Iffan Sulaiman, MH
NIMA : 233002030109
2. Apa saja tantangan yang dihadapi manusia dalam mencapai kesempurnaan hidup
menurut Islam dan bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut
3. Apa perbedaan antara al-Qur'an, as-Sunnah (Hadist), ijma' (Ijtihad), dan qiyas?
Coba kalian jelaskan hubungan antara keempat jenis tersebut !
4. Apa saja tujuan akhlak Islamiyyah ? dan bagaimakah cara mengembangkan
akhlak Islamiyah tersebut? Coba Jelaskan !!!
5. Coba anda jelaskan antara Iman, Islam, dan Ihsan bisa membentuk pola pikir dan
perilaku seorang manusia menjadi Insan Kamil? Dan bagaimana dalam
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari ?
JAWABAN
3. a. Al Qur’an : Al-Qur'an adalah kitab suci dalam agama Islam yang diyakini sebagai
wahyu langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
Al-Qur'an menjadi sumber utama hukum dalam Islam.
b. As-sunnah (hadist) : As-Sunnah merujuk pada ajaran, tindakan, dan perkataan
Nabi Muhammad SAW yang dicatat dalam hadis. Hadis memberikan penjelasan dan
contoh konkret tentang bagaimana mengimplementasikan ajaran Al-Qur'an dalam
kehidupan sehari-hari.
c. ijma’ (konsensus) :Ijma' adalah kesepakatan atau konsensus umat Islam dalam
menetapkan hukum atau pendapat tertentu. Ijma' dianggap sebagai sumber hukum
Islam yang bersifat otoritatif.
d. Qiyas(analogi): Qiyas adalah metode penalaran analogi untuk mengambil hukum
dari situasi yang tidak dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadis dengan merujuk pada
hukum yang sudah ada.
Hubungan
Al-Qur'an dan As-Sunnah bersifat langsung sebagai sumber hukum, sementara
Ijma' dan Qiyas adalah metode interpretasi dan penalaran hukum yang
digunakan oleh ulama untuk menjawab situasi yang tidak tercakup dalam Al-
Qur'an dan Hadis.
Ijma' dan Qiyas digunakan sebagai alat untuk menjelaskan dan
mengaplikasikan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadis.
Ijma' melibatkan kesepakatan umat Islam, sementara Qiyas melibatkan
penalaran analogi.
4. Tujuan akhlak islamiyyah
Menjadikan individu sebagai manusia yang bermoral tinggi dan bertaqwa
kepada Allah.
Membentuk masyarakat yang adil, aman, dan penuh kasih sayang.
Mengembangkan karakter yang baik dan perilaku yang terpuji.
Cara mengembangkannya
Pemahaman al-qur’an dan haddist : Mempelajari dan memahami ajaran
moral yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadis.
Praktik ibadah : Melaksanakan ibadah dengan sungguh-sungguh untuk
memperkuat hubungan spiritual dengan Allah.
Mengamalkan etika islam : Menerapkan nilai-nilai etika Islam dalam
kehidupan sehari-hari, seperti jujur, adil, dan kasih sayang.
Mencontohkan tindakan nabi : Mengambil contoh dari perilaku Nabi
Muhammad SAW dalam berinteraksi dengan orang lain dan menjalani
kehidupan sehari-hari.
Mengembangkan kesadaran diri : Refleksi diri untuk mengidentifikasi dan
memperbaiki kelemahan karakter serta tindakan yang tidak baik.
5. Iman: Merupakan keyakinan yang kuat terhadap ajaran Allah dan segala sesuatu
yang diyakini dalam Islam.
Islam : Merujuk pada tindakan fisik dan ritual, termasuk pelaksanaan ibadah,
mengikuti hukum Islam, dan menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran
agama.
Ihsan : Merupakan tingkat tertinggi dari iman dan Islam, di mana individu bertindak
seolah-olah melihat Allah, sehingga mencapai keadaan kesempurnaan dalam perilaku
dan spiritualitas.
Penerapan dalam kehidupan sehari hari
Iman : Mendorong individu untuk menjalani hidup dengan penuh keyakinan,
menghadapi ujian dengan sabar, dan mempercayai rencana Allah
Islam :Menuntun individu untuk menjalani kehidupan sehari-hari sesuai
dengan hukum dan nilai-nilai Islam, seperti melakukan shalat, memberikan
zakat, dan menjaga hubungan baik dengan sesama.
Ihsan : Mengajarkan individu untuk melakukan segala tindakan dengan
sebaik-baiknya, memberikan yang terbaik kepada sesama, dan selalu sadar
akan kehadiran Allah dalam setiap langkah hidup.
Dalam rangka mencapai status Insan Kamil, individu perlu menyatuakan Iman,
Islam, dan Ihsan dalam setiap aspek kehidupan, menciptakan keselarasan antara
keyakinan, tindakan, dan kesempurnaan batiniah.