Anda di halaman 1dari 5

BANK

Menurut PSAK No.31, Bank adalah lembaga yang berperan sebagai lembaga keuangan
antara pihak-pihak yang memiliki dana lebih dan lembaga yang membutuhkan dana, serta
lembaga-lembaga yang mendukung lalu lintas pembayaran.
Menurut UU No 10 Tahun 1998 tentang perbankan, usaha perbankan meliputi tiga
kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.

Jenis-jenis bank digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan berbagai aspek. Aspek


tersebut meliputi fungsi, kepemilikan, status, dan operasional.
 Jenis-jenis bank berdasarkan fungsinya terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu:
1. Bank Sentral yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter seperti stabilitas nilai mata
uang, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan di sebuah negara.
2. Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran secara
umum.
3. Bank Perkreditan Rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah, namun dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.

 Jenis-jenis bank berdasarkan kepemilikan


1. Bank Milik Pemerintah, merupakan bank yang didirikan oleh pemerintah atau negara dan
sebagian besar sahamnya dimiliki oleh negara.
2. Bank Milik Swasta Nasional, bank yang didirikan oleh pihak swasta nasional.
3. Bank Milik Asing, merupakan bank yang dimiliki oleh pihak asing dari luar negeri yang
membuka cabang di suatu negara lainnya.
4. Bank Milik Koperasi, merupakan bank yang kepemilikan saham dan pendiriannya dimiliki
oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.
5. Bank Milik Campuran, merupakan bank yang kepemilikan sahamnya bercampur antara pihak
asing dan pihak swasta nasional.

 Jenis-jenis bank berdasarkan operasionalnya


1. Bank Syariah, merupakan bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.
2. Bank konvensional, yang kegiatan usahanya memberikan jasa dan lalu lintas keuangan secara
umum sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Ketentuan ini meliputi penggunaan metode
penetapan harga sesuai tingkat suku bunga dan menghitung biaya-biaya yang diperlukan. Bank
konvensional umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dan
menyalurkan dana masyarakat.

BANK KONVENSIONAL
Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Bank Konvensional merupakan bank
yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional, dimana bank menerapkan harga sesuai
tingkat suku bunga untuk produk simpanan atau kredit dan menerapkan biaya untuk jasa bank
lainnya. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, konvensional berarti “menurut apa yang
sudah menjadi kebiasaan.”
Keuntungan bank berasal dari bunga serta dari kegiatan inti operasional bank, berupa
pengelolaan uang nasabah. Bank konvensional menetapkan biaya administrasi untuk kegiatan
pemberian pinjaman.
Pengelolaan dana pada bank konvensional yang menggunakan sistem bunga,
presentasenya tetap. Untuk nasabah yang menyimpan uangnya pada bank konvensional,
presentase bunganya tidak akan bertambah walaupun bank mendapatkan laba yang besar. Begitu
juga saat bank merugi, maka presentase bunganya tidak akan berkurang, atau tetap.
Pada bank konvensional ada yang dinamakan penalti atau biaya tambahan jika debitur
tidak bisa membayar cicilan tepat waktu. Hal ini karena presentase bunga yang tidak berubah
tersebut, baik di saat kredit macet maupun tidak. Besaran bunga sudah ditentukan oleh pihak
bank sesuai dengan besaran pinjaman.
Bank konvensional memiliki sistem operasional yang bebas nilai. Maksudnya, dalam
menjalankan setiap kegiatannya, bank konvensional berdiri sendiri dan bebas dari nilai-nilai
agama seperti yang dianut bank syariah. Di sini, bank konvensional dapat menjalankan
peranannya dalam perekonomian Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

PRINSIP BANK KONVENSIONAL


Bunga menjadi fondasi bank konvensional dalam menjalankan aktivitasnya, terlepas dari
biaya administrasi lainnya. Dalam prinsip bank konvensional ada dua metode yang digunakan:
1. Tetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk tabungan seperti tabungan, deposito
berjangka, dan produk pinjaman (kredit) yang diberikan berdasarkan tingkat bunga
tertentu.
2. Untuk layanan bank lain, bank menggunakan atau menerapkan berbagai biaya dalam
nominal atau persentase tertentu. Sistem penetapan biaya ini disebut berbasis biaya.

