Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena berkat
rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
disusun untuk memenuhi tugas ilum dasar keperawatan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
Terima kasih kami sampaikan kepada dosen bidang studi yang telah
memberikan kesempatan bagi kami untuk mengerjakan tugas makalah
ini,sehingga kami menjadi lebih mengerti dan memahami tentang materi
“Keseimbangan Asam Basa dan Gangguannya”. Tak lupa kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar besarnya kepada seluruh pihak yang baik secara
langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam upaya penyelesaian
makalah ini baik mendukung secara moril dan materil.
Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan,kekurangan dan
kehilafan dalam makalah ini. Untuk itu saran dan kritik tetap kami harapkan demi
perbaikan makalah ini kedepan.akhir kata kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami semua.
Terima kasih
Penyusun
Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 3
1.2 Tujuan........................................................................................ 3
BAB II TINJUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Asam dan Basa......................................................... 4
2.2 Kekuatan Asam dan Basa........................................................... 5-7
2.3 Keseimbangan Asam dan Basa................................................... 7
2.4 Ganguan Asam dan Basa............................................................ 7-13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................. 14
3.2 Saran............................................................................................ 14
3.3 Daftar Pustaka............................................................................. 14
1.1Latar Belakang
Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam
kehidupansehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam Basa, larutan dikelompokkan
dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam
dan Basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga dapat kita bisa menentukan
sifat suatu larutan. Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa, ada
beberapa cara. Yang pertama menggunakan indikator warna, yang akan
menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya
Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan
berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa. Sifat asam basa suatu larutan juga
dapat ditentukan dengan mengukur pH-nya. pHmerupakan suatu parameter yang
digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki
pH kurang dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7, sedangkan larutan netral
memiliki pH=7. pH suatu larutan dapat ditentukan dengan indikator pH atau
dengan pH meter. Dengan penjelasan tersebut di atas penyusun ingin menjelaskan
tentang keseimbangan asam basa setra berbagai macam faktor atau hal - hal yang
berkaitan dengan keseimbangan asam basa. Serta menjelaskan bagaimana asuhan
keperawatan yang di berikan pada pasien dengan gangguan keseimbangan asam
dan basa.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian asam dan basa
2. Untuk mengetahui keseimbangan asam basa
3. Untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada keseimbangan asam basa.
PH = - log[h+]
Analog dengan pH, konsentraasi ion OH- juga dapat menyatakan dengan cara
yang sama ,yaitu pOH=-log[OH-]
1. Asidosis Respiratorik
a. Pengertian
Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena
penumpukan karbondioksida dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru
yang buruk atau pernafasan yang lambat. Kecepatan dan kedalaman pernafasan
mengendalikan jumlah karbondioksida dalam darah. Dalam keadaan normal, jika
terkumpul karbondioksida, pH darah akan turun dan darah menjadi asam.
Tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak yang mengatur
pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam.
b. Penyebab
2. Asidosis Metabolik
10 | B I O K I M I A “ G A N G G U A N G K E S E I M B A N G A N
ASAM DAN BASA
dilakukan pemeriksaan air kemih secara mikroskopis dan pengukuran pH air
kemih.
e. Pengobatan
Pengobatan asidosis metabolik tergantung kepada penyebabnya. Sebagai contoh,
diabetes dikendalikan dengan insulin atau keracunan diatasi dengan membuang
bahan racun tersebut dari dalam darah. Kadang-kadang perlu dilakukan dialisa
untuk mengobati overdosis atau keracunan yang berat. Asidosis metabolik juga
bisa diobati secara langsung. Bila terjadi asidosis ringan, yang diperlukan hanya
cairan intravena dan pengobatan terhadap penyebabnya. Bila terjadi asidosis berat,
diberikan bikarbonat mungkin secara intravena; tetapi bikarbonat hanya
memberikan kesembuhan sementara dan dapat membahayakan.
