Disusun Oleh:
1. Kulyubi
2. Mohammad Rifqi
3. Andy
4. Sholihuddin
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah “Strategi Pembelajaran Anak Dengan
Hambatan Berkesulitan Belajar” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan Makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah
“Strategi Pembelajaran Anak Dengan Hambatan Berkesulitan Belajar” ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.
Lasem, Desember2022
Penyusun
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus (student with special
needs) membutuhkan suatu strategi tersendiri sesuai dengan kebutuhan
masing-masing. Dalam penyusunan progam pembelajaran untuk setiap
bidang studi hendaknya guru kelas sudah memiliki data pribadi setiap peserta
didiknya. Data pribadi yakni berkaitan dengan karateristik spesifik,
kemampuan dan kelemahanya, kompetensi yang dimiliki, dan tingkat
perkembanganya. Karakteristik spesifik student with special needs pada
umumnya berkaitan dengan tingkat perkembangan fungsional. Karaktristik
spesifik tersebut meliputi tingkat perkembangan sensori motor, kognitif,
kemampuan berbahasa, ketrampilan diri, konsep diri, kemampuan
berinteraksi social serta kreativitasnya.
Untuk mengetahui secara jelas tentang karakteristik dari setiap siswa
seorang guru terlebih dahulu melakukan screening atau assessment agar
mengetahui secara jelas mengenai kompetensi diri peserta didik
bersangkutan. Tujuannya agar saat memprogramkan pembelajaran sudah
dipikirkan mengenai bentuk strategi pembelajaran yang dianggap cocok.
Assessment di sini adalah proses kegiatan untuk mengetahui kemampuan dan
kelemahan setiap peserta didik dalam segi perkembangan kognitif dan
perkembangan social, melalui pengamatan yang sensitive. Kegiatan ini
biasanya memerlukan penggunaan instrument khusus secara baku atau di buat
sendiri oleh guru kelas.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Hambatan Berkesulitan Belajar
2. Bagaimana dampaknya ?
3. Bagaimana Kebutuhan Pembelajaran untuk anak dengan Hambatan
Berkesulitan Belajar?
4. Bagaimana strategi pembelajaran untuk anak dengan Hambatan
Berkesulitan Belajar?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Pengertian Hambatan Berkesulitan Belajar
2. Bagaimana dampaknya.dari Hambatan Berkesulitan Belajar
3. Bagaimana Kebutuhan Pembelajaran untuk anak dengan Hambatan
Berkesulitan Belajar
4. Bagaimana strategi pembelajaran untuk anak dengan Hambatan
Berkesulitan Belajar
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hambatan Berkesulitan Belajar
Namun istilah umum yang sering digunakan oleh para ahli pendidikan
adalah learning disabilities yang diartikan sebagai "Kesulitan Belajar". Karena
sifat kelainannya yang spesifik, kelompok anak yang mengalami kesulitan belajar
ini, disebut Specific Learning Disabilities yaitu Kesulitan Belajar Khusus. Dalam
dunia pendidikan digunakan istilah educationally handicapped karena anak-anak
ini mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pendidikan, sehingga mereka
memerlukan layanan pendidikan secara khusus (special education) sesuai dengan
bentuk dan derajat kesulitannya. Layanan pendidikan khusus yang dimaksud tidak
hanya berkaitan dengan kesulitan yang dihadapinya, tetapi juga dalam strategi
atau pendekatan bantuannya.
Istilah yang digunakan oleh para medis adalah brain injured, minimal brain
dysfunction, dengan alasan bahwa dari hasil deteksi secara medis anak-anak
berkesulitan belajar mengalami penyimpangan dalam perkembangan otaknya
yang diakibatkan oleh adanya masalah pada saat persalinan atau memang sejak
dalam kandungan mengalami penyimpangan. Penyimpangan perkembangan otak
biasanya tidak menimbulkan kelainan struktural, akan tetapi penyimpangan
tersebut dapat menimbulkan gangguan fungsi pada otak . Sementara itu para ahli
bahasa menyebutnya dengan istilah language disorders karena anak-anak
berkesulitan belajar mengalami gangguan dalam berbahasa.
