1. Pengertian Ide
Lahimya ide dalam diri seorang wirausaha merupakan langkah awal dari suatu
inovasi bisa dilakukan oleh seorang wirausaha bila orang tersebut mampu
melahirkan ide atau gagasan bisnis dalam pikirannya.
"Defmisi ide adalah buah pikir manusia yang muncul karena adanya suatu
pengamatan yang secara rasional dianggap logis dan memiliki nilai manfaat baru".
Menurut Terman (Conny S., 1984: 22) karakteristik anak berbakat intelektual
antara lain unggul atau menonjol dalam:
kesiagaan mental;
kemampuan pengamatan (observasi);
keinginan untuk belajar;
daya konsentrasi;
daya nalar;
kemampuan membaca;
ungkapan verbal;
kemampuan menulis; dan
kemampuan mengajukan pertanyaan yang
baik.
Berdasarkan analisis faktor, Guilford menemukan bahwa ada lima sifat yang
menjadi ciri kemampuan berfikir kreatif, yaitu kelancaran (fluency), keluwesan
(flexibility), keaslian (originality), penguraian (eleboration), dan perumusan
kembali (redefinition).Kelancaran adalah kemampuan untuk menghasilkan
banyak gagasan. Keluwesan adalah kemampuan untuk mengemukakan
bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
Orisinalitas adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang
asli, tidak klise. Elaborasi adalah kemampuan untuk meng-uraikan sesuatu secara
terinci. Redefinisi adalah kemampuan untuk meninjau suatu persoalan
berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh
banyak orang.
Masih ada puluhan definisi mengenai kreativitas. Namun pada intinya ada
persamaan antara definisi-definisi tersebut, yaitu kreativitas merupakan
kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya.(Dedi Supriadi, 1994: 7).
Ada satu konsep lagi yang populer di Jepang, yaitu Konsep KAIZEN yang berarti
unending improvement. Mereka selalu kerja keras membuat perbaikan-
perbaikan. Dari waktu ke waktu selalu ada perbaikan.
Di dalam ajaran agama kita dan di tengah masyarakat kita dikenal "Bahwa hari
ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari
ini". Akan tetapi, ini hanya tinggal semboyan saja, tidak aplikatif di masyarakat.
Sementara orang Jepang dengan berbagai kegiatan produksi dan distribusinya
mengalami kemajuan pesat dari dulu sampai sekarang, dan untuk masa yang
akan datang. Ini perlu kita tiru, dengan berbagai bentuk usaha memacu kreativitas.
Bila seseorang telah memiliki unsur-unsur kreativitas atau daya cipta, maka
apakah dia dapat disebut sebagai orang yang kreatif (creative person)?
Seorang pakar psikologi Amerika Serikat, Graham Wallas (Stages of Control in The
Art of Thought, New York: Harcourt Brace Jovanovich, 1926) berpendapat bahwa
kreativitas dimulai dengan;
interest: There has to be something inherently compelling about the problem.
This is followed by the stage of preparation, when the ensuing intellectual
journey is planned, much as one would pack supplies for voyage. Incubation then
follows as an intuitive, "back burner", nonintentional style of working on the
problem. Illumination -the intuitive, synthetic "ah-ah" experience- follows.
Apa pun hasil riset yang dilakukan oleh seseorang harus dapat diuji, dan
diverifikasi kebenarannya. Apakah hasil risetnya bisa dibuat kembali atau
ditiru dan dipahami?
Kategori 2.
Perusahaan mempunyai tingkat kreativitas yang rendah, tetapi mempunyai
tingkat kewirausahaan yang tinggi. Usaha berjalan lancar karena mereka
mampu mencari peluang. (KFC, McDonald, Coca-cola, dan Iain-lain)
Kategori 3.
Kategori 4.
Perusahaan memiliki tingkat kreativitas dan kewira -usahaan yang kedua-
duanya rendah. Mereka adalah para birokrat yang sudah berumur yang berada
di lembaga pemerintah atau semi pemerintah, seperti kantor pos, yang sifatnya
hanya menunggu diperintah, hanya menunggu untuk dapat bagian dan bersif at
konsumtif.
♦ Kreativitas
Kreativitas mungkin memberikan atau tidak memberikan perhatian atau
berfokus terhadap faktor lingkungan eksternal. Karena proses creativity
berasal dari arahan dalam diri (inner-directed). Banyak pelukis melakukan apa
yang dianggap secara pribadi adalah baik, dan vis i pribadinya yang
menjadi ukuran untuk berbuat sesuatu tanpa harus mengadakan pengecekan
kebutuhan di dalam pasar (market research).
