Anda di halaman 1dari 5

UTS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH

Iffan Sulaiman, MH

NAMA : ALFI PUTRA

NIMA : 233002030109

PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI


SOAL

1. Apa yang saudara ketahui mengenai


a. Hakikat agama
b. Konsep Syariah Islamiyah

2. Apa saja tantangan yang dihadapi manusia dalam mencapai kesempurnaan hidup
menurut Islam dan bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut

3. Apa perbedaan antara al-Qur'an, as-Sunnah (Hadist), ijma' (Ijtihad), dan qiyas?
Coba kalian jelaskan hubungan antara keempat jenis tersebut !
4. Apa saja tujuan akhlak Islamiyyah ? dan bagaimakah cara mengembangkan
akhlak Islamiyah tersebut? Coba Jelaskan !!!
5. Coba anda jelaskan antara Iman, Islam, dan Ihsan bisa membentuk pola pikir dan
perilaku seorang manusia menjadi Insan Kamil? Dan bagaimana dalam
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari ?

JAWABAN

1. a.Hakikat agama : hakikat agama mencakup pemahaman tentang keyakinan,


ibadah, moral, dan norma-norma yang mengatur kehidupan individu atau masyarakat.
Agama sering kali melibatkan keyakinan pada keberadaan kekuatan atau entitas ilahi
yang menciptakan dan mengatur alam semesta. Pada umumnya, agama memberikan
pedoman moral dan etika bagi penganutnya, serta menawarkan pandangan tentang
kehidupan setelah mati. Agama juga dapat berfungsi sebagai landasan spiritual dan
sosial bagi komunita
b.Konsep syariah islam : Syariah Islamiyah merujuk pada hukum Islam yang
bersumber dari Al-Qur'an dan Hadis, yaitu ajaran-ajaran Islam yang diambil dari kata-
kata dan perbuatan Nabi Muhammad SAW. Konsep ini mencakup aspek-aspek
kehidupan sehari-hari, seperti hukum pidana, hukum perdata, etika, dan moral.
Syariah bertujuan untuk menciptakan tatanan masyarakat yang adil, aman, dan
berkeadilan berdasarkan prinsip-prinsip Islam.
Beberapa prinsip utama dalam Syariah Islamiyah melibatkan ibadah,
muamalah (urusan dunia), dan akhlak. Selain itu, Syariah juga memberikan panduan
terkait halal dan haram dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk makanan, pakaian,
dan perilaku sehari-hari. Implementasi Syariah dapat bervariasi antara negara-negara,
tergantung pada interpretasi masyarakat dan pemerintah setempat.
Penting untuk dicatat bahwa interpretasi dan praktik terkait hakikat agama dan
konsep Syariah Islamiyah dapat bervariasi di antara kelompok-kelompok dan
mazhab-mazhab dalam Islam.

2. Menurut ajaran Islam, mencapai kesempurnaan hidup melibatkan keseimbangan


antara dimensi spiritual, moral, sosial, dan ekonomi. Beberapa tantangan yang
dihadapi manusia dalam mencapai kesempurnaan hidup menurut perspektif Islam
melibatkan aspek-aspek tersebut, dan cara mengatasi tantangan ini dapat melibatkan
usaha individu, masyarakat, dan pemerintah. Berikut adalah beberapa tantangan dan
cara mengatasinya:
a. Tantangan spiritual
 Tantangan : Kesulitan dalam menjaga ketaatan kepada Allah,
menjalankan ibadah dengan konsisten, dan memperkuat hubungan
spiritual
 Cara mengatasi : Memperkuat keimanan melalui pelaksanaan ibadah
rutin, memahami ajaran agama secara mendalam, dan berusaha untuk
selalu meningkatkan hubungan pribadi dengan Allah.
b. Tantangan moral
 Tantangan : Mematuhi prinsip-prinsip moral dan etika Islam dalam
kehidupan sehari-hari.
 Cara mengatasi : Menjaga integritas moral dengan menghindari
perbuatan dosa, mengembangkan sifat-sifat baik, dan mendekatkan diri
pada nilai-nilai kebajikan yang diajarkan dalam Islam.
c. Tantangan sosial
 Tantangan : Menghadapi konflik sosial, ketidaksetaraan, dan
ketidakadilan dalam masyarakat.
 Cara mengahdapai : Berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang
mempromosikan keadilan, toleransi, dan saling menghormati.
Memperjuangkan hak asasi manusia dan mendukung program-program
pembangunan yang berpihak pada keadilan sosial.
d. Tantangan ekonomi
 Tantangan : Kesulitan ekonomi, kemiskinan, dan ketidaksetaraan
dalam distribusi kekayaan.
 Cara mengahadapi : Menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam,
seperti zakat dan infaq, mengembangkan keterampilan ekonomi,
berinvestasi dengan bijak, dan mendukung sistem ekonomi yang
berlandaskan keadilan.
e. Tantangan pendidikan
 Tantangan : Keterbatasan akses pendidikan dan kurangnya
pemahaman terhadap ajaran Islam.
 Cara menghadapi : Mendorong pendidikan universal, menyediakan
akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat, dan
mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam kurikulum pendidikan.
f. Tantangan lingkungan
 Tantangan : Degradasi lingkungan dan ketidakberlanjutan dalam
pengelolaan sumber daya alam.
 Cara menghadapi : Mempraktikkan konsep-konsep lingkungan dalam
Islam, seperti pemeliharaan alam dan tindakan berkelanjutan.
Berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan dan meminimalkan
dampak negatif terhadap bumi.

