0 dan pada titik ini kasein mudah
sekali mengendap. Endapan yang diperoleh kemudian disaring dan dikeringkan untuk
menghilangan kandungan air yang masih terdapat pada endapan. Hasil penimbangan endapan
kasein yang diperoleh seberat 3,4 gram.
Percobaan kedua yaitu isolasi lactabumin, ini dilakukan dengan melalukan perlakuan
lanjutan pada filtrat (whey) sisa dari isolasi kasein. Filtrat tersebut direaksikan dangan
natrium karbonat NaCO3 sebanyak 0,6 gram. Tujuan dari perlakuan ini untuk menurunkan
kelarutan protein akibat penambahan garam konsentrasi tinggi. Dalam hal ini akan terjadi

pengendapan protein

laktabumin sehingga interaksi hidrofobik akan lebih besar jika

dibandingkan dengan hidrofilik membentuk Ca-albumin. campuran ini kemudian dipanaskan


selama 10 menit pada suhu 75 c. Hal ini dilakukan karena Ca albumin memiliki kelarutan
rendah pada suhu tinggi, sehingga akan terbentuk endapan. endapan yang diperoleh
kemudian disaring dan dikeringkan untuk memperoleh lactabumin yang bebas air. Endapan
lactabumin yang diperoleh berwarna putih kekuningan dengan berat 1,46 gram.
Berdasarkan data endapan hasil percobaan dapat diperoleh persentase kasein dalam
sampel sebesar 69,95%, sedangkan untuk persentase lactabumin dalam sampel sebesar
30.04% dengan persentase eror sebesar 30,5 %. Persentase eror yang diperoleh dalam
percobaan ini cukup besar, salah satu penyebabnya adalah kurang cermatnya praktikan dalam
melakukan percobaan, selain itu dapat pula disebabkan oleh suhu yang tidak stabil selama
proses pemanasan. sehingga hal ini menyebabkan perolehan endapan pada percobaan ini
kurang maksimal.
Kesimpulan dan saran
1. Isolasi kasein dapat dilakukan dengan proses pemanasan dan penambahan asam
pada susu.
2. Pemanasan dilakukan bertujuan mengubah stabilitas kasein dan menyebabkan
kasein nantinya mudah mengendap.
3. Penambahan asam mengakibatkan penambahan ion h+ sehingga akan menetralkan
protein dan menuju tercapainya ph isoelektrik, pada titik ini kasein mudah sekali
mengendap.
4. Isolasi lactabumin dapat dilakukan dengan penambahan garam natrium karbonat
dan melalui proses pemanasan.
5. Tujuan dari penambahan natrium karbonat untuk menurunkan kelarutan protein
akibat penambahan garam konsentrasi tinggi.
6. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh kadar kasein dalam sampel susu yang
digunakan sebesar 69,9%
7. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh kadar lactabumin dalam sampel susu yang
digunakan sebesar 30,04%.

Anda mungkin juga menyukai