TUJUAN BANK KONVENSIONAL


Secara umum, tujuan perbankan Indonesia adalah untuk membantu melaksanakan
pembangunan nasional untuk mencapai pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan tujuan-tujuan ini, Bank di Indonesia harus menjalankan
tugas dan fungsinya dengan baik berdasarkan demokrasi ekonomi.

FUNGSI BANK KONVENSIONAL


1. Agent of Trust
Aktivitas perbankan dapat berjalan dengan baik hanya jika ada kepercayaan dari
masyarakat. Jika masyarakat percaya pada Bank, mereka tidak akan ragu untuk menyetor dana
mereka di Bank. Kepercayaan masyarakat bahwa dana yang mereka setor di Bank akan selalu
aman dan dapat dicairkan kapan saja. Demikian pula sebaliknya, dalam menyalurkan dana yang
disetor ke masyarakat dalam bentuk pinjaman didasarkan pada kepercayaan dan hukum yang
berlaku.
2. Agent of Development
Dalam kegiatan ekonomi ada dua hal yang tidak dapat dipisahkan, yaitu sektor riil dan
sektor moneter. Keduanya saling mempengaruhi.
Kegiatan Bank untuk mengumpulkan dan menyalurkan dana publik membuka peluang
bagi publik untuk melakukan kegiatan investasi, distribusi, dan kegiatan ekonomi lainnya yang
tidak dapat dipisahkan dari penggunaan uang. Jika semua kegiatan ini dapat berjalan dengan
baik, itu akan berdampak besar pada peningkatan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
3. Agent of Service
Selain mengumpulkan dan menyalurkan dana, Bank juga memiliki layanan perbankan
lainnya yang ditawarkan kepada masyarakat, layanan perbankan tersebut mencakup layanan
transfer uang, layanan pembayaran, tabungan, kartu kredit, dan lainnya.

JENIS BANK KONVENSIONAL


Menurut status bank konvensional dibagi kedalam dua jenis yaitu bank umum devisa dan
bank umum non devisa.

PRODUK PERBANKAN KONVENSIONAL


Produk-produk yang terdapat dalam perbankan konvensional berdasarkan prakteknya
memiliki ragam produk, tergantung dari status bank yang bersangkutan dalam memberikan
pelayanan yang berbeda. Kegiatan Bank konvensional secara lengkap meliputi kegiatan:
1. Menghimpun Dana (Funding)
a) Simpanan Giro
b) Simpanan Tabungan
c) Simpanan Deposito
2. Menyalurkan Dana (Lending)
a) Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, Kredit Perdagangan
b) Kredit Produktif, Kredit Konsumtif, Kredit Profesi
c) Memberikan Jasa-jasa bank lainnya (Services)
d) Kiriman Uang
e) Bank Card, Bank Garansi, Bank Draft, Kliring,
f) Letter of Credit
g) Inkaso, Melayani Pembayaran
h) Cek Wisata, Safe Deposit Box, Bank Notes
i) Menerima setoran, Bermain didalam pasar modal

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL


 Keunggulan Bank konvensional adalah sebagai berikut:
1) Dukungan peraturan perundang-undangan yang mapan sehingga bank dapat bergerak
lebih pasti.
2) Banyaknya bank konvensional menggairahkan persaingan.
3) Bank konvensional kreatif membuat produk-produk baru.

 Sedangkan kekurangan yang dimiliki oleh bank konvensional adalah:


1) Adanya praktek spekulasi tanpa perhitungan.
2) Kredit bermasalah.
3) Faktor manajemen

Anda mungkin juga menyukai