Mengatasi tantangan untuk mencapai kesempurnaan hidup menurut Islam


memerlukan upaya bersama dari individu, masyarakat, dan pemerintah untuk
mewujudkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

3. a. Al Qur’an : Al-Qur'an adalah kitab suci dalam agama Islam yang diyakini sebagai
wahyu langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
Al-Qur'an menjadi sumber utama hukum dalam Islam.
b. As-sunnah (hadist) : As-Sunnah merujuk pada ajaran, tindakan, dan perkataan
Nabi Muhammad SAW yang dicatat dalam hadis. Hadis memberikan penjelasan dan
contoh konkret tentang bagaimana mengimplementasikan ajaran Al-Qur'an dalam
kehidupan sehari-hari.
c. ijma’ (konsensus) :Ijma' adalah kesepakatan atau konsensus umat Islam dalam
menetapkan hukum atau pendapat tertentu. Ijma' dianggap sebagai sumber hukum
Islam yang bersifat otoritatif.
d. Qiyas(analogi): Qiyas adalah metode penalaran analogi untuk mengambil hukum
dari situasi yang tidak dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadis dengan merujuk pada
hukum yang sudah ada.
Hubungan
 Al-Qur'an dan As-Sunnah bersifat langsung sebagai sumber hukum, sementara
Ijma' dan Qiyas adalah metode interpretasi dan penalaran hukum yang
digunakan oleh ulama untuk menjawab situasi yang tidak tercakup dalam Al-
Qur'an dan Hadis.
 Ijma' dan Qiyas digunakan sebagai alat untuk menjelaskan dan
mengaplikasikan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadis.
Ijma' melibatkan kesepakatan umat Islam, sementara Qiyas melibatkan
penalaran analogi.
4. Tujuan akhlak islamiyyah
 Menjadikan individu sebagai manusia yang bermoral tinggi dan bertaqwa
kepada Allah.
 Membentuk masyarakat yang adil, aman, dan penuh kasih sayang.
 Mengembangkan karakter yang baik dan perilaku yang terpuji.

Cara mengembangkannya
 Pemahaman al-qur’an dan haddist : Mempelajari dan memahami ajaran
moral yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadis.
 Praktik ibadah : Melaksanakan ibadah dengan sungguh-sungguh untuk
memperkuat hubungan spiritual dengan Allah.
 Mengamalkan etika islam : Menerapkan nilai-nilai etika Islam dalam
kehidupan sehari-hari, seperti jujur, adil, dan kasih sayang.
 Mencontohkan tindakan nabi : Mengambil contoh dari perilaku Nabi
Muhammad SAW dalam berinteraksi dengan orang lain dan menjalani
kehidupan sehari-hari.
 Mengembangkan kesadaran diri : Refleksi diri untuk mengidentifikasi dan
memperbaiki kelemahan karakter serta tindakan yang tidak baik.
5. Iman: Merupakan keyakinan yang kuat terhadap ajaran Allah dan segala sesuatu
yang diyakini dalam Islam.
Islam : Merujuk pada tindakan fisik dan ritual, termasuk pelaksanaan ibadah,
mengikuti hukum Islam, dan menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran
agama.
Ihsan : Merupakan tingkat tertinggi dari iman dan Islam, di mana individu bertindak
seolah-olah melihat Allah, sehingga mencapai keadaan kesempurnaan dalam perilaku
dan spiritualitas.
Penerapan dalam kehidupan sehari hari
 Iman : Mendorong individu untuk menjalani hidup dengan penuh keyakinan,
menghadapi ujian dengan sabar, dan mempercayai rencana Allah
 Islam :Menuntun individu untuk menjalani kehidupan sehari-hari sesuai
dengan hukum dan nilai-nilai Islam, seperti melakukan shalat, memberikan
zakat, dan menjaga hubungan baik dengan sesama.
 Ihsan : Mengajarkan individu untuk melakukan segala tindakan dengan
sebaik-baiknya, memberikan yang terbaik kepada sesama, dan selalu sadar
akan kehadiran Allah dalam setiap langkah hidup.
Dalam rangka mencapai status Insan Kamil, individu perlu menyatuakan Iman,
Islam, dan Ihsan dalam setiap aspek kehidupan, menciptakan keselarasan antara
keyakinan, tindakan, dan kesempurnaan batiniah.

Anda mungkin juga menyukai