PEMBAHASAN
َح اًل ِللَّنْفِس َداِع َيٌة لَهَا ِاَلى َاْفَع اِلَها ِم ْن َغْيِر
ِفْك ٍر َو ُر ِو َّيٍة
Artinya:
“Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-
perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (lebih dahulu)”.
2. Imam Al-Ghozali mengemukakan definisi Akhlak sebagai berikut:
َاْلُخ ُلُق ِعَباَر ٌة َع ْن َهْيَئٍة ِفى الَّنْفِس َر اِس َخ ٍة َع ْنَها َتْص ُد ُر ْااَل ْفَع اُل ِبُسُهْو َلٍة َو ُيْس ٍرِم ْن َغْيِر َح اَجٍة ِاَلى ِفْك ٍر
َو ُر ِو َّيٍة
Artinya:
“Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul
perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memertrlukan pertimbangan
pikiran (lebih dahulu)”
Dalam Islam, profesionalisme semakna dengan ihsan dan itqon yang
sangat dianjurkan dalam Islam. Ajaran Islam memotivasi umat Islam untuk kerja
yang professional dalam berbagai sisi kehidupan dan berbagai sarana kerja. Allah
mencintai seseorang jika melakukan sesuatu dengan cara professional”.
Menurut KBBI, terdapat tiga arti profesional, yang pertama adalah
profesional menurut kata sifat yaitu bersangkutan dengan profesi. Kedua,
profesional diartikan dengan memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya. Contohnya, Deni merupakan penyanyi profesional, artinya ia
memiliki kepandaian khusus dalam menyanyi.
Profesionalisme merupakan sikap dari seorang professional yang
melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok. Profesionalisme sangat diperlukan
untuk keberhasilan suatu perusahaan, organisasi, dan lembaga. Untuk itu suatu
perusahaan harus melibatkan orang-orang yang mampu bekerja secara
professional. Tanpa sikap dan perilaku professional maka lembaga atau organisasi
tersebut tidak akan memperoleh hasil yang maksimal, bahkan bisa mengalami
kebangkrutan.
Adapun nilai-nilai islam yang mendasari profesionalisme:
1. Sifat kejujuran (shiddiq). Kejujuran menjadi salah satu dasar yang paling
penting untuk membangun profesionalisme. Kegiatan yang dikembangkan
di dunia organisasi, perusahaan, dan lembaga modern saat ini sangat
ditentukan oleh kejujuran.
2. Sifat komunikatif (tabligh). Salah satu ciri profesional adalah sikap
komunikatif dan transparan. Dengan sikap komunikatif, seorang
penanggung jawab suatu pekerjaan akan dapat menjalin kerjasama dengan
orang lain lebih lancar.
3. Sifat tanggung jawab (amanah). Sikap tanggungjawab merupakan akhlak
yang sangat diperlukan untuk membangun profesionalisme karena jika
tidak melibatkan sifat amanah di dalam suatu organisasi atau perusahaan
pasti akan hancur.
4. Sifat cerdas (fathanah). Dalam sebuah organisasi, kepemimpinan yang
cerdas akan cepat dan tepat dalam memahami problematika yang ada di
lembaganya.
Disamping ke-empat nilai diatas, ada beberapa nilai-nilai islam yang dapat
mendasari pengembangan profesionalitas dalam islam.
1. Husnuzhon. Bersikap dan berfikir positif dapat mendorong seseorang
untuk berpikir jernih sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan
baik.
2. Memperbanyak silaturahim.
3. Disiplin dan menepati janji.
4. Bertindak efektif dan efisien. Merencanakan dan mengerjakan setiap
pekerjaan dengan efektif,serta menggunakan fasilitas kerja secara cukup,
tidak boros, dan berguna.
5. Memberikan upah secara tepat dan cepat. Memberikan upah secara tepat
sesuai dengan pekerjaannya dan secara cepat guna memberikan semangat
kepada karyawan untuk memenuhi kebutuhannya.
Islam mengajarkan bahwa pekerjaan harus dilaksanakan berdasarkan prinsip,
berikut aktualisasi profesionalisme dalam perspektif islam, yaitu:
1. Pekerjaan harus dilakukan berdasarkan kesadaran, pengetahuan, dan keahlian.
2. Pekerjaan harus berorientasi pada kualitas mutu serta hasil yang baik.
3. Setiap pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, sebab
senantiasa diawasi Allah SWT.