3
yaitu kemampuan menangkap ide atau pesan orang lain yang disampaikan secara
lisan. Adapun pengertian tentang anak berkesulitan belajar khusus, sebagaimana
dijelaskan oleh Canadian Association for Children and Adults with Learning
Disabilities adalah mereka yang tidak mampu mengikuti pelajaran di sekolah
meskipun kecerdasannya termasuk rata-rata, sedikit di atas rata-rata, atau sedikit
di bawah rata-rata, dan apabila kecerdasannya lebih rendah dari kondisi tersebut
bukan lagi termasuk learning disabilities. Keadaan ini terjadi sebagai akibat
disfungsi minimal otak (DMO) yaitu karena adanya penyimpangan dalam
perkembangan otak yang dapat berwujud dalam berbagai kombinasi gejala
gangguan seperti: gangguan persepsi, pembentukan konsep, bahasa, ingatan,
kontrol perhatian atau gangguan motorik. Keadaan ini tidak disebabkan oleh
gangguan primer pada penglihatan, pendengaran, gangguan motorik, gangguan
emosional, retardasi mental, atau akibat lingkungan.
4
perbedaan budaya, kekurangan pengajaran, faktor penyebab psikogen), kesulitan
belajar bukan akibat langsung dari kondisi atau pengaruh tersebut.
B. Dampak Hambatan
5
Dalam beberapa hal terdapat hubungan antara kesulitan dalam
perkembangan dan kesulitan belajar akademik, yang menggambarkan kekurangan
dalam keterampilan prasyarat (prerequisite). Sebagai contoh, sebelum anak dapat
belajar menulis, ia harus memiliki keterampilan atau kemampuan tertentu (sebagai
prasyarat) seperti koordinasi mata-tangan, mengingat, dan kemampuan
mengurutkan; sedangkan untuk belajar membaca, anak membutuhkan
kemampuan membedakan stimulus visual dan auditori, mengingat, asosiasi, dan
mengkonsentrasikan perhatiannya.
C. Kebutuhan Pembelajaran
6
Perkembangan siswa dapat dipengaruhi oleh hakikat tugas- tugas yang
dihadapinya di kelas. Beberapa modifikasi tugas untuk memfasilitasi
perkembangan siswa diuraikan berikut ini.
Komentar orang tua bahwa anak saya tidak dapat mengingat apapun
seringkali terdengar. Sesungguhnya tidak terjadi seperti itu. Sebagian anak
mungkin tidak dapat mempelajari sesuatu sebagaimana yang diharapkan pada
usia tertentu tetapi mereka sebenarnya dapat mempelajari keterampilan
keterampilan dasar lebih mudah baginya.
a. Manipulasi tugas
b. Mengubah lingkungan.
7
c. Berikan dukungan.
D. Strategi Pembelajaran
1. Strategi umum
8
Secara garis besar, menurut Syaiful Bahri Djamarah, langkah yang perlu
ditempuh dalam mengatasi kesulitan belajar pada siswa dapat dilakukan
melalui enam tahap sebagai berikut.
9
mengenai cara belajar yang baik sesuai dengan karakteristik setiap mata
pelajaran.
2. Strategi khusus
Kesulitan belajar kognitif adalah salah satu bentuk kesulitan belajar yang
bersifat perkembangan (development learning) atau kesulitan belajar
preakademik (preacademic learning disabilities). Kesulitan belajar jenis ini
perlu mendapat perhatian karena sebagian besar dari belajar akademik terkait
dengan ranah kognitif. Salah satu elemen penting dari kognisi adalah ingatan
atau memori. Ingatan atau memori ini memiliki peran penting dalam
pencapaian prestasi belajar akademik. Di samping itu, metakognisi juga
merupakan bagian yang sangat penting bagi pengembangan motorik.
Ada dua strategi memori yang sering digunakan oleh siswa yang tidak
berkesulitan belajar tetapi tidak digunakan oleh siswa berkesulitan belajar.
Kedua strategi memori tersebut adalah pengulangan dan pengorganisasian.
Oleh karena itu, siswa berkesulitan belajar perlu dilatih untuk mengulangi dan
mengorganisasikan materi yang harus dipelajari agar strategi ini menjadi
kebiasaan.
10
Metakognisi, menurut Flavell dan Schoenfield, merupakan pengetahuan
tentang penggunaan dan keterbatasan informasi dan strategi khusus serta
kemampuan mengontrol dan mengevaluasi penggunaannya. Oleh karena itu,
keterampilan meta- kognisi sering disebut juga keterampilan eksekutif,
keterampilan manajerial atau keterampilan mengontrol. Siswa berkesulitan
belajar umumnya memiliki keterampilan metakognisi yang rendah.
11
yang ada hubungannya dengan kata lain, memahami saling keterkaitan antara
masalah, proses, dan aplikasinya, perubahan makna dan menangkap makna
secara penuh; kekurangan dalam memori; kekurangan kemampuan menilai;
kekurangan kemampuan produksi bahasa; dan kekurangan pragmatik.
12
DAFTAR PUSTAKA
13