Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN MAPEL QURDIS KELAS 10

BAB 2
Taat Beribadah dan Khalifah yang Amanah
• Manusia tercipta dengan bentuk yang paling sempurna (ahsanu taqwim) yaitu memilki
potensi jasmani dan ruhani untuk berbagai aktivitas serta dilengkapi akal untuk
membedakan yang haq (benar) dan bathil (buruk)
• Akal akan membedakan misi hidup manusia dengan hewan karena hewan hanya mengikuti
hawa nafsu tanpa diberi filter pembeda baik dan buruk
• Tugas manusia adalah beribadah kepada Allah, sehingga manusia disebut hamba Allah
(abdullah)
• Hamba Allah (abdullah) adalah makhluk Allah yang memiliki kewajiban untuk
melakasanakan semua perintahNya dan menjauhi semua laranganNya
• Selain tugas menjadi abdullah tugas lainnya adalah menjadi khalifatullah fil ardh
• Kewajiban khalifatullah fil ardh yaitu menegakkan aturan-aturan Allah dan menjunjung
tinggi syariat-syariat agama Islam di atas muka bumi, dan memakmurkan bumi dan
menjaga bumi dari berbagai kerusakan
• Dalil tugas manusia sebagai abdullah dan khalifatullah fil ardh dari Al Qur’an dan Hadits
QS. Adz Dzariyat : 56 => Manusia sebagai abdullah
َ‫س ِإ ََّّل ِل َي ْعبُد ُْون‬
َ ‫اإل ْن‬ ِ ُ‫َو َما َخلَ ْقت‬
ِ ‫الج َّن َو‬
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”
Ayat ini menjelaskan bahwa tujuan utama diciptakannya manusia dan jin adalah untuk
menyembah Allah Sang Pencipta. Maka diutusnya semua Rasul punya misi mulia yaitu
untuk memahamkan manusia tentang tujuan ini. Ibadah kepada Allah dapat menjadi
sempurna jika diiringi dengan mengenal Allah dengan baik (ma’rifatullah). Ma’rifatullah
dapat dilakukan dengan meyakini Allah adalah Sang Pencipta (Al Khaliq), Sang Pengatur
jagad raya dan isinya (Al Mudabbir) dan Sang Raja (Al Malik) sehingga tidak ada yang
berhak disembah kecuali Allah sehingga beberapa ulama’ menfsirkan liya’buduunii
dengan liyuwahhiduunii (untuk mentauhidkan/mengesakan Aku/Allah).
“Ibadah adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan jalan mentaati segala perintah-
perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya dan mengamalkan segala yang diizinkan
oleh Allah. Ibadah itu ada yang umum (ghairu mahdhah) ada yang khusus (mahdhah).
Ibadah yang umum adalah segala amal yang diizinkan Allah. Sementara ibadah khusus
adalah apa yang telah ditetapkan Allah akan perincian- perinciannya, tingkah dan cara-
caranya yang tertentu.” Dalam ibadah umum manusia dapat berinovasi seperti membangun
rumah sakit, namun dalam ibadah khusus seperti shalat tidak boleh ditambah dengan
inovasi manusia karena akan terjatuh pada bid’ah.

Hadits Riwayat Muslim


‫ار‬ َ ‫ َو َم ْن لَ ِق َيهُ يُ ْش ِركُ ِب ِه‬,َ‫شيْئا ً َد َخ َل ْال َجنَّة‬
َ َّ‫شيْئا ً َد َخ َل الن‬ َ ‫َم ْن لَ ِق‬
َ ‫ي هللا ََّل يُ ْش ِركُ ِب ِه‬
"Barang siapa menjumpai Allah (mati) dalam keadaan tidak mempersekutukan-Nya
dengan suatu apapun, pasti masuk surga dan barang siapa menjumpai Allah dalam keadaan
mempersekutukan Allah dengan sesuatu, pasti masuk neraka.”
Hadits ini berisi jaminan bagi manusia yang menyembah dan beribadah hanya kepada
Allah, pasti dia akan masuk surga. Hadits ini juga berisi vonis bagi pelaku syirik yang mati
dalam keadaan menyekutukan Allah pasti kekal di neraka.