3. Alkalosis Respiratorik
a. Pengertian
Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena
pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar karbondioksida
dalam darah menjadi rendah.
b. Penyebab
Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan
terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah.
Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan.
Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:
rasa nyeri
sirosis hati
kadar oksigen darah yang rendah
demam
overdosis aspirin.
c. Gejala
11 | B I O K I M I A “ G A N G G U A N G K E S E I M B A N G A N
ASAM DAN BASA
Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat
menyebabkan rasa gatal disekitar bibir dan wajah. Jika keadaannya makin
memburuk, bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran.
d. Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran kadar karbondioksida dalam
darah arteri pH darah juga sering meningkat.
e. Pengobatan
Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah memperlambat
pernafasan. Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernafasan bisa
meredakan penyakit ini. Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat
pereda nyeri. Menghembuskan nafas dalam kantung kertas (bukan kantung
plastik) bisa membantu meningkatkan kadar karbondioksida setelah penderita
menghirup kembali karbondioksida yang dihembuskannya. Pilihan lainnya adalah
mengajarkan penderita untuk menahan nafasnya selama mungkin, kemudian
menarik nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama mungkin. Hal ini
dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali. Jika kadar
karbondioksida meningkat, gejala hiperventilasi akan membaik, sehingga
mengurangi kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis
respiratorik.
4. Alkalosis Metabolic
a. Pengertian
Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa
karena tingginya kadar bikarbonat.
b. Penyebab
Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam.
Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode
muntah yang berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang
lambung (seperti yang kadang-kadang dilakukan di rumah sakit, terutama
setelah pembedahan perut). Pada kasus yang jarang, alkalosis metabolik
terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-
12 | B I O K I M I A “ G A N G G U A N G K E S E I M B A N G A N
ASAM DAN BASA
bahan seperti soda bikarbonat. Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila
kehilangan natrium atau kalium dalam jumlah yang banyak mempengaruhi
kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah.
Penyebab utama akalosis metabolik:
Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat)
Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung
Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat
penggunaan kortikosteroid).
c. Geja la
Alkalosis metabolik dapat menyebabkan iritabilitas (mudah tersinggung), otot
berkedut dan kejang otot; atau tanpa gejala sama sekali. Bila terjadi alkalosis
yang berat, dapat terjadi kontraksi (pengerutan) dan spasme (kejang) otot yang
berkepanjangan (tetani).
d. Diagnosa
Dilakukan pemeriksaan darah arteri untuk menunjukkan darah dalam keadaan
basa.
e. Pengobatan
Biasanya alkalosis metabolik diatasi dengan pemberian cairan dan elektrolit
(natrium dan kalium) . Pada kasus yang berat, diberikan amonium klorida
secara intravena.
BAB III
13 | B I O K I M I A “ G A N G G U A N G K E S E I M B A N G A N
ASAM DAN BASA
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam
kehidupansehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam Basa, larutan dikelompokkan
dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Derajat
keasaman (pH) darah manusia normalnya berkisar antara 7.35 hingga 7.45. Tubuh
manusia mampu mempertahan keseimbangan asam dan basa agar proses
metabolisme dan fungsi organ dapat berjalan optimal. Keseimbangan asam basa
dalam tubuh manusia diatur oleh dua sistem organ yakni paru dan ginjal. Paru
berperan dalam pelepasan (eksresi CO2) dan ginjal berperan dalam pelepasan
asam,
3.2 Saran
Demi kesempurnaan makalah ini, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran
yang bersifat membangun kearah kebaikan demi kelancaran dan kesempurnaan
makalah ini.
http://lyrawati.files.wordpress.com/2008/07/gangguan-keseimbangan-asam-dan-
basa1.pdf
http://aly-iloenx.blogspot.com/2012/04/gangguan-keseimbangan-cairan-
elektrolit.html
http://aslinar.blogspot.com/2011/10/gangguan-keseimbangan-asam-basa.html
14 | B I O K I M I A “ G A N G G U A N G K E S E I M B A N G A N
ASAM DAN BASA