4. Pekerjaan harus dilakukan dengan semangat serta etos kerja yang tinggi
5. Pemberian upah harus diberikan secara tepat sesuai dengan hasil pekerjaan.
B. Jenis-Jenis Akhlak
1. Akhlak kepada Allah
Beberapa akhlak yang sudah menjadi kewajiban bagi kita sebagai mahluk
kepada kholiq-Nya, diantaranya:
Husnuzan
Berasal dari lafal husnun ( baik ) dan Adhamu (Prasangka). Husnuzan berarti
prasangka, perkiraan, dugaan baik. Lawan kata husnuzan adalah suuzan yakni
berprasangka buruk terhadap seseorang . Hukum kepada Allah dan rasul nya
wajib, wujud husnuzan kepada Allah dan Rasul-Nya antara lain:
o Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua perintah Allah dan
Rasul-Nya Adalah untuk kebaikan manusia
o Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua larangan agama pasti
berakibat buruk.
Hukum husnuzan kepada manusia mubah atau jaiz (boleh dilakukan).
Husnuzan kepada sesama manusia berarti menaruh kepercayaan bahwa dia telah
berbuat suatu kebaikan. Husnuzan berdampak positif berdampak positif baik bagi
pelakunya sendiri maupun orang lain.
C. Prinsip-Prinsip Akhlak
Pendidikan akhlak tidak bisa dipindahkan dari pendidikan manusia seutuhnya.
Pendidikan akhlak jstru ditunjukan untuk membentuk manusia yang seutuhnya
atau dalam Islam disebut sebagai Insan Kamil (manusia yang sempurna). Insan
Kamil adalah hamba Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Prinsip-Prinsip Akhlak Dalam Islam
Prinsip pokok keunggulan akhlak islam dibandingkan yanng lainnya
adalah terletak pada hal-hal berikut:
1. Moral Force
Moral Force akhlak islam adalah terletak pada iman sebagai internal
power yang dimiliki oleh setiap orang mukmin yang berfungsi sebagai
motor penggerak dan motivasi terbentuknya kehendak untuk direfleksikan
dalam tata rasa,tata karsa,tata cipta dan tata karya yang konkret.
3. Disiplin Moral
Siapa berbuat, dia yang bertanggung jawab. Prinsip akhlak islam siapa
berbuat baik sekecil apapun, maka dia akan menikmati hasilnya,
sebaliknya sekecil apa pun kejahatan yang dilakukan, dia pulalah yang
mempertanggung jawabkan perbuatannya.
4. Akhlak Terhadap Alam (Makhluk Lain)
Di alam ini banyak sekali makhluk atau hewan yang diciptakan Allah
untuk kepentingan dan kesejahteraan manusia. Jika kita kaji ajaran ihsan
dalam islam, moralitas yang dikehendaki bukan hanya terbatas pada
bangsa manusia saja, melainkan juga kepada hewan-hewan yang
berkeliaran disekeliling kita.
5. Akhlak terhadap sesama
a. Akhlak suami dan istri
Menggauli istri dengan sopan
Membrikan nafkah batin
Mencakupi nafkah lahir
Pandai menyimpan rahasia sang istri
b. Akhlak kepada orang tuanya
Patuh
Ihsan
Berkata halus dan mulia kepada ayah dan ibu
c. Akhlak individu dan masyarakat
Orang yang berakhlak karena ketakwaan kepada tuhan semata-mata,
maka dapat menghasilakan kebahagiaan antara lain:
Mendapat tempat yang baik di masyarakat
Akan disenangi orang dalam pergaulan
Akan terpelihara dari hukuman
Mendapat pertolongan
Mendapat perlindungan dari segala penderitaan dan kesukaran
d. Agama (hidayah diniyah)
Unsur-unsur agama berdasarkan pengertian agama menurut para ahli
teologi islam sesuai dengan hadis jibril yang mengajar nabi tentang
agama,adalah:
Iman, akidah, tauhid
Islam, ibadah, amal saleh
Ihsan, tata cara ibadah
Contoh penerapan akhlak dalam kehidupan sehari-hari adalah :
1. Memperhatikan etika sosial saat berkomunikasi dengan orang lain. Siapa
pun itu dan di tempat mana pun baik itu di masjid, di sawah, di kantor, di
trotoar, di pasar, di warung, di lembaga pendidikan, di lembaga dakwah
dan di tempat lainnya di mana pun itu
2. Mentauhidkan Allah, tidak syirik dan beriman serta hanya menyembah
Allah yang Maha Esa. Selain itu, bentuk lain dari aktualisasi akhlak juga
dengan beribadah, beramal, berdzikir dan senantiasa memohon ampun
kepada Allah karena kita adalah manusia yang selalu
melakukan kesalahan.
3. Hindari sikap egoisme atau kepentingan untuk memuaskan diri sendiri
atau golongan yang ujung-ujungnya membuat kita lupa akan hak-hak
orang lain dan cenderung meremehkannya.
4. Sabar dalam menghadapi setiap cobaan atau melaksanakan kewajiban
ibadah kepada Tuhan.
5. Ikhlas dalam melaksanakan setiap amal perbuatan semata-mata karena
suatu dosa.
MAKALAH AGAMA
KONSEP AKHLAK PROFESIONAL
Kelompok 4:
Irsya
2023