♦ Kewirausahaan
Paling tidak satu dari mata mereka selalu berfokus pada perubahan lingkungan
kalau bisnis mereka akan memper-oleh sukses. Apa pun yang akan dilakukan oleh
seorang wirausaha harus dicek, dites atau diketahui bahwa pasar dan dunia
nyata harus memberikan respons positif terhadap apa yang akan
dilakukan atau dihasilkan. Setelah memperhatikan perbedaan di antara kedua hal di
atas, maka kita dapat mengetahui signifikasi dari kreativitas tersebut. Prof. John
Kao mengatakan bahwa: Creativity comes with a price. The costs within a
competitive industry of maintaining a creative atmosphere and of
retraining key personnel can be high. Top managers are increasingly aware
of the extent to which 'climate' and 'corporate culture' can translate into
expensive, tangible investment. Yet, the costs of failing to foster creativity can be
significantly higher. Thus, managing creativity can be seen as an important
strategic dimension for long-term planning and decision making. (John Kao, p.
19,1989, Entrepreneur ship, Creativity & Organization).
3. Mengelola kreativitas
Membicarakan kreativitas (daya cipta) merupakan hal yang sulit. Karena
creativity datang dari 'sono' (hak prerogatif Yang Maha Kuasa). Kalau
demikian, bagaimana kreativitas itu bisa dikelola? Tetapi, kreativitas merupakan
renungan yang sangat mendalam (preoccupation), dan banyak manajer di
setiap tipe perusahaan. Karena mereka tahu bahwa kemajuan perusahaan
banyak tergantung terhadap ada dan hidupnya kreativitas orang-orang yang
a d a d i d a l a m p e r u s a h a a n . I t u s e b a b n y a , m e n g a p a manajemen dan
setiap staf dalam perusahaan harus membuat suasana dan atmosfir
dalam organisasi agar kreativitas bisa hidup dan berkembang. Hidup
dan berkembangnya kreativitas sangat menentukan daya saing perusahaan.
Daya saing ini adalah penentu masa depan perusahaan.
Pertanyaannya, apakah daya saing itu dan apa saja komponen dari daya
saing tersebut?
Daya saing atau competitive advantage adalah kemampuan suatu produk atau
jasa atau organisasi untuk bersaing dan menjadi pemenang dalam suatu
persaingan di tengah pasar. Pemenang dalam persaingan itu adalah mereka yang
mempunyai produk atau jasa atau organisasi yang dapat menjadi
pimpinan pasar (market leader) dalam menen-tukan berbagai aspek
dalam persaingan. Pimpinan pasar tersebut dapat direfleksikan dengan,
antara lain:
Apa yang harus diketahui adalah bahwa daya saing atau competitive
advantage, menurut George D. Day dan Robin Wensley (Assessing Advantage: A
Framework for Diagnosing Competitive Superiority, Journal of Marketing, April
1988; p. 30), merupakan suatu proses yang dinamis (a dynamic process),
bukan merupakan suatu hasil yang diproduksi. Hal ini akan lebih tampak bila
kita mengkaji lebih lengkap lagi terhadap berbagai faktor atau elemen yang
melahirkan daya saing tersebut. Faktor atau elemen tersebut adalah sebagai
berikut
:
Apa yang terjadi sejak beberapa tahun terakhir ini bahwa kreativitas
merupakan sebuah plane of competition (pesawat persaingan), terutama apa
yang disebut oleh Prof. Micheal Porter (Competitive Strategy, 1980, Free
Press, Harvard University) sebagai emerging industries (industri-industri yang
baru muncul). Meledaknya kreativitas yang mengelilingi emerging industries
melibatkan tidak hanya teknologi baru tetapi juga praktek-praktek bisnis dan
strategi baru yang kreatif untuk menjalankan organisasi bisnis.
Pertanyaa
n
1. Apakah kreativitas akan menjadi sebuah rencana eksplisit perusahaan-
perusahaan dalam persaingan industri-industri global di waktu yang
akan datang?
2. Apakah creativity gap (kesenjangan kreativitas) akan muncul dalam
masyarakat-masyarakat industri di masayang akan datang?
3. Bagaimana mengejar ketertinggalan dalam keunggulan kreativitas bila
industri-industri kita diinginkan untuk tetap dapat hidup dan
berkembang?
4. Bagaimana menciptakan kreativitas sebagai salah satu sumber utama
dalam menciptakan keunggulan produk atau keunggulan perusahaan?
5. Bagaimana mentrasformasi kreativitas menjadi inovasi bisnis?
Kunci untuk memacu imajinasi adalah dengan berpikir baik secara cair (fluidly),
yaitu sesuatu yang bisa menghasilkan sejumlah ide-ide segar dan secara fleksibel
bisa menghasilkan ide-ide yang tidak lazim (unconventional). Usaha untuk
mendorong imajinasi pikiran seseorang adalah untuk merang-sang atau
mendorong tumbuhnya kreativitas seseorang.