QS. Al Baqarah : 30 => manusia sebagai khalifah di bumi


َٰٓ
‫ض َخ ِليفَةً ۖ قَالُ َٰٓواْ أَت َۡجعَ ُل فِي َها َمن ي ُۡف ِسدُ فِي َها َويَ ۡس ِفكُ ٱ ِلد َما َٰٓ َء‬ِ ‫ل فِي ٱ ۡۡل َ ۡر‬ٞ ‫َوإِ ۡذ قَا َل َربُّكَ ِل ۡل َملَئِ َك ِة إِنِي َجا ِع‬
َ‫ي أَ ۡعلَ ُم َما ََّل تَعۡ لَ ُمون‬
َٰٓ ِ‫ِس لَكَ ۖ قَا َل إِن‬
ُ ‫سبِ ُح بِ َحمۡ دِكَ َونُقَد‬ َ ُ‫َون َۡحنُ ن‬
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan
khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang
merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan
menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.""
Ayat ini berisi dialog antara Allah dan para malaikat ketika Allah akan menjadikan
manusia khalifah di bumi. Malaikat memiliki perkiraan bahwa manusia yang akan menjadi
khalifah gemar berbuat kerusakan, bahkan cenderung saling menumpahkan darah atau
membunuh sedangkan ada para malaikat yang senantiasa bertasbih dan memuji Allah.
Namun Allah dengan hikmahNya tetap menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi.
Sebagai khalifah di bumi manusia berperan untuk memakmurkannya dan menjadi
pemimpin untuk menegakkan aturan-aturan Allah. Manusia hendaknya menjalankan misi
kekhalifahannya dengan dipenuhi nuansa ibadah kepada Allah agar dapat menjalankan
misinya dengan baik.

Hadits Riwayat Muttafaqun ‘alaihi


َ ‫أَ ََّل ُكلُّ ُك ْم َراعٍ َو ُكلُّ ُك ْم َم ْسئُو ٌل‬
‫ع ْن َر ِعيَّتِ ِه‬
"Kalian semua adalah pemimpin dan kalian akan dimintai pertanggung jawaban
atas yang dipimpin"
Dalam hadits ini Rasulullah ‫ ﷺ‬memberikan prinsip hidup bahwasannya setiap manusia
pada hakikatnya adalah seorang pemimpin yang akan dimintai pertanggung jawaban atas
segala yang dipimpinnya. Manusia adalah pemimpin bagi pribadinya dalam
mengendalikan hawa nafsu. Guru adalah pemimpin dan teladan bagi siswanya. Ketua kelas
adalah pemimpin bagi teman-temannya. Semua akan diminta pertanggung jawabannya di
akhirat.

QS. An Nahl : 78 => anugrah potensi manusia untuk menjalankan 2 tugas


َ ‫ون أ ُ َّم َهتِ ُك ۡم ََّل تَعۡ لَ ُمونَ ش َۡيئًا َو َج َع َل لَ ُك ُم ٱلسَّمۡ َع َوٱ ۡۡل َ ۡب‬
َ‫ص َر َوٱ ۡۡل َ ۡفئِدَةَ لَ َعلَّ ُك ۡم ت َۡش ُك ُرون‬ ِ ‫ط‬ُ ُ‫َوٱ َّّللُ أَ ۡخ َر َج ُكم ِم ۢن ب‬
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu
pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu
bersyukur."
Manusia dilahirkan dalam keadaan yang lemah sehingga hanya memiliki aktivitas yang
terbatas dan dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa, namun Allah membekali beberapa
indera. Indera tersebut di antaranya adalah pendengaran, pengelihatan, dan hati nurani
sebagai kunci berbagai macam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Indera tersebut akan berkembang dan menjadikan manusia makhluk cerdas yang dapat
membedakan kebaikan dan keburukan, ketaatan dan kemaksiatan, ketauhidan dan
kesyirikan. Oleh karena itu anugerah kelebihan ini harus digunakan untuk bersyukur
kepada Allah, beribadah kepadaNya dan merealisasikan fungsi kekhalifahan di bumi.

Hadits Riwayat Hakim


‫سا قَ ْب َل خ َْم ٍس‬ ً ‫ اِ ْغتَنِ ُم خ َْم‬،‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫عن ابن عباس رضي هللا عنهما قال‬
َ‫ش ْغلِكَ َو َح َياتَكَ قَ ْب َل َم ْوتِك‬ُ ‫سقَ ِمكَ َو ِعنَا َءكَ قَ ْب َل فَ ْق ِركَ َوفَ َراغَكَ قَ ْب َل‬
َ ‫ص َّحتَكَ قَ ْب َل‬
ِ ‫ش َبا َبكَ قَ ْب َل ه ََر ِمكَ َو‬
َ
"Manfaatkanlah lima perkara sebelum dating lima perkara: waktu mudamu sebelum dating
waktu tuamu, dan waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, dan masa kayamu sebelum masa
fakirmu, dan waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu".
Hadits ini berisi wasiat Rasulullah ‫ ﷺ‬dan bagi yang mampu melaksanakannya akan
mendapat kemuliaan di dunia dan akhirat dan yang mengabaikan akan bangkrut dunia dan
akhirat. Wasiat tersebut antara lain :
a) Menggunakan waktu muda dengan baik sebelum datang waktu tua
b) Menggunakan waktu sehat dengan baik sebelum datang waktu sakit
c) Menggunakan masa kaya dengan baik sebelum datang masa fakir
d) Menggunakan waktu luang dengan baik sebelum datang waktu sibuk
e) Menggunakan waktu hidup dengan baik sebelum datang waktu kematian

Anda mungkin juga menyukai