A. Pengertian Atom
Atom kata ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu atomos yang
berarti tidak dapat dipotong. Sesuai pengertian tersebut atom-atom
adalah pertikel penyusun semua benda yang berukuran sanga kecil.
Didalam atom juga terdapat sub-atom yang pertikel penyusun atom yang
ukurannya lebih kecil. Sulit bagi kita membayangkan seberapa kecil atom
ini, satu titik yang berada diakhir kalimat ini saja memiliki panjang sekitar
20 juta atom. Setiap atom memiliki inti yang terdiri dari proton dan
neutron serta elektron, yang bergerak cepat disekitar inti. Elektron-
elektron ini terdapat ditingktan energi yang berbeda, yang disebut kulit,
tiap kulit memiliki batas untuk elektron, apabila elektron dikulit pertama
sudah memenuhi batas maka elekton akan memenuhi kulit kedua dan
seterusnya. elektron, neutron dan proton merupakan bagian terkecil dari
atom, namun para ilmuan modern berpendapat bahwa proton dan neutron
tersusun atas partikel-partikel yang lebih kecil disebut kuart
B. Perkembangan Teori Atom
1. Teori Atom John Dalton
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-
atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
Kelemahan atom Dalton belum bisa menjelaskan tentang adanya tingkatan energi
(kulit-kulit) dalam atom, lintasan, lintasan stasioner dalam atom, dan pancaran atau
penyerapan energi dari masing-masing lintasan dalam atom. Atom merupakan bagian
terkecil suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi, sedangkan pada kenyataannya atom
masih dapat dibagi lagi menjadi sub-sub atom yang terdiri (proton, neutron, dan elektron)
kenyataan ini dapat dibuktikan oleh Thomson melalui percobaannya.
Setelah penemuan proton oleh Goldstein di tahun 1886 dan elektron oleh J.J.
Thomson di tahun 1897. Kemudian pada tahun 1898 J.J Thomson mengemukakan model
atomnya. Model atom Thomson menyatakan bahwa atom berbentuk bulat dimana muatan
listrik positif yang tersebar merata dalam atom dinetralkan oleh elektron-elektron yang
bermuatan negatif yang berada di antara muatan positif.
Model atom Thomson didasarkan pada asumsi bahwa massa elektron lebih
kecil dari massa atom, dan elektron merupakan partikel penyusun atom. Karena atom
bermuatan netral, maka elektron yang bermuatan negatif akan menetralkan suatu muatan
positif dalam atom. Hal ini mendukung keberadaan proton dalam atom. Thomson
memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang
dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa: Atom merupakan bola
pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron
Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas
kulitnya. Biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging
jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang
pejal.
Kelebihan teori atom Thomson ini adalah membuktikan adanya partikel lain
yang bermuatan negative dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari
suatu unsure. Selain itu juga memastikan bahwa atom tersusun dari partikel yang
bermuatan positif dan negative untuk membentuk atom netral. Juga membuktikan electron
terdapat dalam semua unsure.
1) Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2) Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka
didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
Model Rutherford
Kelebihan teori atom Ritherford adalah menyatakan bahwa atom tersusun dari inti
atom dan electron yang mengelilingi inti.
Kelemahan Model Atom Rutherford Menurut hukum fisika klasik, elektron yang
bergerak mengelilingi inti memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan energi dan akhirnya menempel
pada inti.
a) Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara
rotasinya terhadap ini atom.
b) Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak
stabil.
c) Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).
4. Teori Atom Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki
kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen.
Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati
daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan
antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan
empat postulat, sebagai berikut:
1) Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam
atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron
dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2) Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak
ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3) Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain.
Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan
planck, E = hv.
DISUSUN OLEH :
NIM : E1M014026
UNIVERSITAS MATARAM
2016