BAB 2
Taat Beribadah dan Khalifah yang Amanah
• Manusia tercipta dengan bentuk yang paling sempurna (ahsanu taqwim) yaitu memilki
potensi jasmani dan ruhani untuk berbagai aktivitas serta dilengkapi akal untuk
membedakan yang haq (benar) dan bathil (buruk)
• Akal akan membedakan misi hidup manusia dengan hewan karena hewan hanya mengikuti
hawa nafsu tanpa diberi filter pembeda baik dan buruk
• Tugas manusia adalah beribadah kepada Allah, sehingga manusia disebut hamba Allah
(abdullah)
• Hamba Allah (abdullah) adalah makhluk Allah yang memiliki kewajiban untuk
melakasanakan semua perintahNya dan menjauhi semua laranganNya
• Selain tugas menjadi abdullah tugas lainnya adalah menjadi khalifatullah fil ardh
• Kewajiban khalifatullah fil ardh yaitu menegakkan aturan-aturan Allah dan menjunjung
tinggi syariat-syariat agama Islam di atas muka bumi, dan memakmurkan bumi dan
menjaga bumi dari berbagai kerusakan
• Dalil tugas manusia sebagai abdullah dan khalifatullah fil ardh dari Al Qur’an dan Hadits
QS. Adz Dzariyat : 56 => Manusia sebagai abdullah
َس ِإ ََّّل ِل َي ْعبُد ُْون
َ اإل ْن ِ َُو َما َخلَ ْقت
ِ الج َّن َو
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”
Ayat ini menjelaskan bahwa tujuan utama diciptakannya manusia dan jin adalah untuk
menyembah Allah Sang Pencipta. Maka diutusnya semua Rasul punya misi mulia yaitu
untuk memahamkan manusia tentang tujuan ini. Ibadah kepada Allah dapat menjadi
sempurna jika diiringi dengan mengenal Allah dengan baik (ma’rifatullah). Ma’rifatullah
dapat dilakukan dengan meyakini Allah adalah Sang Pencipta (Al Khaliq), Sang Pengatur
jagad raya dan isinya (Al Mudabbir) dan Sang Raja (Al Malik) sehingga tidak ada yang
berhak disembah kecuali Allah sehingga beberapa ulama’ menfsirkan liya’buduunii
dengan liyuwahhiduunii (untuk mentauhidkan/mengesakan Aku/Allah).
“Ibadah adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan jalan mentaati segala perintah-
perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya dan mengamalkan segala yang diizinkan
oleh Allah. Ibadah itu ada yang umum (ghairu mahdhah) ada yang khusus (mahdhah).
Ibadah yang umum adalah segala amal yang diizinkan Allah. Sementara ibadah khusus
adalah apa yang telah ditetapkan Allah akan perincian- perinciannya, tingkah dan cara-
caranya yang tertentu.” Dalam ibadah umum manusia dapat berinovasi seperti membangun
rumah sakit, namun dalam ibadah khusus seperti shalat tidak boleh ditambah dengan
inovasi manusia karena akan terjatuh pada bid’ah.